ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh: Djadja Rahardja
PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS PERUBAHAN PARADIGMA PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PERISTILAHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ANAK LUAR BIASA
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PERMANEN TEMPORER ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
= ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PERMANEN ANAK BERKEBUTUHAN PENDIDIKAN KHUSUS =
ABK PERMANEN TUNANETRA TUNARUNGU TUNAGRAHITA TUNADAKSA TUNALARAS TUNAGANDA BERKESULITAN BELAJAR AUTIS CERDAS ISTIMEWA BAKAT ISTIMEWA
ABK TEMPORER ANAK YANG BERADA DI DAERAH ANAK JALANAN TERDALAM TERPENCIL TERLUAR TERTINGGAL ANAK JALANAN ANAK KORBAN BENCANA ALAM ANAK PEKERJA
ANAK TUNANETRA Anak yang mengalami gangguan peng-lihatannya, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat khusus, mereka masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus
DAMPAK KETUNANETRAAN Tidak mampu melihat Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter Kerusakan nyata pada kedua bola mata Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan Mengalami kesulitan mengambil benda kecil didekatnya Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik/kering Pandangan hebat pada kedua bola mata Mata yang bergoyang terus
ANAK TUNRUNGU Anak yang kehilangan seluruh atau sebagian pendengarannya sehingga tidak atau kurang mampu berkomunikasi secara verbal dan walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus
DAMPAK KETUNARUNGUAN Secara nyata tidak mampu dengar Terlambat perkembangan bahasa Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara Ucapan kata tidak jelas Kualitas suara aneh/monoton Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar Banyak perhatian terhadap getaran Keluar cairan ‘nanah’ dari kedua telinga
ANAK TUNAGRAHITA Anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental intelektual jauh dibawah rata-rata sedemikian rupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun sosial,dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus
DAMPAK KETUNAGRAHITAAN Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia Perkembangan bicara/bahasa terlambat Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong) Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali) Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)
ANAK TUNADAKSA Anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang,sendi,otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Jika mereka mengalami gangguan gerakan karena kelayuan pada fungsi syaraf otak,mereka disebut Cerebral Palsy (CP)
DAMAPAK KETUNADAKSAAN Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna,tidak lentur/tidak terkendali) Terdapat bagian angggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebihh kecil dari biasanya Terdapat cacat pada alat gerak Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan menunjukkan siakp tubuh tidak normal Hiperaktif/tidak dapat tenang
ANAK LAMBAN BELAJAR Anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita (biasanya memiliki IQ sekitar 70-90.Biasanya dalam hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial,tetapi masihjauh lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dari yang normal. Mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus
DAMPAK LAMBAN BELAJAR Rata – rata prestasi belajarnya selalu rendah (kurang dari 6) Dalam penyelesaian tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan teman-teman seusianya Daya tangkap terhadap pelajaran terlambat Pernah tidak naik kelas
ANAK BERKESULITAN BELAJAR Anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika), diduga disebabkan karena faktor disfungsi neugologis, bukan disebabkan karena faktor intelegensi (intelegensi-nya normal bahkan ada yang di atas normal), sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak berkesulitan belajar dapat berupa kesulitan belajar membaca (disleksia), kesulitan belajar menulis (disgrafia), atau kesulitan belajar berhitung (diskalkulia), sedangkan mata pelajaran lain mereka tidak mengalami kesulitan yang signifikan (berarti)
DAMPAK DISLEKSIA Perkembangan kemampuan membaca terlambat Kemampuan memahami isi bacaan rendah Kalau membaca sering banyak kesalahan
DAMPAK DISGRAFIA Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
DAMPAK DISKALKULIA Sering membedakan tanda-tanda:+,-,x, >, <,= Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan Sering salah membilang dengan urut Sering salah membedakan angka 9 denagn 6, 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8,dsb. Sulit membedakan bangun-bangun geometri
ANAK BERBAKAT Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adl anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreatifitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) diatas anak-anak seusianya (anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak berbakat sering juga disebut sbg ‘gifted & talented’
DAMPAK KEBERBAKATAN Membaca pada usia lebih muda Membaca lebih cepat dan lebih banyak Memiliki perbendaharaan kata yang luas Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat Mempunyai minat yang luas, muga terhadap masalah orang dewasa Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal Memberi jawaban-jawaban yang baik Dapat memberikan banyak gagasan
Luwes dalam berfikir Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan Mempunyai pengamatan yang tajam Dapat berkonsentrasi dalam jangka waktu panjang terutama terhadap tugas dan bidang yang diminati Berfikir kritis juga terhadap diri sendiri Senang mencoba hal-hal yang baru Mempunyai daya abtraksi,konseptualisasi,dan sintesis yang tinggi Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan-pemecahan masalah Cepat menangkap hubungan sebab akibat Berperilaku terarah pada tujuan
Mempunyai daya imajinasi yang kuat Mempunyai banyak kegemaran (hobi) Mempunyai daya ingat yang kuat Tidak cepat puas dengan prestasinya Peka (sensitif) serta menggunakan firasat (intuisi) Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan
ANAK TUNALARAS Anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya maupun lingkungan
DAMPAK KETUNALARASAN Cenderung membangkang Mudah terangsang emosinya/emosional/mudah marah Sering melakukan tindakan agresif, merusak, mengganggu Sering bertindak melanggar norma sosial/norma susila/hukum
ANAK DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI Anak yang mengalami kelainan suara, artikulasi (pengucapan), atau kelancaran bicara yang mengakibatkan terjadi penyimpangan bentuk bahasa, isi bahasa, atau fungsi bahasa, sehingga memerlukan layanan pendidikan khusus. Anak yang mengalami gangguan komunikasi ini tidak selalu disebabkan karena faktor ketunarunguan.
DAMPAK GANGGUAN KOMUNIKASI Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain Tidak lancar dalam berbicara/mengemukakan ide Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi Kalau berbicara sering gagap/gugup Suaranya parau/aneh Tidak fasih menggunakan kata-kata tertentu/ celat/ cadel Organ bicaranya tidak normal/sumbing
ANAK AUTIS Anak yang memiliki ketidak mampuan meng-hubungkan dirinya dengan cara orang-orang dan situasi pada umumnya
DAMPAK AUTIS Suka menirukan suara atau instruksi Bicara sendiri dengan kata-kata yang aneh Menghindari kontak mata Senang membariskan benda-benda Senang tiduran di lantai Senang mengibas-ibaskan tangan Suka merusak Sering memutar atau menggelengkan kepala
DAMPAK AUTIS DENGAN HIPERAKTIF Menolak duduk di kursi Berputar sebelum duduk Berputar mondar-mandir Memegang benda-benda sekitar Terlalu banyak bicara Membuat-buat alasan Tidak teratur mengerjakan tugas Membolak-balikkan kertas Kesulitan konsentrasi
LAYANAN PENDIDIKAN Inklusi penuh ??? Awal sampai pertengahan 1990-an Awal 2000-an Akhir 1980-an Akhir 1970-an Inisiatif pendidikan umum (REI) Least restrictive environment Program segegrasi Akhir 1960-an awal 1970-an
TERIMA KASIH