TURUNAN PARSIAL.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Diferensial fungsi sederhana
Advertisements

Turunan dari fungsi-fungsi implisit
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
Kecepatan efektif gas ideal
Kerja dan Energi Dua konsep penting dalam mekanika kerja energi
Bilangan Real ® Bil. Rasional (Q)
Diferensial dx dan dy.
FMIPA Universitas Indonesia
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
Oleh: Sudaryatno Sudirham
BAHAN AJAR KALKULUS INTEGRAL Oleh: ENDANG LISTYANI PERSAMAAN DIFERENSIAL Masalah: Tentukanlah persamaan suatu kurva y= f(x) yang melalui titik (1,3) dan.
Bab 2. LIMIT 2.1. Dua masalah fundamental kalkulus Garis Tangen
Diferensial fungsi sederhana
Turunan Fungsi-Fungsi Oleh: Sudaryatno Sudirham
Adam Vrileuis, dimas h. marutha, dimas p.
Selamat Datang & Selamat Memahami
INTEGRAL TAK TENTU.
Modul V : Turunan Fungsi
BAB 5 FUNGSI Kuliah ke 3.
4. TURUNAN MA1114 Kalkulus I.
Pertemuan VIII Kalkulus I 3 sks.

Pertemuan VIII Kalkulus I 3 sks.
BAB III DIFFRENSIASI.
Dari Hukum Thermodinamika, bersama dengan metode kalkulus diferensial memungkinkan penurunan sejumlah persamaan yang berguna mengenai sifat Thermodinamika.
1.Energi dalam du = T dS - P dV 2.Entalpi dH = T dS + V dP
TURUNAN DALAM RUANG BERDIMENSI n
Terapan Integral Lipat Dua
5.10 Turunan fungsi hiperbolik
DIFERENSIAL.

TURUNAN PARSIAL MATERI KALKULUS I.
PENGGABUNGAN HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA DAN KEDUA
6.4 Panjang Kurva Bidang.
TURUNAN PARSIAL.
Kelompok 6 Kimia Fisik 1 (Kelompok 6) Ersa Melani Priscilia Harry Crhisnadi Inzana Priskila Kinanthi Eka Merdiana Lidya Idesma.
KALKULUS I STIMIK BINA ADINATA. BIODATA DOSEN  Muhammad Awal Nur, S.Pd., M.Pd  Bulukumba, 24 – 10 – 1988  Desa Balong, Kec. Ujung Loe 
KALKULUS 1 BY : DJOKO ADI SUSILO.
Pendahuluan Persamaan Diferensial
PENERAPAN INTEGRAL Menghitung luas suatu daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu-sumbu koordinat.
Integral garis suatu lintasan
KERJA DAN ENERGI Garis melengkung pada gambar melukiskan jejak partikel bermassa m yg bergerak dlm bidang xy dan disebabkan oleh gaya resultan F yang besar.
Ratna Herdiana Fungsi Beberapa Variabel (Perubah) Contoh2 : -
Hand Out Fisika II MEDAN LISTRIK
KALKULUS 2 BY: DJOKO ADI SUSILO.
Fisika Dasar 2 Pertemuan 3
Riri Irawati, M.Kom Kalkulus I – 3 sks
Turunan 3 Kania Evita Dewi.
Turunan 3 Kania Evita Dewi.
DERIVATIF PARSIAL YULVI ZAIKA Free Powerpoint Templates.
Fisika Dasar 2 Pertemuan 4
Diferensial dan Integral Oleh: Sudaryatno Sudirham
KESETIMBANGAN KIMIA Tinjauan Termodinamika
TERMODINAMIKA dan Hukum Pertama
1.Derivatif Fungsi dua Perubah
KERAPATAN FLUKS LISTRIK, HUKUM GAUSS DAN DIVERGENSI
FISIKA DASAR II GAS IDEAL DAN TERMODINAMIKA
5.2. Pendahuluan PD Pandang , ini benar asalkan F’(x)=f(x).
TURUNAN/Derivative MATEMATIKA DASAR.
Standar Kompetensi Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
Hukum Pertama Termodinamika
KALKULUS 1 BY : DJOKO ADI SUSILO.
BAB 8 Turunan.
PERTEMUAN 7 TURUNAN FUNGSI.
4kaK. TURUNAN Pelajari semuanya.
4. TURUNAN.
PENGGUNAAN DIFERENSIAL
Aturan Pencarian Turunan
DIFERENSIAL (2) ALB. JOKO SANTOSO 1/15/2019.
Kecepatan efektif gas ideal Dalam wadah tertutup terdapat N molekul gas bergerak ke segala arah (acak) dengan kecepatan yang berbeda Misalkan : N 1 molekul.
Transcript presentasi:

TURUNAN PARSIAL

Pengertian Turunan Parsial T = f(x,y) y Rata-rata perubahan suhu pelat ∆T per satuan panjang dalam arah sumbu –x, sejauh ∆x, untuk koordinat y tetap ; x Rata-rata perubahan suhu pelat ∆T per satuan panjang dalam arah sumbu –y, sejauh ∆y, untuk koordinat x tetap ;

Pengertian Turunan Parsial Lazimnya perhitungan perubahan suhu per satuan panjang dilakukan di setiap titik (x,y), ∆x →0 dan ∆y → 0 , jika limitnya ada, maka ∆x →0 ∆y → 0 (1a) (1b) Menyatakan perubahan suhu per satuan panjang di setiap titik dalam arah x , dan y dan

Pengertian Turunan Parsial adalah turunan fungsi f(x,y) terhadap x dengan memperlakukan y sebagai suatu tetapan, yang disebut turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap x adalah turunan fungsi f(x,y) terhadap x dengan memperlakukan y sebagai suatu tetapan, yang disebut turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap y Lambang lain = fx (x,y) = fy (x,y)

Pengertian Turunan Parsial Turunan parsial (1a) dan (1b) umumnya juga merupakan fungsi dari x dan y, maka jika diturunkan lebih lanjut, disebut turunan parsial kedua.

Contoh 1 Misalkan f(x,y)=xy2 – sin (xy). Maka ..,

Contoh 2 Tinjau pers. Gas ideal PV = nRT, dengan P,V, dan T berturut-turut adalah tekanan, volume dan suhu gas ideal; sedangkan n adalah jumlah mol gas, dan R suatu tetapan fisika, yaitu tetapan gas semesta (universal). Berikut kita akan menganggap n tetap. Jika kita pecahkan bagi P, diperoleh: dan Jika kita pecahkan bagi V, diperoleh: dan Sehingga

DIFERENSIAL TOTAL Yang lalu : perubahan fungsi f(x,y) terhadap pertambahan salah satu variabelnya, x atau y. Permasalahan : bagaimanakah perubahan fungsi f(x,y) bila x dan y keduanya bertambah secara bebas ?? Misalkan fungsi f(x,y) mempunyai turunan parsial di (x,y). Pertambahan fungsi f(x,y) jika x bertambah menjadi x + ∆x, dan y menjadi y + ∆y, adalah ∆f = f(x + ∆x, y + ∆y) – f(x,y) Jika ditambahkan dan dikurangkan f(x, y + ∆y) di ruas kanan, diperoleh : ∆f = [ f(x + ∆x, y+ ∆y) – f(x, y+ ∆y)] + [f(x, y+ ∆y) – f(x,y)] (*) Pertambahan x dalam fungsi f(x, y+ ∆y) dengan mempertahankan y+ ∆y tetap

Teorema nilai rata-rata kalkulus Jika f(x) memiliki turunan f’(x) pada setiap titik dalam selang [x - ∆x, x+ ∆x], maka [f(x+ ∆x)-f(x)]= f’(ξ) ∆x Dengan ξ = x +  ∆x ( 0 <  < 1 ) sebuah titik dalam selang [x - ∆x, x+ ∆x]. Dengan demikian, [ f(x + ∆x, y+ ∆y) – f(x, y+ ∆y)] = fx( x + 1∆x, y + ∆y) ∆x dengan 0 < 1 < 1 Dengan cara yang sama, untuk suku kedua pers.(*), menghasilkan [f(x, y+ ∆y) – f(x,y)] = fy(x, y+2∆y) ∆y dengan 0 < 2 < 1

Jika turunan parsial fx(x,y) dan fy(x,y) kontinu di (x,y), maka fx(x + 1∆x, y + ∆y) = fx(x,y) + ε1 fy(x, y+2∆y) = fy(x,y) + ε2 dengan lim ε1= 0 dan lim ε2 = 0 , bila ∆x dan ∆y menuju nol. Pers.(*) teralihkan menjadi : ∆f = fx(x,y)∆x + fy(x,y)∆y + ε1∆x + ε2 ∆y Dengan mengambil limit ∆x 0 dan ∆y0, diperoleh turunan total fungsi f(x,y) : Untuk f(x,y,z,... ) , turunan totalnya

Contoh 3 Hitunglah diferensial total fungsi pada contoh 1 f(x,y)=xy2 – sin (xy). Jawab. fx = y2 – y cos (xy) dan fy = 2xy - x cos (xy) Sehingga turunan totalnya : df = (y2 – y cos (xy) )dx + (2xy - x cos (xy)dy

Contoh 4 Percepatan gravitasi g dapat ditentukan dari panjang l dan periode T bandul matematis ; rumusnya adalah g = 4π2l/T2. Tentukanlah kesalahan relatif terbesar dalam perhitungan g jika kesalahan relatif dalam pengukuran l adalah 5 % dan T, 2 %. Solusi : Kesalahan relatif dalam pengukuran l adalah kesalahan sebenarnya dalam pengukuran l dibagi dengan panjang terukur l. Karena kita dapat mengukur l lebih besar atau kecil daripada l sesungguhnya, maka kesalahan relatif terbesar dl/l mungkin -0,05 atau 0,05. Begitupula │dT/T│ terbesar adalah 0,02. Bagaimana dengan │dg/g│ ???

Menurut ketidaksamaan segitiga : g = 4π2l/T2 ln g = ln(4π2) + ln l – ln T2 atau Menurut ketidaksamaan segitiga : maka, kesalahan relatif terbesar │dg/g│ adalah │dg/g│= 0,05 + 2 (0,02) = 0,09

Aturan Berantai z = f (x,y ) : persamaan permukaan S dalam ruang. Jika variabel x dan y berubah sepanjang kurva C sebarang, dengan persamaan parameternya : x = x (s), dan y = y(s) s sebagai parameter maka z = f(x(s), y(s)) = z (s) Sehingga sepanjang kurva C

Kasus khusus : z = f(x, y) ; y = f(x) ; x bebas Secara umum untuk n > 2 variabel, f = f(x, y, z, . . . ) dengan x = x ( u, v, w, . . . ) y = y ( u, v, w, . . . ) z = z ( u, v, w, . . . )

Karena masing-masing variabel x, y, z, Karena masing-masing variabel x, y, z, . . . adalah juga fungsi dari u, v, w, . . . , maka ; Sehingga, turunan total fungsi f(x,y,z,...) adalah

Contoh 5. Jika f = x2 + 2xy – y ln z, dengan x = u + v2, y = u – v2, dan z = 2u, tentukanlah Solusi : =(2x + 2y)(1) + (2x –ln z)(1) + (-y/z)(2) = 4x + 2y – ln z – 2y/z = (2x + 2y)(2v) + (2x – ln z)(-2v) + (-y/z)(0) = 4vy + 2v ln z

Bentuk eksplisit , y = f(x) Bentuk implisit , φ(x, y) = 0, dy/dx = ??? FUNGSI IMPLISIT Bentuk eksplisit , y = f(x) Bentuk implisit , φ(x, y) = 0, dy/dx = ??? asalkan Secara geometris, fungsi implisit φ(x, y) = 0 menyatakan sebuah kurva pada bidang xy, dan dy/dx menyatakan kemiringan garis singgungnya di titik dimana

Contoh 6 Tentukanlah kemiringan garis singgung pada kurva x2 + 2y2 – 4xy + 7x =3 di titik (1, -1) Solusi : φ(x, y) = ( x2 + 2y2 – 4xy + 7x -3 ) = 0 Turunan parsial φ(x, y) terhadap x dan y : di titik (1, -1) : di titik (1, -1) : Kemiringan kurva di titik (1 , -1 ) adalah :

Untuk fungsi implisit dalam tiga atau lebih variabel x, y, z, Untuk fungsi implisit dalam tiga atau lebih variabel x, y, z, ..., yaitu φ(x, y, z, . . . ) = 0, Jika , pemecahan bagi dz :

Contoh 7 Tentukan dan dari persamaan x2 + y2 + z2 - 1 =0 Solusi : φ(x, y, z) = x2 + y2 + z2 - 1 =0 Dengan demikian : Jika z = 0, sepanjang lingkaran x2 + y2 = 1, kedua turunan parsial ini takterdifinisikan.

PENERAPAN DALAM TERMODINAMIKA Hukum Pertama Termodinamika “Jika pada sebuah sistem yang berinteraksi secara termal dengan lingkungan melakukan usaha terhadap lingkungan sebesar δW, maka sistem tersebut akan mengalami pertambahan energi dalam dU, dan menerima atau melepas kalor sebanyak δQ, menurut hubungan δQ = dU + δW” δQ dan δW untuk membedakan bahwa pertambahan kalor, dan usaha bergantung pada jenis proses, sedangkan dU menyatakan diferensial total energi dalam sistem. Untuk sistem gas, keadaan sistem ditentukan P,V, dan T melalui pers. keadaan F(P, V, T) = 0 Gas ideal : PV = nRT dan umumnya U (T, V), sedangkan δW = P dV

Hukum Termodinamika Kedua “Bagi proses irreversibel (terbalikkan ), kalor δQ = TdS, dengan S adalah entropi “ Hukum pertama termodinamika : T dS = dU + P dV, atau dU = - TdS + P dV Tampak bahwa U = U(S, V) Relasi Maxwell besaran-besaran termodinamika Dengan cara yang sama, tunjukkan relasi Maxwell berikut: