5 BANGUNAN KUNO DI KOTA SEMARANG ..
2.Kantor Pos Besar Semarang 1.Masjid Besar Kauman 2.Kantor Pos Besar Semarang 3.Gedung Marabunta 4.Gereja Gereformeerd 5.Toko Oen Restaurant
Masjid Besar Kauman Semarang ini terletak di Jl alun alun barat no 11 Semarang di satu sisi, sedangkan sisi samping adalah jalan Kauman. Masjid Kauman merupakan rangkaian perkembangan dari sejarah pembangunan masjid di Semarang. Masjid pertama di Semarang dulu terletak di daerah mugas yang didirikan oleh Kyai Ageng Pandan Arang. Ketika beliau hijrah ke kota Semarang bagian bawahan dan mendirikan kabupaten bubakan dan mendirikan masjid sebagai tempat ibadah. Pembangunan masjid yang terletak di komplek alun-alun Semarang itu merupakan suatu masjid paling besar di Semarang yang akhirnya mengabadikan nama Kyai Adipati Surohadimenggola II sebagai pendiri pertama Masjid Besar Kauman Semarang,, BACK MENU
Kantor Pos Besar Semarang Pemuda ini merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Semarang. Di sebelah timurnya terdapat Gedung Keuangan Negara dan di sebelah barat terdapat STIE BPD Jateng. Bangunan ini dibangun pada saat pelayanan jasa pos di Indonesia hampir setengah abad. Sebelumnya, ketika lembaga pos yang dibentuk oleh J.P.Theben Tervile ini pada tahun 1862 mulai beroperasi, gedung yang ditempati berada di Kota Lama, berseberangan dengan kantor pelayanan jasa komunikasi di Jalan Letjend Suprapto, lebih ke arah barat. Adapun Semarang termasuk dalam tiga kota pertama di nusantara yang memelopori jasa pos. Gedung ini pernah digunakan sebagai Kantor Pos dan Telegrap, namun sekarang hanya digunakan oleh kantor pos saja. Tahun 1979 pernah dilakukan pemugaran pada gedung ini, serta penambahan ruang pada bagian belakang bangunan. Di depan Kantor Pos Besar ini terdapat tugu Titik Nol KM Semarang. BACK MENU
MARABUNTA Sebagai salah satu Bangunan Kuno di Kota Semarang, Gedung Marabunta memiliki ciri yang unik, yaitu adanya patung semut raksasa di atapnya. Tanggal didirikanya bangunan ini belum dapat dipastikan, tetapi ada beberapa dugaan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Pada tahun 1854 di kalangan masyarakat Eropa berdiri sebuah pementasan tetap yang dikatakan berlangsung sebulan sekali. Kemungkinan besar Marabunta sudah ada pada masa itu dan dipakai oleh perkumpulan ini dan perkumpulan yang lain untuk mementaskan karya seni drama. Dugaan ini diperkuat oleh gaya bangunan lengkung busur dan kolom langsing yang ada di dalam auditorium merupakan dua hal yang digemari pada sampai dengan akhir abad yang lalu. Sistem dinding menyangga dan pasangan bata rollag di atas ambang pintu maupun jendela juga dapat memperkuat dugaan tersebut. Bagaimanapun , Marabunta mempunyai arti penting dalam perkembangan seni pentas terutama drama, tari dan musik di Semarang. Gedung cantik Marabunta ini pernah menjadi tempat pertunjukan seorang spionase wanita cantik bernama Matahari. Pada awal kemerdekaan setelah tidak dipakai lagi sebagai gedung pertunjukan, gedung ini ditempai oleh yayasan Empat Lima, yang anggotanya antara lain almarhum mantan presiden Suharto dan almarhum Supardjo Rustam. Yayasan ini kemudian berganti nama menjadi Yayasan Kodam. BACK MENU
Bangunan tua peninggalan jaman Belanda ini bernama Gereja Gereformeerd, masih sangat terawat sekali kondisi bangunannnya dan sanggup menampung jemaat hingga 400 umat GKI. Gereja ini terletak di Jalan Dr Sutomo selatan Rumah Sakit Kariadi, dan bisa dicapai dengan mudah dengan angkutan kota dari arah Simpang Lima atau Tugu Muda ke arah Sampangan. Gereja Gereformeerd Semarang ini dibangun pada 27 Oktober 1918 tetapi baru diakui berbadan hukum oleh Pemerintah Hindia Belanda sejak 18 Maret 1928. Pada masa kolonial selain digunakan oleh orang Belanda, gereja ini dihadiri juga oleh umat dari suku Jawa, Ambon, Manado dan Tionghoa. Gereja ini sempat mengalami pasang surut jumlah umat ketika Perang Dunia II berlangsung dan pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1943, Konsulen (pendeta utusan) Ds de Jong dan keluarganya sempat harus hidup di kamp tahanan. Nama `Gereformeerd’ pada Gereja Gereformeerd Kalisari Semarang ini masih dipertahankan, sehubungan dengan konsekuensi hukum dan sejarahnya. Memang, jemaat ini merupakan jemaat yang berasal sejak zaman Hindia Belanda dahulu BACK MENU
TOKO OEN merupakan salah satu restoran tertua di Indonesia dengan menu masakan Indonesia, Chinese food, serta Belanda. Restoran ini merupakan salah satu bangunan kuno di Kota Semarang. Bangunan Restoran Toko Oen ini tidak mempunyai halaman yang luas. Gang yang kosong di bagian timur bangunan digunakan sebagai tempat parkir disamping jalan depan restoran ini sendiri. Restoran Oen ini semula dimiliki oleh orang inggris bernama Grillroom. Kemudian pada tahun 1936 dibeli oleh Oen Tjoe Hok, kemudian diwariskan kepada Oen Liem Hwa. Sedangkan manager yang mengelola operasi restoran ini bernama Djoa Kok Tie. Restoran Oen terdapat di semua kota besar di Jawa, antara lain Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Kemudian diwariskan kepada anak-anaknya. Sehingga Restoran Oen yang ada di Semarang ini dikelola oleh keluarga Megaradjasa. Kini Restoran Oen selain sebagai rumah makan juga sebagai toko yang menjual roti. Bangunan ini masih terawat dengan baik, dan dilakukan beberapa perombakan khususnya pada bagian belakang bangunan. Sejak berdiri 1936 hingga sekarang, bisa dikatakan tidak ada yang berubah dengan Toko Oen ini. Tempat yang berada di jalan Pemuda Semarang ini masih setia dengan masa silam. Tak heran, banyak orang berkata bilamasuk ke restoran tersebut serasa menembus lorong waktu, kembali ke masa lampau. Meski tak sepenuhnya benar, namun pengelola restoran ini, mempertahankan konsep lama meski telah melakukan penyesuaian di sana sini, termasuk dalam menambah luas area restoran tersebut yang kini luasnya mencapai sekitar 600 meter persegi ini. BACK MENU