PRESENTATION IPS KELOMPOK 3 Ahda thirdaza p.p Albertus Riski Zihat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DASAR-DASAR SENI BUDAYA. Adaptif Pengertian Kebudayaan dan Seni.
Advertisements

ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI DUNIA DAN BERPENGARUH TERHADAP PERADABAN DI INDONESIA SEJARAH KELAS X / 1.
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
日本史 縄文時代  と 弥生時代 Achan nofriandy Eva nuriska Putri Ersya Mayori.
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
KD : 1.2 MASA PRA-AKSARA DI INDONESIA
Suku Asmat: Sosok Budaya Indonesia di Papua
ZAMAN PRAsejarah DI INDONESIA
Pembabakan zaman menurut ilmu Arkeologi
SENI RUPA RAGAM HIAS.
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH
Kriya Tekstil Indonesia
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 9 SENI RUPA PRA SEJARAH INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Kebudayaan megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar yang muncul sejak zaman Neolithikum dan.
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA
Rangkuman Materi Sejarah “Zaman Pra Aksara : Peninggalan”
IPS 4 – Bu Tina Ulangan : 25 September 2014
ZAMAN BATU.
BAHASA SEJARAH TUGAS MATA PELAJARAN OLEH KELOMPOK 2 KELAS 7B SBI NO.10 SMPN 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MOJOKERTO 2007 ( KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.
NAMA KELOMPOK: ADELIA PRATIWI 2.ALVIAN YUAN MILE 3.ANNISA AULIA RAHMA
Menelisik Jejak Migrasi Purba
NAMA KELOMPOK: B X ak 4 MULAI.
KEBUDAYAAN PRASEJARAH
SEJARAH INDONESIA.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MASA PRA-AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
ZAMAN LOGAM Oleh : Nanda Ade Ilma Nurtriana PROGAM STUDI MATEMATIKA
Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
Assalamu’alaikum .. WeLcOme.
KELOMPOK MESOLITIKUM ALI AKBAR ELDINO DREINANDI SAKA DHEVA
Materi Kuliah SEJARAH SENI RUPA INDONESIA 1 disusun Oleh: Husni Mubarat, S.Sn., M.Sn PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI.
UPACARA PEMBAKARAN MAYAT
Zaman PraAksara Berdasarkan Corak Kehidupan dan Teknologi
Asal usul penyebaran ras nenek moyang Indonesia “proto melayu dan deutro melayu” ANDREAS RAGA D
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Di susun oleh Taufik Silvan W. Rengganis Rilisia D.
Alat – Alat yang Diguganakan oleh Manusia Purba
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
CORAK KEHIDUPAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRA AKSARA
Introducing ZAMAN NEOLITHIKUM
Kehidupan awal manusia di kepulauan Indonesia
PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI DUNIA DAN BERPENGARUH TERHADAP PERADABAN DI INDONESIA
Anggota Kelompok Yosua Bayu Brahmana Maulana Nurhendronoto
KELOMPOK 6 1. Diva Meliana Dilla (09). Soal no : 2, 6 2
MEGALITIKUM NAMA ANGGOTA KELOMPOK : ADAMAS ADHY PRASETYA
Diluvium (Pleistosen)
PERIODESASI SENI RUPA INDONESIA
Hasil Kebudayaan Praaksara
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA ZAMAN PRAAKSARA
Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R
Tugas Sejarah Wajib kelas X IPS 2
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
ZAMAN MESOLITIKUM.
Oleh: Risyana Hermawan
Kelompok 2 : Asiifa Sabina Athalia Silalahi
DARI BEBRBURU MERAMU SAMPAI BERCOCOK TANAM
Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya.
1 Pertemuan 1 Seni Rupa Pra Sejarah Matakuliah: U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun: 2005 Versi: 1.
Catt : Lit = Batu Kum = Zaman
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
KUMPULAN SUCCESS AHLI KUMPULAN SYURIANTI BT YUSOFF L
HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA Oleh : Deydra B.A Rifka A.F Inge M.W Miranti A.G.
ANA DHAOUD DAROIN. A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan.
ANA DHAOUD DAROIN. A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan.
Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia . Ras Proto Melayu dan Deutro Melayu
Transcript presentasi:

PRESENTATION IPS KELOMPOK 3 Ahda thirdaza p.p Albertus Riski Zihat Aji M Leonardo.

di indonesia Masa perundagian Pada masa bercocok tanam, manusia sudah berusaha bertempat tinggal menetap dengan mengatur kehidupan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, yaitu menghasilkan bahan makanan sendiri, baik di bidang pertanian maupun peternakan.

Kehidupan Manusia Purba Masa perundagian- Zaman perundagian adalah zaman di mana manusia sudah mengenal pengolahan logam. Hasil-hasil kebudayaan yang dihasilkan terbuat dari bahan logam

Sistem sosial-ekonomi Manusia Purba Masa perundagian Masyarakat pada masa perundagian diperkirakan sudah mengenal pembagian kerja. Hal ini dapat dilihat dari pengerjaan barang-barang dari logam. Pengerjaan barang-barang dari logam membutuhkan suatu keahlian, tidak semua orang dapat mengerjakan pekerjaan ini. Selain itu, ada orang-orang tertentu yang memiliki benda-benda dari logam. Pada masa perundagian kehidupan sosialnya sudah mengenal sistem kemasyarakatan yang sudah teratur. Masyarakat hidup diikat oleh norma-norma dan nilai. Norma-norma dan nilai-nilai ini diciptakan oleh mereka sendiri, disepakati dan dijadikan pegangan dalam menjalan kehidupannya. Sebagaimana layaknya dalam suatu sistem kemasyarakatan, pada masa ini sudah ada pemimpin dan ada masyarakat yang dipimpin. Struktur ini dikatakan ada kalau dilihat dari penemuan alat-alat untuk penguburan. Kuburan-kuburan yang ada terdapat kuburan yang diiringi dengan berbagai bekal bagi mayat. Pada masa perundagian kehidupan sosialnya sudah mengenal sistem kemasyarakatan yang sudah teratur. Masyarakat hidup diikat oleh norma-norma dan nilai. Norma-norma dan nilai-nilai ini diciptakan oleh mereka sendiri, disepakati dan dijadikan pegangan dalam menjalan kehidupannya.

b. Benda-benda yang dihasilkan Manusia Purba Masa perundagian Benda-benda yang dihasilkan pada zaman perundagian mengalami kemajuan dalam hal teknik pembuatan. Teknik pembuatan barang dari logam yang utama adalah melebur, yang kemudian dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Ada dua teknik pencetakan logam yaitu bivolve dan a cire perdue. Teknik bivolve dilakukan dengan cara menggunakan cetakan-cetakan batu yang dapat dipergunakan berulang kali. Cetakan terdiri dari dua bagian (kadang-kadang lebih, khususnya untuk benda-benda besar) diikat. Kedalam rongga cetakan itu dituangkan perunggu cair. Kemudian cetakan itu dibuka setelah logamnya mengering.

1) Bejana Manusia Purba Masa perundagian Bentuk bejana perunggu seperti gitar Spanyol tetapi tanpa tangkainya. Pola hiasan benda ini berupa pola hias anyaman dan huruf L.Bejana ditemukan di daerah Madura dan Sumatera. Gambar 4.20 Bejana perunggu dari Madura

2) Nekara Manusia Purba Masa perundagian Nekara ialah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atapnya tertutup. Pada nekara terdapat pola hias yang beraneka ragam. Pola hias yang dibuat yaitu pola binatang, geometrik, gambar burung, gambar gajah, gambar ikan laut, gambar kijang, gambar harimau, dan gambar manusia. Dengan hiasan yang demikian beragam, maka nekara memiliki nilai seni yang cukup tinggi. Beberapa tempat ditemukannya nekara yaitu Bali, Sumatra, Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, Alor, dan Kepulauan Kei.

3) Kapak corong Manusia Purba Masa perundagian Kapak ini disebut kapak corong karena bagian atasnya berbentuk corong yang sembirnya belah. Benda ini terbuat dari logam. Ke dalam corong itu dimasukkan tangkai kayunya yang menyiku pada bidang kapak. Kapak tersebut disebut juga kapak sepatu, karena hampir mirip dengan sepatu bentuknya. Ukuran kapak kecil itu beragam, ada yang kecil dan sangat sederhana, besar memakai hiasan, pendek besar, bulat, dan panjang sisinya. Ada kapak corong yang satu sisinya disebut candrasa. Tempat ditemukannya kapak tersebut yaitu di Sumatra Selatan, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, pulau Selayar, dan Irian dekat danau Sentani. Kapak yang beragam bentuknya tersebut, tidak semua digunakan sebagaimana layaknya kegunaan kapak sebagai alat bantu yang fungsional. Selain itu, kapak juga digunakan sebagai barang seni dan alat upacara, seperti candrasa. Di Yogyakarta, ditemukan candrasa yang dekat tangkainya terdapat hiasan gambar seekor burung terbang sambil memegang candrasa

4) Perhiasan Manusia Purba Masa perundagian Manusia pada perundagian sudah memiliki apresiasi yang cukup terhadap seni. Hal ini dibuktikan ditemukannya berbagai hiasan. Hiasan yang ditemukan berupa gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung, dan bandul kalung. Bendabenda tersebut ada yang diberi pola hias dan ada yang tidak. Benda yang diberi pola hias seperti cincin atau gelang yang diberi pola hias geometrik. Pada zaman prasejarah lebih banyak terbuat dari batu, sedangkan pada masa ini sudah dibuat dari kulit kerang, batu akik, kaca, dan tanah-tanah yang dibakar. Manik-manik memiliki bentuk yang beragam, ada yang berbentuk silindris, bulat, segi enam, oval, dan sebagainya. Di Indonesia beberapa daerah yang merupakan tempat ditemukannya manik-manik antara lain Bogor, Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, dan Besuki.

5) Perunggu Manusia Purba Masa perundagian Pada masa perundagian dihasilkan pula arca-arca yang terbuat dari logam perunggu. Dalam pembuatan arca ini dilakukan pula dengan menuangkan cairan logam. Patung yang dibuat berbentuk beragam, ada yang berbentuk manusia dan binatang. Posisi manusia dalam bentuk arca itu ada yang sedang menari, berdiri, naik kuda dan sedang memegang panah. Arca binatang itu ada yang berupa arca kerbau yang sedang berbaring, kuda sedang berdiri, dan kuda dengan pelana. Tempat ditemukan arca-arca tersebut yaitu di Bangkinang (Provinsi Riau), Lumajang, Palembang, dan Bogor.

c. Sistem kepercayaan Manusia Purba Masa perundagian Pada masa perundagian memiliki sistem kepercayaan yang tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Praktek kepercayaan yang mereka lakukan masih berupa pemujaan terhadap leluhur. Hal yang membedakannya adalah alat yang digunakan untuk praktek kepercayaan. Pada masa perundagian, benda-benda yang digunakan untuk praktek kepercayaan biasanya terbuat dari bahan perunggu. Sistem kepercayaan yang dilakukan oleh manusia pada zaman perundagian masih memelihara hubungan dengan orang yang meninggal. Pada masa ini, praktek penguburan menunjukkan stratifikasi sosial antara orang yang terpandang dengan rakyat biasa. Kuburan orang-orang terpandang selalu dibekali dengan barang-barang yang mewah dan upacara yang dilakukan dengan cara diarak oleh orang banyak. Sebaliknya, apabila yang meninggal orang biasa, upacaranya sederhana dan kuburan mereka tanpa dibekali dengan barang-barang mewah

Thank you Presentation for everyone