Jenis Ikatan pada zat padat : ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan hidrogen, ikatan Van Der Waals, dan ikatan logam.
Kristal Ionik Terjadi akibat ikatan ionik antara ion-ion dalam zat padat. Ikatan ionik terjadi karena gaya tarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif. Pada kristal ionik, tiap ion dikelilingi oleh ion-ion yang lain. Contoh : kristal NaCl , ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl-.
IKATAN IONIK Terjadi karena serah terima elektron valensi Contoh Na Na+ + e Cl + e Cl- Na+ + Cl- NaCl Natrium memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s sehingga 1 elektron pada kulit terluarnya sangat mudah sekali untuk terionisasi menjadi Na+ dengan energi ionisasi yang diperlukan sebesar 5,1 eV Klor memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 memiliki 7 elektron kulit terluar. Agar lebih stabil seperti halnya gas mulia, dibutuhkan 1 elektron dari luar untuk membentuk Cl- dengan membebaskan energi 3,7 eV (afinitas elektron)
Sifat kristal ionik Keras dan stabil Merupakan konduktor yang buruk, karena tidak ada elektron bebas Suhu penguapannya tinggi sekitar 1000 sampai 2000 K Tidak tembus cahaya Mudah larut dalam cairan polar (air) Menyerap radiasi infra merah
Kristal Kovalen Terjadi karena ikatan kovalen antara atom-atom. Ikatan kovalen : ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron-elektron dari atom-atom yang bersangkutan.
IKATAN KOVALEN H H H2 adalah patungan elektron valensi dari kedua atom Contoh : Atom hidrogen (H) memiliki konfigurasi 1s1 akan lebih stabil jika pemakaian bersama sepasang elektron dengan sebuah elektron hidrogen yang lain sehingga membentuk molekul H2 + = H H H2
Contoh lain ikatan kovalen : INTAN Karbon mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p2 membutuhkan 4 elektron agar kulitnya penuh (2p6). Empat elektron ini diperoleh dari pemakaian 4 atom C yang dikenal sebagai intan, 1 atom C akan berikatan kovalen dengan 4 atom C lainnya
Sifat-sifat Kristal kovalen Tidak larut dalam zat cair biasa Penghantar yang buruk Tembus cahaya (contoh : intan) Beberapa kristal kovalen sangat keras (intan, silikon karbid utk ampelas), karena energi kohesif kristal ini besar Sebagian kristal, titik lelehnya sangat tinggi (intan = 4000 K)
Ikatan Hidrogen Atom H hanya punya 1 elektron, diharapkan berikatan kovalen dengan semua atom. Molekul H2O, ikatan kovalen antara 2 atom H dan 1 atom O, bukan ikatan kovalen murni. Elektron bersamanya lebih ditarik ke arah atom O, shg muncul suatu Dipol listrik (atom H lbh positif dan atom O lbh negatif)
Ikatan Hidrogen Atom H yang lebih positif dapat mengikat atom O dari molekul H2O yang lain. Atom H seolah-olah menjadi perekat antara satu molekul H2O dgn 4 molekul H2O yang lain ikatan Hidrogen.
Sifat-sifat ikatan Hidrogen Wujud cair, ikatan hidrogen antara satu molekul H2O dengan molekul H2O yang lain mudah putus, akibat gerak termal atom-atom H dan O. Namun dapat tersambung dengan molekul H2O yang letaknya relatif lebih jauh. Wujud padat, ikatan hidrogennya lebih stabil karena energi termalnya lebih rendah dari energi ikat hidrogen : kristal es (suhunya lebih rendah)
Ikatan Van der Waals Semua atom dan molekul (bahkan atom gas mulia) menunjukkan saling tarik-menarik berjangkauan pendek yang ditimbulkan oleh gaya Van der Waals (gaya tarik antar dipol sesaat). Gaya van der Waals merupakan penyebab dari kondensasi gas menjadi zat cair dan pembekuan zat cair menjadi zat padat walau tdk terdapat mekanisme ikatan ionik, kovalen atau ikatan logam. Tarikan Van der Waals berbanding lurus dengan r-7 , shg hanya penting utk molekul yang sangat berdekatan. Gaya ini sangat lemah dibandingkan dengan gaya pada ikatan kovalen maupun ikatan ionik. Karena lemahnya ikatan ini, maka gas-gas menguap pada suhu yang rendah. Titik leleh helium, neon dan argon padat adalah : - 272,2; - 248,7 dan – 189, 2 C
Ikatan Logam Setiap logam mempunyai elektron valensi (elektron terluar) yang sangat mudah bergerak. Elektron-elektron valensi dilukiskan sebagai lautan awan/Gas elektron yang membungkus ion-ion positif. Ikatan antara gas elektron ini disebut ikatan logam. Gas elektron bertindak sbg “perekat” yang mengikat ion-ion positif utk membentuk suatu kristal logam. Bentuk umum kristal logam adalah base center cubic (bcc) atau face center cubic (fcc). Sebagian berbentuk hexagonal close packed (hcp).
Sifat-sifat Kristal Logam Tidak tembus cahaya Permukaannya tampak mengkilap Memiliki konduktivitas yang baik Dapat dilarutkan dan dicampurkan dengan logam lain sehingga membentuk senyawa baru
IKATAN PADA KRISTAL Jenis Ikatan Asal ikatan Sifat Kovalen Patungan elektron Sangat keras; titik lebur tinggi; larut dalam sedikit cairan; transparan terhadap cahaya tampak Ionik Gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif dan ioan negatif Keras; titk lebur tinggi; larut dalam cairan polar seperti air Hidrogen Gaya tarik menarik elektrostatik kuat antara hidrogen pada satu molekul dengan atom N, O atau F Lebih kuat dari ikatan Van der Wals, titik lebur dan titik didih lebih tinggi dari ikatan Van der Wals Van der Waals Gaya Van der Waals akibat distribusi muatan yang tidak simetris Lunak; titik lebur dan titik didih rendah ; larut dalam cairan kovalen Logam Gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif logam dengan awan elektron Berkilauan; menghantarkan kalor dan listrik dengan baik