Ekuivalen antara standard Inggris dan Amerika
Klasifikasi berdasarkan standard Eropa
Batas dari senyawa untuk tiap-tiap jenis semen
Batas dari senyawa untuk tiap-tiap jenis semen
Panas yang diakibatkan hidrasi dari bermacam-macam semen
Pengembangan kekuatan dari bermacam-macam semen
Kehalusan Penggilingan Semakin halus semakin cepat reaksi kimianya, tanpa merubah sifat-sifat inherentnya Semakin halus semen, semakin besar daya kohesinya Kehalusan dapat mengurangi bleeding (naiknya sejumlah air ke permukaan beton) Mempercepat penambahan kekuatan beton, tapi memperbesar resiko keretakan
Perbandingan semen Portland dengan berbagai nilai dari permukaan spesifik (i)
Perbandingan semen Portland dengan berbagai nilai dari permukaan spesifik (ii)
Agregat Jauh lebih murah dari semen Meningkatkan keawetan dan stabilitas volume dari beton Menentukan karakteristik dari beton misalnya kekuatan, kekerasan, keregangan, koefisien muai dan daya reaksi kimianya Untuk membuat beton bermutu agregat tersebut harus bebas dari lempung dan bahan-bahan organik lainnya.
Jenis-jenis agregat Agregat biasa Untuk tujuan umum, menghasilkan beton dgn 1800-2800 kg/m3. Dibagi atas agregat alam dan agregat buatan. Agregat alam dibagi lagi atas batu pecah dan pasir & kerikil. Sebelum pemakaian agregat ini mesti dibersihkan, utk agregat yang berasal dari sungai atau laut mesti diperhatikan kadar kloridnya (< 1%) Jika digunakan untuk beton struktural. Contoh dari agreghat buatan adalah bata pecah, trak yang didinginkan di udara.
Agregat Berat Digunakan untuk tujuan khusus yaitu menahan radiasi dari sinar X dan neutron. Berat sekitar 4000-5000 kg/m3 Contoh: Magnetin, ilmenit, besi skrap
Agregat ringan Digunakan untuk struktur dimana berat sangat menetukan Dibagi atas agregat buatan dan alam. Contoh agregat alam adalah batu apung, lahar kering, lempung dan batu tulis. Contoh agregat buatan adalah batu klinker, terak lempung.
Rayapan akibat pengaruh dari sifat agregat
Fungsi dari air Untuk memungkinkan reaksi kimia sehingga terjadi pengikatan dan pengerasan Sebagai pelincir, disini air ini dapat menguap dan meninggalkan gelembung udara mengakibatkan melemahnya beton Hukum Abrams (1919): Kekuatan beton ditentukan oleh perbandingan air semen, selama campuran cukup plastis, dapat dikerjakan (workability) dan beton itu dipadatkan sempurna dengan agregat yang baik
Perubahan volume sebelum dan sesudah hidrasi
Pengaruh kadar air terhadap penyusutan
Pengaruh air terhadap kekuatan beton
Tujuan dari rencana campuran beton Persyaratan kekuatan desak Workability yang memadai Keawetan (durability) yang memadai Penyelesaian akhir dari permukaan beton
Definisi dari workability berdasarkan Newman Kemudahan dipadatkan (compactibility) , sehingga rongga-rongga udara dapat diambil Kemudahan beton dapat mengalir dalam cetakan (mobility) Kemampuan beton untuk tetap sebagai massa yang homogen; koheren dan stabil selama dikerjakan tanpa terjadi pemisahan butiran dari bahan-bahan utamanya (stability)
Material perbaikan beton Beberapa bahan yang dipakai: Grouting Epoxy Bonding Agent Repair Shotcrete
Grouting (i) Sifat-sifat: Terdiri dari satu komponen Workability dan kekuatan tinggi Tahan beban impact dan beban bergerak Tidak terjadi penyusutan dan segregasi Ekonomis Biasa digunakan di: Dudukan pondasi mesin Pengisian angkur Perbaikan beton pada bagian yang keropos Bearing pads
Grouting (ii) Cara pemakaian: Setiap 1 m3 memerlukan 2000 kg Bagian permukaan beton dibersihkan dari kotoran (debu, oli dsbnya) Campurkan bahan grout dan air dan diaduk Bagian yang akan digrouting dipersiapkan dengan bekisting yang baik Aplikasikan bahan grout dengan cara menuangkan pada bagian yang akan digrout Sealing bagian bekisting dari kemungkinan kebocoran
Epoxy (i) Sifat-sifat epoxy Terdiri dari 2 komponen: resin dan hardener Super low viscosity Dapat digunakan dalam keadaan kering dan lembab Memiliki adhesive dan mekanik yang tinggi Keras namun tidak getas Kegunaan: Mengisi celah dan keretakan struktur beton, antara 0,2 mm dan 5 mm
Epoxy (ii) Cara pemakaian: 1 m3 memerlukan 1000 kg Campurkan kedua komponen (2:1) Cara gravitasi (dituangkan) untuk retakan horizontal Secara umum, cara injeksi dengan tekanan
Bonding agent (i) Sifat-sifat: Ada beberapa jenis: syntetic resin dispersion, styrene butadiene rubber, polyvinyl acetate dan bahan epoxy Menambah daya rekatan pada sambungan beton lama dan baru Menambah elastisitas Mengurangi penyusutan (shrinkage) Ketahanan kimia dan abrasi yang meningkat
Bonding agent (ii) Kegunaan: Penyambungan beton lama dan baru Plesteran dan acian Perekat untuk bahan patching dan repair mortar Cara pemakaian: 4-6 m2 memerlukan 1 kg bonding agent Dicat pada permukaan beton lama sebelum di cor Untuk pelesteran dan acian, bonding agent dicampurkan pada adukan tersebut
Repair (i) Sifat-sifat Umumnya terdiri dari 2 komponen (serbuk + cairan) Mengandung fiber polyamide agar bahan repair tidak mudah retak Kekuatan tinggi terutama lenturnya Kedap air Mudah pemasangannya
Repair (ii) Kegunaan: Perbaikan permukaan beton Perbaikan keretakan beton Pengisian keropos kecil pada beton Perbaikan leveling lantai Perekat pada pasangan keramik, beton ringan Cara pemakaian: 1 m2 dan ketebalan 1 mm memerlukan 2 kg
Shotcrete Sifat-sifat: Terdiri dari bentuk serbuk dan cairan Ketebalan beton dapat diatur Ekonomis Pelapisan dengan cara menyemprotkan mortar atau beton dengan alat bertekanan Kegunaan: Cocok untuk kontruksi beton Perkerasan dan stabilisasi slope Repair balok dan kolom
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat fisika dari beton Nilai batas: cara dan besarnya pembebanan, kelembaban dari spesimen Pasta semen (matriks): keporousan (porosity), sifat-sifat fisikanya Zona transisi: porosity, komposisi pembuatnya Agregat: porosity, sifat-sifat fisika, komposisi agregat
Zona Transisi Mempunyai komposisi kimia yang sama dengan pasta semen, tapi struktur dan sifat yang berbeda. Karena itulah zona transisi mempunyai sifat-sifat fisik yang berbeda dengan pasta semen Zona transisi ini terbentuk krn selaput tipis air cenderung terbentuk di dekat agregat pada permulaan pembentukan semen sehingga zona transisi lebih berpori-pori dari pasta semen Merupakan komponen yang paling lemah Dimensi ketebalan sekitar 1-2 mm Mempunyai porosity yang lebih tinggi
Zona Transisi
Masalah-masalah fisika yang ekuivalen
Kombinasi dari masalah nilai batas (i)
Kombinasi dari masalah nilai batas (ii)