“Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
S K M INFORMATIKA PELITA NUSANTARA.
Advertisements

FAKULTAS HUKUM ILMU HUKUM PROGRAM STUDI
Pengantar Kewirausahaan
Kewirausahaan Oleh : Latifa , SPd.
Menunjukkan sikap pantang menyerah
Orientasi pada Tindakan dan Pengambilan Risiko
KEMANDIRIAN.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ENTERPRENEUR Memiliki kehidupan yang luar biasa
MENGEMBANGKAN CITRA DIRI YANG SEHAT
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Perguruan Tinggi Asia SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Kampus Pusat : Jl
Karakteristik Entrepereneur
KEWIRAUSAHAAN PEMBUATAN KEPUTUSAN.
Making Decision is a Fundamental Life Skill
Kepercayaan Diri.
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
PENGANTAR MANAJEMEN RESIKO
Pencarian Peluang & Merencanakan Hidup & Karier
AUDIT INTERNAL TM 12 BERHUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
ANALISIS RESIKO EKONOMI MANAJERIAL.
Technopreneur III. Manajemen Resiko
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJEMEN RISIKO MOHAMMAD KURNIAWAN DP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Harimau dan Prajurit Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja mempunyai kegemaran yang tidak lazim, yakni mengukur kekuatan prajuritnya dengan cara mengadu.
PENGANTAR RISIKO & ENTERPRISE RISK MANAGEMENT
PENGAMPUNAN: BERDAMAI DENGAN MASA LALU DAN MERAJUT MASA DEPAN
Personality Development
Technopreneur III. Manajemen Resiko
PENGERTIAN, MANFAAT, FUNGSI DAN PRINSIP BERKEWIRAUSAHAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PENGANTAR RISIKO & ENTERPRISE RISK MANAGEMENT
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA
MENGHARGAI DAN MEWUJUDKAN KEJUJURAN
TRANSFORMASI KEWIRAUSAHAAN
MENGEMBANGKAN DAYA TARIK ANTUM SEBAGAI MURABBI
BLOK I PROSES BELAJAR & HUMANIORA
Gede Arka Puniatmaja, M.Kom
Model-Model Pengambilan Keputusan
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Technopreneur III. Manajemen Resiko
KEWIRAUSAHAAN PTA 2017/2018 (4ID13-4ID14)
Orientasi pada Tindakan dan Pengambilan Resiko
2. KEWIRAUSAHAAN (KONSEPSI DAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA)
Jappy P. FanggidaE, SE., M.Si., MBA
MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI
Ns. Yustina Emi Setyobudi, S.Kep
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan Risiko Kelompok V Sr. Monica Pasaribu, OSF (KS )
Pengaruh Faktor-Faktor Non-Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
Perkembangan dewasa awal
Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik Entrepreneur
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Karakteristik & Tantangan WIRAUSAHA
Entrepeneurship Pertemuan 2 11/28/2018 Hadi Paramu Kewirausahaan.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Tata Kelola Teknologi Informasi Information Technologi Gorvernance.
Konflik dan keterampilan dalam bernegosiasi
KONSEP DIRI REMAJA T U J U A N Dapat memahami dan menemukan unsur- unsur konsep diri serta memahami dan menerima kelebihan dan kekuarangan secara wajar.
MENGHARGAI DAN MEWUJUDKAN KEJUJURAN. Hidup bersama dapat dibangun apabila setiap orang saling percaya terhadap yang lain Sikap saling percaya muncul dan.
Transcript presentasi:

“Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!” PENGAMBILAN RISIKO “Mau mengenal pedasnya cabai? Jangan didiskusikan, tetapi digigit!”

BERANI MENGAMBIL RISIKO Berani mengambil risiko  kesiapan menghadapi segala akibat yang mungkin akan timbul atau akan dialami dari sikap atau perbuatan. Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan  menyukai tantangan.

BERANI MENGAMBIL RISIKO Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan  mampu mengambil risiko yang wajar. Berani mengambil risiko  salah satu nilai hakiki dalam kewirausahaan, individu yang tidak berani mengambil risiko tidak akan berani untuk berinisiatif.

PENGAMBILAN RISIKO Sifat pengambilan risiko  tidak khawatir akan menghadapi situasi yang serba tidak pasti dan usahanya belum tentu membuahkan keberhasilan. Individu berani mengambil risiko kegagalan dan selalu antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan kegagalan. Segala tindakan yang dilakukan selalu diperhitungkan secara cermat.

PERILAKU PENGAMBILAN RISIKO Perilaku pengambilan risiko  keikutsertaan individu yang disadari ataupun tidak disadari dalam mengontrol sebuah perilaku dan mengambil keputusan dengan penerimaan tentang ketidakpastian mengenai suatu hasil.

KEBERANIAN MENGAMBIL RISIKO Keberanian mengambil risiko  kesiapan menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi atau akan dialami dari sikap ataupun perbuatan.

Risiko non-entrepreneurial Risiko entrepreneurial JENIS-JENIS RISIKO Risiko non-entrepreneurial Risiko entrepreneurial

Risiko non-entrepreneurial Risiko non-entrepreneurial  risiko yang tidak diakibatkan oleh pengambilan keputusan kewirausahaan yang diambil individu. Individu cenderung memanfaatkan jasa asuransi yang merupakan salah satu cara melindungi usaha dari risiko.

Risiko entrepreneurial Risiko entrepreneurial  risiko yang diakibatkan oleh pengambilan keputusan kewirausahaan yang diambil individu. Jika mengambil keputusan bisnis yang tidak tepat  mengalami kerugian yang signifikan. sebaliknya jika mengambil keputusan bisnis dengan tepat  individu akan mengalami keuntungan.

RISK TAKER Pemimpin sejati  memiliki keberanian menghadapi risiko dan selalu berhitung dalam setiap keputusan. Pemimpin  tidak mengambil keputusan dengan emosional apalagi dalam suasana penuh amarah.

RISK TAKER Pemimpin  merenung dan berpikir dengan penuh perhatian dan menghubungkan diri dengan sang ilahi. Pemimpin  sadar bahwa keputusan dilakukan akibatnya akan membawa dampak yang menentukan hidupnya di masa depan.

RISK TAKER Pemimpin ideal  membuat simulasi dalam pikirannya dengan bertanya WHAT, WHY, and WHAT IF.

RISK TAKER Sebenarnya apa (what) yang sedang terjadi? Seperti apa realitas yang dihadapi saat ini? Mengapa (why) hal ini terjadi? Apa penyebabnya? dan terakhir apa risikonya (what if) bila keputusan ini dilakukan atau terdapat alternatif lain yang lebih baik untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan keuntungan.

Karakteristik Pengambil Risiko Tidak mudah mengalami kepanikan (Low arousability): Rendahnya rasa takut (Lack of fear) Pelatihan Kewirausahaan

Low arousability Pengambil risiko (risk taker) pada dasarnya memiliki tingkat arousability yang rendah. Risk taker tidak mudah menunjukkan kepanikan jika diberikan rangsangan-rangsangan negatif. Sehingga seorang pengambil risiko sulit untuk dirangsang.

Lack of fear Risk taker suka dengan sesuatu hal yang baru sebagai pengalaman bagi dirinya. Perilaku pengambilan risiko yang muncul berasal dari dalam diri risk taker sendiri sehingga rasa takut dengan kegagalan yang muncul akan sangat rendah. Misalnya, berani menginvestasikan modal yang besar agar usaha semakin maju.

Mengapa orang takut mengambil risiko? Seseorang tidak tahu apa sebenarnya tantangan yang akan dihadapi pada saat memutuskan untuk berada di zona aman atau akan keluar dari zona aman, apalagi ketika memasuki situasi baru yang belum dikenal. Tidak mengenal diri sendiri dengan baik sehingga tidak memahami kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki, terutama saat berhadapan dengan situasi yang mengandung banyak risiko. Terpengaruh oleh cerita orang lain tentang betapa beratnya menghadapi risiko pada situasi tertentu. Beratnya risiko yang dihadapi oleh orang lain kemudian diadaptasikan dengan risiko yang akan dihadapi.

Mengapa orang takut mengambil risiko? Berlebihan dalam memperhitungkan kemungkinan terburuk pada saat berhadapan dengan sesuatu yang mengandung risiko, sehingga tidak pernah memikirkan solusi yang akan dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terburuk tersebut. Tidak jujur dan tidak proporsional dalam menilai kelemahan dan kekuatan hanya untuk melindungi kewibawaan di mata orang lain. Sering berusaha membesar-besarkan kekuatan dan mengecilkan kelemahan, sehingga membodohi diri sendiri.

Hal yang harus dilakukan jika ingin mengambil risiko Perkirakan sebanyak mungkin risiko yang akan dihadapi. Buatlah keputusan untuk menghadapinya dengan kekuatan yang dimiliki. Menyadari dan mewaspadai bahwa apapun tindakan yang dilakukan selalu ada kemungkinan berakhir dengan kegagalan dan kekalahan. Tentukan sikap terhadap bobot risiko tersebut. Jika merasa risiko itu terlalu berat melebihi apa yang telah dipersiapkan, sebaiknya menunda langkah untuk mempersiapkan dengan lebih matang. Sebaliknya, jika yakin bahwa risiko itu lebih kecil dibandingkan kekuatan yang dimiliki, lanjutkan rencana tersebut.

Tips menghadapi risiko Menentukan dan mengenali situasi yang akan dihadapi. Daftar semua risiko yang mungkin terjadi sebelum hal tersebut benar-benar terjadi. Mengenali karakteristik risiko dan menentukan strategi untuk menghadapinya. Mengenali kekuatan dan keterbatasan kemampuan yang dapat digunakan untuk menghadapi risiko. Memberanikan diri untuk keluar dari zona aman dan menyiapkan diri untuk menerima risiko.

Tips menghadapi risiko Menguatkan diri dengan berfokus pada pengendalian reaksi. Setiap orang harus tahu kapan saat yang tepat untuk menghadapi risiko, dan kapan meninggalkannya. Meninggalkan risiko kalau itu melebihi kemampuan dan menghadapi risiko itu kalau di bawah atau setara dengan kemampuan yang dimiliki. Mengoptimalkan keberanian secara mati-matian dengan doa, kejujuran, kebenaran, serta berorientasi pada risiko. Menghadapi risiko apapun dengan konsentrasi tinggi.

TERIMA KASIH 