Untung Triadhi Dr. Suryo Gandasasmita 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Hasil dan Pembahasan Penutup 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Maltosa adalah senyawa karbon yang banyak digunakan dalam industri pangan. Maltosa dapat diperoleh dari hidrolisis pati. Pati Maltosa 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Membran adalah penghalang selektif di antara dua fasa. Dapat dibuat dari: Bahan organik Bahan anorganik Campuran bahan organik dan anorganik 27/05/2010 Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Kitosan adalah senyawa kitin yang mengalami deasetilasi. 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
PMMA (polymethylmethacrylate) Polimer ini adalah polimer yang serbaguna. Polimer ini banyak digunakan untuk aplikasi pencitraan mikroelektrik, pelapis bahan, dan lain-lain. Methyl methacrylate polymethylmethacrylate 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Karakterisasi SEM menentukan morfologi membran IR menentukan ada tidaknya interaksi antara PMMA dan kitosan pada membran Sudut Kontak menentukan sifat hidrofilisitas permukaan membran Rejeksi menentukan keterpisahan antara pati dan maltosa terhadap membran 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Instrumen 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Membran Membran yang dihasilkan berwarna putih Membran dengan komposisi PMMA 20% (w/w) dan kitosan 2% (w/w) memiliki ketebalan 0,15 mm Membran dengan komposisi PMMA 15% (w/w) dan kitosan 2% (w/w) memiliki ketebalan 0,17 mm 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Rejeksi (Inversi fasa pada air bersuhu 25 0 C) % PMMA% KitosanRejeksi Pati (%)Rejeksi Maltosa (%) 20297, , , , /05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Rejeksi (Inversi fasa pada air bersuhu beda) Suhu inversi fasa ( 0 C) % PMMA% KitosanRejeksi Pati (%)Rejeksi Maltosa (%) , , , , /05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Hasil IR Tidak ditemukan puncak baru yang menandakan adanya interaksi kimia antara PMMA dan kitosan 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Hasil SEM (A) (B) Gambar penampang melintang membran PMMA 20% (w/w), kitosan 2% (w/w), (A) sebelum digunakan, (B) sesudah digunakan (A) (B) Gambar penampang atas membran PMMA 20% (w/w), kitosan 2% (w/w), (A) sebelum digunakan, (B) sesudah digunakan (A) (B) Gambar penampang bawah membran PMMA 20% (w/w), kitosan 2% (w/w), (A) sebelum digunakan, (B) sesudah digunakan 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Hasil SEM (A) (B) Gambar penampang melintang membran PMMA 20% (w/w), kitosan 2% (w/w) sebelum digunakan dengan inversi fasa pada air bersuhu, (A) 25 0 C, (B) 10 0 C (A) (B) Gambar penampang atas membran PMMA 20% (w/w), kitosan 2% (w/w) sebelum digunakan dengan inversi fasa pada air bersuhu, (A) 25 0 C, (B) 10 0 C (A) (B) Gambar penampang bawah membran PMMA 20% (w/w), kitosan 2% (w/w) sebelum digunakan dengan inversi fasa pada air bersuhu, (A) 25 0 C, (B) 10 0 C 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
Membran dengan komposisi PMMA 20% (w/w) dan kitosan 2% (w/w) memiliki daya pisah lebih baik dibandingkan membran PMMA – kitosan lainnya Hasil IR menunjukkan bahwa tidak ada interaksi kimia antara PMMA dan kitosan Membran PMMA – Kitosan yang dihasilkan memiliki pori seperti sponge berdasarkan analisis SEM 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010
27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010