Di susun oleh : Kelompok 6 Desta Sohra Zem’s

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1. PETE / PET (Polyethylene Terephthalate) Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya untuk sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, dan digunakan.
Advertisements

Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Tugas TEKNIK INDUUSTRI
BAB 4 SPESIFIKASI BATU GERINDA
RUFAIDA NUR ROSTIKA, ST, MT
Penyekat Bentuk Padat Penyekat ini terbagi menjadi 8 bahan penyekat:
ISOLASI CAIR Isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan dan juga sebagai pendingin sehingga banyak digunakan.
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
SUMBER DAYA ALAM.
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
Bahan Bakar Gas Kelompok 3.
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
POLIMER.
PENDAHULUAN.
Metode Pembuatan Bioarang
By: Berliana Farah Diba 5A
Pembuatan Ban & Produk Karet Lain : Ban adalah produk utama dari industri karet (75% produk karet), produk lainnya : sepatu, selang, belt conveyor, seal,
TEKNOLOGI PEMROSESAN KARET
MESIN PEMBUATAN PLASTIK
SIFAT BAHAN DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
Blow Molding Process Giarno Y.
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
By: FARIDA RATNAWATI 13/5B
Politetrafluoroetena Nama : Radika Puspa Sari
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
Cacat Las, Penyebab dan Solusinya
MAKROMOLEKUL (Polimer)
OLEH : IR. H. ABDUL RAHMAN, MS
Serat Barang Galian (Mineral)
Pemisahan campuran berdasarkan : Penyaringan / Filtrasi:
Klasifikasi Sampah (Sumber dan komposisi)
Kenali Plastik Sebelum Makan
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
K 02 SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ENERGI
KELEMBABAN UDARA.
PENDAHULUAN Karet alam ; komoditas hasil perkebunan yang penting khususnya bagi Indonesia maupun dunia. Ada tiga negara penghasil karet yg besar : Indonesia,
MAKROMOLEKUL.
PENGANTAR TEKNIK KIMIA
Zat Warna Alami Wildan Suhartini (
Sifat bahan dan manfaat dalam kehidupan
PENGENALAN TIPE-TIPE IKLIM
Solusi Isu-Isu Lingkungan
HrACCP ABON IKAN TUNA Oleh : Aprilla Dian P
Bila Ingin “Microwave” Anda Panjang Umur
Kelompok 1 Adinda rosiana putri Borkat Iffah karima Ravi ahdianda
Polimer PLASTIK `
Evaporator Anggi febrianti Analisa Instrumen.
Angga Sulubara aidil wahyudi eva septia
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
NPM : KELAS:A-3 MALAM PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES
SUHU DAN KALOR.
Permasalahan Agronomi, Persepsi dan Berbagi permasalahan yang timbul
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN
TEKNOLOGI PEMBUATAN POLYETILEN.  Polyetilen disintesa secara kimia dari etilena, senyawa yang biasanya terbuat dari minyak bumi atau gas alam. Monomernya.
KIMIA INDUTRI “ INDUSTRI PLASTIK” Dosen Pembimbing : Drs. Mahdian,M.Pd
Oleh : Aubrey Cornelia Kesia Ruth Dwyce Octama Sianne FFD
Penyimpanan Obat harus disimpan sehingga tercegah cemaran dan peruraian, terhindar pengaruh udara, kelembaban, panas dan cahaya. Obat yang mudah menguap.
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
ASPAL.
INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
PP AHMAD MUALIF 81
Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
O TEKNIK PENGECORAN Pengecoran Bertekanan Rendah
MINYAK BUMI AHMAD RAMADHAN MASRIL SYARINA UNI SARTIKA ASNA RAHAYU KELOMPOK METANA SMA NEGERI 1 BARRU.
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium.
8/6/2019 KELOMPOK MATERI PRESENTASI 4. BIDANG INDUSTRI BIDANG KESEHATAN BIDANG KEBUTUHAN RUMAH TANGGA PENERAPAN SIFAT KOLOID.
SIFAT BAHAN DAN MANFAATNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
PENGUKURAN : ISI, BERAT, PANJANG, DAN SUHU
Transcript presentasi:

Di susun oleh : Kelompok 6 Desta Sohra Zem’s KARET SINTETIK Di susun oleh : Kelompok 6 Desta Sohra Zem’s

SEKILAS SEJARAH Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua Amerika pada 1476. saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola dengan menggunakan suatu bahan yang dapat melantun bila dijatuhkan ketanah. Bola tersebut terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan (lateks) kemudian dipanaskan diatas unggun dan dibulatkan seperti bola.

Awal mula vulkanisasi Barang-barang karet yang diproduksi waktu itu selalu menjadi kaku di musim dingin dan lengket dimusim panas sampai seorang yang bernama Charles Goodyear yang melakukan penelitian pada 1838 menemukan bahwa : dengan dicampurkannya belerang dan dipanaskan maka karet tersebut menjadi elastis dan tidak terpengaruh lagi oleh cuaca.

Sebagian besar ilmuwan sepakat untuk menetapkan Charles Goodyear sebagai penemu proses vulkanisasi. Penemuan besar proses vulkanisasi ini akhirnya dapat disebut sebagai awal dari perkembangan industri karet.

Karet Sintetik Dimulai dari berakhirnya perang dunia kedua, karet sintetis berkembang lebih pesat dengan lebih banyak jenis-jenisnya. saat ini telah ada belasan jenis karet sintetik dengan berbagai karakteristiknya, dan terus bertambah.

Lanjutan... Sebelum perang dunia kedua, hanya karet alam yang tersedia. sehingga boleh dikata bahwa untuk keperluan teknik (engineering) tidak ada pilihan lain selain menggunakan karet alam. Sejalan dengan digunakannya karet alam untuk berbagai keperluan, maka mulai ditemukan kelemahan2 karet alam yang menyebabkan para ilmuwan berusaha keras untuk menciptakan jenis-jenis karet sintetik tertentu untuk menggantikan karet alam

Karet sintesis sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi. Biasanya karet sintesis dibuat akan memiliki sifat sendiri yang khas. Ada yang tahan terhadap suhu tinggi / panas, minyak, pengaruh udara bahkan kedap gas.

Proses Pengolahan Karet Sintetis Polymerization Polymerisasi ialah merupakan proses peleburan/pencampuran bahan Isolation Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan dibersihkan. Compounding (mixing) Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan sifat2 tambahan dari suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah compounder meracik resepnya untuk menghasilkan bahan baku yang sesuai keinginannya/pesanan.

Extrusion/Forming/Premolding Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk lembaran dibentuk lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan mudah diproses pada molding nantinya. Molding Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah produk akhir, dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai.

Flash Removal Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat sisa-sisa material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga didapat produk akhir yang sesusai dengan cetakan. Post Curing Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat terjadi dengan sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing.

Finishing & Inspection Setelah selesai diproses, maka produk akhir hendaknya dibersihkan dan dilakukan pengetesan apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Cleaning Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah sempurna, maka produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin menempel pada proses produksi sebelumnya. Packaging Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan luar.

Jenis-jenis Karet Sintetik Berdasarkan tujuan pemanfaatannya ada dua karet sintesis yang dikenal, yaitu: Karet sintetik untuk kegunaan umum. Mempunyai tiga jenis sebagai berikut : SBR ( styrene butadiene rubber ) BR ( butadiene rubber ) IR ( isoprene rubber ) atau polyisoprene rubber

2. Karet sintetik untuk keperluan khusus 2. Karet sintetik untuk keperluan khusus. Mempunyai 4 jenis, sebagai berikut :  IIR ( isobutene isoprene rubber )  NBR ( nytrike butadiene rubber )  CR ( chloroprene rubber )  EPR ( ethylene propylene rubber )

Karet Alam & Sintetik Saat ini karet yang digunakan di industri terdiri karet alam dan karet sintetis. Penggunaan karet sintetis jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan karet alam. Karet sintetis memiliki kelebihan seperti tahan terhadap berbagai zat kimia dan harganya cenderung tetap stabil. Dalam hal pengadaan,karet sintetis jarang mengalami kesulitan untuk pengiriman atau supplai barang.

Kelebihan Karet Sintesis dibandingkan Karet Alami Harganya cenderung stabil Tahan terhadap berbagai bahan kimia Pengadaan barang atau suplay bahan tergolong mudah Harganya cenderung tidak stabil Tidak tahan terhadap bahan kimia tertentu Pasokan bahan tidak lancar

Tetapi sesungguhnya karet alam belum digantikan oleh karet sintetis Tetapi sesungguhnya karet alam belum digantikan oleh karet sintetis. Yang dimiliki karet alam dibanding karet sintetis adalah - memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna. - memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahanya mudah. - mempunyai daya aus yang tinggi. - tidak mudah panas (low heat buikd up), dan - memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan (groove cracking resistance)

Kesimpulan Dewasa ini jumlah produksi karet alam dari karet sintetis adalah 1: 2. Walaupun jumlah produksi karet alam lebih rendah, bahkan hanya setengah dari produksi karet sintetis, tetapi sesungguhnya jumlah produksi dan konsumsi kedua jenis karet ini hampir sama. Semua tergantung dari pengaplikasian pada sebuah prodak dengan karakteristik sifat karet yang berbeda-beda.

Thank’s for your atention