TEKNOLOGI DAN INFORMASI KESEHATAN STERILISATOR Kelompok 2
Sterilisator Sterilisator adalah alat untuk mensterilkan alat-alat kedokteran. Terdapat 2 jenis sterilisator : Sterilisator kering Sterilisator basah
Sterilisator Kering Sterilisator Kering adalah alat untuk mensterilkan peralatan instrument bedah, kapas, dapat membunuh kuman, bakteri, virus Hepatitis B dan spora dengan teknologi temperatur tinggi tanpa menggunakan media air (seperti oven). Kompak, Ringan dan Portable serta Hemat Listrik.
Cara Kerja : Menyiapkan alat-alat yang akan disterilisasi Mencuci alat-alat sampai bersih dan keringkan Menyemprot peralatan dengan alkohol 70% dan keringkan Sumbat alat alat yang disterilisasikan menggunakan kapas masukan pipet kedalam wadah yang tersedia/bungkus dengan alumunium foil Masukkaan alat-alat kedalam oven
Lanjutan.... Menutup oven dengan baik Mengatur tombol pengatur waktu dan suhu (170-180 ˚C : 15 menit) Menunggu sampai suhu dalam oven turun Membuka oven dengan hati-hati Mengeluarkan peralatan yang sudah steril dari oven Menyimpan dan memisahkan peralatan yang telah disterilisasi dari peralatan lainnya yang belum steril
Keuntungan menggunakan sterlisator kering : Sterilisasi panas kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak merusak, menyala, hangus, dan menguap pada setinggi itu. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain pecah belah seperti pipet, tabung reaksi, cawak petri dari kaca, botol sampel, juga peralatan seperti jarum suntik, dan bahan-bahan yang berupa bubuk.
Sterilisator Basah Sterilisator Basah adalah sterilisator uap listrik yang menggunakan media air untuk mensterilkan alat-alat kedokteran setelah digunakan. Sterilisasi basah biasanya dilakukan didalam sterilisator uap yang mudah diangkat (portable) dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan suhu 121˚C selama 15 menit.
Lanjutan... Karena titik didih air menjadi 121 ˚C itu disebabkan oleh tekanan 1 atmosfer pada ketinggian permukaan laut, maka daur sterilisasi tersebut sering kali juga dinyatakan sebagai : 1 atm 15 menit. Pada tempat tempat-tempat yang lebih tingginya diperlukan tekanan lebih besar untuk mencapai suhu 121 ˚C selama 15 menit (Cappucino JG, Sherman N. 1983)
Cara Kerja : Menyiapkan alat-alat yang akan disterilisasi Mencuci alat-alat sampai bersih dan keringkan Menyemprot alat-alat dengan alkohol 70% dan keringkan Menyumbat alat-alat dengan kapas dan alumunium foil Membungkus alat-alat dengan kertas kraft Membungkus tiap masing-masing jenis alat dengan plastik dan ikat dengan benang Mengisi sterilisator dengan air sampai dekat angsang Memasukan peralatan yang akan disterilkan pada sterilisator
Lanjutan... Menutup sterilisator dan mengencankan uril penutupnya Membuka kran pengeluaran uap air Mengatur waktu yang diinginkan untuk sterilisasi (121 ˚C : 30 menit) dan menghidupkan alat Menutup kran penegluaran air Menunggu sampai waktu dan tekanan turun Mengeluarkan alat-alat dari sterilisator Menyimpan dan memisahkan peralatan yang telah disterilisasi dari peralatan lainnya.
Keuntungan menggunakan sterilisator basah : Sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang berkisar antara 110 ˚C dan 121 ˚C. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain medium biakan yang umum,air suling, peralatan laboratorium, biakan yang akan dibuang, medium tercemar, dan bahan- bahan dari karet.
Sterilisator Kering
Sterilisator Basah