GUGUS BILANGAN NYATA -1 -2 -3 -4 -5 1 2 3 4 5 > + BB BC ≈ BA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KALKULUS - I.
Advertisements

0.Review Bilangan Riil R = himpunan semua bilangan riil (nyata)
BAB 3. MATRIKS 3.1 MATRIKS Definisi: [Matriks]
Dosen : Subian Saidi, S.Si, M.Si
MATHEMATICS FOR JUNIOR HIGH SCHOOL
MATRIKS Trihastuti Agustinah.
MATRIKS INVERS 07/04/2017.
Bab 2 Pertidaksamaan Oleh : Dedeh Hodiyah.
KALKULUS I SRI REDJEKI.
KALKULUS I NI KETUT SARI.
Perhatikan aturan Kartu Positif (+) Kartu Negatif (-) Jika kartu (+) bertemu kartu (-) hasilnya NOL (0) + = NOL (0)
Sistem Bilangan Real MA 1114 Kalkulus 1.
Materi Ke_2 (dua) Himpunan
NOTASI BILANGAN BULAT DAN POSISINYA PADA GARIS BILANGAN
KELOMPOK 6 Nama Kelompok : 1.Ratih Dwi P ( )
BAB I SISTEM BILANGAN.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
BAB I SISTEM BILANGAN.
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
Fungsi Peluang dan Fungsi Sebaran Peubah Acak Diskret
BAB 3 PANGKAT, AKAR DAN LOGARITMA.
MATEMATIKA DASAR.
PERTEMUAN 1.
FIELD ATAU MEDAN Definisi : Suatu ring komutatif dengan elemen satuan yang setiap elemennya tidak nol mempunyai elemen invers . (1-D,3’+4’+5’) Struktur.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Bilangan Real Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional Himpunan.
Disusun oleh : Ummu Zahra
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
BILANGAN BULAT.
Bilangan Bulat By: Novika Anggrieni, S.Pd.
BILANGAN BULAT.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
BILANGAN BULAT DAN OPERASI +, -, x, : BESERTA PEMBELAJARANNYA
Menerapkan Operasi pada Bilangan Real l
MATEMATIKA DASAR I HIMPUNAN BILANGAN REAL
Fungsi Eksponensial, Logaritma & Invers
Kania Evita Dewi Sistem Bilangan Real.
Operasi Pada Bilangan Bulat
Bilangan bulat Definisi dan operasi.
Bilangan Bulat dan Pecahan
KONSEP HABIS DIBAGI.
KONSEP HABIS DIBAGI.
BILANGAN BULAT Oleh Ira Selfiana ( )
1. SISTEM BILANGAN REAL.
Pendahuluan.
Bilangan Asli Bilangan Bulat Bilangan rasional Bilangan Riil.
MATRIKULASI KALKULUS.
Pendahuluan.
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
Sistem Bilangan Bulat.
BILANGAN.
BILANGAN BULAT OLEH: AINNA ULFA NST PENDIDIKAN MATEMATIKA
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
Sistem Bilangan Cacah.
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
1 1.1 Sistem Bilangan BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK Himp Bil. real Himp Bil. Immaginair Himp Bil. Irrasional Himp Bil. Rasional Himp Bil.
MATEMATIKA BISNIS Pertemuan Pertama Hani Hatimatunnisani, S. Si
PENGOLAHAN GUGUS Abdul Aziz Karim.
PERTIDAKSAMAAN OLEH Ganda satria NPM :
BILANGAN BULAT By_hidayati (a ).
Materi Kalkulus 1 Struktur Bilangan Ketidaksamaan Relasi dan Fungsi
SISTEM BILANGAN REAL.
Matematika Teknik Arsitektur.
Materi perkuliahan sampai UTS
Dosen : Dra.Rustina & Fevi Novkaniza, M.Si
BAB 1. SELANG, KETAKSAMAAN DAN NILAI MUTLAK
KALKULUS - I.
Transcript presentasi:

GUGUS BILANGAN NYATA -1 -2 -3 -4 -5 1 2 3 4 5 > + BB BC ≈ BA

> + -1 -2 -3 -4 -5 1 2 3 4 5 BB BC ≈ BA Gugus Bilangan Nyata -1 -2 -3 -4 -5 1 2 3 4 5 > + BB BC ≈ BA Gugus Bilangan Nyata  Bilangan Asli (BA) : A = {1, 2, 3, ……………….}  Bilangan Bulat (BB) : B = {…..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ……} Bilangan Cacah (BC) : C = {0, 1, 2, 3, ……………….} 16 7 = R Bilangan Rasional (BR) :

7 x = 16 R Adakah bilangan bulat R yang dikalikan 7 akan menghasilkan 16 ?. Nilai R merupakan bilangan pecahan. Untuk mendapatkan gugus tertutup (habis dibagi) maka : x y x x 1 atau ε x B ε y A R = {perpaduan bilangan bulat & bilangan pecahan}

Jadi gugus bilangan rasional terdiri dari : Semua bilangan bulat positif (bilangan asli) dan bilangan pecahan positif, Bilangan nol, Semua bilangan bulat negatif dan bilangan pecahan negatif. Pecahan dimaksud, bila dalam bentuk desimal memperlihatkan (ditemukan) pengulangan sampai pada angka desimal tertentu. 1 9 = 0,1.... 2 9 = 0,2.... 4 9 = 0,4.... 3 7 = 0,4285.... 7 11 = 0,63….. 16 7 = 2,285714.... 8 = 8,0…..

√x ∩ A C B R N π √3 √2 √5 Bilangan Irrasional : Bila dalam bentuk desimalnya (pecahan) tidak diperoleh pengulangan, maka dinyatakan sebagai bilangan irrasional = 3,14285714285714 π e = 2,71828 √3 = 1,73205080756888 √2 = 1,4142135623731 √x y dimana x tidak habis ditarik akar sesuai dengan nilai akarnya √5 = 2,23606797749979 Berarti Bilangan Nyata merupakan perpaduan Bilangan Rasional dan Bilangan Irrasional. Secara keseluruhannya dapat dinyatakan dengan notasi : ∩ A C B R N

ε ε N = { x ; -∞ < x < +∞} Gugus bilangan nyata N secara ringkas dinotasikan sebagai : N = { x ; -∞ < x < +∞} ε ε Bila a R dan b R, untuk a < b, maka diperoleh 4 anak-gugus dalam bentuk selang sbb :  { x ; a ≤ x ≤ b} ; selang tertutup ((a;b)) a b ((a;b)) Misal “nilai mata dadu bersisi enam” 1 6 ((1;6))

 { x ; a < x ≤ b} ; selang setengah terbuka, tertutup di kanan a b (a;b)) Misal “bilangan bulat negatif” -∞ -1 (-∞;-1))  { x ; a ≤ x < b} ; selang setengah terbuka, tertutup di kiri a b ((a;b) Misal a. “bilangan cacah” +∞ ((0;+∞)

Misal b. “bilangan asli” 1 +∞ ((1;+∞)  { x ; a < x < b} ; selang terbuka a b (a;b) Misal “bilangan nyata” -∞ +∞ (-∞;+∞)

Pengolahan + dan x pada gugus bilangan nyata tertutup akan membentuk kaidah-kaidah medan : K1. Kaidah komutasi atau pertukaran tempat pada penjumlahan Untuk setiap a dan b R, a + b = b + a ε K2. Kaidah komutasi pada penggandaan Untuk setiap a dan b R, ab = ba ε K3. Kaidah asosiasi atau penghimpunan pada penjumlahan Untuk setiap a, b dan c R, a + (b + c) = (a + b) + c ε K4. Kaidah asosiasi pada penggandaan Untuk setiap a, b dan c R, a (bc) = (ab) c ε

K5. Kaidah keidentikan untuk penjumlahan Untuk setiap a R, ada unsur keidentikan z untuk penjumlahan sehingga ε a + z = z + a = a z = 0 K6. Kaidah keidentikan untuk penggandaan Untuk setiap a R dan a ≠ 0, ada unsur keindentikan e untuk penggandaan sehingga ae = ea =a. ε Untuk bilangan nyata e (einheit) adalah bilangan 1 K7. Kaidah invers untuk penjumlahan ε Untuk setiap a R, ada unsur invers untuk penjumlahan –a sehingga a + (-a) = z = 0 Unsur invers untuk penjumlahan ini, yaitu –a disebut juga lawan unsur a

K8. Kaidah invers untuk penggandaan Untuk setiap a R dan a ≠ 0, ada unsur invers untuk penggandaan a-1, sehingga ε aa-1 = a-1a = e = 1 Unsur bilangan nyata a-1 lazim ditulis . 1 a Unsur invers untuk penggandaan ini disebut kebalikan a. K9. Kaidah penyebaran penggandaan melalui penjumlahan ε Untuk setiap a, b dan c R ;  a (b + c) = ab + ac ; sifat menyebar ke kiri  (b + c) a = ba + ca ; sifat menyebar ke kanan

Bila diperhatikan kaidah-kaidah untuk suatu gugus, maka :  Gugus bilangan asli A hanya berlaku pada kaidah : K1, K2, K3, K4, K6 & K9  Gugus bilangan cacah C hanya berlaku pada kaidah : K1, K2, K3, K4, K5, K6 & K9  Gugus bilangan bulat B hanya berlaku pada kaidah : K1, K2, K3, K4, K5, K6, K7 & K9  Gugus bilangan nyata R memenuhi kesembilan kaidah dan dinyatakan sebagai medan.

CL GBN-01 SL GBN-01 a. Gambarkan selang-selang berikut pada garis bilangan nyata yang sama : JCL GBN-01A -3,0 < x < -1,5 -0,5 ≤ x < 2,0 (12,0 ; 14,5)) b. Gambarkan pula selang-selang berikut : JCL GBN-01B { (2 ; 3)) , (4 ; 8) } { (-2 ; 0) , (0 ; 2)) } c. Gambarkan selang-selang berikut : JCL GBN-01C {x ; x R, |x| > 0} ε {x ; x R, |x-1| < 0} ε