Arti dan Sejarah Singkat Logika

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
L o g I k a 1# Konsep Dasar Logika Anggraini Mulwinda ST MEng
Advertisements

Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
Metode Berpikir Ilmiah
PERTEMUAN 3 PENALARAN.
FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Filsafat Ilmu (Manajemen)
Pengantar Logika Informatika
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
Pembentukan Konsep, Logika & Pengambilan Keputusan
METODOLOGI RISET Topik 2 : FILOSOFI RISET, Guna dan Manfaat Hasil Penelitian, PROSES RISET, ETIKA KOMPETENSI MATERI PERKULIAHAN.
Pengenalan Logika Informatika
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial
Metodologi Penelitian
B y : k e l o m p o k d u a b e l a s ™
MANUSIA ……… makhluk berpikir pencari kebenaran.
Sekilas tentang LOGIKA
dan mengapa belajar LOGIKA itu penting?
PENDAHULUAN LOGIKA INFORMATIKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PENALARAN Hartanto, S.I.P, M.A..
FILSAFAT KOMUNIKASI Kuliah 1
Metodologi Penelitian
LOGIKA INFORMATIKA.
PERTEMUAN II PENGENALAN LOGIKA.
BAB IX LOGIKA, SENI BERPIKIR KRITIS Pertemuan 09
Logika Deduksi-Induksi dalam Pola Berpikir Ilmiah
Epistemologi.
Pengantar logika informatika
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
DASAR ARGUMENTASI ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
MUHAMMAD FAHMI AL HABIB ( )
AN / FISIP / UNS / SOLO BAHAN 2 DASAR-DASAR LOGIKA
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT.
Lanjutan……..
Oleh, Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si.
LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU
Tempat Logika Dalam Peta Ilmu Pengetahuan
FILSAFAT ILMU.
BAB I DASAR-DASAR LOGIKA PERTEMUAN KE-2 OLEH: SRI WEDA MAHENDRA S.T.
Filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
Hubungan Etika dan Ilmu
LOGIKA.
BHP FILSAFAT ILMU KELOMPOK A
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT IM TELKOM
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I 2 SKS
Penalaran Tujuan bab ini adalah agar para maha-siswa dapat bernalar dengan baik dalam penyusunan karya ilmiah yang ditulis. Penalaran yaitu proses berpikir.
AN / FISIP / UNS / SOLO BAHAN 2 DASAR-DASAR LOGIKA
AN / FISIP / UNS / SOLO BAHAN 2 DASAR-DASAR LOGIKA
I. Pengantar umum Logika
Filsafat Pendidikan dan Pembelajaran
03 FILSAFAT UMUM CABANG-CABANG FILSAFAT Psikologi 2015 PSIKOLOGI
Sarana Berfikir ilmiah
Pemikiran Filosofis dan Non-Filosofis
Sarana Ilmiah Dian Rahmawati F
OSIOLOGI FAKULTAS DAKW
Pembangunan Wilayah Pesisir dan Laut
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
BATASAN DAN RUANG LINGKUP LOGIKA
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
LOGIKA LOGIKA PENALARAN Rifai Al Ghozali Oleh: Tri Sundari.
Pardjono, Ph.D Filsafat Ilmu Program Pascasarjana UNY
Pertemuan Ke-1 Ridwan, S.T,. M.Eng Ridwan, S.T, M.Eng.
Pengantar logika informatika
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
AN / FISIP / UNS / SOLO BAHAN 2 DASAR-DASAR LOGIKA
Transcript presentasi:

Arti dan Sejarah Singkat Logika Oleh L. Andriani P., M.Hum

Arti kata Logika Cinta tak ada logika Jawaban tak logis Kabar itu tidak logis Apa itu logika? Logika berasal dari bahasa Yunani”Logos” = Sabda atau perkataan =bhs Arab=mantiq dari kata kerja natapa = berkata atau berucap

Berbagai definisi logika: Mantiq = penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berpikir benar (buku Logic and Language of Education) hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir( kamus Munjid) Ilmu untuk menggerakkan pikiran untuk kepada jalan yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran (Thaib Thahir A)

M. Copi mengatakan logika: Ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah Kata Logika pertama kali digunakan oleh Zeno dari Citium Logika lahir atas jasa Aristoteless yang meninggalkan 6 buku yang oleh muridnya disebut Organon

lanjutan Theprostus mengembangkan logika Aristoteles, kaum Stoa mengajuka bentuk-bentuk berpikir yang sistematis. Buku-buku inilah yang menjadi dasar Logika Tradisional. Logika dikaitkan denga agama. Ibnu Salih dan Nawawi haram mempelajari Mantiq sampai mendalam

lanjutan Al-Gazali menganjurkan dan menganggap baik. Al-Kindi mempelajari dan mendalami Logika Yunani secara khusus dan Al-Farabi mengadakan penyelidikan yang mendalam atas lafal da menguji kaidah-kaidah Mantiq dalam proposisi-proposisi kehidupan sehari-hari untuk membuktikan untuk membuktikan benar salahnya.

lanjutan Kemudian mengalami masa dekadensi yang panjang. Logika menjadi dangkal Abad XIII s/d abad XV Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus dan Wilhelm Ocham mengetengahkan logika modern Abad XVII dan XVIII Francis Bacon mengembangkan metode induksi, ia menyusun buku Novum Organum Scientiarum W. Leibnitz menyusun logika aljabar

lanjutan Emanuel Kant menemukan logika transedental (logika yang menyelidiki bentuk-bentuk pemikiran yang mengatasi batas pengalaman) Abad XIX Logika sekedar dipandang sebagai peristiwa psikologis dan metodis (W. Wund, J.Dewey, M. Baldwin) G. Boole, Bertrand Russell dan G. Fege merupakan tokoh-tokoh Logika Modern

Arti Ilmu Logika yang dipelajari adalah Ilmu = Science berbeda dengan pengetahuan Pengetahuan = hasil dari aktivitas mengetahui = tersingkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa hingga tdk ada keraguan terhadapnya. Ketidakraguan =syarat mutlak bagi jiwa unt dapat mengetahui.

lanjutan Pengetahuan sudah puas dengan “menangkap tanpa ragu” kenyataan sesuatu Ilmu menghendaki penjelasan lebih lanjut dari apa yang sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan.

Pengelompokan Ilmu Ilmu a posteriori = ilmu yang diperoleh dari pengalaman inderawi, mis: ilmu alam, ilmu kimia, ilmu hayat, Ilmu Kesehatan ilmu a priori = ilmu yang diperoleh tidak dari pengalaman dan percobaan, ttp bersumber pd akal itu sendiri. Logika termasuk kelompok mana???

Lanjutan: Walaupun Ilmu berbeda-beda ttp unsur persamaannya = mencari hukum, patokan, dan rumusan-rumusan yang meliputi masing-masing bidangnya yang mengendalikan seluruh masalah detail dan partikularnya.

Arti pikiran Logika = mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumus-rumus berpikir. Psikologi = membicarakan aktivitas berpikir. Mempelajari pikiran dan kerjanya tanpa menyinggung sama sekali urusan benar salah/tepat/logis Logika = masalah pokok urusan benar salah

lanjutan Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan bertujuan mendapatkan kebenaran terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan dan menerapkan hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir dengan sahih, efisien, dan teratur.

Objek Logika Objek material: pemikiran (penalaran) Objek formal : patokan-patokan atau hukum berpikir sahih Mungkinkah pikiran yang bersifaf gaib dipelajari? Pemikiran/penalaran diwujudkan dalam bentuk ucapan, tulisan, atau simbol/isyarat

lanjutan Pikiran = perkataan; perkataan = pikiran Susunan kata yang mewakili maksud tertentu yang lengkap = proposisi (kalimat) Pengetahuan= informasi proposisi-proposisi. Aktivitas berpikir selalu membanding, menganalisis, serta menghubungkan proposisi yang satu dengan lainnya

lanjutan Penyelidikan logika dalam mencari kebenaran dalam penalaran selalu berurusan dengan struktur dan relasi proposisi.

Arti Benar persesuaian antara pikiran (pernyataan) dan kenyataan Contoh: batu lebih ringan dari kapas 2. Persesuaian atau tidak adanya pertentangan dalam dirinya. contoh: ia adalah orang jujur yang suka menipu.

Lanjutan: Penalaran yang salah: Semua orang Kauman adalah Muslim Budi orang Kauman, maka Budi adalah Katolik Semua mahasiswa PLB suka membaca. Didik adalah mahasiswa PLB, maka didik suka bernyanyi

Lanjutan: Pernyataan yang tidak dapat ditangkap pengertiannya = salah Tuhan dapat mencipta makhluk yang tidak mempunyai sifat-sifat kemakhlukan; Tuhan dapat mencipta atom yang lebih besar dari molekulnya; Tuhan dapat membuat tongkat berujung satu. Pernyataan tsb salah karena tidak menghadirkan maksud yang bulat. Sama salahnya dengan Ia adalah seorang buta huruf yang pandai membaca.

ASAS-ASAS PEMIKIRAN Asas = pangkal = asal darimana sesuatu itu muncul dan dimengerti Asas pemikiran = pengetahuan yang dapat memunculkan mengetahuan lain dan mutlak diperlukan agar terjadi ketepatan/kelurusan berpikir.

lanjutan Asas identitas (prinsipium identitatis) Sesuatu itu adalah dirinya sendiri. A = A Bila proposisi itu benar maka benarlah ia 2. Asas kontradiksi (prinsipium contradictoris) . Pengingkaran sesuatu tidak mungkin sama dengan pengakuannya Tidak ada proposisi yang sekaligus benar dan salah

Lanjutan 3. Asas penolakan kemungkinan ketiga Antara pengakuan dan pengingkaran kebenarannya terletak pada salah satunya Suatu proposisi selalu dalam keadaan benar atau salah

Cara Mendapatkan Kebenaran Metode induksi Metode deduksi Induksi = cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang berisifat khusus/inidividual. Ada dua keuntungan: Berpikir lebih efisien. Memungkinkan proses penalaran selanjutnya, baik secara induktif atau deduktif.

Deduksi Cara berpikir dari pernyataan yang bersifat umum, menuju kesimpulan yang bersifat khusus. Keuntungannya: Tidak perlu menggunakan penelitian/eksperimen Kebenarannya pasti.

Pembagian Logika Segi kualitas : 1. Logika naturalis 2. Logika Artifisialis SegiMetode : 1. logika tradisional 2. logika modern (Sejak Raymundus Lullus menciptakan metode logika baru Logika yang disebut Ars magna.

Lanjutan: Dari objeknya: 1. logika formal (deduktif) 2. logika material (induktif) Logika formal disebut dengan logika minor, Logika material disebut dengan logika mayor.

Manfaat Logika Keseluruhan informasi keilmuan suatu sistem yang bersifat logis; karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika Logika membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.

lanjutan Logika menyampaikan kepada berpikir benar, lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena itu mendidik manusia bersikap objektif, tegas dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala suasana dan tempat