Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
RANCANGAN PERMENDAGRI TENTANG PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI DAN PEMERINTAH DAERAH DR. Drs. A. Fatoni, M.Si. Disampaikan.
Advertisements

Uraian dan Tahapan Tugas Dosen
KELOMPOK III Nama anggota : Dika fauziah Lusi nurmalasari Rio imam w.
PEMILIHAN DEKAN 2008 – 2012 UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bu Diro yang “Lebih Populer”
Ke Tanah Merah Tiga atau empat hari kemudian kami diberangkatkan dengan menumpang kapal yang lebih kecil lagi. Kapal ini milik Pemerintah yang disebut.
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
17 Agustus R. ARYO IMAN B X – B 28.
Perpustakaan Ada satu hal lagi yang perlu saya kemukakan. Entah bagaimana saya berani mengusulkan sepintas lalu kepada Bung Hatta, agar perpustakaan pribadi.
KORESPONDENSI 1. Menurut si Pembuat : a. Surat Pribadi
PAHLAWANKU.
Menulis Teks Pidato TIM EDUKATIF ERLANGGA.
BIOGRAFI JOKO WIDODO Vina Risky Oktavia
TATA SURAT MENYURAT OLEH: SRI SULASTRI, M.Pd.
KOMUNIKASI MANEJERIAL STIE Jakarta International College
Membawa Orang Lapangan Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, sering kali saya bertemu dengan Bung Hatta dalam rangka tugas pekerjaan saya di Kementrian.
Etika menerima Tamu dan Bertelepon
TATA CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN RI
Uji-Ngaji Sewaktu kami bertiga: Kak Meutia, saya sendiri, dan Halida, masih kecil, Ibu menyarankan agar saya masuk sekolah Katolik. Waktu itu Ayah marah.
Universitas Padjadjaran
Bapak Bangsa Sejati Mohammad Hatta
Kedaulatan Rakyat (hal )
CARA MEMBANGUN JATI DIRI BANGASA MELALUI NILAI-NILAI PANCASILA
Tawaran dari Bapak Koperasi
Menjadi Guru Kenkoku Gakuin
Sekitar Berdirinya PNI
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2015
KEPROTOKOLAN.
Tak Setuju dengan Dwifungsi ABRI
PENDAHULUAN Penyempurnaan :
Cum Laude Menurut rencana, pada tanggal 18 Februari 1968, Bung Hatta, Pak Njoto Amidjojo, Pak Hutabarat serta dua calon promo-vendus, Drs. Zainul Jasni.
Budaya yang diminati wisatawan, budaya yang
Sri Juwita Hanum Cukup lama kami menikah, namun belum dikaruniai anak. Dalam soal anak, orang Minangkabau tidak kalah usil mulut seperti orang Jawa. Mereka.
KERUSAKAN HUTAN Kelompok 7 Muhammad Razaq Husain ( )
Tertib Itu Indah Memang benar apa yang dikatakan kawan saya itu sebab jadwal kerja Ayah luar biasa rapinya. Bayangkan saja, setiap hari, persisi pada jam.
Pendapat Tentang Sarjana
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
Kue Terakhir Ketika Athar  ulang tahun, tanggal 26 Desember 1979, Oom Hatta juga datang. Oom agak sakit dan tetap duduk di kursi panjang, tetapi Oom bertepuk.
Dialog dalam “Seikere”
Sederhana Tapi Tegas Pada waktu dilangsungkan pertunjukan Koenig Quarter di Goethe Institut di Jakarta (1972), hadir Bung Hatta dengan disertai oleh Ibu.
Harga Sebuah Merah-Putih
Kesantunan Kalimat Kehematan Kecermatan Kesejajaran Keharmonisan
Belajar dari Bung Hatta, Sang Proklamator RI yg bersahaja
Penggeledahan (bag III, ps )
Menjadi Promotor Disertasi
01.1 Hari-1 Sesi-1 Pendahuluan.
Menjadi Tamu Undangan Murase
SURAT UNDANGAN KELAS V SEMESTER 1 SK KD TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI.
Tata Persuratan.
Penyelundupan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pada waktu itu selalu memberikan wejangan bagi warga negara Indonesia, dengan tujuan.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Filosofi Wibawa Setelah pengakuan kedaulatan pada akhir tahun 1949, saya telah kembali dari gerilya ke Jakarta melanjutkan pekerjaan mengkonsolidir kedudukan.
BAB 9 TERBENTUKNYA NEGARA DAN PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
KINERJA RISET FAKULTAS
Kamar No. 5, Paviliun Cendrawasih
Prolog Sang Sekretaris
Presented By: Lailatul Hikmah
Kejujuran dalam Ilmu Uda Hatta mempunyai perhatian sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Dari dulu buku adalah nomor satu. Beliau adalah seorang pemimpin.
Peraturan Perundang-Undangan (UUD 1945)
ACARA PEMERIKSAAN.
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan.
ASAL MULA PEMBENTUKAN NKRI.
UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA 1945 Pembukaan
Pemikiran: Dasar Ekonomi Islam
PERSURATAN.
Pernikahan Putri Sulung
Surat Balasan Suatu kunjungan ke rumah Bung Hatta yang amat mengesankan ialah waktu saya datang untuk mengambil copy riwayat hidup Sjahrir yang saya minta.
Boleh Mandi di Sini Walaupun tugas rutin saya sejak Bapak menjabat sebagai wakil presiden adalah mengurus administrasi di Sekretariat dan mengurus perpustakaan,
LLDIKTI-VI.
SUDAHKAH ANDA CUCI TANGAN SEBELUM MASUK KE RUMAH SAKIT ???
Transcript presentasi:

Arti Revolusi Pada tanggal 27 November 1956 diadakan upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta oleh Universitas Gadjah Mada, bertempat di Siti Hinggil Yogyakarta. Sebagai asisten di Fakultas Hukum UGM pada waktu itu, saya bersama istri saya mendapat undangan untuk menyaksikan jalannya upacara itu. Menurut ingatan saya, di dalam pidato yang disampaikan oleh Bung Hatta pada waktu penerimaan gelar Doctor Honoris Causa tersebut, antara lain beliau menjelaskan batasan arti (definisi) revolusi, khususnya revolusi nasional Indonesia. Revolusi menurut pandangan Bung Hatta adalah suatu perubahan yang mendadak dan mendasar di dalam suatu masyarakat, suatu Unwertung aller Werte. Dan masa revolusi itu berlaku tidak lama, mungkin hanya beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu, harus segera dilanjutkan dengan tindakan-tindakan konsolidasi dari hasil revolusi itu dengan pembangunan. Bilamana masa revolusi berlangsung terlalau lama, maka dikhawatirkan akan menjurus ke anarkhi. Dalam hal ini jelas ada perbedaan pandangan pendapat yang mendasar antara Bung Hatta dan Bung Karno mengenai artian revolisi, sebab di dalam pidato-pidato Bung Karno pada waktu itu, selalu Bung Karno menyatakan bahwa masyarakat yang adil dan makmur yang kita cita-citakan belum tercapai, karena revolusi Indonesia belum selesai. Setelah upacara pemberian gelar Doctor Honoris Causa kepada Bung Hatta selesai, maka hadirin memberikan selamat kepada Bung Hatta dan Ibu Rahmi Hatta. Bung Karnolah yang pertama kali memberikan jabat tangan ucapan selamat pada Bung Hatta dan Ibu Rahmi Hatta sambil menepuk- nepuk pundak Ibu Rahmi Hatta. Pada kesempatan itulah saya dan istri saya untuk pertama kalinya berjabat tangan dengan Bung Hatta dan Ibu Rahmi Hatta. Masih jelas teringat oleh kami bahwa karena bahwa karena lamanya harus berdiri untuk menerima ucapan selamat dari para hadirin, Bung Hatta melurus-luruskan kaki untuk menghilangkan kecapaiannya. Pada malam harinya di Kepatihan Yogyakarta disajikan pertunjukan perbagai tarian dan kesenian

untuk menghormati Bung Hatta, yang pada waktu itu masih menjabat wakil presiden Republik Indonesia. Pada kesempatan itu, oleh seorang mahasiswi UGM dibacakan sebuah sajak, yang berisikan himbauan kepada Bung Hatta agar mengurungkan niatnya untuk mengundurkan diri sebagai wakil presiden Republik Indonesi Pada waktu itu kami mendiami pavilyun rumah dinas UGM di jalan Sekip No. 16 Yogyakarta, bersama ketiga aorang anak kami yang masih kecil-kecil. Berdampingan dengan rumah Jalan Sekip No. 16 itu (sebelah selatannya) terletak bangunan guest-house UGM. Kalau Bung Hatta datang di Yogyakarta untuk memberikan kuliah-kuliah di UGM atau memberikan tentramen/ujian bagi para mahasiswa UGM, maka biasanya beliau beserta Sekretaris (Pak Wangsa) menginap di guest-house tersebut. Di guest-house itu ada pesawat teleponnya. Pada waktu itu istri saya bekerja di Apotik Radjafarma dan bilamana ada keperluan yang mendesak, misalkan tidak datang masuk kerja karena anaknya sedang sakit, maka dengan seizin penjaga guest-house, istri saya meminjam telepon untuk dapat menghubungi Apotik Radjafarma tersebut. Pada suatuhari ketika istri saya hendak meminjam telepon di guest-house tersebuat, bertemulah ia dengan Bung Hatta dan Pak Wangsa. Sekalipun dalam perjumpaan itu, istri saya hanya memberikan salam dan menerima salam dan anggukan dari Bung Hatta dan Pak Wangsa, tetapi pertemuan itu memberikan kesan yang mendalam di hati istri saya. Ia sungguh merasa bangga dapat bertemu muka dengan Bung Hatta, salah seorang pemimpin besar bangsa Indonesia. Kalu datang di Yogyakarta, Bung Hatta meluangkan waktu untuk melihat-lihat keadaan kota. Yang mendapatkan perhatian beliau terutama adalah kebersihan kota. Pada suatu hari ketika melihat Kota Yogyakarta, beliau melihat banyak gundukan sampah di pinggir jalan, yang belum atau tidak diangkat oleh Dinas Kebersihan Kota. Hal tersebut mendapatkan perhatian beliau dan oleh wartawan harian Kedaulatan Rakyat, soal sampah itu diulas dalam tajuk rencananya. Soermaryo Hadiwignyo, Pribadi Manusia Hatta, Seri 3, Yayasan Hatta, Juli 2002