EVALUASI PEMBELAJARAN achmad noor fatirul
PIKIRKAN PERISTIWA INI: Bukan ingin memprovokasi, tetapi itulah fakta sesungguhnya yang saya alami. Saya baru menyadari bahwa saya menjadi korban dari sistem standarisasi pendidikan nasional. Suatu sistem pendidikan yang “HARUS” diikuti oleh seluruh anak bangsa ini. Tanpa melalui sistem ini, otomatis secara formal, tidak bisa melanjutkan kejenjang pendidikan formal selanjutnya.
Saya ingin bertanya kepada anda!!! Apa minat dan Bakat yang anda miliki? Anda juga adalah korban sistem pendidikan nasional
Apa ada hubungan antara minat dan bakat dengan sistem standarisasi pendidikan nasional? Lingkungan dan kesempatan sangat mempengaruhi minat dan bakat seeorang. Minat dan bakat erat bubungannya dengan kreativitas. Kreativitas akan berkembang jika seseorang berminat dan berbakat pada apa yang dikerjakannya. Minat dan bakat adalah sesuatu yang personal, unik dan tidak bisa disamakan dengan individu lain. Jadi kita tidak bisa memaksakan seseorang harus berminat dan berbakat pada sesuatu. Kalau ini terjadi, maka kreativitas seseorang akan mati, karena mengerjakan sesuatu yang tidak diinginkan
APA KONSEP STANDARISASI? Standarisasi sebagai penyeragaman Artinya Pebelajar harus mencapai tingkat indeks prestasi tertentu secara nasional.
Ada 2 masalah yang memberatkan PEBELAJAR Kesempatan. Kesempatan untuk mendapatkan informasi yang lebih tidak sama untuk seluruh Pebelajar di Indonesia. Bukan karena Pebelajar di daerah lain yang terpencil bodoh, tapi karena keterbatasan informasi yang mereka peroleh. Keunikan Individual. Kita tidak bisa memaksakan mata pelajaran tertentu bagi anak yang memang tidak disukai. Karena setiap Pebelajar unik, kita menggali keunikan yang dimiliki, bukan memaksakan standar yang kita peroleh. Jika ini terjadi, berarti membunuh kreativitas Pebelajar.
Sistem pendidikan memaksakan standar yang harus dicapai oleh Pebelajar, tanpa mempertimbangkan kelebihan disisi lain yang dimiliki mereka. Ini sama saja dengan membunuh kreativitas Pebelajar, karena dipaksa mengerjakan sesuatu yang tidak mereka sukai. Padahal pendidikan haruslah menyenangkan.
Jika sistem ini terus diberlakukan, maka saya memprediksi: 1. Pendidikan kita akan menghasilkan Pebelajar yang mandul, 2. Pebelajar yang tidak bisa berbuat apa-apa, karena program yang kita berikan adalah program yang seharusnya diberikan kepada robot. 3. Tidak melihat sisi manusiawi si Pebelajar, bahwa dia itu unik dan membutuhkan sentuhan dan perlakuan yang unik pula bukan penyeragaman.
Sukses dalam pendidikan, tidak semata-mata bisa menghafalkan mata pelajaran atau mendapatkan nilai tinggi, tetapi menjadikan Pebelajar bisa survive dan berkembang serta menciptakan hal-hal dan inovasi baru….
Jangan membunuh kreativitas anak…~~~