Dra. Hj. Shoimah Kastolani ASSLAMU’ALAIKUM Konsep Islam Tentang Pendidikan Ramah Anak Oleh Dra. Hj. Shoimah Kastolani
BIODATA Alumni Mu’allimaat Muh Yogya 1965 Nama : Shoimah Kastolani T.TL : Solo, 6 Februari 1947 Alamat : Jomegatan RT 07 no 315 B Ngestiharjo, Kasihan, Bantul Telp/HP : 388149 08122958655/087739259719 Pendidikan: S1 fak. Dakwah Pekerjaan : Purnatugas Guru/DPRD DIY Organisasi: Ket. PP ‘Aisyiyah 2010-2015 Anak/Cucu: 4 Orang dan 8 Cucu
وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا Dasar وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا (QS Annisa 9) وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (QS Alisra 24)
مُرُوْا اَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ لِسَبْعٍ Dasar مُرُوْا اَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ لِسَبْعٍ وَاَضْرِبُهُمْ عَلَيْهَا لِعَشْرٍ Perintahkanlah anak kalian untuk melaksanakan shalat jika mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka karena meninggalka shalat jika berumur sepuluh tahun (HR Ahmad, Abu Dawud & Alhakim)
Pengertian Pendidikan Pendidikan/Tarbiyah: Upaya Meningkatkan kualitas manusia (upaya perubahan/tajdid) Tarbiyah adalah gabungan kegiatan: Mendidik Mengasuh Memelihara Merubah Membina Mengembangkan potensi Melatih, dlsj
Perintah “Tarbiyyah” dlm Alquran يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ (Ali Imron 104) اُدْعُ إِلَى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ (AnNahl 125) وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (AlAshr) وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ (AlBalad)
Hakikat Anak dalam Alqurân: Amanah Zinatun Fitnatun ‘Aduwwun
Tarbiyah Nabi melalui Hijrah Nabi merubah: Yatsrib jadi almadînah / madînatu-alnabî almadînah artinya: kota madînatu-alnabî artinya: kota nabi Dalam bhs ‘Arab madînah berarti “tempat peradaban” “peradaban” dalam bahasa arab disebut juga madaniyah atau tamaddun
Visi & Misi Hijrah Nabi mengganti nama Yatsrib jadi Madinah sebagai isyarat bahwa nabi akan membangun sebuah masyarakat yang beradab, atau masyarakat madani (civil society) Fokus utama (misi) Rasulullah membangun masyarakat madani adalah pembinaan insan berakhlaqul karimah
Kualitas Masyarakat Madani Kualitas “Peradaban” ditentukan oleh kualitas Akhlâq masyarakatnya, terhadap: Allah Tauhid sesama manusia alam / lingkungan Khalifah Ketiga saling terkait
Visi Islam Terwujudnya Manusia sbg Hamba Allah yang bertaqwa Manusia sbg Khalifah Baldatun Thoyyibatun wa Rabuun Ghafur
Misi Nabi Muhammad Membina manusia berakhlaqul-Karimah Menjadi uswatun-hasanah dan Rahmatan Lil-álamin
Langkah & Upaya Membina Insan ber-Akhlaqul Karimah َتعلِيم تَربِـيَة تَأدِيب Ta’lim Tarbiyah Ta’dib
Ta’lim Tadib Tarbiyah
Tujuan Pembinaan Ta’lim Mengenal Allah (ma’rifatullah) TarbiyahBeramal sholeh & Berakhlakul-karimah Ta’dibMasyarakat Madani (Aljamaáh)
Unsur-unsur Utama Tarbiyah Manusia (SDM) Pimpinan/Muballigh/Dai/ Anggota/Murid Keluarga Masyarakat/Jamaáh Manhaj Sarana
Mengembangkan Masyarakat Madani melalui jamíyyah Jamaáh/Jamíyyah/Keluarga komunitas yg melaksanakan kegiatan ta’lim, tarbiyah dan ta’dib Jamaáh/Jamíyyah harus dikembangkan sebagai: miniatur masyarakat madani (aljamaáh) Dalam Jamaáh/Jamíyyah terjalin Pola hubungan (interaksi) antar sesama warganya (Pengurus/pimpinan,anggota, dan warga lainnya)
Alqurãn & Hubungan antar sesama Manusia وَلَوْ شَاء رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلاَ يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلاَّ مَن رَّحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأَمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ Artinya : Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya QS Hud/11: 118-119.
Berdasar QS Hud 118-119 dapat disimpulkan: Allah tidak menghendaki manusia dalam keadaan “seragam”, tunggal atau monolitik Karena adanya perbedaan, maka manusia akan selalu berselisih (potensial konflik & kekerasan) Manusia yang tidak berselisih adalah manusia yang mendapat Rahmat Allah, atau Kekerasan/konflik bisa dikendalikan dengan Rahmat Allah Dengan disain itulah Allah menciptakan manusia Ketetapan atau keputusan Allah telah sempurna, atau tidak akan berubah Surga & Neraka berkaitan dengan masalah perbedaan dan perselisihan antar sesama manusia
Manusia yang mendapat Rahmat وَأَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ QS Ali Imron/3:132 وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ QS AnNur/24 : 56 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ QS Alhujurat/49 : 10
Muhammad contoh manusia yg mendapat Rahmat َقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ QS Al-ahzâb/33:21 فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ QS Ali ‘Imrân/3:159
Disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. QS Ali Imrân (3):159
Ciri Manusia yang diRahmati Allah Taát pada Allah dan RasulNya Menegakkan Shalat dan mengeluarkan Zakat Lemah lembut, memaafkan, memohonkan ampunan, Bermusyawarah (dialog), serta Tawakkal.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿ الحجراة ١٣﴾ Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS Alhujurat/49:13)
Hikmah Ta’aruf Unggul/Kuat Kurang/Lemah Akhlaq Positif Akhlaq Negatif Memahami Sifat Unggul/Kuat Kurang/Lemah Akhlaq Positif Akhlaq Negatif Beda Sikap Takarum Ta’awun Tarohum Tawashau Tasamuh
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿ الحجراة ١١﴾
QS AlHujurat/49:10-12 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضاً أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Kesimpulan QS Alhujurat 10-13 Jadilah juru damai Jangan mengolok-olok Jangan mencela dirimu sendiri Jangan panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk Jauhi banyak prasangka (curiga) Jangan mencari-cari kesalahan Jangan menggunjing
Indikator Masyarakat Islami Ta’aruf (saling mengenal) Takarum (saling menghormati) Tarohum (saling mengasihi) Ta’awun (saling membantu) Tawashau & Tegaknya amar ma’ruf nahyi munkar Tasamuh (toleran) Terbiasa menunaikan ibadah & ‘amal sholeh Lingkungan yang nyaman, bersih, tertib dan aman
Hubungan Pola Asuh Anak dengan Prestasi Hasil Penelitian thd Mhs berprestasi di PTN Kasih Sayang Tuntutan Komunikasi Pengawasan Hasilnya Rendah Tinggi Musuh Ortu Tinggi Rendah Penjajah Ortu Tinggi Prestasi Tinggi
Yang perlu diperhatikan dalam Pendidikan Uswah Hasanah Kasih Sayang Komunikasi (Musy warah) & Perhatian Shabar : Tiap Saat & Tempat Penghargaan & tidak mencela Terus menerus & berkesinambungan Memperhatikan perkembangan anak Do’a
CIRI-CIRI GURU ‘AISYIYAH Memahami visi, misi, tujuan, dan gerakan ‘Aisyiyah mengamalkan Islam sesuai dengan tuntunan Muhammadiyah; Memiliki komitmen dan loyalitas terhadap Muhammadiyah/’Aisyiyah; Memiliki prinsip ikhlas dalam melaksanakan tugas; kerja keras, cerdas, tuntas dan mumtaz
syukran