1. Anonim.,1996. A Tool Box for Building Health Communications Capacity. Washington, DC, BASICS 2. Nugroho H., 2001. Negara, pasar, dan keadilan Social.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK ORGANISASI NON-PROFIT
HAKIKAT METODE INSTRUKSIONAL
BEKERJASAMA DENGAN TIM o l e h: ALWY RAHMAN & RAHMAT MUHAMMAD PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA DARI ALOKASI DANA BOPTN TAHUN 2013 UNTUK.
Yusuf Ernawan Dosen Departemen Antropologi FISIP Unair.
Administrasi Pelayanan Publik
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
MANAJEMEN OPERASI DOSEN: Munjiati Munawaroh, S.E.,M.Si
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
Pembelajaran Manajemen Kinerja
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
MEMBANGUN TEAM BUILDING
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
disajikan oleh : Machmud SYAM
Arini Dewi Muchtaram ()
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYULUHAN PARTISIPATIF
Peran Pekerja Pengembangan Masyarakat
PERINGATAN HKN KE 48 TAHUN 2012 Jakarta, 13 September 2012.
Komunikasi dan Penyuluhan Agribisnis ( )
Alur Kegiatan Workshop
PENINGKATAN KAPASITAS BAGI TIM PENDAMPING KEGIATAN PENGEMBANGAN KSM LOKASI PILOT 21 – 26 JUNI 2014.
STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
Penjelasan Rencana Perkuliahan Metode Penelitian (Linguistik)
KOPERTIS IV Tanggal November 2014
RANCANGAN KALENDER AKADEMIK SEMESTER 2 T.A 2013
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
PENYULUHAN PERTANIAN.
Kepemimpinan Dalam Pembelajaran
BEHAVIOUR CHANGE COMMUNICATION (BCC)
Perencanaan Partisipatif
Komor 2011 by Lidia Evelina, MM
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Sosiologi Pendidikan (SOS 223)
KONSEP PERILAKU KESEHATAN
Rencana Aksi Perubahan
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI (PSSI).
S I L A B I MATAKULIAH : PENGANTAR KOPERASI S A N D I : JE 148 S K S 3 SKS STANDARD KOMPENTENSI : memahami dasar-dasar, landasan, sendi dasar dan.
Model Pembelajaran Kolaboratif
JamSenin 2 Des Selasa 3 Des Rabu 4 Des Kamis 5 Des Jumat 6 Des R R S S.
PRIORITAS MASALAH Oleh Nugroho Susanto.
Program kreatifitas mahasiswa
METODE COMMUNITY ORGANIZATION COMMUNITY DEVELOPMENT
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
Komunikasi dan Penyuluhan Agribisnis ( )
KEPEMIMPINAN & KERJASAMA TIM
Pengembangan Masyarakat (Community Development)
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PEMERINTAHAN ELEKTRONIK
Selamat Datang Di Tahap Ke 3
BENTUK PROGRAM COMMUNITY RELATIONS
ADVOKASI Referensi : Ritu R. Sharma. Pengantar Advokasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
PARTISIPASI MASYARAKAT
MODEL PERUBAHAN DAN PENINGKATAN KOMUNITAS
KEKUATAN POLITIK DAN PARTISIPASI POLITIK
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
PERANAN PEKERJA DAN ORGANISASI PENGELOLAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Kelompok 3 Noer Amalis Juni Dwi Kurnia Santi Rindha Mareta Kusumawati
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
Materi : Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KONFLIK
PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
Materi : Pemberdayaan Masyarakat Dalam Program PISEW
Model Pembelajaran Kolaboratif
Pendekatan direktif & non direktif
Advokasi VS Privasi Budi Wahyuni.
Universitas G A L U H Metode Pemberdayaan Masyarakat oleh Ivan Sayid Nurahman, S.P., M.P. MKB SKS.
Transcript presentasi:

1. Anonim.,1996. A Tool Box for Building Health Communications Capacity. Washington, DC, BASICS 2. Nugroho H., Negara, pasar, dan keadilan Social. Yogyakarta: Pustaka pelajar 3. Prijono OS & Pranarka AMW Pemberdayaan: CONSEP, kebijakan dan implementasi. Jakarta: Center for Strategic and Internacional Studies 4. Suhendra., K., Peranan Birokrasi dalam Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Penerbit Alfabeto. 5. Sunartiningsih, A., Pemberdayaan Masyarakat Desa melalui institusi local. Yogyakarta. GMU press 6. Usman S., Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Relajar

7. Beeker C, Guenther-Grey C, Raj A: Community empowerment paradigm drift and the primary prevention of HIV/AIDS. Soc Sci Med 1998, 46 (7): Menggalang sekutu dan pendukung dalam Topatimasang R., Fakih M., Rahardjo T., 2000, Merubah Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta 9. ACHP, School of Public Health, University of Sydney, 1995, Working together: Intersectoral action for health, Australian Government Publishing Service 10. Marshall E.M., 2000, Building trust at the speed of change, Amacom, New York

1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemberdayaan masyarakat dan menggalang kerja sama 2. Mengarahkan cara pandang mahasiswa terhadap proses pembangunan kesehatan yang partisipatif 3. Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan penggalian modal sosial serta peran pemerintah dalam pembangunan kesehatan

1. Meningkatkan pengetahuan tentang jejaring dan pemberdayaan masyarakat 2. Memberikan pengalaman belajar tentang social capital 3. Meningkatkan pemahaman tentang peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan 4. Meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya keberlangsungan 5. Mengembangkan keterampilan dalam proses pemberdayaan masyarakat 6. Mampu merancang rencana dan berperan dalam penggalangan sekutu dan satuan pendukung

NoHari/TglJam Pokok Bahasan Nara Sumber 1 Senin, 25 Maret – wib Pendahuluan Pemberdayaan Masyarakat dan Networking FSTD 2 Selasa, 26 Maret – wib Urgensi partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan SP 3 Rabu, 27 Maret – wib Negara, pasar, dan pemberdayaan masyarakat SHM 4 Rabu, 27 Maret – wib Teknik-teknik pendekatan masyarakat SHM 5 Kamis, 28 Maret – wib Jalan tengah menuju pemberdayaan: pendayagunaan institusi mediasi SHM 6 Kamis, 28 Maret – wib Kapitalisme medis dan medikalisasi kehidupan FSTD 7 Selasa, 02 April – wib Menggali dan menumbuhkan inisiatif lokal TM 8 Selasa, 02 April – wib Kepemimpinan lokal, institusi lokal dan kepemimpinan situasional TM

No Hari, tgl Hari, tglJam Pokok Bahasan Nara Sumber 9 Rabu, 03 April – wib Media dan saluran komunikasi masyarakat FSTD 10 Rabu, 03 April – wib Komunikasi internal dan pengambilan keputusan SP 11 Selasa, 09 April – wib Pembentukan dan penguatan jejaring FSTD 12 Selasa, 09 April – wib Social Capital SP 13 Rabu, 10 April – wib Working With Community FSTD 14 Rabu, 10 April – wib Kontribusi media komunikasi untuk pemberdayaan masyarakat YSP

No mor Hari/Tgl Hari/TglJam Pokok Bahasan Nara Sumbe 15 Kamis, 11 April – wibVolunteerism YSP 16 Kamis, 11 April – wibManajemen dan konsolidasi pemberdayaan masyarakat SHM 17 Selasa, 16 April – wibUjian Akhir TIM Keterangan Dosen : TM : Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, MA YSP : Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D FSTD : dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH SHM : Drs. Suharman, M.Si SP : Supriyati, S.Sos, M.Kes

1. Pentingnya jejaring dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan › Introduction to Networking and Empowerment  Hakikat pemberdayaan masyarakat  Pokok bahasan yang akan diajarkan  Sistem pembelajaran › Urgensi partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan  Peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pembentukan good governance  Subjek pembangunan  Mengapa partisipasi › Negara, pasar, dan pemberdayaan masyarakat  Negara  Pasar  Berbagai kekuatan pembentuk dan penghalang pemberdayaan masyarakat

2. Memahami social capital mulai dari definisi, pengertian serta determinannya › Social Capital  Definisi dan pengertian  Determinan social capital  Teori social capital 3. Memahami peran pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan › Kapitalisme medis dan medikalisasi kehidupan  Kapitalisme medis  Medikalisasi kehidupan masyarakat

4. Menampilkan keterampilan yang diperlukan dalam proses pemberdayaan masyarakat › Teknik-teknik pendekatan masyarakat  Mengapa perlu pendekatan masyarakat  Prinsip-prinsip dalam pendekatan masyarakat  Strategi pendekatan masyarakat dan aplikasinya (termasuk kekurangan dan kelebihannya) › Jalan tengah menuju pemberdayaan:pendayagunaan institusi mediasi  Definisi institusi mediasi  Manfaat menggunakan institusi mediasi  Pemilihan institusi mediasi  Pendayagunaan institusi mediasi › Menggali dan menumbuhkan inisiatif local  Definisi inisiatif local  Mengapa inisiatif local, keuntungan mengunakan inisiati local  Strategi menggali inisiatif local  Strategi menumbuhkan inisiatif lokal

4. Menampilkan keterampilan yang diperlukan dalam proses pemberdayaan masyarakat › Media dan saluran komunikasi masyarakat  Definisi media dan saluran komunikasi masyarakat  Jenis-jenis media dan komunikasi masyarakat  Pemilihan media dan saluran komunikasi masyarakat yang sesuai › Komunikasi internal dan pengambilan keputusan  Definisi, Urgensi  Bentuk-betuk komunikasi internal  Pola-pola pengambilan keputusan dalam pemberdayaan › Kepemimpinan lokal, institusi lokal dan kepemimpinan situasional  Definisi, Urgensi  Peran pemimpin lokal, institusi lokal dan pemimpin situasional dalam pemberdayaan  Identifikasi, pembentukan kepemimpinan

4. Menampilkan keterampilan yang diperlukan dalam proses pemberdayaan masyarakat › Pembentukan dan penguatan jejaring  Definisi jejaring  Urgensi jejaring dalam pemberdayaan masyarakat  Peran jejaring dalam pemberdayaan masyarakat  Strategi membentuk jejaring  Pemeliharaan dan penguatan jejaring › Kontribusi media komunikasi untuk pemberdayaan masyarakat  Definisi  Urgensi  Peran media dalam pemberdayaan masyarakat dan jenis-jenis medianya › Volunteerism  Definisi  Urgensi volunteerism dalam pemberdayaan masyarakat  Prinsip-prinsip volunteerism

4. Menampilkan keterampilan yang diperlukan dalam proses pemberdayaan masyarakat › Manajemen dan konsolidasi pemberdayaan masyarakat  Mengana perlu manajemen dan konsolidasi dalam pemberdayaan masyarakat  Tujuan manajemen dan konsolidasi PM  Konflik dan resolusi konflik  Manajemen pemberdayaan masyarakat  Keberlangsungan program pemberdayaan masyrakat  Konsolidasi pemberdayaan masyarakat 5. Memahami pentingnya keberlangsungan program dan strateginya › Working with community  Definisi dan pengertian  Peran anggota masyarakat dan peran fasilitator  Ketrampilan untuk bekerja dengan masyarakat  Tahap-tahap bekerja dengan masyarakat  Monitoring dan evaluasi bekerja dengan masyarakat 

 Ceramah Tanya Jawab  Diskusi  Role play

 Diutamakan pada evaluasi proses  Penilaian bersamaan dengan bimbingan kelompok dan presentasi  Penilaian bersifat individu dan kelompok

 Upaya untuk membangun potensi dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran terhadap potensi yang dimiliki, serta berupaya untuk mengembangkannya.  Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat (empowering).

 Tahu  Mau  Mampu Partisipasi masyarakat

 Adanya iklim yang kondusif untuk mengembangkan potensi masyarakat  Dasar asumsi: setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi (daya) yang dapat dikembangkan.

 Libatkan masyarakat sasaran sejak awal program – assessment, bukan hanya pada saat pelaksanaan  Buat masyarakat tertarik dengan isu – menjadi kebutuhan masyarakat  Lakukan pendekatan masyarakat : › PRA (Participatory Rural Appraisal)  Buat kemitraan

Prinsip: Kesetaraan Keterbukaan Saling menguntungkan

› Lingkar inti:  Satu/lebih pihak yang berencana menggalang sekutu › Sekutu:  Stakeholder yang memiliki sumber daya potensial  Aktif terlibat langsung dalam peran tertentu › Unsur pendukung:  Memiliki sumber daya  Tidak terlibat secara langsung

 Isu penting  Isu menarik/penting bagi mereka  Jika isu tidak penting paling tidak pengalaman kerja sama adalah penting untuk mereka  Mulai dari cakupan isu yang terbatas (isu terlalu luas sulit untuk dipercaya keberhasilannya)  Perlu mencerminkan tujuan perubahan yang besar  Memungkinkan persekutuan jangka panjang, dimulai dengan komitmen yang minimal  Melibatkan sekutu dan satuan pendukung dalam merumuskan isu

 Fokus dan tegas mengerjakan pada sasaran yang disepakati  Ada pembagian tugas dan peran yang jelas stakeholder terkait  Yang tergabung adalah yang merasa benar-benar perlu bekerja sama (dampak pertentangan dalam masyarakat)  Konflik dalam persekutuan  dipandang sebagai dinamika kelompok  jaga fleksibilitas  Komunikasi yang lancar: › Menghubungi siapa tentang apa › Di mana › Kapan  Memungkinkan kerja sama lebih lanjut  Kejelasan lama waktu kerja sama: jangka pendek, menengah, panjang

 Hindari pembuatan struktur formal (kecuali sangat dibutuhkan)  Jika harus ada struktur formal, jaga interaksi secara informal  Delegasikan tanggung jawab seluas mungkin kecuali untuk hal strategis  Jadikan mekanisme keputusan bersama sebagai nilai penting  Fahami kendala dan kekurangan stakeholder  beri peran dan fungsi yang sesuai  Harus jaga kelancaran komunikasi jangan tunggu dihubungi apalagi memperingatkan anda