1 “RETHINKING & RESHAPING “ VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL Disampaikan dalam Acara Tanwir Muhammadiyah 2009 di Bandar Lampung, 5.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kuliah ke 4 Kwn Identitas Nasional.
Advertisements

Assalamu alaikum wr.wb..
Meningkatkan Rasa Nasionalisme di Era Globalisasi
IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA DI DALAM ARUS GLOBALISASI DAN GERAKAN DEMOKRATISASI: REPOSISI PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
Thomas Suyatno. Pengantar Rupanya suatu komitmen yang lebih aktif dan lebih kreatif ingin dikembangkan, ditingkatkan, dan dimobilisasi oleh Koordinator.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME GENERASI MUDA
Pendidikan Kewarganegaraan
ANANING ESKA PERTIWI
Pendidikan Kewarganegaraan
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Multikulturalisme dan Tantangan Global Masa Depan
Pert. 11 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
Strategi yang diterapkan Negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan dengan bingkai Bhinneka.
IDENTITAS NASIONAL.
Pertemuan 2 NEGARA DAN BANGSA Matakuliah: O0032 – Pengantar Ilmu Politik Tahun: 2008.
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
Alvin Toffler, mengatakan bahwa salah satu gejala negatif
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.
PANCASILA Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Kurikulum PKN dan Agama
IDENTITAS NASIONAL & NASIONALISME
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN PANCASILA
BAB IX INTEGRASI NASIONAL
Muktikulturalisme sebagai Basis Integrasi Nasional
Pengertian Negara Etimologi
CITA-CITA, TUJUAN DAN VISI NEGARA INDONESIA
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
BAB V INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
TUGAS PANCASILA Oleh Nurita Armiddina (A1D515024) Administrasi Pendidikan Universitas Jambi.
IDENTITAS NASIONAL 6. Friendika Rinanda Diah Pramudiya W.

IDENTITAS NASIONAL & NASIONALISME
NILAI-NILAI KEJUANGAN,PEMBANGUNAN KARAKTER, DAN KETAHANAN NASIONAL
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
IDENTITAS NASIONAL DAN INTEGRITAS BANGSA
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian Dr
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pembentuk Karakter Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Kewarganegaraan Sebagai Matakuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA
IDENTITAS NASIONAL Eden K. Soeardi.
Pengaruh Ideologi Pancasila terhadap Ketahanan Nasional
CITA CITA PENDIRI NEGARA
DISUSUN OLEH : RAHAYU SETIYANINGSIH
Bela Negara: KONSEP dan praktek
PANCASILA NILAI KARAKTER BANGSA
Geostrategi Nasional Pengertian geostrategi:
NAMA: CICI ANDRIYANI NOFA NIM: UNIT: A3.
IDENTITAS NASIONAL KELOMPOK 2 Ayu Asmira (G )
Nilai persatuan dalam bermasyarakat dan bernegara
Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia, 225 Juta penduduk, > 500 grup etnik, 17
Pertemuan IV Identitas Nasional
PEMBELAJARAN PKn di SD MODUL 3
Pendidikan Kewarganegaraan
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
DEMOKRASI (2) MASYARAKAT MADANI.
Pendidikan Multikultur
PKn yang berhasil menumbuhkan sikap mental : bersifat cerdas,
The Power of PowerPoint | thepopp.com 1 SEMINAR, MK LOCAL GOVERNMENT OTODA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN/BUDAYA LOKAL Tri Yudi Siswantoro.
KEWARGANEGARAAN Ary Handayani 1. Menggali sumber sosiologis & politis tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia Membangun argumen tentang dinamika.
IDENTITAS NASIONAL Pendidikan Kewarganegaraan Disusun Oleh: Asifatun Agustini ( ) Dena Elis Setiawati ( ) Sihwanti ( ) Miftakhul.
Transcript presentasi:

1 “RETHINKING & RESHAPING “ VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL Disampaikan dalam Acara Tanwir Muhammadiyah 2009 di Bandar Lampung, 5 – 8 Maret 2009 OLEH : DR. MUHADJIR EFFENDY, M.AP.

2 Lingkup Bahasan 1111 Pendahuluan 2222 Relevansi Pendidikan Kebangsaan dengan Dakwah Multikultural Muhammadiyah di Era Global 3333 Masyarakat Multikultural dan Kompetensi Kewarganegaraan Multikultural 4444 Nasionalisme – Globalisasi dan Peran Muhammadiyah Dalam Pendidikan Kebangsaan 5 Penutup 2

Muhadjir Effendy Pendahuluan 64 tahun  Memasuki usia 64 tahun, bangsa Indonesia masih banyak menghadapi krisis multidimensi dan problem bangsa yang kompleks.  Berbagai krisis tersebut menunjukkan bahwa bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi krisis visi dan karakter kebangsaan.  Bangsa ini seolah-olah telah kehilangan jati diri dan arah dalam mencapai cita-cita luhur para pendiri republik ini (the founding fathers).  Sidang tanwir Muhammadiyah tahun 2009 yang bertema “Muhammadiyah Membangun Visi dan Karakter Bangsa” merupakan momentum yang penting dan saat yang tepat bagi kita (warga Muhammadiyah) untuk merenungkan kembali apakah pendidikan kebangsaan kepada anak - anak didik masih secara konsiten kita lakukan.  Pendidikan kebangsaan merupakan salah satu konsekuensi paling penting dari pembangunan kebangsaan untuk mewujudkan integritas bangsa Indonesia dan dirasa sangat urgen untuk dilakukan karena nilai kebangsaan yang dimiliki generasi muda mulai luntur, jika nilai itu tidak ada lagi maka tidak akan ada integritas diri yang mampu bersaing di era global.  Berdasarkan fenomena di atas, maka dirasa begitu urgen dan mendesak untuk memikirkan kembali (rethinking) dan menata ulang (reshaping) visi dan strategi pendidikan kebangsaaan di Indonesia untuk menghadapi era globalisasi yang mengancam integrasi bangsa dan menggerus nilai-nilai kebangsaan saat ini.

4  Kondisi Indonesia sebagai negara besar yang pluralis dan multikul- tural, merupakan sebuah realitas obyektif.  Indonesia hadir tidak lepas dari konsep kehadiran sebuah negara bangsa (nation-state) yang tumbuh dari kesadaran nasionalisme para pejuang dan pendiri bangsa.  Menurut Ernest Renan (1882) Bangsa.... hadir karena ada kesamaan nasib dan penderitaan, serta adanya semangat dan tekad untuk ber- himpun dalam sebuah “nation”. Bangsa hadir bukan dikarenakan adanya kesamaan budaya, suku, ras, etnisitas, agama dan pertim- bangan-pertimbangan ikatan primodialisme yang lain, tetapi lebih menekankan pada adanya kesamaan nasib dan keinginan untuk hidup bersama dalam sebuah komunitas bangsa.  Bangsa Indonesia adalah sebuah komunitas pasca primordial- di mana realitas pluralisme dan multikulturalisme (keanekaragaman dan kemajemukan) bukan lagi dipandang sebagai masalah, tetapi sebuah realitas objektif pembentuk bangsa dan merupakan modal utama bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal ika. Relevansi Pendidikan Kebangsaan dengan Dakwah Multikultural Muhammadiyah di Era Global Muhadjir Effendy

5  Kemajemukan bangsa Indonesia, menurut Benedict Anderson (1983) perlu dipahami sebagai suatu realitas konstruksi sosial komunitas-komunitas terbayang (imagined communities). Kemajemukan yang tergambar dalam ujar-ujar “Bhin- neka tunggal ika” bertujuan membangun solidaritas yang positif, baik pada level nasional atau level yang lebih kecil.  Persoalannya sekarang adalah bagaimana memelihara semangat ke-bhinneka tunggal ika-an itu? Bagaimana membangkitkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme atau rasa tanggungjawab kebangsaan ? Ini merupakan esensi dari pendidikan kebangsaan yang terpenting dalam proses “character and national building.  Bagaimana relevansi pendidikan kebangsaan dengan gerakan dakwah Muham- madiyah di Era global?  Mengacu pada rumusan hasil tanwir Muhammadiyah sebelumnya, maka esensi dan relevansi dari pendidikan kebangsaan dengan dakwah Muhammadiyah Multikultural di era Global adalah sebuah representasi, implementasi dan aksi nyata dari dakwah kultural yang dirumuskan pada Tanwir Muhammdiyah di Bali (2002) yang lalu. Oleh karenanya perlu dilakukan pergeseran dan penegasan kembali esensi dakwah kultural menjadi “dakwah multikultural Muhammadiyah” untuk membentuk manusia yang multikultur (sebagai ciri kewarganegaraan “warganegara multikultur” di abad 21 yang sarat dengan globalisasi). Relevansi Pendidikan Kebangsaan dengan Dakwah Multikultural Muhammadiyah di Era Global Muhadjir Effendy

6  Karakteristik masyarakat multikultural yang diharapkan ialah masyarakat yang mampu menegakkan suatu kehidupan bersama yang demokratis, mengakui akan martabat manusia yang sama (human dignity), menghormati akan keanekara- gaman dalam masyarakat Indonesia, dan bertekad untuk membangun kesatuan Indonesia dalam wadah NKRI.  Masyarakat multikultural baru yang dikehendaki bangsa ini adalah manusia Indonesia “CERDAS” (cerdik-pandai, ener- gik-kreatif, responsive terhadap masyarakat demokratis, daya guna, akhlak mulia, dan sopan santun).  Branson (1998) menyebutkan, paling tidak ada tiga kompe- tensi kewarganegaraan multikultural yang diperlukan untuk berkembangnya masyarakat multikultural Indonesia yaitu: (1) civic knowledge, (2) civic skills dan (3) civic disposition. Masyarakat Multikultural dan Kompetensi Kewarganegaraan Multikultural Muhadjir Effendy

7  Nasionalisme adalah rasa kebangsaan, kesadaran diri, yang meningkatkan berwujudkan kecintaan melimpah kepada tanah air dan bangsa sendiri.  Sikap nasionalisme adalah perekat yang memper- sa-tukan dan memberikan dasar kepada jati diri sebagai bangsa. Sikap nasionalisme tidaklah dapat dinyatakan adanya, tetapi hanya dapat diketahui gejala dan bukti keberadaannya.  Persoalannya sekarang adalah nasionalisme de- wasa ini tergradasi oleh adanya arus globalisasi. Pertanyaannya mengapa hal ini terjadi? Nasionalisme – Globalisasi dan Peran Muhammadiyah Dalam Pendidikan Kebangsaan Muhadjir Effendy

8  Globalisasi merupakan transformasi sosial budaya yang mendunia dengan lingkup global (mencakup seluruh belahan dunia).  Prosesnya sedemikian rupa sehingga dapat me- numbuhkan perubahan pada lembaga, pranata nilai-nilai sosial budaya.  Dampak transformasi global => positif dan negatif.  Globalisasi membawa perubahan kepada tiga aspek utama kehidupan: ekonomi, politik dan budaya Nasionalisme – Globalisasi dan Peran Muhammadiyah Dalam Pendidikan Kebangsaan Muhadjir Effendy

9  Kebangsaan Indonesia di masa depan bukanlah na- sionalisme yang bersifat fisik untuk mencapai kemer- dekaan, tetapi lebih dimaknai sebagai nasionalisme kultural yang menghargai kemanusiaan dan kebuda- yaan bangsa.  Dalam konteks yang demikian, maka Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan sosial kultural keagamaan dapat mengambil peran yang strategis sebagai pioner, inisiator, motivator sekaligus aktor yang terlibat se- cara langsung dalam membangun visi dan karakter bangsa Indonesia memasuki era glo-balisasi ini, mela- lui pendidikan kebangsaan yang aktual dan konteks- tual. Nasionalisme – Globalisasi dan Peran Muhammadiyah Dalam Pendidikan Kebangsaan Muhadjir Effendy

10  Adapun strategi pendidikan kebangsaan yang dapat diusung oleh Muhammadiyah adalah melalui dakwah multikultural yang salah satu materinya berisi pendidikan kebangsaan yang dilakukan di seluruh lapisan masyarakat (warga dan sekolah- sekolah Muhammadiyah) dengan model yang simpatik dan bersifat “soft power” dan empati yang tinggi yang menghargai pluralitas budaya di kalangan warganya. Nasionalisme – Globalisasi dan Peran Muhammadiyah Dalam Pendidikan Kebangsaan Muhadjir Effendy

11 PENUTUP 4. Diperlukan adanya upaya untuk melakukan pemi- kiran kembali (rethinking) dan menata ulang (resha- ping) gerakan pendidikan kebangsaan di era global ini dalam versi dakwah gerakan muhammadiyah multikultural yang lebih simpatik dan empati dalam jargon ke-bhinneka tunggal ika-an. 1.Muhammadiyah sebagai organisasi sosial kultural keagamaan yang menjunjung tinggi paham multikul- tural, maka harus berani mengapresiasi budaya kelompok, etnis dan bangsa lain dengan persepsi yang lebih bersahabat (simpatik) dan empatik. 2. Menjadikan Muhammadiyah sebagai gerakkan dak- wah yang bersifat multikultural berarti memposisi- kannya sebagai gerakan sosial budaya yang terkait pada suatu kesatuan komunitas budaya global. 3. Menjadi orang Muhammadiyah yang multikultural, sejatinya kita sebagai warga Muhammadiyah telah berupaya mengurangi konflik antar budaya, antar etnis, antar kelompok yang menjadi intisari dari pendidikan kebangsaan. Muhadjir Effendy