PEMBAGIAN DISTRIBUSI (Pengukuran Kuartil, Desil dan Persentil)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEDIAN Median digunakan untuk menentukan letak data setelah data disusun menurut urutan nilainya. Contoh: 4, 12, 5, 7, 8, 10, 10 Dit: median ? Jwb: 4,
Advertisements

UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN LETAK
DESKRIPSI DATA Pokok bahasan ke-4.
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Jenjang Persentil (JP)
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TENDENSI SENTRAL.
Rosihan 1 STATISTIKA Rosihan Asmara Fakultas Pertanian Unibraw Ukuran Letak.
MODUL 6 UKURAN LETAK DATA n 1 4 2(n 1) 3(n 1) n  1 4 7 1 4
Fadjar Shadiq, M.App.Sc Widyaiswara PPPPTK Matematika

STATISTIKA CHATPER 4b (Ukuran Nilai Letak)
BAB V ukuran pemusatan Dipersiapkan oleh : Ely Kurniawati
Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran
DESKRIPSI DATA Pertemuan 9 1. Pendahuluan : Sering digunakan peneliti, khususnya dalam memperhatikan perilaku data dan penentuan dugaan-dugaan yang selanjutnya.
UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN LETAK
PENGUKURAN GEJALA PUSAT / NILAI PUSAT/UKURAN RATA-RATA
STATISKA Adlina Zhafarina Dea Aninditha Imadina Nur S Raihana Maynisa
Pengukuran VARIABILITAS
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
UKURAN PEMUSATAN DAN LETAK DATA
UKURAN LOKASI DAN VARIANSI
STATISTIK DESKRIPTIF.
TATAP MUKA 7 OLEH NURUL SAILA UKURAN LETAK PRODI PGSD FKIP UPM 1.
UKURAN PEMUSATAN MK. STATISTIK (MAM 4137) 3 SKS (3-0)
Pengukuran Tendensi Sentral
Ukuran Letak STATISTIK DESKRIPTIF
Modul V Ukuran Lokasi.
Topik : Menentukan modus dan median pada data Tunggal.
Kuartil Desil dan Persentil
Sesi-2: DISTRIBUSI FREKUENSI
Statistitik Pertemuan ke-6
TENDENSI SENTRAL.
(KECENDERUNGAN MEMUSAT)
HARGA-HARGA TENGAH & SIMPANGAN
KUARTIL, DESIL, DAN PERSENTIL
Gejala Pusat dan Ukuran Letak
NURRATRI KURNIA SARI, M.Pd
FUNGSI STATISTIK. SEBAGAI ALAT PENYAJI DATA.
BAB 5 UKURAN NILAI PUSAT.
BAB 3 UKURAN PEMUSATAN.
Statistitik Pertemuan ke-5
Distribusi Frekuensi.
TENDENSI PUSAT Pertemuan ke-3.
Ukuran Pemusatan - Data Berkelompok
Ukuran Lokasi dan Ukuran Dispersi Data
STATISTIK DISTRIBUSI FREKUENSI RONI SAPUTRA,M.Si.
Distribusi Frekuensi.
STATISTIKA.
Kwartil, Desil, dan Persentil
Ukuran Gejala Pusat Gr0uped dan Ungrouped rata-rata hitung
SUB POKOK BAHASAN 2 UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK
STATISTIKA DESKRIPTIF
UKURAN LETAK Ukuran letak suatu rangkaian data adalah ukuran yang didasarkan pada letak dari ukuran tersebut dalam suatu distribusi.
MEDIAN Median digunakan untuk menentukan letak data setelah data disusun menurut urutan nilainya. Contoh: 4, 12, 5, 7, 8, 10, 10 Dit: median ? Jwb: 4,
Ukuran Pemusatan Data Choirudin, M.Pd
Ukuran Pemusatan (2).
KUARTIL, DESIL, PRESENTIL
Ukuran Pemusatan Data Choirudin, M.Pd
UKURAN PENYEBARAN DATA
VI. UKURAN PEMUSATAN UKURAN PEMUSATAN ADALAH SUATU UKURAN YANG MEMPUNYAI KECENDERUNGAN MEMUSAT ARTINYA CENDERUNG BERADA DI TENGAH-TENGAH DARI KELOMPOK.
VI. UKURAN PEMUSATAN UKURAN PEMUSATAN ADALAH SUATU UKURAN YANG MEMPUNYAI KECENDERUNGAN MEMUSAT ARTINYA CENDERUNG BERADA DI TENGAH-TENGAH DARI KELOMPOK.
3.
UKURAN LETAK & KERAGAMAN
DISTRIBUSI FREKUENSI & UKURAN TENDENSI SENTRAL
Peta Konsep. Peta Konsep B. Ukuran Letak Data.
B. Ukuran Letak Data. B. Ukuran Letak Data Diketahui data 2, 3, 5, 2, 6, 3, 5, 2, 7, 9, 6, 3, 3, 5. Nilai kuatil bawah, tengah dan atas.
Kwartil, Desil, dan Persentil
RUMUS KUARTIL,DESIL DAN PERSENTIL. Rumus Kuartil, Desil, dan Persentil Data Tunggal Rumus kuartil, desil, dan persentil untuk data tunggal merupakan tiga.
Kwartil, Desil, dan Persentil
Transcript presentasi:

PEMBAGIAN DISTRIBUSI (Pengukuran Kuartil, Desil dan Persentil) Oleh : Septi Ariadi

Pengantar Salah satu fungsi statistik yang kerap diterapkan baik dalam aktivitas riset maupun kepentingan praktis adalah menentukan / menyediakan “ukuran” , batas atau norma. Norma , batas atau ukuran digunakan sebagai pedoman untuk memisahkan sejumlah individu ke dalam beberapa bagian dengan di dasarkan pada kenyataan atau data.

Pengukuran median digunakan untuk menentukan nilai batas, norma atau ukuran atas nilai kelompok yang dibagi menjadi 2 bagian, maka ; Kuartil adalah pengukuran yang dilakukan untuk menentukan nilai batas jika distribusi frekuensi dibagi menjadi 4 bagian. Sedangkan desil diaplikasikan jika distribusi data dibagi menjadi 10 bagian Serta persentil untuk distribusi frekuensi yang dibagi menjadi 100 bagian

Kuartil (K) Kuartil adalah nilai yang memisahkan tiap-tiap 25 persen dalam distribusi frekuensi. Fungsi kuartil untuk menentukan nilai batas tiap 25 persen dalam distribusi yang dipersoalkan. Oleh sebab itu teknik ini diterapkan jika analisis dilakukan dengan tujuan untuk membagi distribusi menjadi 4 bagian, selanjutnya menentukan batas tiap 25 persen distribusi yang dimaksud. Dalam statistik dikenal ada 3 nilai kuartil yakni; kuartil 1 (K1), kuartil 2 (K2) dan kuartil ke 3 (K3).

Kuartil pertama (K1) adalah suatu nilai yang membatasi 25% distribusi bagian bawah dan 75 % distribusi bagian atas. Kuartil kedua (K2) adalah nilai yang membatasi 50% distribusi bagian bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dalam hal ini kuartil kedua dapat diidentikkan dengan pengukuran median (Mdn). Kuartil ketiga (K3) adalah nilai yang membatasi 75% distribusi bagian bawah dan 25% distribusi bagian atas. Asumsi teknik pengukuran kuartil : data yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam bentuk numerik (angka) dan lazimnya setingkat skala interval.

Cara menentukan harga kuartil : a). Jika berhadapan dengan data tunggal / tanpa frekuensi : i ( n + 1) Ki = nilai yang ke ; dimana i = 1, 2 dan 3 atau K1, K2 dan K3 4 i = menunjukkan kuartil ke berapa yang hendak dihitung n = jml individu frek. b). Apabila berhadapan dengan data bergolong atau distribusi frekuensi bergolong : n/4 N - cfb Kn = Bb + ( ) x i Fd

Keterangan Kn : nilai kuartil yang dicari (K1, K2 atau K3) Bb : batas bawah nyata dari interval yang mengandung kuartil Cfb : frekuensi kumulatif dibawah interval yang mengandung kuartil Fd : frekuensi dalam interval kelas yang mengandung kuartil i : lebar interval/ lebar kelas n/4 N : komponen yang menunjuk pada urutan kuartil. Jika ¼ N artinya kuartil pertama

Desil (D) Desil adalah nilai yang memisahkan tiap-tiap 10 persen dalam distribusi frekuensi. Fungsi desil untuk menentukan nilai batas tiap 10 persen dalam distribusi yang dipersoalkan. Teknik ini diterapkan jika kelompok atau distribusi data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, untuk selanjutnya menentukan batas tiap 10 persen distribusi dimaksud. Dalam statistik dikenal ada 9 nilai desil yakni; desil 1 (D1), desil 2 (D2), desil ke 3 (D3) dan seterusnya sampai dengan desil ke 9 atau D9.

Desil pertama (D1) adalah suatu nilai yang membatasi 10% distribusi bagian bawah dan 90 % distribusi bagian atas. Desil kedua (D2) adalah nilai yang membatasi 20% distribusi bagian bawah dan 80% distribusi bagian atas. Desil kelima (D5) adalah nilai yang membatasi 50% distribusi bagian bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dalam hal ini desil kedua dapat diidentikkan dengan pengukuran median (Mdn) dan kuartil ke 2 (K2). Desil kesembilan (D9) adalah nilai yang membatasi 90% distribusi bagian bawah dan 10% distribusi bagian atas. Asumsi teknik pengukuran desil : data yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam bentuk numerik (angka) dan lazimnya setingkat skala interval.

Cara menentukan harga desil : a). Jika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frekuensi i ( n + 1) Di = nilai yang ke ; 10 di mana i = 1, 2 , 3, 4, .....9. atau D1, D2 dan D3,....D9 i = menunjukkan desil ke berapa yang hendak dihitung; n = jml individu / frek

b). Apabila berhadapan dengan data bergolong atau distribusi frekuensi bergolong : n/10 N – cfb Dn = Bb + ( ) x I fd Keterangan :  Dn : nilai desil yang dicari (D1, D2 atau D3) Bb : batas bawah nyata dari interval yang mengandung desil Cfb : frekuensi kumulatif dibawah interval yang mengandung desil fd : frekuensi dalam interval kelas yang mengandung desil i : lebar interval/ lebar kelas n/10 N : komponen yang menunjuk pada urutan desil. Jika 1/10 N artinya desil pertama.

Persentil (P) Persentil adalah nilai yang membagi distribusi menjadi 100 bagian yang sama. Oleh karena itu fungsi persentil adalah menentukan nilai batas tiap 1 persen dalam distribusi yang dipersoalkan. Teknik ini diterapkan jika kelompok atau distribusi data dibagi menjadi 100 bagian yang sama, untuk selanjutnya menentukan batas tiap 1 persen dalam distribusi dimaksud. Dalam statistik dikenal ada 99 nilai persentil yakni; persentil 1 (P1), persentil 2 (P2), persentil ke 3 (P3) dan seterusnya sampai dengan persentil ke 99 atau P99.

Persentil pertama (P1) adalah suatu nilai yang membatasi 1% distribusi bagian bawah dan 99 % distribusi bagian atas. Persentil kedua (P2) adalah nilai yang membatasi 2% distribusi bagian bawah dan 98% distribusi bagian atas. Persentil ke 50 (P50) adalah nilai yang membatasi 50% distribusi bagian bawah dan 50% distribusi bagian atas. Dalam hal ini persentil 50 dapat diidentikkan dengan pengukuran median (Mdn) dan kuartil ke 2 (K2) serta desil ke 5 atau D5. Persentil ke 99 (P99) adalah nilai yang membatasi 99% distribusi bagian bawah dan 1% distribusi bagian atas. Asumsi teknik pengukuran persentil: data yang diperoleh dari hasil pengukuran dalam bentuk numerik (angka) dan lazimnya setingkat skala interval.

Cara menentukan harga persentil : a). Jika berhadapan dengan data tunggal atau tanpa frek. i (n + 1) Pi = nilai yang ke ; 100 dimana i = 1, 2 ,3,4,.....99. atau P1, P2, P3 ,....P99 i = menunjukkan persentil ke berapa yang hendak dihitung n = jml individu / frek. b). Apabila berhadapan dengan data bergolong atau distribusi frekuensi bergolong : n/100 N - cfb Pn = Bb + ( ) x i fd

Keterangan Pn : nilai persentil yang dicari (P1, P2 atau P99) Bb : batas bawah nyata dari interval yang mengandung persentil Cfb : frekuensi kumulatif dibawah interval yang mengandung persentil fd : frekuensi dalam interval kelas yang mengandung persentil i : lebar interval/ lebar kelas n/100 N : komponen yang menunjuk pada urutan persentil. Jika 1/100 N artinya persentil pertama (P1)