KALIMAT EFEKTIF DAN PERMASALAHANNYA
Menurut Nazar (1991, 44:52) ketidakefektifan kalimat dikelompokkan menjadi: ketidaklengkapan unsur kalimat, kalimat dipengaruhi bahasa Inggris, kalimat mengandung makna ganda, kalimat bermakna tidak logis, kalimat mengandung gejala pleonasme, dan kalimat dengan struktur rancu.
1. Ketidaklengkapan unsur kalimat Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Masalah yang dibahas dalam penenelitian ini. Untuk membuat sebuah penelitian harus menguasai metodologi penelitian. Bahasa Indonesia yang berasal dari Melayu. Dalam rapat pengurus kemarin sudah memutuskan. Sehingga masalah itu dapat diatasi dengan baik.
1. Ketidaklengkapan unsur kalimat Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Masalah yang dibahas dalam penenelitian ini. Untuk membuat sebuah penelitian harus menguasai metodologi penelitian. Bahasa Indonesia yang berasal dari Melayu. Dalam rapat pengurus kemarin sudah memutuskan. Sehingga masalah itu dapat diatasi dengan baik.
1. Ketidaklengkapan unsur kalimat (1a) Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. (1b) Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. (2a) Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis dan makna konotasi teka-teki dalam bahasa Minangkabau. (3a) Untuk membuat sebuah penelitian kita harus menguasai metodologi penelitian. (4a) Bahasa Indonesia berasal dari Melayu. (5a) Dalam rapat pengurus kemarin kita sudah memutuskan program baru. (6a) Kita harus berusaha keras sehingga masalah itu dapat diatasi dengan baik.
2. Kalimat Dipengaruhi Bahasa Inggris Pemakaian bentuk-bentuk di mana, dalam mana, di dalam mana, dari mana, dan yang mana sering ditemui dalam tulisan seperti yang terlihat pada data berikut. Kantor di mana dia bekerja tidak jauh dari rumahnya. Kita akan teringat peristiwa 56 tahun yang lalu di mana waktu itu bangsa Indonesia telah berikrar. Rumah yang di depan mana terdapat kios kecil kemarin terbakar. Sektor pariwisata yang mana merupakan tulang punggung perekonomian negara harus senantiasa ditingkatkan. Mereka tinggal jauh dari kota dari mana lingkungannya masih asri.
2. Kalimat Dipengaruhi Bahasa Inggris Kantor tempat dia bekerja tidak jauh dari rumahnya. Kita akan teringat peristiwa 56 tahun yang lalu yang waktu itu bangsa Indonesia telah berikrar. Rumah yang di depan kios kecil kemarin terbakar. Sektor pariwisata yang merupakan tulang punggung perekonomian negara harus senantiasa ditingkatkan. Mereka tinggal jauh dari kota yang lingkungannya masih asri.
3. Kalimat Mengandung Makna Ganda Dari keterangan masyarakat daerah itu belum pernah diteliti. Lukisan Basuki Abdullah sangat terkenal. Pada kalimat (16) di atas terdapat dua kemungkinan hal yang belum pernah diteliti yaitu masyarakat di daerah itu atau daerahnya. Agar konsep yang diungkapkan kalimat itu jelas, tanda koma harus digunakan sesuai dengan konsep yang dimaksudkan. Kalimat (16) tersebut dapat ditulis sebagai berikut: (1 a) Dari keterangan (yang diperoleh), masyarakat daerah itu belum pernah diteliti. (1b) Dari keterangan masyarakat, daerah itu belum pernah diteliti.
3. Kalimat Mengandung Makna Ganda Dari keterangan masyarakat daerah itu belum pernah diteliti. Lukisan Basuki Abdullah sangat terkenal. Pada kalimat (2) terdapat tiga kemungkinan ide yang dikemukakan, yaitu yang sangat terkenal adalah lukisan karya Basuki Abdullah atau lukisan diri Basuki Abdullah atau lukisan milik Basuki Abdullah seperti yang terlihat data data (2a), (2b), dan (2c) berikut. (2a) Lukisan karya Basuki Abdullah sangat terkenal. (2b) Lukisan diri Basuki Abdullah sangat terkenal. (2c) Lukisan milik Basuki Abdullah sangat terkenal.
3. Kalimat Mengandung Makna Ganda Pemakaian tanda hubung juga dapat digunakan untuk memperjelas ide-ide yang diungkapkan pada frase pemilikan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan berikut. 3. Ani baru saja membeli buku sejarah baru. Kalimat (3) di atas mengandung ketaksaan yaitu yang baru itu buku sejarahnyakah atau sejarahnya yang baru. Untuk menghindari ketaksaan makna, digunakan tanda hubung agar konsep yang diungkapkan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan. Kalimat (3a) yang baru adalah buku sejarahnya, sedangkan kalimat (3b) yang baru adalah sejarahnya. (3a) Ani baru saja membeli buku-sejarah baru. (3b) Ani baru saja membeli buku sejarah-baru.
4. Kalimat Bermakna Tidak Logis Kalimat efektif harus dapat diterima oleh akal sehat atau bersifat logis. Kalimat (1) berikut tergolong kalimat yang tidak logis. 1. Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah selesailah makalah ini. Kalau kita perhatikan secara sepintas kalimat (1) di atas tampaknya tidak salah. Akan tetapi, apabila diperhatikan lebih seksama ternyata tidak masuk akal. Seseorang untuk menyelesaikan sebuah makalah harus bekerja dulu dan tidak mungkin makalah itu akan dapat selesai hanya dengan membaca alhamdulillah. Jadi, supaya kalimat itu dapat diterima, kalimat itu dapat diubah menjadi: (1a) Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Mahakuasa karena dengan izin-Nya jualah makalah ini dapat diselesaikan.
5. Kalimat Mengandung Pleonasme Kalimat pleonasme adalah kalimat yang tidak ekonomis atau mubazir karena ada terdapat kata-kata yang sebetulnya tidak perlu digunakan. Contoh-contoh pemakaian bentuk mubazir dapat dilihat berikut ini. Firmarina meneliti tentang teka-teki bahasa Minangkabau. Banyak pemikiran-pemikiran yang dilontarkan dalam pertemuan tersebut. Pembangunan daripada waduk itu menjadi sisa-sia pada musim kemarau panjang ini. Air sumur yang digunakan penduduk tidak sehat untuk digunakan. Jika dapat ditemukan beberapa data lagi, maka gejala penyimpangan perilaku itu dapat disimpulkan.
5. Kalimat Mengandung Pleonasme (1) Firmarina meneliti teka-teki bahasa Minangkabau. (2a) Banyak pemikiran-pemikiran baru dilontarkan dalam pertemuan tersebut. (2b) Pemikiran-pemikiran baru dilontarkan dalam pertemuan (3a) Pembangunan waduk itu menjadi sisa-sia pada musim kemarau panjang ini. (4a) Air sungai yang digunakan penduduk tidak sehat. (5a) Jika dapat ditemukan beberapa data lagi, gejala penyimpangan perilaku itu dapat disimpulkan.
5. Kalimat Mengandung Pleonasme Berikut ini akan dicontohkan kalimat pleonasme yang terdiri atas dua kata atau lebih yang mempunyai makna yang hampir sama. 1. Kita harus bekerja keras agar supaya tugas ini dapat berhasil. Kalimat (1) akan efektif jika diubah menjadi: (1a) Kita harus bekerja keras supaya tugas ini dapat berhasil. (1b) Kita harus bekerja keras agar tugas ini dapat berhasil.
6. Kalimat dengan Struktur Rancu Kalimat rancu adalah kalimat yang kacau susunannya. Menurut Badudu (1983:21) timbulnya kalimat rancu disebabkan oleh (1) pemakai bahasa tidak mengusai benar struktur bahasa Indonesia yang baku, yang baik dan benar, (2) Pemakai bahasa tidak memiliki cita rasa bahasa yang baik sehingga tidak dapat merasakan kesalahan bahasa yang dibuatnya, (3) dapat juga kesalahan itu terjadi tidak dengan sengaja. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
6. Kalimat dengan Struktur Rancu Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut: Dalam masyarakat Minangkabau mengenal sistem matriakat. Mahasiswa dilarang tidak boleh memakai sandal kuliah. Dia selalu mengenyampingkan masalah itu. Kalimat (1) di atas disebut kalimat rancu karena kalimat tersebut tidak mempunyai subjek. Kalimat (1) tersebut dapat diperbaiki menjadi kalimat aktif (1a) dan kalimat pasif (1b). Sementara itu, kalimat (2) terjadi kerancuan karena pemakaian kata dilarang dan tidak boleh disatukan pemakaiannya. Kedua kata tersebut sama maknanya.
6. Kalimat dengan Struktur Rancu Jadi, kalimat (2) dapat diperbaiki menjadi kalimat (2a) dan (2b). Pada kalimat (3) kerancuan terjadi pada pembentukan kata dan kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi kalimat (3a). (1a) Masyarakat Minangkabau mengenal sistem matriakat. (1b) Dalam masyarakat Minangkabau dikenal sistem matriakat. (2a) Mahasiswa dilarang memakai sandal kuliah. (2b) Mahasiswa tidak boleh memakai sandal kuliah. (3a) Dia selalu mengesampingkan masalah itu.
6. Kalimat dengan Struktur Rancu Di samping itu, juga terdapat bentukan kalimat yang tidak tersusun secara sejajar. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut. 4. Program kerja ini sudah lama diusulkan, tetapi pimpinan belum menyetujui. Ketidaksejajaran bentuk pada kalimat di atas disebabkan oleh penggunaan bentuk kata kerja pasif diusulkan yang dikontraskan dengan bentuk aktif menyetujui. Agar menjadi sejajar, bentuk pertama menggunakan bentuk pasif, hendaknya bagian kedua pun menggunakan bentuk pasif. Sebaliknya, jika yang pertama aktif, bagian kedua pun aktif.
6. Kalimat dengan Struktur Rancu Dengan demikian, kalimat tersebut akan memiliki kesejajaran jika bentuk kata kerja diseragamkan menjadi seperti di bawah ini. (4a) Program kerja ini sudah lama diusulkan, tetapi belum disetujui pimpinan. (4b) Kami sudah lama mengusulkan program ini, tetapi pimpinan belum menyetujuinya.
Kesimpulan Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Akan tetapi, membuat kalimat efektif tidaklah gampang karena memerlukan keterampilan tersendiri. Kesalahan yang banyak ditemukan dapat dikelompokkan sebagai berikut, yaitu (1) ketidaklengkapan unsur kalimat, (2) kalimat dipengaruhi bahasa Inggris, (3) kalimat mengandung makna ganda, (4) kalimat bermakna tidak logis, (5) kalimat mengandung gejala pleonasme, dan (6) kalimat dengan struktur rancu.