LOKASI KEPERLUAN PENGERUKAN (HARBOURENTRANCE)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pemotongan dengan oxy-acetylene
Advertisements

KONFIGURASI BANDARA APRON.
EFISIENSI KERJA POMPA UNTUK MENINGKATKAN IRIGASI PERTANIAN
14 Penyelidikan tanah di lapangan Universitas Mercu Buana MODUL14 iii
13 MODUL 13 Stabilitas lereng (lanjutan) 1 Jurusan Teknik Sipil
PENYIAPAN LAHAN KILANG MINYAK BALONGAN INDRAMAYU
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BERBAGAI JENIS TRANSPORTASI
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
Pertemuan 4 Perencanaan Pelabuhan
PERENCANAAN PELABUHAN
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
PERSIAPAN MENGHADAPI CUACA BURUK
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Pengenalan Alat dan Mesin
TRANSPORTASI LAUT.
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
I PUTU GUSTAVE SURYANTARA PARIARTHA
Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
FASILITAS PELABUHAN.
IV. ALUR PELAYARAN Deskipsi Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur Pelayaran, Bagian-bagian alur pelayaran, arah alur pelayaran, kedalaman alur pelayaran,
Pertemuan 8 Alur Pelayaran
10 TENAGA GERAK DAN KENDARAAN
Excavator.
Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi Tahun : 2005 Versi : 1.1
Pertemuan 01 PENDAHULUAN
Peralatan Konstruksi Prodi Teknik Sipil Unsoed
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
PELABUHAN Oleh : Eka O. N..
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
Teknologi Dan Rekayasa
PELABUHAN ALUR PELAYARAN.
Pertemuan 10 Drainase Jalan Raya
PEMBAGIAN ALAT BERAT.
Sistem Transportasi Pertemuan 5 Transportasi Darat 04 –
ANALISIS TEMPAT KERJA.
DAMPAK YANG MENGUNTUNGKAN
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
KDK TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL FT. UNDA
EKONOMI REKAYASA (ENGINEERING ECONOMY) minggu 1
Sistem Jaringan Irigasi
VII. Fender dan Alat Penambat
PROSES DAN FAKTOR PEMBENTUKAN GELOMBANG
12.2 Memasang alat mesin irigasi
Irigasi Penyiraman ( Curah )
MESIN PEMANEN TEBU (SUGARCANE HARVESTER)
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT
OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN
Pertemuan 05 PERALATAN PENGANGKUT
BUCKET WHEEL EXCAVATOR
HYDRAULIC EXCAVATOR.
Sub sistem transportasi laut.
PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA
FASILITAS PELABUHAN PERIKANAN
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT DOZER
Perencanaan Bendung.
Erosi dan Sedimentasi.
Jenis drainase.
Kuliah 3 Transportasi Darat.
6 PROYEK CIVIL – DAM TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
Peralatan Konstruksi Teknik sipil, Unsoed
4 PROYEK CIVIL – TUNNEL TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
5 PROYEK CIVIL – DERMAGA TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
Bulldozer ALAT PENGGUSUR TANAH
Pemindahan Tanah Mekanik DISUSUN KELOMPOK : Richsan MaiilNovri Ricky Maspaitella Wahyu A. P MoukoMelki SriyantoAbdul Rasul.
Konsep Dasar dan Parameter Geometrik Jalan Raya Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu perencanaan konstruksi jalan, yang meliputi rancangan.
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
Chapter 12 Cavitation. Kelompok 5 :  Naning Yuliana  Yusri Rahmatul Izza  Yustika Athiya Hasna  Rizka Oktaviana
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM.52 TAHUN 2012 TENTANG ALUR-PELAYARAN SUNGAI.
Erosi peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Media alami yang umumnya.
Transcript presentasi:

LOKASI KEPERLUAN PENGERUKAN (HARBOURENTRANCE)

LOKASI KEPERLUAN PENGERUKAN (HARBOURBASIN)

TAHAPAN PERENCANAAN (PLANNING) KEGIATAN PENGERUKAN PENYELIDIKAN SIFAT TANAH/BATUAN YG AKAN DIKERUK SURVEY TANAH/BATUAN JUMLAH TANAH/BATUAN YG AKAN DIKERUK SURVEY BATIMETRY JENIS/KARAKTERISTIK KAPAL KERUK KARAKTERISTIK TANAH/BATUAN FAKTOR-FAKTOR DIMENSI, KEDALAMAN PERAIRAN, PANJANG/LEBAR/TEBAL, PENGERUKAN, CUACA, GELOMBANG, ARUS JARAK KE LOKASI PEMBUANGAN PEMILIHAN JENIS KAPAL KERUK DAN LOKASI/CARA MEMBUANG MATERIAL KERUKAN

TAHAPAN PERENCANAAN (PLANNING) KEGIATAN PENGERUKAN LANJUTAN KAPASITAS DAN JUMLAH KAPAL KERUK YG AKAN DIGUNAKAN ESTIMASI DAN KAPASITAS KAPAL KERUK DATA TANAH/BATUAN SIKLUS KAPAL VOLUME MATERIAL HASIL KERUKAN

PEMILIHAN KAPAL KERUK KARAKTERISTIK TANAH/BATUAN DASAR LAUT JENIS DAN KARAKTERISTIK KAPAL KERUK ITU SENDIRI KARAKTERISTIK TANAH/BATUAN DASAR LAUT AREAL LOKASI PENGERUKAN JUMLAH TANAH/BATUAN YANG AKAN DIKERUK KONDISI PERAIRAN LAUT/SUNGAI (KEDALAMAN, GELOMBANG, ARUS, PASUT) LALU LINTAS KAPAL DI LOKASI PENGERUKAN KEADAAN CUACA LOKASI PEMBUANGAN MATERIAL KERUK PRODUKSI KAPAL KERUK

CUTTER SUCTION DREDGER TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER JENIS KAPAL KERUK METODA PENGGALLIAN MATERIAL KERUK METODA PENGANGKATAN MATERIAL KERUK KE ATAS PERMUKAAN AIR MEKANIS HIDROLIS MEKANIS HIDROLIS MENGGALI/MEMOTONG JET AIR MENGANGKAT BUCKET POMPA DIPPER DREDGER BACKHOE DREDGER BUCKER DREDGER GRAB DREDGER CUTTER SUCTION DREDGER TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER DUSTPAN DREDGER HIDROLIS MEKANIS

METODA PENGANGKUTAN MATERIAL KERUK KE TEMPAT PEMBUANGAN JENIS KAPAL KERUK METODA PENGANGKUTAN MATERIAL KERUK KE TEMPAT PEMBUANGAN DIRECT INDIRECT SEMI DIRECT JARINGAN PIPA TONGKANG KAPAL KERUK

METODE PEMBUANGAN INDIRECT METHOD SEMI-INDIRECT METHOD DIRECT METHOD

BUCKET DREDGER MENGGALI – MAJU DENGAN TALI DEPAN – MENGGALI – MAJU DENGAN TALI DEPAN (DIULANG-ULANG) – MEMINDAHKAN JANGKAR TALI SAMPING

BUCKET DREDGER Tipe Bucket Dredger : a. Keruk-Bucket bermesin (self propelled bucket dredger), Cara Pengerukan : dengan bucket rantai Cara Pengangkutan : dengan tongkang Cara Pembuangan : Buang bawah, grab, atau pompa hisap b. Keruk Bucket Sistem Pipa (pipeline bucket dredger), Cara Pengangkutan : dengan pipa Cara Pembuangan : dengan pipa

KEDALAMAN PENGERUKAN NORMAL : 15 – 18 M BUCKET DREDGER KEDALAMAN PENGERUKAN NORMAL : 15 – 18 M

KEDALAMAN PENGERUKAN NORMAL : 6 – 12 M DIPPER DREDGER KEDALAMAN PENGERUKAN NORMAL : 6 – 12 M MENGGALI – MENGANGKAT BUCKET SEBATAS TINGGI TONGKANG – MENGAYUN – MEMBUANG (KE TONGKANG) – MENGAYUN KEMBALI – MENURUNKAN BUCKET KE BAWAH SAMPAI DI TANAH

DIPPER DREDGER Cara Pengerukan : dengan shovel Cara Pengangkutan : dengan tongkang Cara Pembuangan : Buang bawah, grab, atau pompa hisap

BACKHOE DREDGER Cara Pengerukan : dengan bucket backhoe Cara Pengangkutan : dengan tongkang Cara Pembuangan : Buang bawah, grab, atau pompa hisap

KEDALAMAN PENGERUKAN NORMAL : 18 M BACKHOE DREDGER KEDALAMAN PENGERUKAN NORMAL : 18 M MENGGALI – MENGANGKAT BUCKET SEBATAS TINGGI TONGKANG – MENGAYUN – MEMBUANG (KE TONGKANG) – MENGAYUN KEMBALI – MENURUNKAN BUCKET KE BAWAH SAMPAI DI TANAH

GRAB DREDGER MENGGALI – MENGANGKAT BUCKET SEBATAS TINGGI TONGKANG – MENGAYUN – MEMBUANG (KE TONGKANG) – MENGAYUN KEMBALI – MENURUNKAN BUCKET KE BAWAH SAMPAI DI TANAH

GRAB DREDGER Tipe Grab Dredger : a. Stationary Grab Dredger Cara Pengerukan : dengan grab (cengkram) Cara Pengangkutan : dengan tongkang Cara Pembuangan : Buang bawah, grab, atau pompa hisap b. Self-Propelled Grab Dredger Cara Pengangkutan : sendiri Cara Pembuangan : buang bawah, grab, atau pompa hisap

GRAB DREDGER

METODE OPERASIONAL GRAB DREDGER DENGAN DUA GRAB METODE OPERASIONAL GRAB DREDGER DENGAN TIGA GRAB

METODE OPERASIONAL GRAB DREDGER DENGAN EMPAT GRAB

CUTTER SUCTION DREDGER MEMOTONG – MAJU DENGAN GANTI SPUD – MEMOTONG – MAJU DENGAN GANTI SPUD

CUTTER SUCTION DREDGER Cara Pengerukan : roda pemotong (primer), pompa sentrifugal (sekunder) Cara Pengangkutan : dengan sistem pipa Cara Pembuangan : dengan sistem pipa

TIPE-TIPE CUTTERHEAD PADA CUTTER SUCTION DREDGER

TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER MENURUNKAN DRAGHEAD – BERGERAK MAJU SAMBIL MENGERUK – MENGANGKAT DRAGHEAD - BERPUTAR

TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER Cara Pengerukan : kepala drag (primer), jet air, pompa sentrifugal (sekunder) Cara Pengangkutan : dengan sistem pipa Cara Pembuangan : dengan sistem pipa atau buang bawah

TIPE-TIPE KEPALA DRAG PADA TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER DILENGKAPI DENGAN JET AIR (WATER JET)

TIPE-TIPE KEPALA DRAG PADA TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER DILENGKAPI DENGAN CUTTING BLADE DILENGKAPI DENGAN ACTIVE ROTATING CUTTER

CARA GERAK DAN OPERASI KAPAL KERUK

Kapasitas pengerukan besar, cocok untuk pengerukan dengan skala besar Jenis Kapal Keruk Kelebihan Kekurangan Bucket Dredger Kapasitas pengerukan besar, cocok untuk pengerukan dengan skala besar Unit cost pengerukan rendah Permukaan area hasil pengerukan relatif datar Tahan terhadap angin, gelombang dan arus pasut Bile dilengkapi meskin keruk yang kuat akan mampu mengeruk material keras Karena gerakannya memakai tali baja dan jangkar, memerlukan ruang gerak yang besar dan bisa mengganggu lalu lintas kapal Tidak cocok untuk volume pengerukan yang kecil Dipper Dredger Cocok untuk setiap tipe tanah yang akan dikeruk, termasuk batuan yang mudah pecah Tidak perlu ruang gerak yang luas untuk operasinya Dapat bergerak bebas Hanya kapal keruknya mahal Unit cost pengerukannya tinggi

Bentuknya kecil, sehingga dapat mengeruk di daerah yang sempit Jenis Kapal Keruk Kelebihan Kekurangan Grab Dredger Bentuknya kecil, sehingga dapat mengeruk di daerah yang sempit Dapat digunakan untuk mengeruk volume kecil dengan unit cost tidak terlalu mahal Dapat mengeruk pada kedalaman besar Memperbesar volume pengerukan hanya dengan mengganti grab Kapasitas pengerukan kecil Tidak cocok untuk material keras Trailing Suction Hopper Dredger Cocok untuk mengeruk alur pelayaran dengan volume besar dan jarak ke disposal area jauh Efisien untuk soft material Tidak cocok untuk hard material Unit cost menjadi tinggi jika volume kerukan kurang besar Biaya servis tinggi Permukaan tanah hasil kerukan sangat tidak merata

B : Bucket Dredger Gs : Small grab bucket dredger Gl : Larger grab bucker dredger D : Dipper dredger Pl : Larger cutter suction dredger Ps : Small cutter suction dredger Ts : Trailing suction hopper dredger