POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN (POLBANGMAWA) DI PERGURUAN TINGGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IMPLIKASI REGULASI PENDIDIKAN TERHADAP GURU DAN DOSEN
Advertisements

KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK
PEMBINAAN KEMAHASISWAAN MELALUI KARYA TULIS RAVIK KARSIDI (10 NOPEMBER 2009)
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
OLEH: TIM DIREKTORAT KETENAGAAN DITJEN DIKTI
SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Oleh Djoko Kustono Ketua Tim BKD Direktorat Pendidik.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013
CAPAIAN DAN RENCANA KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN
ORGANISASI DAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PROGRAM Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah
Disampaikan pada Sarasehan Pembina Kemahasiswaan,
Program Mahasiswa Berprestasi
ITB dan Kebijakan Publikasi Kekayaan Intelektual Oleh Adang Surahman.
INFORMASI TEKNIS DIREKTORAT KELEMBAGAAN
POLBANGMAWA Disampaikan pada PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK (PPA) 2012 Oleh Bidang Kemahasiswaan Unnes.
OLEH: BAGUS PRIYATNO KOPERTIS WILAYAH VI
Pendidikan Tinggi di Indonesia
PETUNJUK TEKNIS PP NOMOR 46 TAHUN 2011
PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
PENGAWASAN KINERJA DOSEN (PENERIMA TUNJANGAN PROFESI/KEHORMATAN)
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)
KEGIATAN KARYA TULIS MAHASISWA (KTM)
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER
KOPERTIS IV Tanggal November 2014
PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI
DRAFT PERATURAN REKTOR UNDIP 2013
Hermi Yanzi 6/04/2010 KONSEP DASAR Etika adalah pedoman dalam bersikap dan berperilaku yang didalamnya berisi garis besar nilai moral dan norma yang mencerminkan.
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PENDIDIKAN KARAKTER Universitas Negeri Yogyakarta Oleh:
KEGIATAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
PROGRAm & KEGIATAN KEMAHASISWAAN
KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA.
norma dan tata tertib kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
Universitas Padjadjaran
Kepemimpinan, Etika dan Tanggung Jawab Sosial
SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNJ 2016
DOSEN DAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (TEORI DAN PRAKTEK)
Kelengkapan peserta Diklat
PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN TAHUN 2018
PROGRAM KEMAHASISWAAN
Karakter= budi pekerti + x = ?
1. Mengenal karakteristik peserta didik
TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI SEBAGAI DASAR KREATIVITAS MAHASISWA
4 PILAR PENDIDIKAN MENURUT UNESCO
KEGIATAN KEMAHASISWAAN IBI-K57
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PERSIAPAN UJI PUBLIK DRAFT PERATURAN MENTERI TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN Workshop dan Malam Penganugerahan Bidang Kemahasiswaan, Direktorat Kemahasiswaan,
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
“Aspikom dan Gagasan Pengembangan Akreditasi Mandiri
Reshaping Student Organizations & Student Activities
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PEDOMAN UMUM PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI. LATAR BELAKANG Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
POLA PENDAMPINGAN PELATIHAN DASAR CPNS Disampaikan pada : Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Latsar CPNS 2019 Pusdiklat Kementerian Sekretariat.
Transcript presentasi:

POLA PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN (POLBANGMAWA) DI PERGURUAN TINGGI Jakarta , 27 Maret 2012

Beberapa Isu Aktual Bidang Kemahasiswaan Konsep PengembanganKemahasiswaan : RUU PT dan pasca pengesahan (Permen) Pendidikan Karakter , Integritas/Budaya Akademik /Anarkisme/HIV/Narkoba Politisasi kampus dan organisasi kemahasiswaan Peran Media (proporsionalitas pemberitaan, minim pemberitaan prestasi) Kesejahteraan Mahasiswa (biaya pendidikan tinggi, bantuan biaya hidup dan beasiswa)

\

Kemunduran moral-kah fenomena ini…?

Kemunduran moral-kah fenomena ini…?

Elang Gumilang Si Raja Properti Juara I Wira Usaha Muda Mandiri Tingkat Nasional Tahun 2007 Umur 25 Tahun Omzet Usaha Rp 200 Milyar ----- Meeting Notes (1/12/12 12:29) ----- gjgkut

KONDISI YANG DIHARAPKAN (BELMAWA) Keseimbangan antara bidang kurikuler dengan ekstrakurikuler. Kesadaran mahasiswa sebagai civitas akademika ikut bertanggungjawab untuk memperbaiki sistem pendidikan/pembelajaran, menjunjung tinggi harkat dan martabat almamater. Terciptanya iklim dialogis, komunikasi dan kerjasama yang baik antara pimpinan perguruan tinggi, staf pengajar, dan mahasiswa/pengurus Ormawa. Semakin tinggi keterlibatan pembimbing/pendamping kemahasiswaan dalam memberi bimbingan/konseling dan pengembangan program kemahasiswaan. Prestasi mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan (ko & ekstra kurikuler) dalam tingkat nasional maupun internasional meningkat.

Beberapa pedoman/acuan untuk pembinaan kemahasiswaan : Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 155/U/1998 Tanggal 30 Juni 1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 26/DIKTI/Kep/2002 tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik Melakukan Kegiatan Politik Praktis di Kampus Pola Pengembangan Kemahasiswaan (Polbangmawa) Indonesia e. Praktek Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Bidang Kemahasiswaan Indonesia (Buku II SPMPT, Bab XII) f. Dokumen United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Tahun 2002 hasil tindak lanjut dari The World Conference on Higher Education di Paris 5-9 Oktober 1998 yang berjudul “The Role of Student Affairs and Services In Higher Education : A Practical Manual for Developing, Implementing and Assessing Student Affairs Programmes and Services”.

DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI) Pasal 14 Mahasiswa sebagai anggota sivitas akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri mengembangkan potensinya di Perguruan Tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi dan/atau professional. Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara aktif mengembangkan potensinya dengan melakukan pembelajaran, dan pencarian kebenaran ilmiah, dan/atau penguasaan, pengembangan ilmu, dan pengamalan teknologi, dan/atau seni, dalam mempersiakan diri menjadi insan yang berbudaya. Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengutamakan penalaran dan akhlak mulia dalam menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab sesuai dengan budaya akademik.

DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI)  Pasal 14 (lanjutan) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat, potensi, dan kemampuannya. Mahasiswa dapat menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Mahasiswa berkewajiban menjaga etika dan norma pendidikan tinggi untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran dan keberhasilan pendidikan. Ketentuan lebih lanjut mengenai mahasiswa diatur dalam Peraturan Menteri.

DRAFT RUU PENDIDIKAN TINGGI (versi 14 Desember 2011 Panja RUU DIKTI) Pasal 15 Bakat, minat, dan kemampuan mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) dapat dikembangkankan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagai bagian dari proses pendidikan mahasiswa. Kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan. Ketentuan mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.

DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 4  Organisasi kemahasiswaan intra  perguruan tinggi dibentuk pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, jurusan/departemen/ bagian  Organisasi kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pembentukannya ditetapkan dengan surat keputusan pimpinan perguruan tinggi. Bentuk dan badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan intra  perguruan tinggi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan statuta perguruan tinggi yang bersangkutan.

DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 6 Organisasi kemahasiswaan intra dan antar perguruan tinggi  bertujuan untuk : Mengembangkan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Mengembangkan kepemimpinan, penalaran dan keilmuan, profesi, minat dan bakat, kesejahteraan, kewirausahaan, dan kepedulian sosial, yang berlandaskan pada kaidah akademis, moral, etika, dan kepentingan nasional.

DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 7 Organisasi kemahasiswaan intra dan antar perguruan tinggi dilarang : berafiliasi dengan organisasi ekstra perguruan tinggi dan atau partai politik; melakukan kegiatan politik praktis; menggunakan nama dan/atau atribut atau bentuk lain yang melambangkan identitas perguruan tinggi atau organisasi antar perguruan tinggi, untuk kegiatan organisasi ekstra perguruan tinggi dan/atau partai politik.  

DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 8 Semua bentuk organisasi ekstra perguruan tinggi dan partai politik dilarang membuka sekretariat (perwakilan) atau nama lain dan/atau melakukan aktivitas politik praktis di perguruan tinggi.

DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 10 Organisasi kemahasiswaan intra  perguruan tinggi, mempunyai fungsi: mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni-budaya, dan olahraga yang dilandasi oleh norma hukum, agama, etika, moral, dan wawasan kebangsaan; mengembangkan jiwa kepemimpinan dan nasionalisme sebagai kader bangsa yang berpotensi untuk melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional; menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk menumbuhkembangkan potensi dan jati diri sebagai insan akademis.  

DRAFT PERATURAN MENDIKBUD RI TENTANG PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI (versi 28 OKTOBER 2011) Pasal 11 Setiap kegiatan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi harus mendapatkan rekomendasi dan dipertanggungjawabkan kepada pimpinan perguruan tinggi. Setiap kegiatan organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi yang dibantu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi harus dipertanggungjawabkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Program Kemahasiswaan Penalaran Minat bakat Organisasi Kewirausahaan Sosial Kemasyarakatan, Lingkungan Kesejahteraan

GAMBARAN BEBERAPA PROGRAM KEMAHASISWAAN DIKTI (1) Ranah Pembinaan Tujuan Program /Kegiatan Penalaran, keilmuan dan keprofesian Menanamkan sikap ilmiah dan profesionalisme PKM, PIMNAS, Mawapres, Debat, Seminar, Olimpiade, PMW, Co-op Minat, bakat dan kegemaran Mengaktualisasikan minat dan kegemaran serta bakat untuk menunjang perkembangan jasmani & rohani Peksimida, Peksiminas, Pesparawi, PSM, MTQ; Kejurda, Kejurnas, Liga, Pomnas, AUG, Universiade, Mapala, Organisasi mahasiswa Mengembangkan organisasi kemahasiswaan di lingkungan PT untuk menunjang kegiatan kurikuler & ekstra BEM, UKM, IOMS/HMJ Sosial Kemasyarakatan Mengaktualisasikan hasrat dan kepekaan sosial mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat Menwa, Pramuka, KSR-PMI, PMR, Bina Desa

Mahasiswa Melaksanakan Belajar Bekerja Terpadu (PMW, Co-op) Bantuan Program Belajar Terpadu Tahun I (Baru), 20 PT Tahun II, 5 PT Tahun III, 5 PT Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Penguatan kelembagaan kewirausahaan (PTN dan PTS)

Mahasiswa Berprestasi Unggul dalam Minat dan Bakat Pentas Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi), Unpati-Oktober Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas), Unram-Juli Kejuaraan /Dunia Olah Raga Mahasiswa AUG , Laos-Desember Single Event, 2 cabor Olahraga Bilateral (Sukmalindo), Kualalumpur Kejuaraan /Liga Mahasiswa Nasional, 2 cabor Lomba Desain Kreasi Batik

Mahasiswa Berprestasi Unggul dalam Bidang Akademik Penyelenggaraan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional (Mawapres) Olimpiade Matematika dan Sain Tingkat Nasional (ON-MIPA) Tingkat Internasional (IMC) Kompetisi Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional (NUEDC) Tingkat Internasional (WUDC)

Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Bantuan Pengembangan Organisasi Kemahasiswaan, 10 Paket Unit Kegiatan Mahasiswa Tingkat Nasional, 5 Paket Kegiatan Mahasiswa Tingkat Wilayah/Nasional, 300 Paket Kegiatan Mahasiswa Tingkat Internasional, 40 Paket Bantuan Kegiatan Latihan Keterampilan/ Kepemimpinan & Manajemen Mahasiswa (LKMM), 10 Paket Bantuan Kegiatan Mahasiswa Bina Desa, 20 Paket Bantuan One Young World, 15 Paket

Pengembangan Penalaran, Keahlian, Keprofesian Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional Olimpiade Matematika dan Sains tingkat Nasional Olimpiade Debat Bahasa Inggris Tingkat Nasional Olimpiade Matematika dan Sain tingkat Internasional Olimpiade Debat Bahasa Inggris Tingkat Internasional Bantuan/pengiriman mhs ke luar negeri (penalaran, minat/bakat, organisasi)

2 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pelaksanaan Kontes Robotika Kontes Robot Internasional (KRI) Kontes Robot Internasional (KRCI) Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Regional Kontes Robot Tingkat Nasional (KRI, KRCI dan KRSI)

3 Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNas) Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) Kontes Bangunan Gedung (KBG) Pagelaran Mahasiswa Nasional di bidang TIK (geMasTIK) Kontes Roket Indonesia (Korindo) Program Nano Satelit

4 Entrepreneurship/kewirausahaan Pengembangan karakter Pengembangan manajemen/kepemimpinan

PEDOMAN DAN PRAKTIK BAIK STANDAR KEMAHASISWAAN Penetapan Jenis Kegiatan Penetapan Target Kegiatan Pembimbing Fasilitas Penetapan Standar Mutu Penyusunan Skala Prioritas

Contoh Model Pencapaian Standar Mutu Kegiatan Lomba Karya Ilmiah JENIS KEGIATAN INDIKATOR SUMBER DATA SASARAN STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN KOMPETENSI Lomba Karya Ilmiah Rutin mengikuti lomba Koordinator lomba/ mahasiswa Meningkatkan wawasan dan pengetahuan; dan prestasi yang akan dicapai Mengikuti lomba- Lomba Menghargai hasil karya orang lain Mengakui kelebihan orang lain Memahami kelemahan diri sendiri Kompetisi Jumlah Peserta Koordinator lomba/ mahasiswa Partisipasi meningkat Sosialisasi dan pelatihan Kemampuan bekerjasama

Program : Peningkatan Mutu Proses Pendidikan dan Kemahasiswaan Sub Program Pembinaan kegiatan kema-hasiswaan dan soft skill maha-siswa melalui kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler Sasaran (2) Meningkatnya prestasi dan mutu kegiatan kemahasiswaan Indikator Kunci Kinerja Basis 2007 Target 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah prestasi (award, juara 1, 2, 3) mahasiswa IPB: Nasional Internasional 86,00 3,00 90,00 5,00 92,00 7,00 100,00 10,00 140,00 15,00 Jumlah kompetisi yang di-ikuti oleh mahasiswa IPB : 99,00 150,00 175,00 9,00 200,00 225,00 12,00 250,00

Seven Winning Characteristics (Patrick O’Brien) Communication skill Organizational skill Leadership Logic Effort Group skill Ethics

EFFORT

ORGANIZATIONAL SKILL

PAHAMI TATA ORGANISASI JENIS ORGANISASI HIERARKI ORGANISASI ADMINISTRASI DAN KEUANGAN ORGANISASI SIKAP DALAM BERORGANISASI MEMBINA HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDERS/RELASI

Do what you write and Write what you do REMEMBER Do what you write and Write what you do NO RECORD/DOCUMENT NO ORGANIZATION

MOTTO : TULIS APA YANG DILAKUKAN ATAU BIASAKAN MEMBUAT PROSEDUR (DOCUMENT PROCEDURES) 2. LAKUKAN APA YANG DITULIS (IMPLEMENTED) 3. BUKTIKAN (RECORDS)

Logic

Situation, Task, Action (including how and why), Results STAR PDCA Cycle (Plan, Do, Check, Action) Define, Structure, Prioritize, Action

GROUP SKILL

?

TEAM WORK T ; TOGETHER E ; EVERYONE A ; ACHIEVE M ; MORE

Membuat Jaringan/Networking

LEADERSHIP

Who is The Leader ? The leader is one who knows the way Shows the way And goes the way Today’s biggest challenge is : …to lead or to be led So, what will you be ? A Leader

Apa yang Harus Dimiliki ? Kekuatan Visi Knows the way The Leader Shows the way Kekuatan Komunikasi Kekuatan Keteladanan Leads the way “Ada kepemimpinan dalam setiap diri anda”

CHARACTER

“ Most people say that it is the intellect which makes a great scientist. They are wrong: it is character.

Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, 10 tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa (Thomas Lickona dalam buku “Educating for Character”) : Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, Ketidakjujuran yang membudaya, Semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orangtua, guru dan figur pemimpin, Pengaruh peer group terhadap tindakan kekerasan, Meningkatnya kecurigaan dan kebencian, Penggunaan bahasa yang memburuk, Penurunan etos kerja, Menurunnya rasa tanggungjawab individu dan warga negara, Meningginya perilaku merusak diri dan Semakin kaburnya pedoman moral

KARAKTER MAHASISWA CERDAS-KREATIF-INOVATIF BERIMAN-JUJUR-BERTANGGUNG JAWAB SEHAT-DISIPLIN-TANGGUH RAMAH-TOLERAN-PEDULI

Pengalaman terpetik beberapa PT dunia terkait pengembangan karakter Pendidikan Karakter California State University Menerapkan tanggung jawab personal dan sosial, rasa saling menghargai, dan makna berbagi terhadap sesama sebagai indikator keberhasilan dari penerapan pengembangan karakter mahasiswanya agar mahasiswa dan lulusannya dapat memaknai setiap nilai edukasi yang telah diterima secara menyeluruh dan dapat menciptakan suatu sistem kemasyarakatan yang sehat University Bloomington Menerapkan Civic Leadership Development (CDL) yang mewadahi mahasiswanya agar dapat berkecimpung dalam bidang pelayanan masyarakat dan lembaga non profit. Penerapan program ini ditujukan agar mahasiswa memahami arti penting dari keterlibatan masyarakat dalam menciptakan praktik kependudukan dan kepemimpinan yang baik. Boston University Menghimbau orang tua/wali dan tenaga pengajar untuk menekankan kewajiban mereka sebagai pendidik-pendidik karakter. Kampus bekerja sama dengan keluarga, lingkungan sosial, dan komunitas keagamaan dalam upaya mengemban tanggung jawab ini University of San Diego Membagi aspek kesehatan mahasiswa menjadi 8 kategori, yaitu kesehatan emosi, lingkungan, finansial, intelektual, profesi, fisik, sosial, dan spiritual dan mendirikan pusat2 untuk mendukung pengembangan kedelapan aspek tersebut Monash University Mengembangkan karakter mahasiswa yang kompeten di bidang bisnis, pemerintahan, dan kelembagaan di luar pemerintah. Pengajaran berstandar global diterapkan pada mahasiswa dengan tambahan soft skills yang bersumber dari organisasi-organisasi kemahasiswaan.

Dasar Kebijakan Pendidikan Karakter di IPB Motto : Tujuh Nilai Budaya Korporat IPB : Mencari dan Memberi yang Terbaik Keunggulan Akademik Kode Etik Civitas Academica IPB : Spiritualisme Kegigihan Senang Bekerjasama Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesopanan, disiplin, patuh pada aturan dan nilai integritas Empati/Peduli Tanggungjawab Komitmen

Pendidikan dan Pengembangan Karakter di IPB

Buku ini Mengkaji pengalaman terpetik (best practices) pembinaan karakter mahasiswa melalui budaya akademik yang kondusif di IPB

Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kegiatan Akademik Kontrak perkuliahan Keikutsertaan dalam MK. Pendidikan Karakter Pesan moral dan etika perkuliahan Evaluasi Proses Belajar Mengajar (EPBM) Kuliah Kerja Profesi (KKP) Penyelesaian Tugas Akhir

Pesan Moral dan Etika dalam Perkuliahan Pengembangan nilai-nilai spiritual, keunggulan akademik/cerdas, gigih, kerjasama, empati, tanggung jawab, komitmen, jujur, peduli dan tangguh

Evaluasi Proses Belajar Mengajar Laporan 2010: Dosen dianggap tergolong baik dalam menyampaikan pesan-pesan moral di kelas sebagai salah satu upaya mengintegrasikan pengembangan karakter mahasiswa dalam proses pembelajaran. Sebanyak 89% dosen menyampaikan pesan moral dan etika dalam perkuliahan.

Integrasi Pengembangan Karakter dalam Kegiatan Non Akademik Masa Perkenalan Kampus (MPKMB, MPF, MPD) Pembinaan akademik dan multi budaya Tata tertib dan etika kehidupan kampus Kegiatan lembaga kemahasiswaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pelatihan dan pengembangan karakter Pengembangan karakter melalui beasiswa

Masa Perkenalan Kampus Karakter mahasiswa yang terbangun: adaptive, achievement motivation, attractiveness, curiosity, dan awarness Nilai-nilai karakter yang ditanamkan: keunggulan akademik/cerdas, kejujuran, kepedulian, ketangguhan, spiritual, kegigihan, kerjasama, empati, tanggung jawab, dan komitmen

Pembinaan Akademik dan Multi Budaya Karakter unggul yang terbentuk pada mahasiswa yang tinggal di asrama adalah : (1) Rasa percaya diri; (2) Dapat diandalkan; (3) Optimis; (4) Kerjasama; (5) Adaptif; (6) Kepemimpinan; (7) Rasa ingin tahu; (8) Tanggung jawab; (9) Inisiatif; (10) Kreatif; (11) Berfikir analisis; (12) Empati; (13) Integritas; dan (14) Komitmen dan dapat dipercaya

Pengembangan Karakter Melalui Beasiswa Pengembangan Karakter Mahasiswa Melalui Program Beasiswa 65 jenis beasiswa, mencakup 9.141 mahasiswa Contoh pelaksanaan program pengembangan karakter oleh donatur melalui beasiswa Karya Salemba Empat Goodwill CSS MoRa Tanoto Beasiswa BI Beasiswa ETOS Beswan Djarum dll

Tata Tertib Kehidupan Kampus Apakah tata tertib kehidupan kampus berperan dalam membentuk karakter mahasiswa?

Moral Nilai Kebajikan No Nilai Kebajikan Ya Tidak 1 Membantu ketika teman meminta tolong memfotokopikan bahan ujian, meskipun teman tersebut pernah menolak hal yang sama 83.7 16.3 2 Tidak menandatangani daftar hadir kuliah atas nama teman dengan alasan membantu agar ia tetap bisa mengikuti ujian akhir 68.0 32.0 3 Tetap menghargai teman yang berbicara di depan kelas, meskipun hal yang ia bicarakan tidak penting 62.9 37.1 4 Tidak memarahi teman yang belum membayar hutangnya dengan alasan ia belum memiliki uang 71.1 28.9 5 Tidak memarahi teman yang meminta maaf saat ia menghilangkan baju kesayangan kita tanpa sengaja 69.1 30.9

Nilai Kejujuran No Nilai Kejujuran Tidak Jujur Jujur 1 Tindakan saat sedang ujian, menemukan satu soal yang sangat sulit dan sama sekali tidak tahu jawabannya 20.9 79.1 2 Tindakan ketika dosen menanyakan “apakah anda mengisikan daftar hadir teman anda” (teman menitip absen dan anda mengisi absen teman tersebut) 12.3 87.7 3 Tindakan saat lupa mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan hari itu juga, teman mengusulkan untuk copy paste tugas dari kakak kelas saja karena waktunya mendesak. 72.6 27.4 4 Tindakan ketika mengetahui ada teman yang menyontek disaat ujian berlangsung 93.1 6.9 5 Tindakan ketika mendapatkan IP yang jelek semester ini dan orang tua menanyakan mengenai nilai tersebut

Kontrol Diri No Kontrol diri Ya Tidak 1 Mengontrol diri tidak menyontek jika pada saat ujian tidak sempat belajar 87.4 12.6 2 Mengontrol diri ketika dimarahi teman kelompok karena terlambat mengumpulkan tugas kelompok 96.9 3.1 3 Mengontrol diri ketika teman ‘bercanda’ saat mendapat nilai yang paling kecil diantara teman sekelas 74.3 25.7 4 Mengontrol diri ketika teman datang terlambat hingga 1 jam padahal telah membuat janji bertemu 76.0 24.0 5 Mengontrol diri ketika sedang berjalan dekat kubangan air, tiba-tiba ada mobil melaju dengan kencang sehingga air dalam kubangan tersebut membasahi baju

Hubungan Sosial, Kerjasama dan Kepedulian No Pernyataan Tidak Setuju Setuju 1 Cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan 21.5 78.5 2 Dapat berteman dengan siapa saja tanpa membedakan agama, suku, dan ras 2.3 97.7 3 Mempertimbangkan pendapat orang lain ketika mengambil keputusan 1.7 98.3 4 Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat 0.9 99.1 5 Selalu tersenyum dan menyapa teman-teman saat bertemu dijalan 3.7 96.3 6 Berunding dengan teman jika terjadi kesalahpahaman 1.4 98.6

Organisasi Mahasiswa Apakah keikutsertaan dalam organisasi berperan dalam membentuk karakter mahasiswa?

Dampak Keikutsertaan Kegiatan PKM Dampak PKM Ya Tidak 1. Memperoleh masukan dan pemikiran yang bermanfaat untuk pemecahan masalah 97.8 2.2 2. Memperoleh inspirasi untuk mengembangkan bidang ilmu yang ditekuni 80.4 19.6 3. Memperoleh  IPTEKS berharga 100 0.0 4. Wawasan lebih luas 5. Mampu membuat proposal ilmiah dengan lebih baik 6. Lebih termotivasi  untuk  mengembangkan bidang ilmu 91.3 8.6 7. Termotivasi menambah pengetahuan di luar bidang keilmuan 8. Lebih percaya diri  9. Lebih tertantang meningkatkan kreativitas 89.1 10.9 10. Kemampuan berkomunikasi meningkat 11. Networking lebih luas 67.4 32.6 12.Lebih mampu mengaplikasikan  karya 87.0 13.

PROSES TRANSFORMASI KARAKTER MINDSET KEPUTUSAN KARAKTER PROSES TRANSFORMASI KARAKTER SIKAP PERILAKU TINDAKAN KEBIASAAN

SOFT SKILLS are not TAUGHT but can be learnt

No one is born to lose. Everyone is born to win. the willingness And the biggest difference that separates the one from the other is the willingness to learn, to change, and to grow …

FIND YOUR VOICE, AND INSPIRE OTHERS TO FIND THEIRS THE 8TH HABIT FIND YOUR VOICE, AND INSPIRE OTHERS TO FIND THEIRS Discover Your Voice Express Your Voice Whole Person BODY MIND HEART SPIRIT 4 Needs To live To Learn To Love To Leave a Legacy 4 Intelligences Physical Intelligence (PQ) Mental Intelligence (IQ) Emotional Intelligence (EQ) Spiritual Intelligence (SQ) 4 Attributes Discipline Vision Passion Conscience 4 Roles Modeling (PANUTAN) Pathfinding (PERINTIS) Aligning (PENYELARAS) Empowering (PEMBERDAYA)

Views of Bogor Agricultural University THANK YOU VERY MUCH Views of Bogor Agricultural University