PERTEMUAN-1 PENDAHULUAN Arfansyah, M.Kom
I. SISTEM A. Pengertian Menurut Gordon (1989), sistem dipandang sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yang terangkai dalam kesaling bergantungan yang teratur. Dilihat dari sudut pandang tujuan yang diingin dicapai, sistem merupakan sekumpulan elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan utk tujuan yang sama
Menurut Robert dan Michael (1991) : Menurut Robert dan Michael (1991) : Sistem adalah suatu kumpulan dari elemen yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan, dalam interaksi yang kuat mau- pun lemah dengan pembatas yang jelas
Menurut Murdick, dkk (1995) Menurut Murdick, dkk (1995) Memasukkan aspek tujuan, sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan untuk suatu tujuan yang sama. Menambahkan makna dan arti informasi, sistem adalah seperangkat elemen yang saling berinteraksi, membentuk kegiatan atau suatu prosedur untuk mencapai tujuan
Menambahkan makna dan arti informasi, sistem adalah seperangkat elemen yang saling berinteraksi, membentuk kegiatan atau suatu prosedur untuk mencapai tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/ barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang
Menurut Turban dkk (2005) Menurut Turban dkk (2005) Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumberdaya, konsep, dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan
Biasanya, penjelasan tentang sistem dapat juga sampai pada level-level yang lebih rinci sehingga sistem sering dijelaskan sebagai sesuatu yang mengandung subsistem-subsistem yang saling berinter- aksi. Subsistem ini sendiri dipandang juga sebagai sistem-sistem yang lebih rendah tingkatannya
B. Struktur Sistem Sistem dan lingkungan INPUT -B-Mentah -Sumberdaya PROSES -Prosedur -Program -Aktivitas OUTPUT -Kinerja -Produk finis Pengambil Keputusan Vendor Kondisi Musim Pemegang saham Pelanggan Pemerintah Bank Pesaing Umpan Balik Lingkungan Batasan Sistem
Input : elemen yang masuk ke dalam sistem. Contoh : bahan mentah yang dimasukkan dalam pabrik, mahasiswa yang diterima pada sebuah universitas, input data ke halaman Web untuk query database. Proses : semua elemen yang diperlukan untuk mengkonversi atau mentransformasi input ke dalam output. Contoh : proses pada pabrik kimia berupa pemanasan material, penggunaan mesin, dll
Output : produk finis atau konsekuensi yang ada pada sistem. Contoh : pupuk adalah output dari pabrik pupuk, lulusan adalah output dari Universitas, dll. Umpan Balik : ada aliran informasi dari komponen output ke pengambil keputusan berkenaan dengan output atau performa sistem. Berdasarkan output, pengambil keputusan yang bertindak sebagai kontrol untuk memodifikasi input, proses, dan atau kedua- duanya
Lingkungan : terdiri dari beberapa elemen yang ada di luar dan mereka bukan input, output, atau proses, tetapi mereka mem-pengaruhi performa sistem dan konseku-ensi pencapaian tujuan sistem. Batasan : sistem dipisahkan dari lingkung-an dengan sebuah batasan. Sistem ber-ada di dalam, sedangkan lingkungan di luar. Batasan dapat berupa fisik, berupa gedung, atau waktu dalam periode analisis suatu organisasi
Berdasarkan pengaruh lingkungan dan batasan sistem, sistem dibagi 2 : a. Sistem Terbuka b. Sistem tertutup. Sistem dievaluasi dan dianalisis dalam dua ukuran kinerja utama : a. Efektivitas : tingkat pencapaian tujuan, yaitu berkaitan dengan output. Misal : penjualan total atau pendapatan
b. Efisiensi : ukuran pemakaian input atau sumberdaya. Misalnya : berapa banyak uang yang digunakan untuk mendapat- kan tingkat penjualan tertentu
II. SISTEM INFORMASI Data dan Informasi Data : fakta hasil observasi atau pengukur-an yang masih mentah. Informasi : data yang telah diolah atau ditransformasi menjadi suatu yang berarti dan bermanfaat untuk pengguna (user) tertentu
PROSES INPUT OUTPUT DATA, FAKTA PENCATATAN VERIFIKASI KLASIFIKASI PENYUSUNAN PERINGKASAN KALKULASI PENYIMPANAN PENGAMBILAN PELAPORAN PENYEBARAN INFORMASI
METODE KEBUTUHAN USER DATA Proses
Ciri Kualitas Informasi a. Aksebilitas : user mudah didapat, karena akan berkaitan dengan aktualitas dari nilai informasinya. b. Kelengkapan : user bisa mendapatkan informasi yang lengkap. c. Ketelitian : informasi yang diperoleh dgn data dan pengolahan data yang teliti
Ketepatan makna: kesesuaian antara informasi dengan kebutuhan pemakai. Ketepatan waktu : kualitas informasi ditentukan oleh ketepatan waktu penyam- paian dan aktualitasnya. Kejelasan : kualitas informasi tergantung pada bentuk dan format penyampaian informasi. Fleksibilitas : informasi yang dihasilkan berkaitan dengan tingkat adaptasi dari informasi yang dihasilkan thdp kebutuhan berbagai keputusan yang diambil
Sistem Informasi Sistem informasi mengumpulkan, mempro- ses, menyimpan, menganalisis, dan me- nyebarkan informasi untuk suatu tujuan khusus. Sistem informasi merupakan jantung bagi sebagian besar organisasi. Contoh : bank, perusahan penerbangan tidak dapat berfungsi tanpa sistem informasi mereka
Tipologi Sistem Informasi Berdasarkan tingkatan manajemen : 1. Menurut Shro dan Burc (1974) dan Marc (1991), dalam organisasi dikenal ada 3 tingkatan manajemen : a. Tingkatan Manajemen Strategis, berkaitan dengan kebijakan jangka panjang serta pe- nempatan organisasi pada lingkungan
b. Tingkatan Manajemen Taktis : Bertugas untuk menterjemahkan kebijakan strategis menjadi bagian- bagian yang harus dikerjakan serta mengatur koordinasi internal organi- sasi
c. Tingkatan Manajemen Operasional Bertugas untuk menjalan roda orga- nisasi sesuai dgn rencana jangka panjang dan pedoman yang telah disusun oleh manajemen tingkat taktis
Menurut Szymanski (1995), sistem infor- masi dibagi menjadi 6 katagori : 1. SI Operasional 2. SI manajemen 3. SI Pendukung Keputusan 4. SI Eksekutif 5. Sistem Pakar 6. SI Perkantoran
Tipologi Sistem Informasi berdasarkan perkembangan teknologi informasi 1. Sistem Manual 2. Sistem Mekanik 3. Sistem Pengolahan Data Elektronik 4. Sistem Informasi Manajemen 5. Sistem Pendukung Keputusan 6. Sistem Pakar
Tipologi Sistem Informasi berdasarkan Perkembangan Teknologi Informasi : Sistem Pakar SPK/DSS SIM SPDE Sistem Mekanik Sistem Manual
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengertian Pengambilan keputusan adalah aktivitas manajemen berupa pilihan tindakan dari sekumpulan alternatif yang telah dirumus-kan sebelumnya untuk memecahkan suatu masalah atau suatu konflik dalam manaje-men.
Tipologi Pengambilan Keputusan 1. Berdasarkan tingkat kepentingan : a. PK Strategis b. PK Administrasi/Taktis c. PK Operasional
Manajemen Puncak Manajemen Menengah Manajemen Bawah Keputusan Operasional Keputusan Taktik/ Adiministrasi Keputusan Strategis
Berdasarkan Tingkat Regularitas 1. PK Terstruktur (Terprogram), yaitu Pk yang berkaitan dengan persoalan yang telah diketahui. PK seperti ini biasanya didasarkan pada teknik-teknik tertentu dan sudah dibuat standarnya. Secara alamiah hampir semua masalah adalah rutin dan berulang
PK yg tidak terstruktur (Tidak Terprogram) yaitu PK yang berkaitan dengan persoalan baru. Misalnya : persoalan perluasan pabrik, pengembangan produk-produk baru, pengembangan jenis usaha baru
Berdasarkan Tipe Persoalan 1. PK Internal Jangka Pendek 2. PK Internal Jangka Panjang 3. PK Eksternal jangka Pendek 4. PK Eksternal Jangka Panjang
TIPE PERSOALAN WAKTUINTERNALEKSTERNAL Jangka PendekKeputusan OperasionalKeputusan Taktis Jangka PanjangKeputusan OrganisasionalKeputusan Strategis
Tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Simon (1980) ada 4 tahapan yg harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan : 1. Tahap Penelusuran (Intelligence) 2. Tahap Perancangan (Design) 3. Tahap Pemilihan (Choice) 4. Tahap Implementasi (Implementation)
Menurut Kinard Jerry (1988), ada 6 langkah dalam pengambilan keputusan : 1. Formulasikan Tujuan 2. Evaluasi Situasi Keputusan 3. Pengembangan Alternatif 4. Pemilihan Alternatif 5. Implementasi 6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Sistem Pendukung Manajemen (MSS) ada-lah kumpulan teknologi komputer yg men-dukung pekerjaan manajerial khususnya pengambilan keputusan. Perkembangan MSS mengikuti teknologi komputer, yang terbaru adalah World Wide Web dan Internet. Teknologi tersebut memberi pe-ngaruh besar thd MSS, khususnya dalam hal peralatan dan kegunaannya