Disajikan oleh: Hartono

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSEP-KONSEP DASAR PENDIDIKAN Oleh : KUNTJOJO Universitas Nusantara PGRI Kediri /19/20141.
Advertisements

PERTEMUAN 3 DEFINISI KURIKULUM. SS eperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
Disadur dari berbagai sumber
Mata Kuliah: Administrasi Organisasi Pendidikan Jasmani SKS: 2 SKS FATHAN NURCAHYO, M. Or Deskripsi MK: Kompetensi Dasar MK: Dg memahami admistrasi penjas.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang.
 Dedi saputra: wi fajar S:  Inna fathul F:  Tri wahyu N:  Utari tri U:
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
KONSEP-KONSEP DASAR PENDIDIKAN
HAKEKAT, CIRI dan KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
Komponen-Komponen Pendidikan
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
Ekstra komputer Sma n 1 sentolo
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pengantar Pendidikan Kelas A.
STANDAR KOMPETENSI GURU
Landasan Kurikulum 2013 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan.
Desiminasi implementasi KURIKULUM 2013
ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI, KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
KURIKULUM DAN SILABUS Dr. Wuri Wuryandani, M.Pd.
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
HAKEKAT, CIRI dan KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
PENGERTIAN PENDIDIKAN
STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Sistem Pembelajaran dalam Standar Proses Pendidikan
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Telaah Kurikulum Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Komponen Kurikulum Komponen kurikulum
FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2013
KURIKULUM KTSP.
HAKIKAT PENDIDIKAN A. Pengertian Pendidikan
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
PERANGKAT PEMBELAJARAN LPTK IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2013
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
BAB II SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN
FILSAFAT PENDIDIKAN MK 115
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
PERAN ILMU PENDIDIKAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
KELOMPOK 10 FAIZAR NUR INDAHSARI RADITHA DWI KH
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Secara Etimologis psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. = ilmu yang.
KOMPONEN SISTEM PEMBELAJARAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) PPT
HAKEKAT, CIRI dan KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Nyoman S. Degeng Universitas Negeri Malang
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KELOMPOK 2 ALFIAN MUBAROK SRI DEWI NURMAESIH HARIS SUHAILY.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KONSEP-KONSEP DASAR PENDIDIKAN
Pengembangan Pendidikan agama berbasis wawasan kebangsaan
RIA KURNIASARI. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menganalisis hakikat, fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD.
Konsep Dasar Pendidikan Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan Eko Defriatno, S.Pd., M.T. Mata Kuliah: Oleh: Pengantar Ilmu PendidikanMawan.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Transcript presentasi:

Disajikan oleh: Hartono WAWASAN KEPENDIDIKAN Disajikan oleh: Hartono FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Hakikat Pendidikan Pendidikan Menuntun anak (Yunani) Mengarahkan, menuntun dan merealisasikan potensi anak (Romawi) Membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan potensi anak (Jerman) Mengolah dan mematangkan jiwa, perasaan, pikiran dan watak (karakter) anak (Jawa) Memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak (Ki Hadjar Dewantara)

Pendidikan: Merupakan proses penyemaian dan penumbuhkembangan potensi anak Merupakan gabungan kejadian dan/atau peristiwa yang senantiasa dinamis, selalu progresif, dan terus-menerus berinteraksi serta berkesinambungan Salah satu wujudnya adalah kegiatan belajar

Proses Pendidikan: Menemukenali (mengidentifikasi) potensi anak Membangkitkan rasa ingin tahu anak (curiosity) Membelajarkan anak secara demokratis Menanamkan kesadaran anak tentang belajar sepanjang hayat (lifelong learning) Menyedarkan anak akan orientasi hidup jangka panjang (long term goal of life)

Keberhasilan Pendidikan: Perubahan perilaku secara holistik: Kognitif : dari tidak tahu menjadi tahu Psikomotor : dari tidak bisa menjadi bisa Afektif : dari tidak mau menjadi mau

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Tujuan Pendidikan: Gambaran yang baik, indah, luhur dan benar tentang kehidupan Fungsi Pendidikan: Memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan Merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan

Tingkatan Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan nasional: bersifat paling umum dan harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan Tujuan institusional: harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan Tujuan kurikuler: harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran/kuliah Tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional: harus dikuasai oleh peserta didik setelah mereka selesai mengikuti pelajaran

Tujuan Pendidikan Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah: Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut Pendidikan Tinggi: Menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, terampil, mandiri, dan mampu menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu, teknologi, serta seni yang bemanfaat bagi kemanusiaan

Komponen Pendidikan Tujuan pendidikan Peserta didik Pendidik a. Orangtua b. Pendidik c. Pemimpin masyarakat dan pemimpin keagamaan Interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik Isi pendidikan Lingkungan pendidikan

Perlunya Reformasi Pendidikan Milenium ketiga kualifikasi pekerja Energy-based technology electronic-based technology brainpower technology (mesin-mesin terlatih, trampil, mekanis) Artificial intelligent machines (mesin-mesin cerdas buatan) (revolusi informasi dan komunikasi era global) Tuntutan kualitas yang tinggi pada output pendidikan

ADANYA PERUBAHAN PERSYARATAN UNTUK MASUK KE DUNIA KERJA, YAITU DARI YANG LEBIH MENITIK -BERATKAN PADA HARDSKILL BERGESER KE ARAH SOFTSKILL

Mitsubishi Reseach Institute FAKTOR YANG MEMBERI KONTRIBUSI KEBERHASILAN DALAM DUNIA KERJA SOFT SKILL (40%) NET WORKING (30%) HARD SKILL (20%) FINASIAL (10%) Mitsubishi Reseach Institute

TAKSONOMI KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) Kecakapan Berkomunikasi Kemampuan Bekerja Mandiri Kecakapan Analitik Kemampuan Disiplin Ilmu dalam bidangnya Kemampuan Teknologi Baru Kecakapan Sintesis Belakangan ini makin luas disadari pentingnya pengembangan kecakapan yang “halus-halus” (soft skills) sebagai elemen yang tak terpisahkan dari proses pengembangan kecakapan disiplin ilmu atau bidang garap tertentu (hard skills). Pembelajaran yang mendidik adalah pembelajaran yang memiliki sasaran pengembangan hard skills sekaligus soft skills. Sosok utuh kompetensi lulusan dari hasil pembelajaran yang mendidik adalah karakter. Hard skills terpragmentasi dalam penguasaan substansi, metodologi, dan teknologi bidang studi tertentu, sedangkan soft skills terpragmentasi dalam kecakapan analitik, kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerja dalam tim, kemampuan bekerja independen (dengan sedikit supervisi), kemampuan sintetis, kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan, dan kecakapan menghargai keberagaman. Kemampuan Bekerja dalam Tim Bijak dalam Menyelesaikan Masalah Kecakapan Menghargai Keragaman Soft Skills Hard Skills

Praktek Pendidikan: Sistem: sentralistis, birokratis desentralistis, otonom Praktek: sentralistis, birokratis (sekolah = perusahaan) Budaya birokratis (atasan pimpinan pendidik Aspek teknis operasional: siswa (obyek), guru (otoritatif), materi (subject-oriented bukan problem-oriented) Partisipasi aktif lingkungan sekitar (neighborhood community)

Hakekat Reformasi Pendidikan Power-based management school-based management (Pendidik bukan large-scale farmer tetapi gardener) Tingkatan Reformasi Pendidikan: Peserta didik : lepas dari otoritas guru Pendidik : sebagi peneliti Institusi pendidikan : pembebasan dari sistem yang berorientasi pada birokrasi Pendidik dilibatkan dalam pengembangan kurikulum dan evaluasi Partisipasi aktif lingkungan masyarakat sekitar sekolah

Thank you for listening. Points to ponder: “Give a man a fish, and you feed him for a day. Teach a man how to fish, and you feed him for a lifetime.” (Chinese proverb) “I keep six honest serving-men. (They taught me all I Knew.) Their names are What and Why and When and How and Where and Who.” (Rudyard Kipling) Thank you for listening.