BATUAN METAMORF Siti Azizah Susilawati, S.Si., MP. Program Pendidikan Geografi, FKIP UMS
Metamorfisme merupakan proses yang menyebabkan perubahan teksture, mineralogi atau kedua-duanya. Batuan metamorf adalah batuan dengan teksture dan mineral yang menggambarkan cataclastik, rekristalisasi atau neokristalisasi sebagai respon terhadap kondisi yang berbeda dari pembentukan batuan tersebut
Cataclastic adalah proses penghancuran pada batuan. Rekristalisasi adalah proses penyusunan kembali kristal lattice dan hubungan dalam butir melalui migrasi ion dan deformasi lattice, tanpa disertai penghancuran butiran. Neocristalisasi adalah proses pembentukan mineral baru yang tidak terdapat pada batuan metamorf sebelumnya.
Adapun Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme: • Temperature sepanjang Gradien Geothermal. Temperature juga dapat meningkat terkait dengan intrusi batuan beku. • Tekanan bertambah seiring dengan bertambahnya, kemudian, kedua-duanya pressure dan temperature akan bervariasi dalam tiap kedalaman. Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang dihasilkan dari segala arah.
Types of Metamorphism Contact: Intrusion of magma against colder rocks. Affected area is proportional to the size and temperature of the intrusion - always only a local phenomenon (continental interiors) Regional: Widespread changes in temperature and pressure bring about changes in rocks due to tectonic forces (convergent boundaries) Seafloor - Hydrothermal: Changes in rocks at the mid-ocean ridge associated with chemical reactions promoted by the infiltration of heated seawater (mid-ocean ridges)
• Metamorfisme kontak, metamorfisme dengan agen utamanya adalah temperature yang terjadi karena intrusi batuan beku terhadap batuan dangkal yang lebih dingin, biasa terjadi pada skala local. Kontak ini disebut juga kontak aurele. • Metamorfisme dinamik, merupakan metamorfisme yang terjadi karena deviatorik stress. Tipe ini terjadi pada zona sesar dan daerah yang terkena jadtuah meteoric. Tipe ini terjadi pada daerah yang cukup luas. • Metamorfisme static, merupakan metamorfisme yang terjadi akibat lithostatik yang terjadi pada kedalaman yang realtif dalam, seperti pada fore arc basin dan palung. • Metamorfisme dinamotermal, merupakam metamorfisme yang paling banyak dijumpai dan terjadi akabat kombinasi tekanan dan temperature.
Contact metamorf
Regionala metamorphism
high pressure
Textur Foliated – preferred direction of minerals or banding Non foliated – no preferred direction
Result of metamorphism new minerals grow minerals deform and rotate re crystallization of course minerals rocks become either: stronger but more brittle or weaker and anisotropic
Textur Foliated – preferred direction of minerals or banding Non foliated – no preferred direction
amphibole, plagioclase Metamorphic Rock Identification Chart TEXTURE FOLIATION COMPOSITION TYPE PARENT ROCK ROCK NAME Foliated slaty mica Regional Mudstone Slate phyllitic quartz, mica, chlorite Phyllite schistose mica, quartz Schist amphibole, plagioclase Basalt or Gabbro Amphibolite gneissic banding feldspar, mica, quartz Gneiss Non-Foliated carbon Contact or Regional Bituminous Coal Anthracite Coal quartz, rock fragments Conglomerate Metaconglomerate calcite Limestone Marble quartz Sandstone Quartzite
Foliated Metamorphic Rocks a: Slate b: Phyllite Slate: compact, very fine-grained, metamorphic rock with a well-developed cleavage. Freshly cleaved surfaces are dull Phyllite: a rock with a schistosity in which very fine phyllosilicates (sericite/phengite and/or chlorite), although rarely coarse enough to see unaided, impart a silky sheen to the foliation surface. Phyllites with both a foliation and lineation are very common. Figure 22.1. Examples of foliated metamorphic rocks. a. Slate. b. Phyllite. Note the difference in reflectance on the foliation surfaces between a and b: phyllite is characterized by a satiny sheen. Winter (2001) An Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice Hall. 14
Foliated Metamorphic Rocks Schist: a metamorphic rock exhibiting a schistosity. By this definition schist is a broad term, and slates and phyllites are also types of schists. In common usage, schists are restricted to those metamorphic rocks in which the foliated minerals are coarse enough to see easily in hand specimen. Figure 22.1c. Garnet muscovite schist. Muscovite crystals are visible and silvery, garnets occur as large dark porphyroblasts. Winter (2001) An Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice Hall. 15
Foliated Metamorphic Rocks Gneiss: a metamorphic rock displaying gneissose structure. Gneisses are typically layered (also called banded), generally with alternating felsic and darker mineral layers. Gneisses may also be lineated, but must also show segregations of felsic-mineral-rich and dark-mineral-rich concentrations. Figure 22.1d. Quartzo-feldspathic gneiss with obvious layering. Winter (2001) An Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice Hall. 16
Granoblastic Rocks Equant Crystals - grains are generally equidimensional, rather than platy or elongate Fig. 9.5 Protolith: Limestone Protolith: Sandstone
Tekstur diablastik, tekstur yang dicirikan dengan tidak adanya kesejajaran buturan, berorientasi radial sampai acak, contoh tekstur ini adalah: • Tekstur sheaf, tekstur yang memperlihatkan kelompok butiran yang bercabang. • Tekstur spherolublastik, yaitu tekstur yang memperlihatkan kelompok butiran yang radial. • Tekstur fibroblastic, tekstur diablastik yang berukuran sama
Tekstur grano blastik • Tekstur homogranular, merupakan tekstur yang memperlihatkan ukuran butir yang hamper sama. • Tekstur heterogranular, merupakan teksture yang memperlihatkan ukuran butir yang tidak seragam. • Tekstur heterogranoblastik, merupakan tekstur yang dicirikan oleh kumpulam mineral yang sama taapi dengan ukuran yang beragam. • Tekstur tekstur nodularblastik, merupakan tekstur yang memiliki nodular yang tersusun oleh mineral kecil dengan satu atau dua mineral dalam matrik yang memiliki komposisi berbeda.
Klasifikasi Bat.Metamorf Berdasar Komposisi Kimianya Calcic Metamorphic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang bersifat kalsik (kaya unsur Al), umumnya terdiri atas batulempung dan serpih. Contoh: batusabak dan Phyllite. Quartz Feldsphatic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang kaya akan unsur kuarsa dan feldspar. Contoh : Gneiss Calcareous Metamorphic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batugamping dan dolomit. Contoh : Marmer Basic Metamorphic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan beku basa, semibasa dan menengah, serta tufa dan batuan sedimen yang bersifat napalan dengan kandungan unsur K, Al, Fe, Mg. Magnesia Metamorphic Rock adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan yang kaya akan Mg. Contoh : serpentit, sekis.