SIDANG TUGAS AKHIR N ama: Galeh A.Putro NPM: Pembimbing 1: Dr.Ir. Iwan Kridasantausa, Msc Pembimbing 2: Sri Wulandari ST.,MT Disusun Oleh : PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK GEDUNG MENARA PALMA
b. TUJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk merencanakan dan mendesain pondasi pada proyek pembangunan gedung perkantoran Menara Palma. a. LATAR BELAKANG Secara umum pondasi merupakan elemen bangunan yang berfungsi memindahkan atau meneruskan beban kedalam tanah keras, baik beban dalam arah vertikal maupun horizontal. Untuk perencanaan suatu pondasi, kita perlu mengetahui dahulu susunan lapisan tanah yang sebenarnya pada suatu tempat, kita juga perlu mengetahui hasil pengujian laboratorium dari sampel tanah yang diambil dari berbagai kedalaman lapisan tanah, dan mungkin kalau ada perlu diketahui pula hasil pengamatan lapangan yang dilakukan sewaktu pembangunan gedung-gedung atau bangunan- bangunan lain yang didirikan dalam kondisi tanah yang serupa
c. BATASAN PENULISAN TUGAS AKHIR Perhitungan daya dukung ujung dan selimut tiang dengan metode LCPC (Laboratoire Central des Ponts et Chaussees), metode ini dikembangkan oleh (Bustamante and Gianeselli,1982; Briaud and Miran, 1991). Perhitungan dan analisa daya dukung aksial (tunggal maupun kelompok) dan lateral pondasi. Perhitungan penurunan pondasi berdasarkan rumus Vesic dan N-SPT. Mendesain dan menentukan dimensi pondasi. Menghitung penulangan pondasi yang akan digunakan. Menghitung dan menentukan dimensi pile cap berdasarkan SKSNI T d. LOKASI PROYEK Lokasi proyek Gedung Perkantoran Menara Palma terletak di Jln.HR.Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan
Secara umum, perencanaan pondasi tiang mencakup daya dukung sebagai end bearing pile (daya dukung ujung) maupun friction pile (daya dukung gesek). Namun dalam kondisi tertentu disamping perencanaan standart, dimana ujung tiang terdapat pada lapisan tanah keras sedangkan lapisan diatasnya terletak pada lapisan tanah lunak maka perencanaan perhitungan daya dukung ujung tiang harus dikoreksi karena adanya gaya seret (dragload) yang timbul akibat memampatnya tanah lunak. Fenomena ini biasanya dikenal dengan negative skin friction.
a. Perencanaan Pondasi Tiang Pondasi tiang mengalihkan beban kepada tanah melalui dua mekanisme : gesekan selimut dan tahanan ujung.mekanisme Ketika mobilisasi tahanan ujung tercapai penuh (titik D), tiang bergerak terus kebawah tanpa disertai peningkatan beban yang berarti kondisi inilah yangb disebut daya dukung ultimit pondasi tiang. Dimana : = daya dukung ultimit tiang = daya dukung ujung (selimut) = daya dukung selimut (ultimit) = berat tiang, umumnya sangat kecil dan dapat diabaikan.
b. Daya Dukung Ujung Daya dukung pada ujung tiang pada pondasi umumnya diperoleh dari jumlah tahanan ujung dengan luas penampang. Untuk perhitungan daya dukung ujung tiang ini menggunakan metode LCPC, dimana :LCPC Dimana: =Daya Dukung ujung tiang (ton) =Luas penampang ujung tiang (cm 2 ) = Tahanan ujung tiang (kg/cm 2 ) = tahanan ujung konus pada ujung tiang (kg/cm 2 ) = factor ujung konus (tabel 2.1)
dimana : = Tahanan gesek selimut tiang (kg/m 2 ) = Luas Penampang Tiang(m) c. Daya Dukung Selimut Tiang Perhitungan yang digunakan pada Metode LCPC ini yaitu dengan mengkaitkan antara tahanan gesek tiang terhadap tahanan ujung konus (q c ) pada uji sondir. Pengukuran dilapangan terhadap q c umumnya sangat tepat untuk mendapatkan tahanan gesek tiang (f s ). Persamaan umum yang digunakan untuk menghitung daya dukung selimut tiang adalah sebagai berikut :tahanan gesek tiang (f s ).
dimana : = Daya Dukung Ultimit Tiang (ton) = faktor keamanan d. Daya Dukung Izin Tiang Beban akan mengakibatkan penurunan mulai menjadi besar dengan cepat, peristiwa tersebut dinamakan daya dukung ijin dari tanah pondasi dan daya dukung tanah pondasi dapat diartikan mampu mendukung pondasi atau struktur- struktur yang dibangun di sekitar permukaan tanah Klasifikasi Struktur Faktor Keamanan (F) Kontrol Baik Kontrol Normal Kontrol jelek Kontrol sangat jelek Monumental2,33,03,54,0 Permanen2,02,52,83,4 Sementara1,42,02,32,8 Tabel Faktor Keamanan untuk Pondasi Tiang Sumber : Manual Pondasi Tiang II, Paulus P. Rahardjo, Ph.D.
e. Kapasitas Aksial Kelompok tiang Daya Dukung Aksial Kelompok Tiang Jumlah Ting 1. Daya dukung kelompok tiang Dimana : = beban yang diberikan (kN) =Daya dukung izin tiang (kN) Σ Q u = m.n(Q p + Q s ) 2.Daya dukung blok tiang berukuran L x Bg x D Σ Q u = L g x B g x c x N c + [Σ 2(L g + B g ) x c x ∆L] Effisiensi Kelompok Tiang
Dimana : 1. Penurunan Tiang Tunggal Penurunan pada tanah disebabkan oleh pembebanan dan tanah yang mendukung pondasi tiang untuk memikul bangunan Q p = beban yang didukung ujung tiang (kN) Q s = beban yang didukung selimut tiang (kN) = gesekan rata-rata yang bekerja sepanjang tiang. Q p = daya dukung batas diujung tiang (kN/m 2 ) A p = luas penampang tiang (m) L = panjang tiang (m) D = diameter tiang (m) P = keliling tiang (m) = koefisien yang bergantung pada distribusi gesekan selimut sepanjang pondasi E s = modulus elastisitas tanah (kN/m 2 ) V s = poisson’s ratio tanah I ws = factor pengaruh = f. Penurunan pondasi tiang
2. Penurunan Tiang Kelompok Penurunan kelompok tiang umumnya lebih besar daripada pondasi tiang tunggal karena pengaruh tegangan pada daerah yang lebih luas dan lebih dalam a. Metode Vesic Dimana : Sg = penurunan kelompok tiang (m) S = penurunan pondasi tiang tunggal (m) Bg = lebar kelompok tiang (m) D = diameter tiang (m) b.Metode Berdasarkan Hasil N – SPT Dimana : S g = penurunan kelompok tiang (m) B r = lebar yang disyaratkan = 1 ft = 0,3 m q e = tekanan pada dasar pondasi = P/Lg.Bg (kg/m 2 ) = tegangan tanah = 2000lb/ft 2 = 100 kPa = kg/m 2 B g = lebar kelompok tiang (m) N = N – SPT pada kedalaman z i sampai z i + B g Zi = kedalaman 2/3 L dibawah pile
diameter(m); kedalaman(m) jumlah tiangb g (m)l g (m) Daya Dukung Kelompok Tiang (kg) S g (m) 0.8; ; Tabel Penurunan kelompok tiang
Jumlah tiang Tebal pile cap (mm)Tulangan tekan (mm) Tulangan tarik (mm) 1 tiang800Ø16 – 150Ø22 – tiang800Ø16 – 150Ø22 – tiang1000Ø19– 100Ø32 – tiang1000Ø19 – 100Ø32 – tiang1000Ø19– 100Ø32 – tiang1000Ø19 – 100Ø32 – 100 Tabel 5.17 Tebal Pile Cap dan Tulangan Pile Cap Untuk tulangan pondasi tiang bor digunakan tulangan 12D22,.
Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan pondasi bore pile secara manual dengan menggunakan diameter 80 dan 100 cm serta panjang pondasi 14 dan 16 m maka direkomendasikan atau dipilih pondasi bore pile dengan diameter 100 cm dan panjang pondasi 16 m. Hal ini dapat dilihat berdasarkan sebagai berikut : Diameter (cm) Daya dukung izin (ton) Penurunan (cm) Jumlah kelompok tiang Momen lateral (kNm) ,
Saran yang dapat diberikan dalam perencanaan pondasi tiang bor haruslah memperhatikan data-data penyelidikan tanah, dalam hal ini penyelidikan tanah haruslah dilengkapi dengan data penyelidikan lapangan maupun data-data hasil pengujian laboratorium. Dari hal diatas dimaksudkan agar dalam perhitungan perencanaan pondasi tiang bor dapat dilakukan dengan beberapa metode yang dihasilkan berdasarkan data penyelidikan lapangan (in-situ test) maupun berdasarkan data laboratorium (soil properties). Perencanaan penggunaan beberapa metode akan menghasilkan perbandingan-perbandingan sehingga kita memiliki banyak pilihan untuk perencanaan.
TERIMA KASIH
Back Pilecap
METODE LCPC Sumber : Foundation Design : Principle And Practice, Donald P. Coduto Back
Sumber : Foundation Design, Principle and Practice, Donald P. Coduto Gambar Kurva Tahanan Gesek Tiang untuk Tanah Lempung Back