Irman Gusman, Ketua DPD RI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Daerah (RPJP/MD)
Advertisements

INTENSITAS DAN KUALITAS PELAKSANAAN PENGAWASAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
STRATEGI DAN LANGKAH DALAM MEWUJUDKAN LAPORAN KEUANGAN MAHKAMAH AGUNG RI DENGAN OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP) Bagian Akuntansi 1.
KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 1 PERATURAN PEMERINTAH NO 24 tahun 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN.
HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNGJAWAB KEUANGAN NEGARA
Gedung Nusantara I Lantai I Jl. Gatot Subroto, Senayan
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Strategi Nasional Literasi Keuangan
24/07/2013 PROSES PENYUSUNAN PROLEGNAS PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 92/PUU-X/2012 Oleh: Dr. Wicipto Setiadi , S.H., M.H. Kepala Badan Pembinaan.
RENCANA KERJA PEMERINTAH
PENGANTAR PERKOPERASIAN
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAB II Proses Pembentukan Undang-Undang
H.Ghazaly Ama La Nora,S.Ip,M.Si Mercu Buana University
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Hasil Diskusi Definisi Otonomi Daerah
MAPEL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pentingnya Daerah dalam Bingkai NKRI
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
ASAS DAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
PELUANG PEMBIAYAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH
Drs. Cyrus Ramot Marpaung
PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Otonomi Daerah.
Central & Local Government Finance Week 7 – Seminar 1 Revised : March 2013 Semester 2 Year 2012/2013 Sigit Pamungkas, SE., MCom Public Sector Accounting.
ROAD MAP IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 DISAMPAIKAN OLEH: TARMIZI.
PERUBAHAN UU NO. 24 TAHUN 1992 DAN PENYUSUNAN RTRW PULAU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN Oleh Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen.
LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD NRI TAHUN 1945 UUD 1945 KY DPR DPD MPR BPK
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
DISKRIPSI PEREKONOMIAN INDONESIA
Hubungan Antar Pemerintahan
Bahan Perkuliahan Hukum Anggaran Negara
B. Kombaitan dan Ridwan Sutriadi
UNDANG-UNDANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (UU 25 TH 2004)
UNDANG – UNDANG NO. 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN APBN
Materi Ke-11: PROGRAM LEGISLASI DPR-DPD
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH
PAPARAN KEPALA BAPPEDA KOTA BEKASI
Jayapura, 13 Agustus SEJAHTERA DEMOKRATIS BERKEADILAN Memperkuat triple tracks strategy serta pembangunan inklusif dan berkeadilan Memantapkan.
SUMBER-SUMBER KEUANGAN DAERAH
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOPERASI DI INDONESIA
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
PEMBANGUNAN INOVASI INKLUSIF
Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D (Ketua Tim Penilai Teknis Pusat)
Tentang Keuangan Negara
Struktur Penyelenggara Pemerintahan Daerah : Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Modul / Tatap Muka 14 KOLONIALISME IDEOLOGI EKONOMI,TEORI EKONOMI DAN
KERANGKA UMUM PERUBAHAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
DIREKTORAT FASILITASI PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR DESA”
SELAMAT DATANG PADA TUTORIAL TATAP MUKA MATAKULIAH IPEM4323
OPTIMALISASI POTENSI EKONOMI DAERAH OLEH : DEDY ARFIYANTO , SE.MM
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
LAPORAN KEPALA BAPPEDA KOTA SURAKARTA
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
Tentang Keuangan Negara
Tugas Dan Wewenang DPR-RI
TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT
APBN DAN APBD.
DR.Suharto,SH.,M.Hum.
SISTEM PEMBAGIAN NEGARA KEKUASAAN PEMERINTAH
KELEMBAGAAN POLITIK (MENURUT UUD 1945)
SISTEM PEMERINTAHAN DESA Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS.
IMPLEMENTASI UNDANG – UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT OLEH:TUTIK KUSUMA WADHANI,SE,MM,M.Kes.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
Transcript presentasi:

Irman Gusman, Ketua DPD RI PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Irman Gusman, Ketua DPD RI Tema Pidato FEG Rapat Koordinasi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah Jakarta, 17 Desember 2014 1

Ketua DPD RI H. Irman Gusman, S.E., MBA TTL Padang Panjang, 11 Februari 1962 Asal Provinsi Sumatera Barat Agama Islam Pendidikan Terakhir S2 Graduate School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat Karir/ Pengalaman Ketua DPD RI Periode 2014 – 2019 Ketua DPD RI Periode 2009 – 2014 Wakil Ketua DPD RI Periode 2004 – 2009 Direktur Utama PT Prinavin Prakarsa Komisaris Utama PT Padang Industrial Park, Komisaris Utama PT Khage Lestari Timber, Komisaris Utama PT Guthrie Pasaman Nusantara, Komisaris Utama PT Sumatera Korea Motor, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI (2005-2010) Dewan Penyantun Universitas Andalas, Padang Dewan Penyantun Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Padang

DAFTAR ISI PENDAHULUAN FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD I III FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH V PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH VI PENGAWASAN DPD ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN

NEGARA & TUJUAN NASIONAL Pembukaan UUD 1945: 1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia NEGARA Tujuan Nasional

FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD 6

LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN DPD RI Mendorong percepatan proses demokrasi politik dan ekonomi. Sebelumnya aspirasi daerah diperjuangkan oleh Utusan Daerah di MPR; Memperkuat ikatan daerah dan persatuan kebangsaan dalam wadah NKRI; Meningkatkan agregasi dan akomodasi aspirasi, serta kepentingan daerah melalui perumusan kebijakan nasional yang berpihak kepada daerah; Mendorong peningkatan pembangunan dan kemajuan daerah-daerah secara serasi dan seimbang. 7

Penegakan supremasi hukum, Pemberantasan KKN, Amandemen Konstitusi, Sebagian Tuntutan Reformasi: Penegakan supremasi hukum, Pemberantasan KKN, Amandemen Konstitusi, Pemberian Otonomi Daerah seluas-luasnya

Perbandingan Indonesia VS USA dari Ketinggian yang Sama Indonesia dari ketinggian yang sama yaitu 2889,04 Mil dari Permukaan Bumi

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945 MA M P R DPA PRESIDEN DPR BPK 10

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SETELAH PERUBAHAN UUD 1945 MPR BPK PRESIDEN DPR DPD KY MK MA 11

FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD FUNGSI LEGISLASI Tugas dan wewenang: Dapat mengajukan RUU kepada DPR Ikut membahas RUU FUNGSI PERTIMBANGAN Memberikan pertimbangan kepada DPR FUNGSI PENGAWASAN Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU & menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara yang dilakukan BPK Bidang Terkait: Otonomi Daerah, Hubungan Pusat dan Daerah, Pembentukan dan Penggabungan Daerah. Pengelolaan SDA & Sumber Daya Ekonomi lainnya, Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. 12

KESENJANGAN EKONOMI ANTAR WILAYAH Sumatera Bagian Utara (Sumbagut): 8,01% Kalimantan: 8,67% Sulawesi Selatan: 2,44% Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua): 7,00% Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng): 9,70% DKI Jakarta: 16,57% Jawa Bagian Barat (Jabagbar): 17,35% Bali dan Nusa Tenggara (Balnustra): 2,52% Jawa Bagian Timur (Jabagtim): 14,99% Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel): 6,10% Jawa Bagian Tengah (Jabagteng): 9,07% Menggunakan data gabungan PDRB ADHB 33 provinsi tahun 2013. Sumber: BPS (diolah), dimana Jawa menyumbang 57,98% PDB; Sumatera menyumbang 23,81%; Kalimantan 8,67%; Indonesia Bagian Timur 9,44%; Bali dan Nusa Tenggara 2,52% 13 13

KESENJANGAN PENDAPATAN 4 1 0,2 % penduduk Indonesia menguasai 56 % aset nasional, sementara kepemilikan tanah oleh keluarga petani hanya 0,4 hektar/KK petani (2012). 20 % Penduduk terkaya menikmati 49 % 40 % Penduduk Termiskin kebagian 16 % 405 orang terkaya di Indonesia (memiliki kekayaan USD 50 Juta s/d USD 2 Miliar) (Rp1.400 triliun) atau setara dengan 10 persen total pendapatan nasional dan hampir sama dengan APBN 2012 2 Kepemilikan lahan petani  0,5 H /KK 2012  0,4 H / KK 5 3 6 Koefisien Gini 2012  0,31 2013  0,42 2002  20% kelompok terkaya  41% Pendapatan Nasional 2012 20% kelompok terkaya  49% Pendapatan Nasional 14

Ketimpangan antar-kawasan dan antar daerah Permasalahan Kesenjangan Wilayah Konsentrasi aktivitas ekonomi nasional 80% 20% di Pulau Jawa dan Sumatera kawasan Indonesia timur Sumbangan PDB 57,6% 23,7% 9,8% 9% Pulau Jawa Pulau Sumatera Pulau Kalimantan Kawasan Indonesia Timur (Sulawesi,Nusa tenggara, Maluku&Papua) Daerah tertinggal 60 % dari 183 kabupaten Kawasan Indonesia Timur Persentase penduduk miskin Papua 30,66 %, Papua Barat 27,04 %, Maluku 20,76 % dan NTT 20,41 % Kawasan Indonesia Timur , dua kali lebih tinggi dari rata-rata nasional 15

KOMITMEN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH 16

TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) Indonesia masuk kelompok negara maju di 2025, dengan: Pendapatan per kapita USD7.000 (2020) Untuk mencapai cita-cita tersebut harus memenuhi prasyarat: Pertumbuhan ekonomi 6,4% - 7,5% per tahun Inflasi secara bertahap turun pada kisaran 3% Kebutuhan pembiayaan (financing gap) terpenuhi 17

Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional Untuk mencapai ultimate objective (vision 2025), diperlukan strategi pembangunan ekonomi yang fokus pada 3 aspek: Meningkatkan nilai tambah dari proses produksi barang/jasa industrialisasi dan memperkuat jalur distribusi barang/jasa  dicapai dengan meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi antar daerah. Meningkatkan efisiensi dengan meningkatkan skala ekonomis domestik untuk meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Memacu inovasi dan kewirausahaan pelaku usaha domestik, baik dari sisi produksi maupun pemasaran produk barang/jasa nasional. Dengan tetap memperhatikan: Perubahan lingkungan eksternal (arah pengembangan standar regulasi & aspek kerjasama regional/global) serta kesiapan sektor jasa keuangan 18

Visi Pembangunan Indonesia Jangka Panjang VISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG : Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur Mandiri Maju Adil Makmur Mandiri bidang Ekonomi : Sumber Pendanaan Dalam Negeri Pemenuhan Kebutuhan Pokok Maju bidang Ekonomi : SDM produktif & berkualitas Adil bidang Ekonomi Pemerataan pembangunan Tingkat pengangguran rendah Akses keuangan merata Makmur bidang Ekonomi : Pendapatan Per Kapita kelas menengah Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Sektor Prioritas dalam RPJPM Pertanian , Pertambangan & Energi, Infrastruktur, Industri Pengolahan, Jasa, UKM 19

(Kekuatan ekonomi ke 16 terbesar di dunia) POTENSI EKONOMI (Kekuatan ekonomi ke 16 terbesar di dunia) Bonus Demografi Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia  potensi pasar yang luarbiasa besar Jumlah sumber daya manusia diperkuat oleh peningkatan kualitas yang dapat memacu daya saing. Sumber Daya Alam Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik dalam bentuk mineral maupun produk-produk pertanian dan perikanan. Concern: Indonesia harus harus segera memberikan fokus pada pengembangan green energy (sumber daya energi yang terbarukan) Keunggulan Geografi Posisi geografi Indonesia sangat strategis, terletak di jalur utama perdagangan. Indonesia juga berada di tengah 2 negara dengan pertumbuahan ekonomii tinggi, Tiongkok dan India. 20

PERAN PEMERINTAH DAERAH Target pembangunan nasional sebagaimana diatas akan tercapai dengan baik manakala didukung oleh seluruh potensi bangsa termasuk pemerintah daerah; Oleh karena itu komitmen pemerintah daerah penting untuk melaksanakan berbagai kebijakan nasional terutama yang terkait dengan pembangunan daerah; Disamping itu, pemerintah daerah juga berkomitmen mewujudkan pemerintah yang bersih dan tata kelola baik (clean goverment and good governance); Bagaimana daerah berkomitmen mengurangi tingkat kebocoran dan penyimpangan pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat memperbaiki indeks persepsi korupsi di Indonesia ( berdasarkan Corruption Perception Index 2014, Indonesia berada di ranking 107 dari 174 negara);

PENGELOAAN KEUANGAN DAERAH 22

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah; Rencana Kementerian Dalam Negeri untuk menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada pemerintah daerah tentu dimaksudkan agar pemerintah daerah dapat menerapkan pengelolaan dan pencatatan keuangan daerah secara lebih baik dan profesional, sehingga dapat menjadi bahan informasi laporan keuangan yang penting bagi para pemangku kepentingan (stakeholders).

ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Tertib Taat asas Efisien Ekonomis Efektif Transparan Bertanggung jawab Dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat

SAP Berbasis Akrual sangat baik sebagai instrumen untuk mengukur kinerja pemerintah daerah. Dalam konteks tersebut, DPD melalui atau bersama Kementerian Dalam Negeri dapat mendorong pemerintahan daerah mengelola keuangan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. 25

PENGAWASAN DPD ATAS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

TUGAS DAN WEWENANG PENGAWASAN DPD RI Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama. dan menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti: Menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan membuat pertimbangan kepada DPR tentang rancangan undangundang yang berkaitan dengan APBN; Untuk melaksanakan tugas pengawasan, DPD dapat melakukan koordinasi (rapat) dengan pemerintah daerah, DPRD, dan unsur masyarakat di daerah pemilihannya. 27

Ada 2 (dua) simpul utama atas temuan BPK yang berkaitan dengan kewenangan DPD. (1) Pelaksanaan otonomi daerah. Ini menjadi wewenang DPD untuk menindaklanjutinya; (2) Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya. Kedua modal pembangunan ini juga tidak lepas dari pemeriksaan BPK. Dengan demikian, DPD juga dapat menggunakan hasil pemeriksan BPK untuk mengawasi, apakah sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang atau belum;

Inventarisasi masalah BAGAN MEKANISME PEMBAHASAN HASIL PEMERIKSAAN BPK Inventarisasi Materi dengan melakukan kunjungan kerja kepada para entitas Finalisasi penyusunan Pertimbangan KOMITE Menindaklanjuti laporan BPK SIDANG PARIPURNA DPD Penyerahan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (HAPSEM) BPK dengan penjelasan PARIPURNA DPD Mengambil Putusan PAP Menindaklanjuti kasus yang berindikasi kerugian Negara Inventarisasi masalah Finalisasi PIMPINAN DPR

Kedudukan DPD dari sisi pengawasan terkait erat dengan tugas BPK sebagai pengawas pengelolaan keuangan negara. Sebab, pengelolaan keuangan negara pada prinsipnya merupakan pengelolaan uang rakyat. Dan dalam ketatanegaraan, rakyat direpresentasikan melalui DPR dan DPD.

Salah satu tantangan DPD ke depan: Bagaimana upaya pengawasan yang dilakukan mampu bersinergi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat (baca: pertumbuhan ekonomi). Kewenangan DPD atas pengawasan pelaksanaan anggaran negara, yang salah satu fungsinya mendorong pertumbuhan ekonomi, menjadi relevan untuk menyandingkan pengawasan dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah. 31

KESIMPULAN DAN PENUTUP 32

Sebagai sebuah lembaga dengan legitimasi kuat karena dipilih secara langsung oleh rakyat di daerah, tugas dan tanggung jawab DPD diharapkan dapat memaksimalkan keterwakilan daerah sekaligus membangun sistem check and balances dalam lembaga perwakilan. Pentingnya peranan DPD dapat dilihat dari tugas dan wewenangnya dalam penentuan RUU, APBN, pemeriksaan keuangan negara, dan penyusunan program legislasi nasional. Pengawasan DPD juga penting terkait dengan APBN. DPD berwenang memastikan pelaksanaan APBN bermanfaat bagi rakyat dan alokasinya memenuhi asas pemerataan.

DPD melaui atau bersama Kemendagri mendorong daerah memperbaiki dan meningkatkan kapasitas fiskal, melalui meningkatkan sumber-sumber penerimaan dengan tetap memperhatikan daya saing serta iklim investasi; Mendorong daerah melakukan rating terhadap tata kelola keuangan serta kapasitas fiskalnya.

“Terima Kasih” Irman Gusman Ketua DPD RI | @irmangusman_ig | www.facebook.com/irmangusman.ig | www.irmangusman.com Irman Gusman Ketua DPD RI