KOMUNIKASI DI BIDANG PERTANIAN
Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan atau kelompok yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti.
Komunikasi pertanian adalah suatu pernyataan antar manusia yang berkaitan dengan bidang pertanian baik secara kelompok yang sifatnya umum dengan menggunakan lambang tertentu seperti yang dijumpai pada metode penyuluhan.
Penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan diluar sekolah yang diberikan pada petani dan keluarganya dengan maksud agar mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan masyarakat di sekelilingnya.
Komunikator adalah orang atau petugas yang tugasnya menyampaikan pesan, apakah itu pesan pembangunan dalam artian yang lebih umum atau pesan pembangunan pertanian, kepada komunikan agar pesan tersebut dapat diterima dan dilaksanakan oleh komunikan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Korps penyuluh pertanian ini diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu: Penyuluh Pertanian Spesialis (PPS) Penyuluh Pertanian Madya (PPM) Penyuluh pertanian Lapangan (PPL)
Tugas PPS, PPL, dan PPM: Menyebarkan informasi Mengajarkan ketrampilan atau kecakapan Memberikan rekomendasi Mengupayakan kemudahan terhadap kesulitan yang dihadapi oleh petani Menimbulkan swadaya dan swadana petani dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari
Faktor-faktor yang dapat menentukan kredibilitas seorang komunikator sering ditentukan oleh: a.Titel yang dipunyai b.Pangkat/jenjang kepegawaian c.Status sosial d.Penampilan dalam melakukan komunikasi
Komunikan adalah orang yang menerima pesan Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Pada komunikasi pertanian, komunikan biasanya adalah petani. Pesan dalam komunikasi pertanian adalah semua informasi yang berkaitan dengan bidang pertanian.
Isi pesan berkaitan dengan informasi di bidang pertanian, antara lain: Isi pesan berkaitan dengan informasi di bidang pertanian, antara lain: a.Bagaimana meningkatkan produksi pertanian b.Bagaimana memelihara lahan agar kondisi lahan tetap subur dan terhindar dari bahaya erosi c.Bagaimana perlakuan pascapanen yang baik d.Bagaimana adopsi teknologi baru harus dilakukan e.Bagaimana melaksanakan kerjasama kelompok f.Bagaimana meningkatkan pendapatan rumahtangga tani g.Bagaimana berpartisipasi dalam kegiatan pedesaan, dan sebagainya. Sumber : Prof. Sugiyanto