PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pengantar Teori Ekonomi By, Nurul Komaryatin, SE, MSi
Advertisements

PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan ke
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Mengukur Aktivitas Ekonomi
PENDAPATAN NASIONAL.
BAB 7 PENDAPATAN NASIONAL
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PENGANTAR ILMU EKONOMI (ASPEK EKONOMI MAKRO)
Dapat di akses via PENDAPATAN NASIONAL OLEH : WIDHI ASTONO, SE dapat di akses via
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
TEORI EKONOMI MAKRO 3 Sujarwo, SP., MP.
ekmakro08-ittelkom-mna
GROSS DOMESTIC PRODUCT
Penghitungan Pendapatan Nasional
Bab 2. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL Robinhot Gultom Robinhot Gultom.
II. ALAT ANALISIS EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL Pertemuan 2 UNMURA. Two ways of viewing GDP Total income of everyone in the economy Total expenditure on the economy’s output of goods.
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan national Pertemuan 9.
OLEH : HERTIANA IKASARI, SE,MSi
Berbagai Istilah Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
ARUS PERPUTARAN EKONOMI
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
Penghitungan Pendapatan Nasional
Konsep Dasar Ekonomi Makro
Penghitungan Pendapatan Nasional
PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
KONSEP PENGHITUNGAN OUTPUT NASIONAL Penghitungan GDP dan Pendekatannya
PENDAPATAN NASIONAL.
KEGIATAN EKONOMI NASIONAL
Pertemuan 8 Penghitungan Pendapatan Nasional
PERTEMUAN KE-2 PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL Wahyu Puji Lestari A
Penghitungan Pendapatan Nasional
Beberapa istilah pendapatan nasional
PERTEMUAN 3 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
Pengantar ekonomi makro
Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
PERTEMUAN KE-9 PENDAPATAN NASIONAL & MODEL PEREKONOMIAN
PENDAPATAN NASIONAL Teori Ekonomi Makro Ekonomi Pembangunan.
PRODUKSI NASIONAL PERPUTARAN PEREKONOMIAN
GDP & NATIONAL INCOME Pertemuan 3.
Macam penggunaan hasil produksi (expend)
Universitas Muhammadiyah Surakarta
GROSS DOMESTIC PRODUCT
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Chapter 21: Perhitungan Pendapatan Nasional
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL STIESS BATANG.
Pertemuan 6 Pendapatan nasional.
Soal 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T = 0,15.
I. MASALAH-MASALAH DALAM PEREKONOMIAN
Bab 2. PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL.
Ekonomi Makro Perekonomian nasional -
PENDAPATAN NASIONAL (national income) Pendapatan Nasional istilah untuk menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara Pendapatan.
Pengukuran Pendapatan Nasional
03 PEREKONOMIAN INDONESIA PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
“PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL” (1)
KONSEP DASAR PENDAPATAN NASIONAL
Latihan 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T =
Transcript presentasi:

PENDAPATAN NASIONAL Mengukur tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai dan perubahan serta pertumbuhannya dari tahun ke tahun $ DR. NURITA ANDRIANI

Aliran 1: Pendapatan faktor faktor produksi Aliran 3: Pajak Individu Aliran 2: Pajak Perusahaan PEMERINTAH PERUSAHAAN RUMAH TANGGA Aliran 9: Pengeluaran Pemerintah Aliran 4: Pembelanjaan Rumah Tangga Aliran 6 : Tabungan Aliran 8 : Investasi Aliran 7: Pinjaman Institusi Keuangan Penanam Modal Aliran 10: Ekspor LUAR NEGERI Aliran 5: Impor

Pendapatan Nasional Nilai BARANG dan JASA yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Dalam konsep yang lebih spesifik dibedakan atas 2 istilah yaitu PRODUK NASIONAL BRUTO = PNB = GROSS NATIONAL PRODUCT = GNP dan PRODUK DOMESTIK BRUTO = PDB = GROSS DOMESTIC PRODUCT = GDP

GDP = PDB Nilai BARANG dan JASA dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor faktor produksi MILIK warga negara tersebut DAN NEGARA ASING Konsepnya adalah DOMESTIC = batas wilayah negara

GNP = PNB Nilai BARANG dan JASA dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor faktor produksi HANYA MILIK warga negara tersebut SAJA. Konsepnya adalah : GNP – Nett Factor Income = GDP Nett Factor Income (NFI) adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri DIKURANGI dengan pendapatan faktor-faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri

DUA PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL ISTILAH “pendapatan nasional” definisi-nya = GDP atau GNP ISTILAH “Pendapatan Nasional” = PNN (Produk Nasional Netto) = (Nett National Product) = NNP adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.

PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU & HARGA TETAP HARGA BERLAKU = nilai barang & jasa yang dihasilkan dalam SUATU TAHUN dan DINILAI MENURUT HARGA –HARGA YANG BERLAKU PADA TAHUN TERSEBUT. Dengan HARGA BERLAKU maka nilainya pasti meningkat setiap tahunnya dikarenakan kenaikan harga & pertambahan fisik barang dan jasa.

… HARGA TETAP yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun tahun yang lain. Disebut juga pendapatan nasional riil CPI = consumer price index

PENDAPATAN NASIONAL HARGA PASAR & HARGA FAKTOR HARGA PASAR jika penghitungan nilai barang menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli. HARGA FAKTOR jika penghitungan nilai barang menggunakan harga faktor produksi untuk memproduksi barang tersebut. HARGA PASAR = HARGA FAKTOR + Indirect Tax - Subsidi

PENDAPATAN NASIONAL BRUTO & NETTO Dalam harga pasar sesuatu barang adalah termasuk NILAI PENYUSUTAN (DEPRESIASI) = ada dalam PN BRUTO sehingga : PN NETTO = PN BRUTO - DEPRESIASI

CARA PENGHITUNGAN METODE PENGELUARAN PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL ATAS 4 KOMPONEN YAITU : GDP = C + G + I + (X – M) C= consumption G= government expenditure I = investment X = export netto

CARA PENGHITUNGAN METODE PRODUK NETTO NETT OUTPUT adalah VA yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Sehingga metode ini menjumlahkan VA yang diwujudkan oleh perusahaan diberbagai lapangan usaha dalam perekonomian. Contoh VA dari suatu produk :

VA dari FURNITURE dalam US$ Kapas Benang Kain Pakaian Nilai Jual & VA 50 50 200 150 600 400 800 200 1650 800

GDP menurut Lapangan Usaha di Indonesia Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bangunan Perdagangan Hotel dan Restoran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, sewa dan jasa perusahaan Jasa-jasa lain ( termasuk pemerintahan )

CARA PENGHITUNGAN METODE PENDAPATAN Adalah menjumlahkan PENDAPATAN dari faktor faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa ; yaitu : Pendapatan para pekerja : Gaji dan Upah Pendapatan dari usaha perorangan Pendapatan dari sewa Bunga Keuntungan Perusahaan

… Dalam menghitung pendapatan nasional , salah satu istilah penting adalah “Bunga Neto” adalah bunga yang dibayar dalam perekonomian dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan : Bunga pinjaman pemerintah Bunga pinjaman konsumen ( konteks produktif )

PENDAPATAN PRIBADI = PENDAPATAN DISPOSIBLE PENDAPATAN PRIBADI ; semua jenis pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara. Termasuk “pembayaran pindahan” “pembayaran pindahan” adalah pemberian yang dilakukan pemerintah kepada berbagai golongan masyarakat dimana para penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya.

Pendapatan Nasional BPS C + G + I + (X – M) = PDB (+) : Pendapatan Faktor Produksi di LN (-) : Pembayaran Faktor Produksi di DN = PNB (-) : Penyusutan = PNN (-) : Pajak Tidak Langsung (+) : Subsidi = PN (-) : Laba ditahan (-) : Pembayaran Asuransi Sosial (+) : Pendapatan Bunga Personal (+) : Penerimaan Bukan Balas jasa = PP (-) : Pajak Pendapatan Personal = PPD

.. Jenis pembayaran pindahan : Uang pensiun Tunjangan pengangguran Bantuan kepada orang cacat Bantuan kepada veteran Beasiswa dari pemerintah PENDAPATAN DISPOSIBLE ; adalah PENDAPATAN PRIBADI dikurangi PAJAK YANG HARUS DIBAYAR

HUBUNGAN GDP DENGAN PENDAPATAN PRIBADI DIKURANGI Keuntungan perusahaan tidak dibagi Pajak keuntungan perusahaan Kontribusi kepada dana pensiun DITAMBAH Pembayaran pindahan Bunga pinjaman konsumen Bunga pinjaman pemerintah PENDAPATAN PRIBADI

Kuantitatif Keseimbangan GDP Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi Agregat adalah : Fungsi penggunaan adalah C=500+0,8Yd Pajak 25% dari GDP ( T=0,25Y) Investasi bernilai 500 (I) Pengeluran Pemerintah bernilai 1000 (G) Ekspor negara bernilai X=800 dan Impor adalah 10% dari GDP ( M=0,1Y ) Soal Kuantitatif diberikan apabila bahasan sampai pada ekonomi 4 sektor selesai.

.. Selanjutnya dimisalkan perekonomian ini akan mencapai tingkat full-employment (penggunaan tenaga kerja penuh) pada GDP sebesar 6000. Berdasarkan pada asumsi tersebut maka jawab pertanyaan berikut ini : Tentukan Fungsi Konsumsi Tentukan Pendapatan Nasional pada Keseimbangan

.. Untuk mencapai full-employment , perubahan yang bagaimanakah perlu dibuat apabila : Pajak saja yang diturunkan Pengeluaran pemerintah saja yang dinaikkan Nyatakan kedudukan budget pemerintah (APBN) pada keseimbangan awal dan pada full employment . Nyatakan fungsi pajak yang baru Apakah Ekspor selalu melebihi Impor pada kedua keseimbangan tersebut ? Buat kesimpulan mengenai nilai Multiplier dalam perekonomian terbuka tersebut

Jawaban C = 500 + 0,6Y DISPOSIBLE INCOME = Yd Fungsi Konsumsi C = 500 + 0,8 ( Y-T ) C = 500 + 0,8 ( Y - 0,25Y ) 1Y-0,25Y 500 + 0,8 ( 0,75Y ) C = 500 + 0,6Y DISPOSIBLE INCOME = Yd

.. Y= C + I + G + (X-M) Pendapatan Nasional pada Keseimbangan : Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + ( 800 - 0,1Y ) 0,5Y = 2800 Y = 2800 / 0,5 Y = 5600 Pendapatan nasional berkurang sebesar 400 (GDP semula 6000 dan saat ini menjadi 5600 ) karena pengenaan pajak 25% pada fungsi konsumsi

Perubahan untuk mencapai Full Employment Dengan Menurunkan Pajak Y = C + I + G + ( X-M ) Y = 500 + 0,8Yd + I + G + ( X-M ) 6000 = 500 + 0,8(Y-T) + 500 + 1000 + (800-0,1Y) 6000 = 2800 + 0,8Y – 0,8 T - 0,1Y 6000 = 2800 + 0,8 (6000) - 0,8T - 0,1 (6000) 0,8T = - 6000 + 2800 + 4800 - 600 0,8T = 1000 T = 1250

.. Apabila pajak tidak berubah , pada pendapatan nasional 6000 , maka jumlah pajak adalah : T = 0,25Y T = 0,25 (6000) T = 1500 Pengurangan pajak menyebabkan pada kesempatan full employment maka pajak yang diterima adalah 1250, sedangkan tanpa pengurangan pajak jumlahnya adalah 1500. Dengan demikian untuk mencapai full employment, pajak diturunkan sebesar : 1500 – 1250 = 250

Dengan Menambah Pengeluaran Pemerintah : dimisalkan nilai G yang dicari adalah Go : Y = C + I + G + ( X-M ) Y = 500 + 0,6Y + 500 + Go + 800 - 0,1Y 6000 = 500 + 0,6(6000) + 500 + 1000 + Go + 800 – 0,1(6000) 6000 = 500 + 3600 + 500 + Go + 800 - 600 Go = 6000 - 5400 + 600 Go = 1200 Perhitungan diatas menunjukkan untuk mencapai full employment , maka pengeluaran pemerintah perlu ditambah sebesar : 1200 – 1000 = 200 ..

Budget Pemerintah dan Fungsi Pajak PADA KESEIMBANGAN AWAL (Y=5600) , pajak adalah sebesar T=0,25Y maka : T = 0,25 (5600) T = 1400 Pengeluaran Pemerintah G=1000, maka pengeluaran pemerintah mengalami surplus sebesar T-G= 1400 – 1000 = 400

.. KASUS PENGURANGAN PAJAK UNTUK MENCAPAI FULL EMPLOYMENT Pajak telah berkurang menjadi 1250, sewaktu pengeluaran pemerintah tetap 1000 maka pengeluaran pemerintah mengalami SURPLUS yaitu sebesar : T - G = 1250 – 1000 = 250

.. KASUS MENAMBAH PENGELUARAN PEMERINTAH UNTUK MENCAPAI FULL EMPLOYMENT Perhitungan sebelumnya menunjukkan pengeluaran pemerintah akan meningkat menjadi 1200. Oleh karena tidak ada perubahan dalam fungsi pajak ( yaitu tetap T = 0,25Y ) maka pada Y = 6000, pajak yang diterima adalah T = 0,25 (6000) = 1500 Dengan demikian budget pemerintah mengalami SURPLUS sebesar T - G = 1500 - 1200 = 300

FUNGSI PAJAK YANG BARU Apabila kesempatan full employment dicapai dengan mengurangi pajak secara sekaligus , fungsi pajak akan berubah menjadi : T = To + 0,25Y. Penghitungan sebelumnya menunjukkan jumlah pajak yang baru adalah 1250, sehingga To adalah T = To + 0,25Y 1250 = To + 0,25 (6000) To = -1250 + 1500 To = 250 Maka Fungsi Pajak Yang Baru : T = 250 + 0,25Y ..

Keseimbangan Ekspor Impor Pada Y=5600, Impor adalah M=0,1Y=0,1(5600)=560,maka Ekspor 800 melebihi Impor, berarti SURPLUS Neraca Perdagangan. Pada Y=6000, Impor adalah M=0,1Y=0,1(6000)=600, sedangkan Ekspor tetap 800, berarti pada kesempatan full employment menjadikan SURPLUS Neraca Perdagangan

Multiplier MULTIPLIER didefinisikan sebagai ANGKA yang menunjukkan PERBANDINGAN antara PERTAMBAHAN GDP dengan PENGELUARAN AGREGAT. Pada jawaban sebelumnya pertambahan pendapatan nasional adalah 6000 – 5600 = 400. Sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan untuk menambah pendapatan nasional adalah = 200 ( kenaikan dari 1000 menjadi 1200 ). Dengan demikian dalam perekonomian yang diasumsikan diatas MULTIPLIER adalah : 400 / 200 = 2

Gaji dan Upah, Sewa, Bunga & Keuntungan Pendapatan Faktor Produksi Gaji dan Upah, Sewa, Bunga & Keuntungan ALIRAN 1 PERUSAHAAN RUMAH TANGGA ALIRAN 2 Pengeluaran Rumah Tangga Konsumsi

PEMERINTAH PERUSAHAAN RUMAH TANGGA PENANAM MODAL Gaji, Upah, Sewa, Bunga dan Keuntungan Pajak Individu Pajak Perusahaan PEMERINTAH PERUSAHAAN RUMAH TANGGA Pengeluaran Pemerintah Tabungan Investasi Konsumsi Rumah Tangga PENANAM MODAL Pinjaman LEMBAGA KEUANGAN