KRISTIANA EVA YULIANI, Tokoh Arjuna Sebagai Titik Temu Antara Wayang Gombal dan Carita Baratayuda
Identitas Mahasiswa - NAMA : KRISTIANA EVA YULIANI - NIM : PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - kristianaeva pada domain rocketmail.com - PEMBIMBING 1 : Sucipto Hadi Purnomo, S.Pd., M.Pd. - PEMBIMBING 2 : Drs. Hardyanto - TGL UJIAN :
Judul Tokoh Arjuna Sebagai Titik Temu Antara Wayang Gombal dan Carita Baratayuda
Abstrak Tiap pergelaran wayang menghadirkan ragam kisah atau lakon yang berbeda. Ragam lakon wayang terbagi menjadi tiga kategori yaitu lakon pokok, lakon carangan, dan lakon sempalan. Wayang gombal termasuk ragam wayang jenis lakon carangan. Disebut demikian karena cerita wayang gombal menggunakan nama dan negara-negara dari tokoh-tokoh yang termuat dalam buku-buku cerita wayang tetapi ceritanya tidak bersumber dari pakem meskipun demikian karya tersebut masih mendasarkan diri pada epos Mahabarata dan Ramayana. Cantrik Janaloka merupakan salah satu lakon wayang gombal yang perlu dibandingkan dengan Carita Baratayuda sebagai lakon pokok. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana fakta cerita wayang gombal lakon Cantrik Janaloka dalam konteks ketokohan Arjuna, bagaimana fakta cerita Carita Baratayuda dalam konteks ketokohan Arjuna, dan bagaimana tokoh Arjuna dinarasikan pada wayang gombal dan Carita Baratayuda. Berdasar rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakta cerita wayang gombal lakon Cantrik Janaloka dalam konteks ketokohan Arjuna, untuk mengetahui fakta cerita Carita Baratayuda dalam konteks ketokohan Arjuna, dan untuk mengetahui tokoh Arjuna yang dinarasikan pada wayang gombal dan Carita Baratayuda. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu sastra khususnya penerapan teori strukuralisme. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan apresiasi masyarakat dalam memahami cerita wayang. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dengan metode sastra perbandingan. Pendekatan objektif yakni pendekatan untuk mengungkap unsur-unsur dalam karya sastra yang dikenal dengan istilah intrinsik. Metode sastra perbandingan yakni karya sastra dianalisis unsur-unsur pembangun ceritanya baru kemudian dibandingkan. Sasaran penelitian ini adalah perbandingan cerita wayang gombal lakon Cantrik Janaloka dan Carita Baratayuda berdasarkan fakta cerita. Langkah kerja penelitian ini yaitu dengan membandingkan masing-masing fakta cerita pada wayang gombal lakon Cantrik Janaloka dengan Carita Baratayuda, kemudian menafsirkannya melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik. Selanjutnya dapat ditemukan tokoh Arjuna sebagai titik temu di antara kedua cerita wayang tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan antara cerita Wayang gombal lakon Cantrik Janaloka dan Carita Bharatayuda terdapat tokoh Arjuna sebagai titik temu di antara kedua cerita tersebut. Pada wayang gombal lakon Cantrik Janaloka tokoh Arjuna menduduki sebagai tokoh antagonis. Sementara dalam Carita Bharatayuda tokoh Arjuna menduduki sebagai tokoh Protagonis. Berdasarkan temuan di atas, saran yang dapat diberikan yaitu pakem cerita wayang dapat dikembangkan menjadi teks cerita wayang baru tetapi tetap tidak meninggalkan kaidah-kaidah pakem cerita wayang tersebut. Penelitian ini dijadikan sebagai referensi bagi pembaca yang akan melakukan penelitian sejenis, terutama yang berhubungan dengan cerita wayang atau metode sastra perbandingan.
Kata Kunci arjuna, wayang gombal, carita baratayuda.
Referensi Aminuddin Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Baribin, Raminah Teori Dan Apresiasi Prosa Fiksi. Semarang: IKIP Semarang Press. Endraswara, Suwardi Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Fokkema, D.W. dan Elrud Kunne. Ibch Teori Sastra Abad Kedua Puluh. Jakarta.: Gramedia Pustaka Utama. Haryati, Nas Apresiasi Prosa. Semarang: UNNES. Jabrohim, (ed) Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia. Jatirahayu, Warih dan Margono Notopertomo Pakartitama: Wayang Sebagai Sumber Pendidikan dan Budi Pekerti. Klaten. Sahabat. Lestari, Dewi Indah Struktur Dramatik Lakon Wayang Karna Tandhing oleh Ki Enthus Susmono. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Lexy, Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Murtidjono, Seni Pertunjukan Wayang. /?p=185 (9 Feb 2011) Mulyono, Slamet Kamus Pepak Bahasa Jawa. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Padija, Marcellinus Merunut Suluk Pedalangan Wayang Purwa dalam Kakawin Bharatayuddha (Sebuah Telaah Reseptif). Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Purwadi Carita Baratayuda. Sukoharjo. Cendrawasih. Rajagopalachari, C Mahabarata cetakan VII. (Cetakan I-VI 2008). Jogjakarta. IRCiSoD. Rosiana, Okti Struktur Dramatik Wayang dalam Lakon “Gathotkaca Wisuda” oleh Ki Mantep Soedarsono. Skripsi. FBS. Universitas Negeri Semarang. Semi, Atar Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Setyarini, Anna Bahasa Figuratif pada Kumpulan Cerpen Wayang Mbeling: Prahara di Alengkadiraja (WMPDA) Karya Teguh Hadi Prayitno: Kajian Stilistika. Skripsi. FKIP. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sudjiman, Panuti Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Dunia Jaya. Suharianto, S Dasar-dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia. Sukadaryanto, Sastra Perbandingan: Teori, Metode, dan Implementasi. Semarang: Griya Jawi. Teeuw, A Sastra Dan Ilmu Sastra, Pengantar Teori Sastra cetakan II. (Cetakan I 1984). Jakarta. Pustaka Jaya. Widyawati, Wiwien Ensiklopedi Wayang. Yogyakarta. Pura Pustaka Mahabarata. (26 jan 2011).
Terima Kasih