Oleh : Dr.H.SYAHREDI. SA,SpOG-K

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ketuban Pecah Terlalu Dini
Advertisements

PENGKAJIAN POSTPARTUM
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
Penyakit-penyakit pada Ibu Hamil
Perawatan kehamilan & PErsalinan
PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PERSALINAN KALA 1,2,3 DAN 4.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
ASUHAN ANTENATAL Ante Partum Care Oleh Dr. Widjaja Indrachan, SpOG.
PEMERIKSAAN ANTE NATAL
Kebutuhan fisiologi dan psikologi pada kala I serta manajemen kala I
Asrina rahman
KEHAMILAN GANDA, KELAINAN AIR KETUBAN (KPD, OLIGOHIDRAMNION DAN POLIOHIDRAMNION) VENA ANISA
DIAGNOSA KEHAMILAN.
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN TM 1 , 2 , DAN 3
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA PERSALINAN
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Kala I
ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG
ASUHAN POSTNATAL DI KOMUNITAS
Assalam mua’alaikum wr,wb
Nama : LILI LESTARI Nim :
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
PERTEMUAN KE-4 “PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA”
Asuhan Neonatus,Bayi,Balita dan Pra Sekolah
Pengkajian bbl,bayi, balita, anak pra sekolah
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
NAMA : OSHI ANDILA TINGKAT : II B TUGAS : ASKEB II
PENgKAJIAN DATA PADA NEONATUS,BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH TIA ELPIKA
Anamnesa, pemeriksaanfisik, diagnoa dan masalah potensial, merencanakan asuhan, mengimplementasikan rencana asuhan tentang neonatus, bayi, balita dan anak.
Asuhan kehamilan pada kunjungan awal
TUGAS ASKEB II ASUHAN KEBIDANAN KALA I
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN KOMPLIKASI & PENYAKIT YANG LAZIM TERJADI PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN & NIFAS Oleh : Monarisa, S.Si.T.
KEBUTUHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGIS PADA KALA I SERTA MANAJEMEN KALA I
Anamnesa dan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
Asuhan pada masa nifas dan menyusui
ASKEP ANTENATAL ADAPTASI & TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
3 1 2.
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dalam Masa Persalinan
OLEH : INDAH CAHYANI NIM : tingkat : 1b
NAMA : SYUKRIA ANGELA RESHA TINGKAT : II B NIM :
NAMA:RENI SURYA NINGSIH NIM :
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN Meta Nurbaiti, S.kep.,Ns.,M.Kes
ASUHAN KALA IV PERSALINAN
PEMERIKSAAN FISIK OBSTETRI
ASUHAN PERSALINAN KALA I By. Sulistiyah, s.siT.,m.kES
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
ANTENATAL CARE (WHO - DEPKES)
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
KESEHATAN REPRODUKSI KESEHATAN IBU DAN ANAK DISUSUN OLEH :
Oleh : Dr.H.SYAHREDI. SA,SpOG-K
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
ASUHAN IBU BERSALIN PADA KALA II
ASUHAN KALA I PERSALINAN
ASUHAN PADA KEHAMILAN TRIMESTAR 3. TUJUAN PEMERIKSAAN JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN USIA KEHAMILAN PENGERTIAN DAMPAK TIDAK MEMERIKSAKAN KEHAMILAN Daftar.
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN AWAL
Transcript presentasi:

Oleh : Dr.H.SYAHREDI. SA,SpOG-K ANTENATAL CARE Oleh : Dr.H.SYAHREDI. SA,SpOG-K

Pendahuluan Tujuan utama tindakan ini adalah : Menentukan status kesehatan ibu dan janin. Menentukan usia gestasi janin. Memulai rencana untuk melanjutkan perawatan obstetrik memastikan keselamatan dan kesehatan kehamilan, baik ibu maupun bayi merumuskan daftar faktor resiko

Komponen Perawatan Antenatal Perawatan antenatal awal atau kunjungan pertama - Anamnesis lengkap - Pemeriksaan rutin - Penilaian faktor resiko Perawatan antenatal berikutnya. Pada kunjungan pertama jika ditemukan faktor resiko dari anamnesis dan pemeriksaan rutin,  maka dilakukan evaluasi selama kunjungan berikutnya.

Kunjungan pertama Anamnesis 1. Identitas pasien dan suami termasuk nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama alamat → identifikasi / mengenal pasien dan mengetahui status sosial ekonomi untuk menentukan anjuran / pengobatan yang akan diberikan serta penentuan prognosa kehamilan setelah mengetahui umur pasien

2. Keluhan – keluhan yang muncul pada pemeriksaan 3. Riwayat menstruasi - menarche, teratur / tidak, lamanya, banyaknya darah, nyeri +/- → menilai faal alat kandungan HPHT / hari pertama haid terakhir

Anamnesis 4. Riwayat perkawinan → kawin / tidak, berapa kali, berapa lama (anak mahalkah?) 5. Riwayat kehamilan sebelumnya → perdarahan +/- , hiperemesis gravidarum +/- → prognosa 6. Riwayat persalinan sebelumnya → spontan / buatan, aterm +/-, perdarahan +/-, siapa yang menolong → prognosa 7. Riwayat nifas sebelumnya → demam +/-, perdarahan +/-, laktasi ? → prognosa

Anamnesis Riwayat anak yang lahir → jenis kelamin, hidup +/-, berat lahir Riwayat kehamilan sekarang → kapan merasakan gerak anak, hamil muda (mual, muntah, sakit kepala, perdarahan +/-), hamil tua (edema kaki / muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang)

Anamnesis Riwayat penyakit keluarga → penyakit keturunan +/- (DM, kelainan genetik), riwayat kembar, penyakit menular +/- (TBC) Riwayat kontrasepsi → pakai +/-, metodenya ?, jenisnya, berapa lama, efek samping

Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan Fisik Umum - Tanda Vital - Pemeriksaan fisik lengkap : Kepala – kaki - status gizi - tinggi dan berat badan - pemeriksaan tanda – tanda kehamilan meliputi wajah, dada, abdomen dan genetalia eksterna dan interna serta pemeriksaan panggul

2.Pemeriksaan Inspekulo dan pemeriksaan dalam menggunakan speculum Serviks mengidentifikasi kelainan sitologis Pap smear pengambilan specimen mikroorganisme duh tubuh : - mukoid putih dalam jumlah sedang normal - cairan kuning berbusa Trichomonas - duh seperti kepala susu kandida.

Pemeriksaan dalam konsistensi, panjang, dan pembukaan serviks bagian terbawah janin, terutama menjelang akhir kehamilan arsitektur tulang-tulang panggul dan pada semua anomaly vagina dan perineum, termasuk sistokel, rektokel, dan perineum yang telah mengalami relaksasi atau robek. rectal touché mengidentifikasi hemoroid

3. Hitung Darah Lengkap 4. Urinalisis : a. Analisis adanya glukosa, keton, protein b. pemeriksaan mikroskopik atas sedimen c. Biakan kuantitatif atau penyaringan biokimia untuk adanya basiluria 5. Golongan Darah, Faktor Rhesus dan Penyaringan Antibodi

6. Penyaringan Glukosa - Faktor resiko untuk Diabetes Melitus :Umur 25 tahun atau lebih Obesitas Riwayat keluarga DM Bayi yang sebelumnya berbobot >4000 mg Bayi lahir mati yang sebelumnya Bayi cacat bawaan yang sebelumnya Polihidramnion Riwayat aborsi berulang

7. Uji alfa-fetoprotein serum meramalkan cacat tabung saraf terbuka 8. Pemeriksaan HIV-AIDS dan antigen permukaan Hepatitis B (HbsAg) 9. Ultrasonografi - usia kehamilan sejak usia 7 hari - perkembangan janin - kehamilan multiple - komplikasi - dll

Kunjungan berikutnya Interval kunjungan Setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28; kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu. Setiap kunjungan Ukur tekanan darah, berat badan, protein dan glukosa urin, ukuran uterus, bunyi jantung janin, gerakan janin, kontraksi, perdarahan dan pecah ketuban, ultrasonografi hanya dilakukan atas indikasi spesifik.

Kunjungan berikutnya 15-20 minggu : Penapisan alfa-fetoprotein di serum ibu. 24-28 minggu : Penapisan untuk diabetes gestasional apabila ada indikasi 28 minggu : Pemeriksaan antibody pada wanita negatif-D (Rh-); pemberian globulin imun anti-D apabila diindikasikan

Pemeriksaan Obstetrik 1.Inspeksi Umum Muka → chloasma gravidarum, edema +/- Mata → conjungtiva anemis +/-, sklera ikterik +/- Mulut → gusi dan gigi Leher → JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe +/-, Mammae → bentuk, simetris, pembesaran, puting susu melebar, areola hiperpigmentasi, vaskular ↑, hiperplasia jaringan kelenjar

Pemeriksaan Obstetrik Abdomen → membesar, pigmentasi linea alba dan striae, sikatriks +/-, terlihat gerak anak +/- Vulva → perineum, varices +/-, flour albus +/- Anus → hemoroid +/-, Tungkai → varices +/-, edema +/- (pretibial, ankle, punggung kaki), sikatriks +/-

2. Pemeriksaan Abdomen (Leopold) Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua tangan meraba dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus

Pemeriksaan Abdomen (Leopold) Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan dimana punggung anak terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian – bagian kecil yang terletak bertentangan

Pemeriksaan Abdomen (Leopold) Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan tentukan apakah masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah / belum terpegang oleh pintu atas panggul

Pemeriksaan Abdomen (Leopold) Leopold IV : posisi pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua tangan tentukan apa yang menjadi bagian bawah dan apakah bagian ini sudah masuk kedalam PAP dan berapa masuknya

3. Bunyi Jantung Janin (Auskultasi) bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada minggu ke-20 pada 80 persen wanita Pada minggu ke-21, bunyi jantung janin sudah terdengar pada 95 persen pada minggu ke-22 pada semua wanita hamil.

4. Pengukuran Tinggi Fundus

IV. Pemeriksaan Khusus Pencitraan Resonansi Magnetik Amniosentesis adalah tindakan pengambilan sampel cairan ketuban (likuor amnii) untuk diagnosis antenatal abnormalitas kromosom dan abnormalitas biokimia lewat pemeriksaan sel-sel janin yang terlepas serta cairan ketuban itu sendiri Dikerjakan setelah kehamilan 16 minggu sehingga kehilangan cairan yang diaspirasi tidak akan mengubah volume rongga uterus secara bermakna, yang dapat menimbulkan kontraksi uterus.

Amniosentesis

3. Pengambilan Sampel Vilus Korion Upaya memperoleh jaringan yang berasal dari janin pada tahap kehamilan lebih dini Teknik ini memungkinkan pembiakan sel yang sedang membelah secara aktif, berbeda dari sel lepasan pada amniosentesis, dan seandainya didapatkan abnormalitas, pengakhiran kehamilan dapat dilakukan pada tahap yang relatif dini

4. Fetoskopi untuk mendiagnosis malformasi-malformasi kecil pada janin, seperti sumbing wajah atau cacat jari pada keluarga yang memiliki resiko menderita sindrom genetik spesifik dan sebagai penuntun visual pada pengambilan contoh darah janin, biopsy hati, dan kulit.

5. Kardosentesis Lebih baik dari fetoskopi Selain digunakan untuk diagnosis prenatal gangguan darah herediter seperti hemofilia, kordosentesis juga digunakan untuk diagnosis infeksi janin akibat prosedur ini kurang dari 1% (Nicolaides & Soothill, 1989).

Asupan Makanan Yang Dianjurkan Nutrisi - “ kekurangan gizi yang berat selama kehamilan tidak menimbulkan efek yang dapat dideteksi pada perkembangan mental selanjutnya” - Pertambahan berat ibu mempengaruhi berat lahir - Rerata pertambahan berat ibu selama kehamilan adalah 33 lb (15 kg)

Asupan Makanan Yang Dianjurkan 2. Suplementasi Vitamin dan Mineral Prenatal Terjadi peningkatan selama masa kehamilan dan laktasi

VII. Perhatian Khusus Selama Kehamilan Olah Raga Mandi Busana Kebiasaan Buang Air Besar Koitus Perawatan Gigi Alkohol Kafein