Analisis Negara di Indonesia: Islam dan Negara

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PETA ORIENTASI POLITIK INDONESIA
Advertisements

Seminar Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
DEMOKRASI MENURUT IMAN KRISTEN
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
Hukum Islam. Definisi Hukum Islam: Hukum yang bersumber dan merupakan bagian dari ajaran Islam. Syari’at Fiqh Ditetapkan secara langsung dan tegas oleh.
KONSEP AGAMA DAN NEGARA
ANTISIPASI SEKULARISME TERHADAP KETATANEGARAAN INDONESIA
HUBUNGAN AGAMA POLITIK
Nama Dosen : Bpk Mujiyono
BAB I IDEOLOGI PANCASILA.
Pendidikan Kewarganegaraan
BUDAYA DEMOKRASI PENGERTIAN
DAN KESEJAHTERAAN UMAT
Mengenal Gerakan Mahasiswa
KETUHANAN YANG MAHA ESA
NILAI FILOSOFIS SILA I.
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
MPK PEND AGAMA ISLAM UNIV BRAWIJAYA PERT 10
Pert. 9 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
BUDAYA DEMOKRASI STANDAR KOMPETENSI :
HUBUNGAN AGAMA, NEGARA DAN HUKUM
SISTEM POLITIK INDONESIA
Sistem Politik Islam Mohammad Efendi
DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA
DEMOKRASI & HAK ASASI MANUSIA
MASYARAKAT MADANI (CIVIL SOCIETY)
Bentuk dan Dasar Negara Indonesia
PETA PEMIKIRAN ISLAM.
Masyarakat Madani Nurhasan, M. Ag.
KEANGGOTAAN DAN BASIS DUKUNGAN PARTAI
MASYARAKAT MADANI CIVIL SOCIETY INGGRIS) CIVITAS DEI (LATIN)
Studi Islam II Kelompok 11 Agung Nugraha ( )
The Anatomy of an Islamic Model: Citizenship Education in Pakistan
Ideologi dan Nilai-nilai Pancasila
Demokrasi.
Pert. 9 Dr. H. Syahrial Syarbaini, MA.
By : Ratnasari Fajariya Abidin
SISTEM EKONOMI Pengertian,,,,,,,,,????
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi
1. Konsep Masyarakat Madani Pengertian Masyarakat Madani
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL
DEMOKRASI.
“DEMOKRASI “ oleh Saddam Febrian
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia.
DEMOKRASI DI INDONESIA
Demokrasi MOH. MIFTAHUSYAIAN.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
PETA PEMIKIRAN ISLAM INDONESIA
DEMOKRASI INDONESIA Konsep dan Prinsip Demokrasi
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA
ISLAM, IDEOLOGI DAN PRAKTEK KENEGARAAN
Beredarnya Paham Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme
Studi Islam II Islam dan Organisasi Sosial Keagamaan
KETUHANAN YANG MAHA ESA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Bahasa Inggris Pendidikan.
Militer dan Budaya Politik Indonesia
DEMOKRASI INDONESIA DAN MASYARAKAT MADANI
PLURALISME DALAM ISLAM
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
BAB-6 SISTEM POLITIK. Di Negara Lain Sistem Politik Komunis Sistem Politik Liberal Di Indonesia Sistem Politik Demokrasi Perilaku Yang Sesuai Aturan Suprastruktur.
Masyarakat Madani BY Istikomah.
DEMOKRASI INDONESIA Konsep dan Prinsip Demokrasi
DEMOKRASI (2) MASYARAKAT MADANI.
BAB VI Hakikat, Instrumentasi dan Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NRI 1945 Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran.
Pancasila Sebagai Ideologi Di Indonesia DOSEN PEMBIMBING : SILVIA ANGGRENI BP, M. pd Nama kelompok 6 : SYLFANY DELLA SAGITA ( ) REVA HANDANI ( )
Transcript presentasi:

Analisis Negara di Indonesia: Islam dan Negara Kajian-kajian hubungan Islam-negara Geertz: Santri, priyayi, abangan Unparallel categorization Description of each categorization is untenable Priyayi banyak yang santri Noor: Modernis, tradisionalis ---> muslim santri Keduanya mendukung syariah Afiliasi politik ---> Masyumi [kemudian pecah ---> Partai NU] Muslim non-santri ---> the religiously neutral nationalist [menolak Islam sebagai basis negara]; the Muslim nationalist [mendukung Islam sebagai basis negara] Samson: Santri: fundamentalis [penerapan doktrin Islam dalam kehidupan publik & privat], akomodasionis [politik otonom dari agama, mengakui & bekerjasama dengan kelompok sekuler], reformis [bekerjasama secara kritis dengan kelompok sekuler] Assyaukanie, 2009: 1-23, 57-96, 222-233

Kajian-kajian hubungan Islam-negara Ali & Effendy: Awal Orde Baru ---> perubahan: neo-modernis [campuran tradisi & modernitas], sosial-demokrat [Islam inspirasi untuk keadilan sosial-ekonomi], internasionalis/universalis [Islam universal & panduan dalam berbagai aspek kehidupan], modernis Woodward: Indigenized muslims [~ abangan, PDIP], traditional muslims [NU, PKB], the Islamic modernist [PBB, PKS, PAN], the Islamist [~ fundamentalis, tidak memiliki orientasi parpol], the neo-modernist [~ liberal, inklusif, toleran, tidak memiliki orientasi parpol] Hefner Civil Islam [demokrasi, kebebasan, pluralisme, hak-hak sipil], regimist Islam [dibentuk oleh rezim Soeharto, anti-demokrasi, represif, otoriterian] Partisanship civil Islam [Fealy], karakter Islam regimist atau Orde Baru [Mujani] Geertz, Samson, Noor, Hefner ---> terlalu umum Ali & Effendy, Woodward ---> terlalu spesifik, tidak fleksibel, fokus pada tendensi ideologi Assyaukanie, 2009: 1-23, 57-96, 222-233

Three Muslim Models of Polity Islamic Democratic State 1 The exponents: Natsir, Zainal Abidin Ahmad, Sjafruddin Prawiranegara, Mohamad Roem, Abu Hanifah, Hamka, Rasjidi, Wachid Hasjim, Idham Chalid, Imron Rosjadi, Mohammad Dahlan, Hatta Foundation of model Islam dan negara: progresif [Masyumi, islamisasi melalui jalur demokratis, Islamic democratic state] vs radikal [DI, negara Islam melalui kekuatan bersenjata] Natsir & Ahmad ≠ Prawiranegara, Roem: konsep, model referensi [Pakistan]; Arab Saudi bukan model negara Islam Menentang teokrasi ---> menyatukan agama-negara melalui cara demokrasi [Inggris, USA] ---> menjamin doktrin agama dalam masyarakat Agama: alat untuk memelihara kewajiban agama dan dunia ---> tujuan akhir: syariah ---> penemuan manusia, tidak berkaitan dengan agama Agama & negara: negara dicapai melalui cara rasional, bukan relijius ---> adopsi sistem yang baik; negara adalah subordinat dari agama ---> menjamin agama; negara dipelihara secara rasional Menentang sekularisme: duniawi, tidak mengakui akhirat, Tuhan; negara melayani agama, bukan memisahkannya; religious neutrality ---> negara tidak melayani /memarjinalkan agama Piagam Jakarta: jaminan Indonesia tidak akan menjadi negara sekuler ---> Depag sebagai kompensasi Islamic roots of democracy Era Nabi dan empat sahabat; deliberative method in the decision-making process; empat dasar negara Islam: kedaulatan rakyat, amanah, keadilan, ketuhanan; kedaulatan rakyat dibatasi oleh kedaulatan Tuhan; shura, uli al-amr, al-ijma, ahl al-hall wa al-aqd’ Assyaukanie, 2009: 1-23, 57-96, 222-233

Islamic democratic state 2 Oposisi: memberi apresiasi terhadap oposisi; oposisi Soekarno, PRRI Basis ekonomi: Ekonomi Terpimpin [Prawiranegara] Tiga prinsip ekonomi terpimpin: [1] ekonomi harus diatur dan direncanakan; pengaturan mesti atas dasar tanggung-jawab & mampu mendorong aktivitas ekonomi masyarakat , [2] eksploitasi & penindasan ekonomi dilarang, [3] pengaturan yang dilakukan pemerintah tidak boleh diskriminatif ~ sosialis Sistem ekonomi, bank, riba Keterbatasan model Kedulatan Tuhan: kepentingan Tuhan atau kepentingan manusia? Bagaimana membedakannya? Dalam kenyataan seringkali campur-aduk Hak politik non-muslim [menjadi pemimpin] ---> politis, historis [kedekatan Kristen dengan kolonialisme, kristenisasi, dominasi dalam BPUPKI Hak politik non-muslim secara umum ---> positif, tidak diskriminatif Hak-hak perempuan: mendukung hak-hak perempuan, termasuk menjadi kepala negara ---> belakangan ada yang menolak Assyaukanie, 2009: 1-23, 57-96, 222-233

Islamic democratic state 3 The decline of the model Ketergantungan pada Masyumi Masyumi dilarang oleh Soekarno dan Soeharto ---> ide Islamic democratic state melemah Muncul generasi baru Islam pada era Soeharto ---> akomodatif terhadap rezim, bersikap kritis terhadap Islam politik Assyaukanie, 2009: 1-23, 57-96, 222-233

Religious Democratic State Respon generasi baru [intelektual] muslim terhadap kegagalan ideologi Islam dalam mendominasi negara, sebagaimana dilakukan generasi Masyumi ---> strategi baru di tengah situasi baru [otoriterianisme Orde Baru] Indonesia negara pluralistik ---> menerima Pancasila ---> tidak bertentangan dengan Islam, Islam tidak memiliki konsepsi yang eksplisit tentang institusi politik, termasuk negara Masyarakat politik mesti relijius ---> menolak sekularisasi, mendukung nilai-nilai agama dalam kehidupan bernegara, mendukung institusi-institusi agama yang ditopang negara [Depag, MUI, guru agama,dsb] Tokoh: Amien Rais, Syafii Maarif Assyaukanie, 2009: 1-23, 57-96, 222-233

Liberal Democratic State Hal-hal yang berkaitan dengan politik ---> di luar agama Islam: a religion of morality Memisahkan hal-hal yang besifat duniawi dari hal-hal yang bersifat ukhrowi Agama: the source of transcendental ethical values for human life Tidak berarti sekuler, tapi sekuler dalam hal-hal yang berkaitan dengan isu-isu agama dan politik Menolak ide negara Islam dan penerapan syariah Negara tidak boleh campur-tangan dalam urusan agama; agama adalah urusan privat Tokoh: Gus Dur, Nurcholish Madjid Assyaukanie, 2009: 1-23, 57-96, 222-233