PRINSIP-PRINSIP ANALISIS TANAMAN
Analisis tanaman : penetapan konsentrasi suatu unsur atau fraksi dari suatu unsur yand diekstrak dari suatu bagian tanaman, yang diambil pada waktu tertentu selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Konsentrasi hara –dinyatakan terhadap suatu bahan kering. Disisi lain—analisis tanaman juga mencakup analisisi terhadap komponen oragnik, selulosa, lignin, asam amino, protein, serat dan lain sebaginya. Biasanya analisis tanaman yang kita lakukan adalah analsis kandungan hara. Analisis tanaman– merupakan bagian integral dari sebagian besar percobaan agronomis yang digunakan untuk menguji pengaruh-pengaruh dari suatu perlakuan.
Prinsip Dasar. Analisis tanaman didasarkan pada prinsip-prinsip bahwa ----konsentrasi unsur hara didalam tanaman merupakan suatu nilai integral dari semua faktor-faktor yang telah berinterkasi untuk mempengaruhi unsur tersebut. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai penetapan konsentrasi hara-hara optimum bagi tanaman tertentu dibawah berbagai macam kondisi. Namun dalam kenyataan, percobaan yang dilakukan hanya merupakan percobaan dengan I macam hara dan jarang dengan menggunakan banyak hara untuk mendekati tingkat optium. Apabila 1 hara dijumpai sebagai pembatas, kecukupan dari hara-hara lainnya tidak dapat ditetapkan secara benar sampai hara pembatas diberikan sampai mencukupi. Disamping itu penetuan hara optimum juga dipengaruhi oleh pengaruh unsur hara non esensensial seperti Al, Na dan juga kelebihan hara esensial itu sendiri.
Tahap-tahap dalam analisis tanaman Pengumpulan contoh yang representatif dari suatu bagian tanaman, yang diambil pada waktu atau fase pertumbuhan yang dapat mencerminkan status hara yang sebenarnya. Penanganan contoh sehingga analisis akan memberikan suatu pengukuran yang tepat dari status hara tanaman tersebut. Penetapan penggunaan metoda dan instrumen yang baik untuk analisis hara secara kimia. Penguasaan pengetahuan yang cukup sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan secara baik. Pembuatan rekomendasi terhadap perbaikan status hara dan produktivitas tanaman secara ekonomis.
Hubungan produksi dengan konsentrasi dan suplai hara Dalam penelaahan hubungan dasar diantara kecepatan pertumbuhan, akumulasi bahan kering dan supai hara atau konsentrasi hara dalam tanaman, biasanya dalam satu percobaan hanya terdiri dari 1,2 atau 3 unsur hara yang berbeda. Unsur hara lainnya dianggap berada dalam jumlah cukup. Perlu diingat bahwa jika 1 unsur haraa ditambahkan maka 1 atau lebih unsur lainnya biasanya juga harus diberikan. Sistim ini jarang terkontrol dengan baik, khususnya dalam penelitian-penelitian lapangan.
Grafik hub. Antara suplai hara dengan konsentrasi hara dan hasil tanaman Optimum yield Luxury consumption zone Crop yield Zone of Poverty Adjustment Nutrient concentration Critical level or optimum Nutrient concentration Min.Percentage Nutrient supply
Grafik hubungan antara konsentrasi hara tanaman dengan persen maksimum Adequate zone Excess zone Max or Optimum yield Transition zone Critical range Percent of Maximum Deficient zone optimum Nutrient conc., g kg-1
Grafik hubungan antara hasil dan konsentrasi hara sering digunakan untuk menetapkan batas kritis (critical level) atau konsentrasi kritis suatu unsur hara tertentu, kecepatan pertumbuhan, dan hasil akan menjadi menurun. Peningkatan supai hara tersebut, konsentrasi hara tersebut dalam tanaman atau bagian tanaman meningkat sampai mencapa taraf optimum. Pertumbuhan atau hasil tanaman yang digunakan dalam pendekatan ini dinyatakan sebagai persentase dari maksimum. Dari Gb2. terlihat bahwa betapa cepatnya peningkatan hasil dengan hanya perubahan yang kecil dari konsentrasi hara di daerah defisiensi.
Ulrich (1976) menamakan daerah antara konsentrasi defisiensi dan optimum disebut daerah transisi . Daerah transisi menurut Ulrich ini dimulai dari konsentrasi yang menghasilkan kurang lebih 20 % reduksi dari pertumbuhan atau hasil 80 % dari hasil optimum atau 100% dari maksimum. Batas kritis adalah konsentrai hara yang menghasilkan 90 % dari hasil maksimum (reduksi 10 % dari hasil maksimum)
Reduksi hasil dalam penetapan konsentrasi kritis tergantung dari beberapa faktor.antara laian. Nilai ekonomi tanaman Konstrain lingkungan Sistem reduksi.
Robertr dan Dow, 1982. menyarankan nilai selang kritikal yang memproduksi 95-100 % dari hasil maksimum untuk tanaman kentang, karena tanaman kentang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Batas kritis suatu unsur hara akan meningkat atau bergeser ke kanan dari kurva untuk tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sebaliknya. Sedangkan dibawah sistem produksi yang beresiko tinggi, maka konsentrasi kritis 80 % dari hasil maksimum dapat diterima (Lanyon dan Smith, 1985).
Alasan menerima kadar optimum atau hasil pada 100% dari maksimum berhubungan dengan konsep kecukupan hara dan interaksi hara. Konsep tersebut: jika 2 unsur hara esensial pada konsentrasi dalam tanaman hanya menghasilkan 90 % dari hasil maksimum untuk masing-masing hara dan hara yang lainnya pada konsentrasi optimum atau 100% dari hasil maksium. Kecepatan pertumbuhan dan hasil tertinggi yang dapat dicapai akan menjadi 81 % dari maksimum (0,9 x 0,9 =0,81 x 100 % = 81 %. Asums bahwa ada 13 unsur mineral yang berasl dari tanah dan ditetapkan konsentrasi kritis untuk masing-masing