PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN PADA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA PASURUAN Oleh : Dra. ENDANG KUNTARIATI, Apt
PROGRAM RASKIN PAMUJI LESTARI PETUNJUK OPERASIONAL DISTRIBUSI BERAS BERSUBSIDI UNTUK MASYARAKAT MISKIN TAHUN 2012 PROGRAM RASKIN OLEH: PAMUJI LESTARI Selaku Sekretaris Tim Teknis POKJA PUGAR BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA PASURUAN
1. PENDAHULUAN Tahun 2012 TUJUAN PROGRAM RASKIN Mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat ( RTS – PM ) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras SASARAN Tahun 2012 Bulan Januari – Mei 2012 Sebanyak 9.009 RTS-PM (sumber data PPLS 2008) Bulan Juni – Desember dan bulan Ke 13 Tahun 2012 sebanyak 11.311 RTS PM (sumber data PPLS 2011 yang diolah menjadi basis data terpadu dari TNP2K)
Tahun 2013 Bulan Januari – Desember 2013 Sebanyak 9.437 RTS PM (sumber data PPLS 2011 yang diolah menjadi basis data terpadu dari TNP2K) Tambahan Alokasi Raskin bulan Ke 13, 14 dan 15 sebagai Konsekuensi Kenaikan Harga BBM.
2. Penetapan RTS-PM * RTS-PM ditetapkan atas dasar PPLS 2008 untuk bulan Januari – Mei 2012.Adapun Juni – Desember 2012 berdasar pada basis data terpadu TNP2K.. Sedangkan untuk Tahun 2013 berdasarkan pada basis data terpadu TNP2K. * Perubahan data RTS-PM bisa dilakukan bila meninggal dunia ( bisa diganti ), sudah tidak layak menerima,pindah alamat ke lain kelurahan * Setiap perubahan dilakukan melalui forum Musyawarah Kelurahan dengan berbagai unsur masyarakat yang ditetapkan oleh Kepala Kelurahan dan disahkan oleh Camat dan dilaporkan ke Tim Koordinasi Raskin Kota - PERUBAHAN JUMLAH RTS-PM DISETIAP KELURAHAN TIDAK DIPERBOLEHKAN MERUBAH PAGU WILAYAH SETEMPAT
6. PELAPORAN Secara berjenjang dan periodik tim Kelurahan melaporkan Kepada Tim Kecamatan yang diteruskan Ke Tim Raskin Kota Tim Raskin Kota meaporkan seluruh pelaksanaan kepada Tim Raskin Propinsi Jatim Laporan Akhir dibuat oleh Tim Raskin Kota
PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA (MDK)
PENGERTIAN Adalah kegiatan pendataan keluarga dengan cara memperbaiki, merubah dan menambah baru data keluarga serta individu anggota keluarga yang terhimpun dalam databasis keluarga yang mutakhir, setiap periode waktu pendataan keluarga.
KELUARGA SEJAHTERA Adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009).
Tingkat kesejahteraan keluarga dikelompokkan menjadi 5 (lima) tahapan, yaitu: Tahapan Keluarga Pra Sejahtera (KPS) Yaitu keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 (enam) indikator Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs). Tahapan Keluarga Sejahtera I (KSI) Yaitu keluarga mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 8 (delapan) indikator Keluarga Sejahtera II atau indikator ”kebutuhan psikologis” (psychological needs) keluarga.
Tahapan Keluarga Sejahtera II Yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I dan 8 (delapan) indikator KS II, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 5 (lima) indikator Keluarga Sejahtera III (KS III), atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental needs) dari keluarga. Tahapan Keluarga Sejahtera III Yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I, 8 (delapan) indikator KS II, dan 5 (lima) indikator KS III, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 2 (dua) indikator Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri” (self esteem) keluarga.
Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus Yaitu keluarga yang mampu memenuhi keseluruhan dari 6 (enam) indikator tahapan KS I, 8 (delapan) indikator KS II, 5 (lima) indikator KS III, serta 2 (dua) indikator tahapan KS III Plus.
INDIKATOR TAHAPAN KELUARGA SEJAHTERA
Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. Enam Indikator tahapan Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs), dari 21 indikator keluarga sejahtera yaitu: Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik. Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan. Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.
Delapan indikator Keluarga Sejahtera II (KS II) atau indikator ”kebutuhan psikologis” (psychological needs) keluarga, dari 21 indikator keluarga sejahtera yaitu: Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun. Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi masing-masing. Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan. Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin. Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi.
Lima indikator Keluarga Sejahtera III (KS III) atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental needs), dari 21 indikator keluarga sejahtera yaitu: Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/ radio/tv/internet.
Dua indikator Kelarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri” (self esteem) dari 21 indikator keluarga, yaitu: Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/ institusi masyarakat.
Rekapitulasi Hasil Pendapatan Keluarga Tahun 2012 No Kecamatan Hasil Pertahapan Keluarga Sejahtera Pra S KS I KS II KS III KS III+ Jumlah 1 Purworejo 2.126 3.555 3.858 5.995 841 16.375 2 Bugul Kidul 1.224 3.361 3.569 6.442 962 15.558 3 Gadingrejo 1.999 3.057 4.674 6.319 606 16.665 KOTA PASURUAN 5.349 9.973 12.101 18.756 2.409 48.588
08/04/2017 4:53 TERIMA KASIH