PROSEDUR PENGUJIAN & PENYAJIAN HASIL UJI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mengenal Sifat Material
Advertisements

Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
MEKANIKA BAHAN TEGANGAN DAN REGANGAN
Kekuatan Bahan Aloha Airlines flight 243, a Boeing , taken April 28, 1988.
N T EORI PEMBENTUKA Semester 1 Riswan Dwi Djatmiko, Mpd.
PENGUJIAN SIFAT MEKANIK LOGAM
Fisika Dasar IA (FI-1101) Bab 7 ELASTISITAS
Mekanika Teknik III (Strength of Materials)
PENGUJIAN MATERIAL (Materials Testing))
TEORI MEKANIKA KEKUATAN KOMPOSIT
MECHANICAL TRANSDUCER
PENGUJIAN TARIK Tujuan Pengujian :
Mekanika Teknik III (Strength of Materials)
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Bab 2 Ellyawan Arbintarso
DESAIN BETON BERTULANG
Beton Baja Tulangan Non-Prategang
Pertemuan 3 PEMBEBANAN DAN TEGANGAN
PENDAHULUAN SEJARAH STRUKTUR BAJA
Pertemuan 10 Elastisitas
Simple Stresses in Machine Parts
POROS Definisi. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear),
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
Alat Ukur dan Teknik Pengukuran
Kuat Geser Tanah Metode Direct Shear Test. Pendahuluan Definisi sifat mekanis tanah “sifat mekanis tanah yaitu perilaku tanah akibat diberikannya gaya.
Bab 1 pendahuluhan Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak diperoleh sumbangan mengenai ilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode.
ILMU BAHAN Material Science
Perancangan Ulang Mesin Bending Test UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
WATAK-WATAK DASAR BAHAN PADAT IDEAL
WATAK-WATAK DASAR BAHAN PADAT IDEAL
Mekanika Teknik Pengenalan Tegangan dan Regangan
Fisika Dasar IA (FI-1101) Bab 7 ELASTISITAS
Uji Tarik Gabriel Sianturi MT.
Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain Relationship) Untuk merancang struktur yang dapat berfungsi dengan baik, maka kita memerlukan pemahaman.
MATERIAL TEKNIK “KOMPOSIT”
ILMU BAHAN Material Science
MODUL 7 PERILAKU MEKANIKA MATERIAL 7.1 Prosedur pengujian mekanik
SIFAT MATERIAL dan PENGUJIAN MEKANIK MATERIAL
SIFAT-SIFAT MATERIAL TKI-112 PENGETAHUAN BAHAN Pertemuan 2 Oleh :
Tegangan GABRIEL SIANTURI MT.
Sifat-sifat benda Benda bila mendapat tekanan, maka bentuk dan ukurannya akan berubah. Bila tekanan ditiadakan, benda akan kembali ke bentuk dan ukuran.
ILMU BAHAN Material Science
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
RANCANG BANGUN MESIN UJI TARIK
TEORI DAN PELAKSANAAN STRUKTUR BAJA
ELASTISITAS Pertemuan 16
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
PEMBEBANAN dan PRINSIP MEKANIKA
Bahan Konstruksi Industri (TKK-2238)
Pertemuan <<8>> <<SIFAT MEKANIK BAHAN>>
CONTOH SOAL (Elastic Strain Energy)
Pertemuan 2 PEMILIHAN MATERIAL
Teknologi Bahan Konstruksi
BAJA BY ILHAM GANTENG ^_^ & :P.
KARAKTERISITIK BATUAN
Squeeze Casting (Liquid Metal Forging)
UJI TARIK HENDRI HESTIAWAN.
KARAKTERISITIK BATUAN
KEGIATAN PPPPerkuliahan: 12 TTM MMMMid Test: 1 TTM OOOObservasi: 1 TTM IIIInternet: Mandiri UUUUAS: Terjadwal.
UJI LENGKUNG Bending Test 1.
PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING ) Laboratorium Metalurgi
METALURGI FISIK.
SIFAT MEKANIS 1.
Sifat Mekanik Material ( Mechanical Properties )
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
BEAM Oleh: SARJIYANA.
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
KEKUATAN BAHAN SIFAT-SIFAT BAHAN TEKNIK by: Ach. Muhib Zainuri.
PENGERJAAN DINGIN. PROSES PENGERJAAN DINGIN PADA LOGAM ( COLD WORKING ) Pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah.
Transcript presentasi:

PROSEDUR PENGUJIAN & PENYAJIAN HASIL UJI Nne. Z Prof. Anne Zulfia Karakterisasi Material

TUJUAN PENGUJIAN MEKANIS Untuk mengevaluasi (evaluate) sifat mekanis dasar untuk dipakai dalam disain Untuk memprediksi (predict) performa (unjuk kerja) material dibawah kondisi pembebanan Untuk memperoleh (provide) data sifat mekanis dari material seperti kekuatan (strength), kekakuan (stiffness), elastisitas (elasticity), plastisitas (plasticity) & ketangguhan (toughness & resilience). Karakterisasi Material

TUJUAN PENGUJIAN MEKANIS Pertimbangan penting dalam design suatu struktur atau mesin adalah kekuatannya. Sifat tersebut adalah dimana peralatan dapat menjalankan fungsinya secara aman dan baik. Contoh : Peralatan crane harus mendukung (support) beban tanpa terjadi perpatahan atau tanpa bengkok (bending) sehingga tidak mempersulit operator dari crane. Karakterisasi Material

Karakterisasi Material SIFAT MEKANIS Kekuatan atau strength : kemampuan dari struktur atau mesin untuk tahan terhadap pembebanan tanpa kerusakan (failure) yang disebabkan oleh tegangan atau deformasi berlebihan. Mechanical properties : sesuatu yang berhubungan dengan sifat elastis ataupun plastis suatu material terhadap pembebanan yang diberikan. Mechanical Properties = f (stress, strain) atau dapat f (t, T). Mechanical Testing adalah pengukuran mechanical properties. Karakterisasi Material

Karakterisasi Material SIFAT MEKANIS Kekuatan (strength) diukur melalui tegangan yang terjadi pada material dalam kondisi tertentu. Kekakuan (Stiffness): besarnya deformasi elastis yang terjadi dibawah pembebanan dan diukur melalui modulus elastis. Elasticity adalah kemampuan suatu material untuk berdeformasi tanpa terjadinya perubahan (deformasi) yang permanen setelah tegangan dilepaskan. Plasticity adalah kemampuan material untuk berdeformasi permanen tanpa terjadi perpatahan. Ukuran plastisitas biasanya ditunjukan dengan besarnya keuletan (ductility). Resilience adalah energy yang diserap material dalam daerah elastis. Ketangguhan (taughness) adalah energy yang dibutuhkan untuk mematahkan material. Karakterisasi Material

JENIS-JENIS UJI MEKANIS (ditinjau dari karakter mesin) 1. METODA PEMBEBANAN: Jenis beban yang diberikan. kecepatan dimana beban diberikan jumlah beban yang diberikan. 2. KONDISI PENGUJIAN – F (t,T) : Normal atmosfir atau temperatur ruang. Temperatur rendah (cryogenic test). Temperature tinggi (elevated temperature) – development of rocket, jet engine, gas turbines. (Creep Material) Karakterisasi Material

Karakterisasi Material METODA PEMBEBANAN A. Ada 5 jenis pembebanan: (The types of load) : Tarik (Tension) Tekan (Compression) Geser (Shear) Puntir (Torsion) Tekuk (Bending) Karakterisasi Material

Karakterisasi Material Axial forces A0 F l l0 l0 F l A0 Stress,  = F/A0 Strain,  = (l0 - li)/l0 = l/l0 where li is the instantaneous length. Strain can be negative – usually for compressive loads Tension Compression Karakterisasi Material

Karakterisasi Material Shear A0 F  Shear stress,  = F/A0 Shear strain,  = tan  Karakterisasi Material

Karakterisasi Material Torsion T  Torsion = T/A0 Shear strain,  = tan  Karakterisasi Material

Karakterisasi Material METODA PEMBEBANAN B. Kecepatan Pembebanan: (the rate of load) Beban diberikan secara lambat/singkat (Static Test) min - hour Beban diberikan secara cepat (Dynamic Test) – Impact Test Beban diberikan sangat lambat sekali (Creep Test) month –year. C. Jumlah pembebanan: (the number of times load) Beban tunggal (single load) – Pengujian mekanis umum. Beban berulang (multiple load) – Pengujian Fatik Karakterisasi Material

Karakterisasi Material KONDISI PEMBEBANAN B. Kondisi khusus Atmosfir uap (moisture), concrete, stones/sand, brick and wood. Atmosfir korosif (salt spray) Dalam pengujian semua kondisi yang mempengaruhi pengujian harus tercatat dalam prosedur pengujian (Testing Procedure) dan juga kondisi tersebut harus terkontrol dan tetap (Constant). Karakterisasi Material

Karakterisasi Material DESIGN PENGUJIAN Pengujian yang ideal harus : Punya arti (meaningful) Dapat dipercaya (reliable) Dapat dilakukan kembali (reproducible) Diketahui presisinya (of known precision) Ekonomis (econonomical) Karakterisasi Material

Karakterisasi Material DESIGN PENGUJIAN Jadi dalam mendisain pengujian harus dipertimbang-kan dengan pertanyaan dibawah ini: Apa permasalahan dasarnya (jawaban apa yang dicari) ? Apa pengujian yang dapat dilakukan untuk dapat menjawab masalah tsb ? Bagaimana hasil pengujian dapat dihubungkan dengan performa? Apa keterbatasan jenis pengujian yang dipilih ? Bagaimana kepresisian kerja dapat di sesuaikan dengan keterbatasan sehingga dicapai usaha yang ekonomis dan hasil yang tingkat kepercayaannya konsisten ? Apa jenis spesimen yang sesuai untuk pengujian (test) ? Berapa jumlah spesimen yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang representatif ? Karakterisasi Material

Karakterisasi Material SPECIMEN PENGUJIAN A. PEMILIHAN: Ada 2 masalah dalam pemilihan specimen pengujian: Pensetingan prosedur fisik (diuraikan dalam standard pengujian) Penentuan jumlah spesimen (sesuai standard atau berdasarkan pengalaman) Contoh : untuk rolling plate (harus dibuat dalam 3 arah), untuk casting metal, forging metal, heat-treated metal. – HARUS REPRESENTATIF. Karakterisasi Material

Karakterisasi Material SPECIMEN PENGUJIAN B. PERSIAPAN: harus dipertimbangkan: Pemotongn (shearing, punching, flame cutting) tidak membuat cacat awal material Dimensi atau toleransi spesimen harus tercatat. Penandaan (marking) harus dilakukan. Karakterisasi Material

ALAT PENGUJIAN (testing apparatus) Harus dipertimbangkan: Tujuan pengujian. Keakuratan yang diperlukan Kemudahan Ekonomis. Umumnya mesin harus punya 1 % keakuratan rentang beban dan strain. Karakterisasi Material

PENGUKURAN (measurements) Setiap pengukuran kecuali penghitungan (counting) selalu terdapat variasi kesalahan dan ini harus terkontrol atau diketahui sehingga pengujian dapat disebut presisi & akurat. Presisi : fungsi dari sensitivity dan kecilnya rentang bacaan (the least reading) alat. Sensitivity adalah nilai terkecil suatu ukuran kuantitatif yang terukur pada mesin atau peralatan ukur. Bila Sebaliknya disebut lack-sensitivity. The least reading adalah nilai terkecil yang dapat dibaca dari suatu alat ukur yang memiliki skala bacaan. Karakterisasi Material

PENGUKURAN (measurements) Ukuran kuantitatif: panjang, sudut, volume, massa, gaya, tekanan, interval waktu, temperatur, arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik. Error adalah perbedaan antara nilai yang diobservasi dengan nilai yang sesungguhnya. (the true value). Ini tidak dapat dihindari dan harus dipertimbangkan. Systimatical error : natural error (e.g. expansion, humidity), instrument error (i.e. konstruksi alat), personal (human) error (i.e. slow reaction to push the button). Sehingga error tersebut terakumulasi dan berbeda dengan nilai sebenarnya. Accidental Error: nilainya berada secara random (+/-) dari nilai sebenarnya sehingga dapat terkompensasi mandiri (self-compensating). Umumnya disebabkan oleh ketidak mampuan peneliti (observer) untuk mem-“match”-kan peralatan ukur. Karakterisasi Material

Pengoperasian Pengujuan (conducting test) Team terdiri dari : Recorder (perekaman data) mulai dari preparasi sampai hasil uji. Operator (pengecekan semua peralatan, pilih rentang beban, dan meng-nol-kan mesin). Observer (pengecekan peralatan ukur dan dalam urutan yang sesuai dan seting sampel hingga operasinya selesai) Komputer (membantu observer dalam pembacaan dalam pengujian) Karakterisasi Material

Karakterisasi Material TUGAS 1 Jelaskan maksud dari spesifikasi material dan pentingnya spesifikasi tersebut ? Jelaskan pula maksud dari spesifikasi standard dan sebutkan keuntungan dari penggunaan spesifikasi standard. Jelaskan jenis metoda pembebanan dalam pengujian tarik maupun fatik. Pertimbangan apa saja yang diperlukan dalam mendisain suatu pengujian. Sebutkan berapa jumlah sample yang dibutuhkan untuk pengujian bila material yang akan diuji berbentuk lembaran baja. Jelaskan alasan besarnya jumlah pengambilan sampel tersebut ? Karakterisasi Material

Karakterisasi Material TUGAS 1 Jelaskan jenis tingkat kesalahan (error) dalam suatu pengukuran pengujian dan berikan beberapa contoh dalam pengujian logam. Dari data terlampir (mill certificate), jelaskan dan sebutkan : Jenis Material yang di test & dimensinya Tanggal pembuatan material & tanggal dikeluarkan sertifikat Standard pengujiannya Jenis pengujian yang telah dilakukan Jenis Pengujian yang tidak dilakukan Karakterisasi Material