BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PELAKSANA AKADEMIK MATAKULIAH UNIVERSITAS (PAMU) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2011
MODUL III AGAMA DAN AGAMA ISLAM A. Pengertian Agama dan Agama Islam Pengertian agama a. Secara etimologis kata agama dari kata ‘a’ dan ‘gama’ (bahasa Sansekerta). ‘A’ berarti tidak, ‘gama’ berarti kacau. Agama berarti tidak kacau. Agama dari kata ‘a’ dan ‘gam’, ‘a’ berarti tidak, ‘gam’ berarti pergi. Maksudnya agama diwariskan secara turun temurun, tidak pergi keturunan lain. Secara terminologis kata agama sama dengan religion atau religi (bahasa Inggris) yang berarti : 1) Kamus The Hold Intermediate Dictionary of American English, religi is belief in and workship or God the Super Natural (kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan atau kepada Yang Maha Mengetahui).
2) Dalam kamus The Advanced Learner’s Dictionaruy of Current English dinyatakan religion is belief in the existence of supratanatural rullling power, the creator ang controller of the universe,who has given to man a spritritual nature which continues to exist after the death of body (agama ialah mempercayaai adanya kekuatan kodrat Yang Maha mengatasi, menguasai, menciptakan dan mengawasi alam semesta dan yang telah menganugerahkan kepada manusia suatu watak rohani, supaya manusia dapat hidup terus menerus setelah mati tubuhnya) (Nasruddin Razak, 1973 : 76) 3) Sidi Ghazalba mendefinisikan religi sebagai kepercayaan pada dan hubungan manusia dengan yang kudus, dihayati sebagai hakekat yang gaib, hubungan mana menyatakan diri dalam bentuk serta system kultus dan sikap hidup, berdasarkan doktrin tertentu. Dengan demikian agama meliputi system kepercayaan kepada Tuhan, atau system penyembahan kepada Tuhan ( Nasruddin Razak, 1973 : 76-77) b. Agama budaya, atau agama ardhi, atau agama bumi, yaitu agama yang berasal dari ajaran seorang manusia yang dipandang mempunyai pengetahuan mendalam tentang kehidupannya. Misalnya: agama Budha. Perbedaan agama wahyu dengan agama budaya terletak pada aspek waktu penyampaian kepada manusia, disampaikan melalui Rasul, kitab suci, sifat kemutlakan kebenarannya, konsep ketuhanannya, sifat universalitas keberlakuannya penentu sitem nilai dari Tuhan, dan penentu penjelasan ajaran Tuhannya. .
2. Pengertian Agama Islam Dalam Islam agama disebut “ad din”, berarti kepatuhan, ketaatan. Dalam bahasa Inggris disebut religi berarti kepercayaan dan penyembahan kepada Tuhan. “Dienullah” berarti agama Allah. Secara epistimologis agama adalah suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal memegang peraturan Tuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat Islam dari kata “salima” berarti selamat. “aslama” berarti taat, “assalam” berarti bersih, aman, tunduk, taat, patuh. “Silmun”, “salmun” berarti kedamaian, kepatuhan, penyerahan (diri). Islam berarti selamat dari kecacatan lahir dan batin, atau agama yang berdasarkan ketundukan dan kepatuhan. Dalam bahasa Arab agama disebut addin, bila dirangkaikan dengan kata Allah atau al Haq menjadi dinullah atau dinulhaq, berarti agama yang datang dari Allah atau agama yang hak, sebagaimana dalam surat Ash Shaf 61: 9 yang artinya : Sesungguhnya dien (agama) di sisi Allah ialah Islam.
Agama Islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam hingga Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad saw. Sebagai Nabi akhir zaman, beliau diutus dengan membawa syariat agama yang sempurna, untuk seluruh manusia sepanjang masa. Maka agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad tetap berlaku sampai sekarang dan untuk masa-masa selanjutnya. Maka kalau dirumuskan Islam itu ialah addin, yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. Ialah apa yang diturunkan Allah SWT. di dalam Al Quran dan yang tersebut dalam sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia didunia dan di akhirat. (Nasruddin Razak, 1973 : 78) Menurut A. Hasan, agama Islam adalah kepercayaan buat keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat yang diwahyukan Allah kepada manusia dengan perantaraan Rasul. Atau : Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad yang diturunkan dalam Al Quran dan tertera didalam Al Sunnah, berupa perintah, larangan, dan petunjuk untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Nama Islam disebut secara jelas dalam Surat Ali Imran 3:19,85 dan Al-Maidah 5:3.
B. Klasifikasi Agama 1. Ruang Lingkup Ajaran Agama Ajaran agama mengandung unsur-unsur: Keyakinan, adanya kekuatan yang mengatur alam dan semua isinya. Peribadatan, atau tingkah laku yang berhubungan dengan supra natural atau Tuhan. Sistem nilai, yang mengatur hubungan manusia dengan dengan manusia dan alam semesta. 2. Tujuan agama Membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik, sejahtera, damai, tenteram, di dunia dan akhirat. Dan membebaskan manusia dari kehidupan sesat. 3. Fungsi agama Agama berfungsi untuk (a) Memenuhi kebutuhan fitri dan emosi manusia (b) Menunjukkan kebutuhan yang baik dan boleh digunakan, serta bagaimana cara mendapatkan dan menggunakan kebutuhan itu. (c) Mengangkat martabat dan kehormatan manusia. 4. Pembagian agama Dari segi sumbernya, agama dibagi dua: a. Agama wahyu atau agama samawi atau agama langit, yaitu agama yang diterima manusia langsung dari Tuhan melalui malaikat dan disebarkan oleh Rasul. Misalnya: agama Islam, Nasrani dan Yahudi
c. Pokok-pokok Ajaran Islam Ajaran Islam terdiri atas tiga bagian besar, yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Aqidah adalah kepercayaan terhadap Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, Rasul-Nya, hari akhir, dan qadha dan qadar Allah. Aqidah (Rukun Iman), terdiri atas: Iman kepada Allah, kepada malaikat, kepada kitab-kitab Allah, kepada Rasul, kepada hari kiamat, dan kepada Qadla dan Qadar Allah. Syariah adalah segala bentuk peribadatan baik ibadat khusus yaitu thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji, maupun ibadah umum (muamalah) seperti hukum publik dan hukum perdata. Syariah, terdiri dari: Ibadah khusus (ibadah mahdhah), yaitu rukun Islam: syahadat, shalat, puasa, zakat, haji, dan Ibadah umum (ibadah ghairu mahdhhah atau muamalah), hubungan antar sesama manusia, hubungan antar manusia dengan kehidupannya, hubungan antar manusia dengan alam sekitarataualam semesta. Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan menimbulkan perbuatan yang mudah tanpa memerlukan pertimbangan pikiran. Aqidah merupakan pondasi dari seluruh ajaran Islam, syariah merupakan implementasi ajaran Islam yang berdasarkan aqidah, sedangkan akhlak merupakan produk dari jiwa tauhid. Akhlak, terdiri atas: akhlak kepada Allah, akhlak kepada lingkungan keluaran, akhlak kepada lingkungan masyarakat luas, dan akhlak terhadap alam sekitar (ekosistem).
Muamalah, terdiri atas: 1) Hubungan antar sesama manusia, yaitu: perkawinan, perwalian, warisan, wasiat, hibah, tijarah, perburuhan, perkoperasian, sewa menyewa, pinjam meminjam, HTN/Pemerintahan, hubungan antar bangsa, dan hubungan antar golongan. 2) Hubungan antar manusia dengan kehidupannya, yaitu makanan, minuman, pakaian, kasab (mata pencaharian), rezeki halal dan haram. 3) Hubungan antar manusia dengan alam sekitar / alam semesta, yaitu: perintah untuk mengadakan penelitian dan pemikiran tentang keadaan alam sekitar. Seruan memanfaatkan alam semesta untuk kesejahteraan hidupnya, dan larangan mengganggu, merusak serta membinasakan alam semesta tanpa dibenarkan agama.
C. Pendekatan studi Islam Memahami Islam secara menyeluruh (komprehensif) penting, agar menjadi pemeluk agama yang mantap tetapii juga menghormati ajaran agama lain. Juga untuk menghindari kesalahpahaman tentang Islam dan menghindari sikap negatip terhadap Islam dan pemeluk agama Islam. Terdapat tiga cara mempelajari agama Islam, yaitu : Islam harus dipelajari dari sumber aslinya, yaitu Al Quran dan As Sunnah. Mempelajari Islam dari ulama-ulama, atau dari kitab kitab fiqh yang kadang mengandung bid’ah dan khurafat,dapat menimbulkan sikap sinkritisme (membenarkan semua ajaran agama), menjadikan dia sebagai pemeluk Islam yang penuh bid’ah, khurafat dan musyrik, sehingga menjauhkannya dari ajaran Islam yang murni. 2. Islam harus dipelajari secara integral, maksudnya secara menyeluruh (kaffah=sempurna) sebagai suatu kesatuan yang bulat, tidak secara parsial atau sepotong-potong atau sebagian-sebagian. Mempelajari Islam secara parsial, apalagi bukan pokok ajaran, dalam bidang-bidang khilafiyah menjhadikannya memahami islam hanya sepotong-potong atau sebagian kecil saja dari ajaran Islam, bahkan yang bukan pokok. Pemahamannya tentang Islam menjadikan dia bersikap skeptis (ragu,bimbang) tentang Islam.
3. Islam dapat dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh ulama besar, kaum zuamma, dan pemikir Islam. Mereka memahami Islam secara baik, pemahaman dari perpaduan ilmu dalam Al Quran dan Sunnah Rasulullah, dengan pengalaman yang indah dari praktek ibadah yang dilakukan setiap hari. Hindari mempelajari Islam melalui kaum Orientalis, yang pada umumnya bukan muslim dan berpola pikiran Islamofobi. Kelemahan mempelajari Islam dari kaum Orientalis karena mereka tidak menguasai sumber asli Agama Islam yaitu Al Quran dan As Sunnah.
Hubungan manusia dengan manusia lain, meliputi: (1) tolong menolong, (2) suka memaafkan kesalahan orang lain, (3) menepati janji, (4) lapang dada, (5) menegakkan keadilan dan berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain. Hubungan manusia dengan kingkungan hidup meliputi: memlihara dan menyayangi binatang dan tumbuh-tumbuhan, tanah, air dan udara serta semua alam semesta untuk kesejahteraan manusia dan makhluk lainnya tanpa membuat kerusakan atau kehancuran alam, sehgingga generasi beikutnya tidak dapat mengolah dan menikmati alam lagi. Konsekwensi dari keempat hubungan diatas, manusia bertakwa harus mengembangkan 4 (empat) tanggung jawab dan kewajiban, yaitu: (1) tanggung jawab kepada Allah, (2) kepada hati nurani sendiri, (3) kepada manusia lain, dan (4) tanggung jawab memelihara hewan, tumbuh-tumbuhan, air, udara, tanah dan kekayaan seluruh alam yang diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan makhluknya.