Tabel Kontingensi dgn Baris atau Kolom > 2 Syarat: Tidak boleh ≥20% sel yang ada memiliki frekuensi Ekspektasi (Ei) <5 Tidak boleh ada sel yang memiliki nilai frekuensi Ekspektasi (Ei) <1 Contoh: Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Jenis Bacaan yang Digemari (data buatan) Jenis Bacaan SD SMP SMA Dipl S1 Jml Hiburan 60 20 19 2 3 104 Ilmu Pengt. Populer 61 76 79 69 43 328 Ilmiah 4 18 Jumlah 125 100 75 50 450
Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Jenis Bacaan yang Digemari Menghitung Frekuensi yang diharapkan / Ekspektasi(Ei) : Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Jenis Bacaan yang Digemari Jenis Bacaan SD SMP SMA Dipl S1 Jml Hiburan 28,9 23,1 17,3 11,6 104 Ilmu Pengt. Populer 91,1 72,9 54,7 36,4 328 Ilmiah 5 4 3 2 18 Jumlah 125 100 75 50 450 Jika syarat tidak terpenuhi, maka menurut Siegel (1956)harus dilakukan penggabungan kategori-kategori yang berdekatan (bisa menurut baris atau menurut kolom)
Penggabungan untuk kategori tingkat pendidikan Rendah, Sedang, dan Tinggi Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Jenis Bacaan yang Digemari (data buatan) Jenis Bacaan Rendah Sedang Tinggi Jml Hiburan 80 (52) 19(23,1) 5(28,9) 104 Ilmu Pengt. Populer 137(164) 79(72,9) 112(91,1) 328 Ilmiah 8(9) 2(4) 8(5) 18 Jumlah 225 100 125 450
Khi-kuadrat = 48,2
Ukuran asosiasi dua variabel nominal yang masing-masing mempunyai 2 level yang dibentuk ke dalam Tabel kontingensi 2×2 Koefisien phi () Bagi Tabel kontingensi yang lebih besar dari 2×2, ukuran asosiasinya menggunakan Cramer phi
Derajat hubungan: Untuk contoh data ttg hubungan antara “Jenis Bacaan” dgn “Tingkat Pendidikan” berapa nilai Cramer Phi dan apa kategori derajat hubungannya?