PEKERJAAN SOSIAL di DUNIA INDUSTRI
MENGENAL PEKERJAAN SOCIAL INDUSTRI BAB 1 MENGENAL PEKERJAAN SOCIAL INDUSTRI PEKERJAAN SOCIAL DAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN Pekerjaan Social adalah aktivitas profesional untuk menolong individu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka agar berfungsi Social dan menciptakan kondisi-kondisi masyarakat yang kondusif untuk mencapai tujuan tersebut (Zastrow,1999). Pekerjaan social didasari oleh 3 kerangka, yaitu : Kerangka pengetahuan (body of knowladge), Kerangka keahlian (body of skill), dan Kerangka nilai (body of values). Domain utama para pekerja social adalah dalam bidang kesejahteraan.
Ilmu-ilmu social dalam pekerja social, yaitu; Sosiologi, psikologi, Antropologi, Filsafat, Politik dan Ekonomi. Dua macam metode pendekatan dalam Pekerjaan Social, yaitu; pendekatan Mikro dan Makro. Metode Pekerja Social Mikro, yaitu; Casework dan Groupwork. Sedangkan yang Makro, yaitu; Community therapy, Human service management dan Social policy analysis. BIDANG GARAPAN PEKERJAAN SOCIAL Keluarga dan pelayanan anak, Kesehatan dan rehabilitas, Pengembangan masyarakat, Jaminan social, Pelayanan kedaruratan, Pekerjaan social sekolah, dan Pekerja social industri.
DEFINISI PEKERJAAN SOCIAL INDUSTRI Sebagai lapangan praktik peksos yang secara khusus menangani kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan dan social di dunia kerja melalui berbagai intervensi dan penerapan metoda pertolongan yang bertujuan untuk memelihara adaptasi optimal antara individu dan lingkungannya, terutama lingkungan kerja. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN Pekerja social memiliki peranan penting dalam pemberian pelayanan social, baik yang bersifat pencegahan, penyembuhan maupun pengembangan, dalam sebuah perusahaan. Fokus profesi pekerjaan social sejatinya harus menyentuh dunia kerja, karena ia memberi tempat aman bagi seseorang dalam realitas sebuah komunitas manusia (human community). Banyak pelayan social di tempat kerja yang diberikan pekerja social industri berkisar pada domain fungsi-fungsi pekerjaan socialtradisional, seperti konseling bagi para pegawai.
Semakin canggihnya pendidikan pekerjaan social dalam bidang industri, ekonomi, perencanaan dan analisis kebijakan, asesmen keorganisasian, penelitian, pengembangan masyarakat, membuat pekerjaan social semakin mampu berkiprah dalam bidang industri yang bersifat non-tradisional, seperti pengembangan SDM dan organisasi, tanggung jawab social dan filantropis perusahaan, serta perencanaan pelayanan social perusahaan. Industri merupakan salah satu dari bidang garapan profesi pekerjaan social yang paling muda. Akar sejarah PSI di AS beranjak pada akhir abad ke-18 dan semakin dikenal pada awal abad ke-19 saat dimana istilah “kapitalisme kesejahteraan” (welfare capitalism) semakin populer dan saat “sekretaris social” (social secretaries” dipekerjakan di perusahaan. Perkembangan penting lainnya di bidang yang relatif baru ini juga didorong oleh munculnya pusat kesejahteraan social industri (the industrial social welfare center) yang dibentuk tahun 1969 di sekolah pekerjaan social, Colombia university dibawah arahan Hyman J. Weiner dan didanai oleh pelayanan social dan rehabilitasi, departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan Amerika Serikat.
BAB II MODDEL PELAYANAN PERMASALAHAN YANG DITANGANI Permasalahan Social yang umumnya ditangani oleh pekerja social di dunia industri adalah masalah yang terkait dengan dampak negatif industrialisasi yang oleh Johnsin disingkat menjadi 5A (Suharto, 2005), yaitu; Alienation Addiction alcoholism Absenteeism Accidents Abuse Beberapa permasalahan social lainnya sering ditangani pekerja social adalah diskriminasi di tempat kerja atau tindakan-tindakan tidak adil terhadap wanita, kaum minoritas, imigran, remaja, pensiunan, dan para penyandang cacat.
LEMBAGA NAUNGAN Dalam melaksanakan fungsinya, pekerja social biasanya bekerja di bawah naungan serikat buruh, kelompok sejawat (sebuah asosiasi individu di dalam perussahaan yang sama, namun tidak selalu menjadi anggota serikat buruh), atau dibawah manajemen organisasi swasta atau negri (misalnya, menjadi staf human resource develoment). Dalam beberapa kasus, meski relatif sedikit, pekerja social bekerja di bawah naungan lembaga yang secara bersama-sama dikendalikan oleh pegawai dan manajemen (Straussner, 1989). TIPOLOGI PELAYANAN PEKERJAAN SOCIAL INDUSTRI Satu cara untuk mengkonseptualisasikan beragam pelayanan social yang diberikan pekerja social beserta peranan dan keterampilan yang dijalankannya adalah dengan membuat sebuah tipologi model setting PSI (Straussner, 1989:8-13), yaitu; Model pelayanan social bagi pegawai (the employer service model) Model pelayanan social bagi majikan atau organisasi perusahaan (the employer-work organization service model)
Model pelayanan social bagi konsumen (the consumer service model) Model tanggung jawab social perusahaan (the corporate social responsibility model) atau model investasi social perusahaan (the corporate social invenstment) Model kebijakan publik di bidang pekerjaan (the related public policy model) Model pelayanan social bagi pegawai merupakan bentuk atau tipe intervensi pekerjaan social yang paling umum dilakukan para pekerja social di perusahaan. Peranana-peranan pekerja social tradisional, seperti; konselor, mediator, konfrontator, konstruktif, pembela dan broker adalah beberapa peranan yang paling sering dimainkan oleh pekerja social (Suharto, 2006). Peranan dan keahlian yang diperlukan dalam model pelayanan social bagi majikan atau organisasi perusahaan, meliputi; konsultan, analis atau evaluator, pelatih dan pengembang program.