PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BALAI LABORATORIUM KESEHATAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERBEDAAN KADAR TUMOR NECROSIS FACTOR (TNF-α) PLASMA ANTARA MALARIA FALSIPARUM TANPA KOMPLIKASI DAN MALARIA FALSIPARUM DENGAN KOMPLIKASI Iis Farida.
Advertisements

Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
Pewarnaan darah.
TEKNIK ISOLASI Ir. Woro Hastuti Satyantini, M. Si
CAHAYA dan LENSA Cahaya.
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA
SIMULASI PENGUMPULAN SPESIMEN MALARIA DAN TB
PROSEDUR PENANGANAN SPESIMEN MALARIA DAN TUBERKULOSIS OLEH PPS DAN PRM
Pembiasan dan Pemantulan sempurna pada kehidupan sehari-hari Pembiasan sinar bintang Karena cahaya bintang merambat dari ruang hampa ke atmosfer yang kerapatannya.
Transpirasi Tumbuhan Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi.
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
Disampaikan Oleh: Ns. Dyah Wiji Puspita Sari, S. Kep
PRAKTIKUM KIMIA DASAR MEMBUAT LARUTAN BAKU.
Tentir Parasitologi SiePend Gaby-.
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR-FORMULIR
Pemeriksaan gangguan ginjal akut
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
Persamaan lensa tipis.
Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang.
Praktikum Parasitologi
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
PEMERIKSAAN BAKTERI, KHAMIR DAN JAMJUR PREPARAT TETES GANTUNG Preparat tetes gantung atau preparat basah memungkinkan pemeriksaan organisme hidup yang.
PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
ANALISIS SPERMA Oleh ARNI AMIR.
LENSA DAN ALAT OPTIK (2) Pertemuan ini membahas mengenai pembia -san oleh prisma , dispersi cahaya , aberasi pada lensa dan alat optik , kaca pembesar.
Leukosit.
ANALISA Na BENZOAT PRINSIP: Sampel dijenuhi dgn lar NaCl, shg asam benzoat dlm sampel diubah menjadi NaBenzoat yg larut dgn Penambahan NaOH. NaBenzoat.
OLEH ; NURHALINA, SKM, M.EPID ANALIS KESEHATAN
Animal Parasite to Infect Human
DARAH drg.Fidya, MSi.
Perawatan mikroskop.
BALAI LABORAORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAN TAHUN 2013
ANALISIS MIKROBIOLOGI
Sistem Peredaran Darah
Cara Pemeriksaan LCS.
Leukosit Oleh : sukarniwati.
OLEH ; NURHALINA, SKM, M.EPID ANALIS KESEHATAN
CAHAYA CAHAYA.
SCREENING IBR DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT UNTUK PENGENDALIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI PO DI DAERAH INTEGRASI JAGUNG-SAPI Bogor, 8-9 Agustus 2017.
DARAH KAPILER Bersihkan tempat itu memakai alkohol 70 % dan biarkan sampai kering Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan.
Billyardi Ramdhan, S.Pd. UMMI
MASA PERDARAHAN.
Plasmodium falciparum
Siklus hidup Plasmodium ovale
Pewarnaan kuman.
HITUNG ERITROSIT.
Plasmodium falciparum
Teknik Laboratorium Ternak Perah
BY IDA RIANAWATY,S.Si.,M.Pd.
URINALISIS FESES TRANSUDAT EKSUDAT RETIKULOSIT
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
Sesi II Explorasi Biologi.
PEWARNAAN (STAINING) A. PENGERTIAN PEWARNAAN:
NILAI PCV DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT KELINCI YANG DIINDUKSI PROTEIN B SPESIFIK DARI SAPI BUNTING Bogor, 8-9 Agustus 2017.
Praktikum mikrobiologi
Rangkuman Praktikum Hematologi
Oleh: Istianatul khoiriyah
PH METER : PROSEDUR KALIBRASI PEMELIHARAAN TROUBLE SHOOTING
BY IDA RIANAWATY,S.Si.,M.Pd.
TUGAS MIKROBIOLOGI & PARASITOLOGI “METODE PENGAMATAN”
Identifikasi Bentuk Bakteri dengan Metode Pewarnaan Negatif.
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium ( HB, Protein, Glukosa) 1b.f/askeb1/2010.
DAYA KAPILARITAS. DAYA KAPILARITAS TUJUAN Mengetahui daya kapilaritas pada medium kertas tisu 2. Mengetahui komponen penyusun zat warna pada tinta.
Leukosit. Darah Terdiri dari : – Plasma – Sel darah Eritrosit Leukosit trombosit.
Infiltrasi, embedding, dan sectioning
Sifat Cahaya Cahaya sebagai gelombang Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Transcript presentasi:

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS BALAI LABORATORIUM KESEHATAN MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

TUJUAN Mampu membuat, mewarnai dan melakukan pemeriksaan mikroskpis sediaan darah malaria sesuai standar : Melakukan pewarnaan . Melakukan pemeriksaan . Pencatatan dan pelaporan.

ALAT DAN BAHAN UNTUK PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA Pembuatan reagen giemsa 3 % Larutan Giemsa Larutan buffer (pH 7.2) Gelas ukur 5 cc,10 cc dan 100 cc Botol penyimpan giemsa dan botol buffer Pipet tetes Botol Semprot Timer Kertas Whatman 2 Kertas lakmus Pemeriksaan Minyak immersi Kertas lensa Mikroskop Box slide Plastic box (untuk pembuangan) Counter Kertas tissue

Pembuatan reagen giemsa 3 % NO Giemsa stok Larutan Pengencer Jumlah Larutan % 1 3 97 100 2 2,7 87,3 90 2,4 77,6 80 4 2,1 67,9 70 5 1,8 58,2 60 6 1,5 48,5 50 7 1,2 38,8 40 8 0,9 29,1 30 9 0,6 19,4 20 10 0,3 9,7

Larutan Giemsa Beberapa hal yang harus diperhatikan : Giemsa stock disimpan dalam botol coklat dan hindari sinar matahari langsung Untuk menghindari rusaknya giemsa stok ==> disimpan dalam botol2 kecil Giemsa stok tidak boleh dikocok/diaduk. Larutan giemsa yang sudak tercampur dengan larutan buffer jangan dimasukkan kembali ke dalam giemsa stok.

Melakukan pewarnaan pada 1-2 SD  Hasil sesuai dengan standar  baik, giemsa bisa dipakai. Menggunakan kertas whatman no.2 1-2 tetes giemsa stock  3-4 tetes metil alkohol absolut  terbentuk 3 lapisan : lingkaran biru, cincin ungu dan lingkaran tipis merah Menguji mutu giemsa

Larutan Buffer (pH 7.2) Dapat dibuat dengan 2 cara ; 1 tablet buffer dalam 1 liter aquades 0.7 gr KH2PO4 dan 1 gr Na2HPO4 dalam 1 liter aquades

Perbedaan warna pengaruh pH pengencer larutan

PEWARNAAN SEDIAAN DARAH MALARIA

PEWARNAAN SEDIAAN DARAH MALARIA SD tipis yang sudah kering difiksasi dengan methanol. Letakkan di atas rak. Siapkan larutan giemsa 3% (pewarnaan lambat) Tuang larutan giemsa, biarkan selama 30 s/d 45 menit. Tuangkan air bersih perlahan sampai giemsa terbuang, angkat SD dan keringkan. SD siap diperiksa

PEMBACAAN SEDIAAN DARAH MALARIA Taruh SD diatas meja sediaan mikroskop Lihat dengan pembesaran objektif 10 x dan okuler 5x atau 7x atau 10x Pindah ke objektif 100 x dengan menggunakan minyak imersi Putar mikrometer supaya fokus

Komponen Darah Normal Sediaan Darah Tipis Sel darah merah (eritrosit) Sel darah putih (leukosit) Leukosit multilobul (PMN = polymorphonuclear) Netrofil Eosinofil Basofil Leukosit non-multilobul. Monosit Limfosit Sel pembeku darah /Trombosit/Platelets Sediaan Darah Tebal

Eritrosit

Lekosit

PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH TIPIS Lensa objektif diletakkan pada SD 1 cm dari ujung lidah. Pemeriksaan dilakukan ke arah kanan, bergerak seperti spiral (batleman cross). Pemeriksaan dilakukan sampai 100 lapangan pandang untuk menentukan apakah SD positif atau negatif. Bila diperlukan dapat dilihat sampai 400 lapangan pandang.

PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH TEBAL Pemeriksaan rutin SD tebal dinyatakan negatif bila tidak ditemukan parasit pada 200 lapangan pandang. Bila ditemukan parasit, pemeriksaan dilanjutkan dengan 100 lapangan pandang sebelum diagnosa ditegakkan → untuk memastikan ada tidaknya infeksi campuran. Letakkan lensa objektif di bagian tepi SD tebal. Pemeriksaan dilakukan ke arah kiri atau kanan, bergerak seperti spiral (batleman cross),

PENGENALAN PARASIT MALARIA Parasit malaria terdiri : Inti/kromatin; bentuknya bulat dan berwarna merah. Sitoplasma; bentuknya seperti cincin sampai bentuk yang tidak beraturan, umumnya berwarna biru. sitoplasma Titik - titik Inti / kromatin Host (sel darah merah) pigmen vakuola

Sitoplasma berwarna biru Pigment Titik-titik Schuffner’s inti Inti berwarna merah Sitoplasma berwarna biru Pigment Titik-titik Schuffner’s

STADIUM PARASIT MALARIA Stadium Trofozoit Paling umum terlihat, disebut sebagai bentuk cincin. Bentuk cincin parasit malaria Ukuran bervariasi (kecil – besar) Pigmen (kuning pucat - coklat kehitaman atau hitam)

Stadium Skizon Terjadi pembelahan inti menjadi 2, 4, 8 dst secara aseksual tanpa melibatkan sel kelamin jantan dan betina.

Stadium Gametosit Bentuk bulat atau seperti pisang tergantung spesies. Plasmodium vivax : Inti dipinggir untuk betina, jantan inti ditengah Plasmodium falciparum : Inti ditengah untuk betina dan inti difus pada jantan

SPESIES PARASIT MALARIA Identifikasi Spesies Parasit Pada SD Tipis Dilihat dari ukuran sel darah merah (dapat terlihat membesar atau normal). Pada sitoplasma eritrosit yang terinfeksi dapat ditemukan titik Schuffner atau Maurer.

Identifikasi Spesies Parasit Pada SD Tebal Sel darah merah tidak terlihat, parasit berukuran lebih kecil dibandingkan pada SD tipis. Parasit dapat berada pada lapisan yang berbeda  Gunakan mikrometer untuk memfokuskan objek yang dilihat Sitoplasma berbentuk cincin halus (terputus-putus atau tidak sempurna) Terdapat zona/bayangan merah pada spesies tertentu

P. Malariae

P. Malariae

P. Malariae

Artefak Benda-benda yang gambarannya menyerupai parasit  bisa menimbulkan kesalahan dalam diagnosis parasit malaria. Jamur  terlihat sebagai artefak pada SD Kontaminan lain dapat berasal dari lingkungan (debu) Artefak lain : kotoran yang berasal dari jari penderita, atau object glass yang kurang bersih.

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH Informasi yang harus dicatat dari pasien : Wilayah, propinsi atau kecamatan dimana pemeriksaan dilakukan. Alamat lengkap pasien (jalan, RT/RW, dsb). Nama, umur dan jenis kelamin pasien. Kode SD sesuai program TB ( Kode Kab/fasyankes/register lab) Dibawah kode diberi tanggal pemeriksaan

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH Tidak ditemukan parasit malaria Ditemukan parasit malaria: spesies parasit malaria Misalnya : Plasmodium vivax (Pv) stadium parasit malaria Misalnya : Pvt,g Salinan/copy data dari semua laporan harus tersedia.

Pelaporan hasil Negatif : Tidak ditemukan parasit malaria Pf : Plasmodium falciparum stadium trofozoit Pfg : Plasmodium falciparum stadium gametosit saja Pf+g : Plasmodium falciparum stadium trofozoit dan gametosit Pv : Plasmodium vivax semua stadium Pm : Plasmodium malariae semua stadium Po : Plasmodium ovale semua stadium Mix (Pf+Pv) : Infeksi campuran Mix (Pv+Pm+Pfg) : Infeksi campuran

Terima Kasih Ada pertanyaan ? ? ? Selamat berlatih