Pemanfaatan TIK untuk Meningkatkan Proses Belajar-Mengajar Seminar Nasional Perkembangan Teknologi Informasi & Komunikasi dan Pengaruhnya Pada Masa Depan Pendidikan Pemanfaatan TIK untuk Meningkatkan Proses Belajar-Mengajar Arif Djunaidy Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pendidikan Abad 21 Untuk berkompetisi dalam ekonomi berbasis pengetahuan, negara memerlukan warga negara terdidik dengan skill abad 21. Pendidikan adalah kunci pertumbuhan ekonomi-pekerja yang terdidik dengan skill abad 21 adalah kekuatan dalam keputusan ber-investasi. “Education and training are a determining factor in each country’s potential for excellence, innovation and competitiveness...” The Commission of the European Communities, 2006 Joint Council/Commission progress report on the implementation of the Education & Training 2010 work programme.
Misi Diknas MISI DIKNAS MENGHASILKAN INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF
Persoalan ….. ? BAGAIMANA SEKOLAH DAPAT MEWUJUDKAN MISI TERSEBUT LEWAT KURIKULUMNYA
Sistem Pendidikan Sekolah ? Proses Pembelajaran Lulusan Siswa Jaminan Kualitas Komunitas Sekolah Kepemimpinan Manajemen Staff Perpus Fasilitas Fisik Lab Dana Organisasi Sumber Daya Kurikulum
PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN PERILAKU PEMBELAJARAN KONDISI GLOBAL : PERSAINGAN, PERSYARATAN KERJA, PERUBAHAN ORIENTASI. PERUBAHAN PERUBAHAN KURIKULUM PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN,BELAJAR DAN MENGAJAR PENINGKATAN MUTU LULUSAN PERUBAHAN PERILAKU PEMBELAJARAN Tim KBK DIKTI
Kurikulum Life long learning 4 PILAR PENDIDIKAN Learning to know Kurikulum yang disarankan oleh The International Bureau of Education UNESCO ( The International Comission on Education for the 21 st Century ) 4 PILAR PENDIDIKAN Learning to know Learning to do Learning to be Learning to live together Life long learning
Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi Disusun oleh penyelenggara pendidikan sekolah dan pihak-pihak berkepentingan terhadap lulusannya (masyarakat profesi dan pengguna lulusan). Menyatakan secara jelas rincian kompetensi peserta didik sebagai luaran (outcomes) proses pembelajaran. Materi ajar dan proses pembelajaran didesain dengan orientasi pada pencapaian kompetensi dan berfokus pada minat peserta didik. (Students Centered Learning). Lebih mensinergikan dan mengintegrasikan penguasaan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk berkreasi secara prosedural atas dasar pemahaman penerapan, analisis, dan evaluasi yang benar pula.
Perubahan Perilaku PERUBAHAN TERGANTUNG PADA PARADIGMA YANG KITA PUNYAI DAN PERUBAHAN DIMULAI DARI DIRI SENDIRI
Perubahan Perilaku … PERUBAHAN KURIKULUM BUKAN HANYA PERUBAHAN PEMIKIRAN TETAPI YANG LEBIH PENTING ADALAH ADANYA PERUBAHAN PERILAKU DALAM PEMBELAJARAN
Perubahan Perilaku … 11
Perubahan Paradigma dlm Pembelajaran … Belajar = menerima pengetahuan ? Teacher Centered Learning SISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN 12 12
Guru yang Kurang Manusiawi 13 13
METHOD OF INQUIRY AND DISCOVERY Pergeseran Paradigma BUKAN LAGI BAGAIMANA GURU MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTERED ), TAPI……. TEACHING TRANSFER OF KNOWLEDGE BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN BERKELANJUTAN ( STUDENT CENTERED) LEARNING METHOD OF INQUIRY AND DISCOVERY 14 14
Evolusi Pendidikan Competitive Differentiation Integrated student services On-demand learning opportunities Supports mobile lifestyle Data-driven Personalized Connected Learning Advanced Needs Innovative educators and departments Blended/hybrid/web enhanced courses Active experimentation Group and team learning Affordable reality Distance learning Enable pedagogical best practices Intermediate Needs Most Institutions Today This slide is an adaptation representing applying Maslow’s concept of a hierarchy of needs to how we can talk about where our education customers are today in their harnessing the power of technology for education. Most educational institutions today are leveraging technology at a basic level. They are mainly using technology to support traditional models of educational delivery. They use commercial learning management systems to support a digital equivalent of the classroom, capture for on-demand playback lectures, preserving a lecture based pedagogy, or use a learning management system, web board, or e-mail based system to support a correspondence course type of model. They may still rely on shipping video tapes to students at remote sites. They are basically at the level where we were in the early 1980’s when personal computers and word processing systems were being used to develop forms and documents. They are still printing those documents and mailing them, filling out forms with a pen, but they have achieved some limited performance improvements associated with using word processors instead of typewriters. Innovative educators and departments are at an intermediate level and enable some pedagogical best practices. Faculty relinquish some control and enable students to learn through active experimentation. Some class “seat time” may be replaced with online activities, or activities which are primarily broadcast, non-interactive experiences (such as lectures) are done as a broadcast so that face to face time can be used more effectively in discussion and other group activities. Simulations are used to form an “affordable reality” which illustrate key concepts or enable learning by doing, and group and team learning activities are encouraged and facilitated. Example of schools in UK employing non teacher qualified to take classes Educational institutions which achieve a degree of competitive differentiation do so by addressing the “advanced” needs. They have overcome the traditional models of higher education and overturned well regarded orthodoxies by carefully redesigning their entire enterprise around the student and the student experience. This process re-engineering enables them to become innovators and leaders. They have transitioned from a teacher-centric view of education to a learner centric view of education. Student services are integrated throughout the entire student learning value chain, learning opportunities are packaged so that they can be “on-demand”. Educational opportunities are appropriate for the new academy student’s mobile, always on, always connected lifestyle. Learning experiences are highly personalized and data-driven. This results in a learning experience which is “just in time, just enough, and just for me”. Classroom based learning Teacher based pedagogy External courses Support traditional educational approaches Basic Needs 15 15
12 Kompetensi SANGAT BARU Pelajar Berbasis IT 1. Searching, dengan search engine 2. Collecting, MP3, garfik, animasi, video 3. Creating, membuat web, membuat game 4. Sharing, web pages, blog 5. Communicating, e-mail, IM, chat 6. Coordinating, workgroups, mailing list 7. Meeting, forum, chatroom, 8. Socializing, beragam kelompok sosial on line 9. Evaluating, on line advisor 10. Buying-Selling, jual beli on line 11. Gaming, game on line 12. Learning, jurnal on line, riset on line Bernie Trilling, Toward Learning Societies, 2006 16
IT in Education TIK dalam Pendidikan Distance Learning e-Learning Online Learning Computer-based Learning Selon Keith Bachman, WR Hambrecht+Co 17
PERAN TIK DALAM MENUNJANG 3 PILAR KEBIJAKAN PENDIDIKAN (Renstra Pendidikan Nasional 2005-2009) Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan; Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan; Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik Pendidikan. TIK Pendidikan bermutu, akuntabel, murah, merata, dan terjangkau oleh rakyat banyak 18 18
Keutamaan Pendidikan Berbasis TIK Sumber : DEPKOMINF0 Bagi Siswa Bagi Guru Bagi Sekolah e-Learning (Digital/Multimedia) Waktu belajar yang fleksibel (Dapat diakses kapan saja) Materi Pengajaran Yang Lengkap (Multimedia) Manajemen dan Penggunaan Ulang Sumberdaya dan Materi Pengajaran Power Point Excel Visio Word HTML SGML Power Point Excel Visio Word HTML SGML + … Pembelajaran 24x7 … Skalabilitas Tinggi Biaya Murah Efek Postif Pembelajaran Hemat Waktu/Biaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Waktu Lebih Banyak Untuk Pengembangan Usaha Baru 19 19
Konsep Online Learning Model konsep ruang kuliah on-line yang direncanakan , yang menghubungkan pihak administrasi, guru, siswa, serta perpustakaan on-line dalam mewujudkan terciptanya pembelajaran on-line 20
E-learning & Pembelajaran Berbasis Web E-Learning adalah pembelajaran yang didukung dan difasilitasi oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). (Martin Jenkins and Janet Hanson, Generic Center, 2003). Pembelajaran berbasis Web pembelajaran yang tersedia dalam Web yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja melalui Internet dan menggunakan browser. (Cathy A. Sympson, Northern Virginia Community College, 2003). 21 21
Roadmap e-Learning Sumber : DEPKOMINFO MII 2015 e-Learning Ge I = 80% e-Learning Gen II = 10% 2009 OSOL IG2S Smart Campus Portal Diknas e-Learning Gen I = 30% ICT Blue Print for Education 2008 2007 e-Learning Gen I = 55% 2006 Inisiatif e-Learning Generasi I (<10%) 22 22
Komunitas e-Learning Sumber : DEPKOMINFO Siswa/ Mahasiswa Industri Profesional Corporate Social Responsibility Infrastruktur TIK Professional Social Responsibility Orang Tua/ Alumni Guru/ Dosen Interaksi dalam komunitas Pemerintah 23 23
Konsep e-Learning Generasi I Sumber : DEPKOMINFO Jaringan Dalam Sekolah/Kampus Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Internet Dalam Sekolah/Kampus OSOL-Plus (One School One Computer Lab) ・Pengajaran secara simultan <Lab Komputer> Kamera Jaringan Pembelajaran Berbasis Web (PBW) WWW Server ■ Korporasi Internet Penulis ・Produksi Material ・Business Training Manajemen ・Manajemen Kehadiran (Manajemen Situs) ・Situs Humas ・Situs Informasi Server ・Distribusi Material Universitas/Sekolah Lain Internet Seminar Kolaboratif Pembelajaran Jarak Jauh <Rumah Produksi Konten> DVD Authoring (Produksi) ・Digitalisasi Material ・Penulisan ・Produksi Program ■ Rumah Packaging ・Paket Teks <Sistem Pembelajaran Baru> Staf & Mhs/Siswa Internet 24 24
Konsep e-Learning Generasi II Sumber : DEPKOMINFO Jaringan Dalam Kampus/Sekolah Dalam Kampus <Ruang Kuliah> Smart board Komunikasi Multi Poin ■ Diskusi Kelompok <Ruang Pertemuan> Kamera <Ruang Dosen> <Seminar Kolaboratif> Pembelajaran Jarak Jauh Melalui ICT (Satelit, HFC, WiMax) Kamera ・Pengajaran secara simultan ・Pembalajaran Jarak Jauh (Live broadcasting) Jaringan Pembelajaran Berbasis Web (PBW) WWW Server ■ Korporasi Penulis ・Produksi Material ・Pelatihan Bisnis <Studio> Manajemen ・Manajemen Kehadiran (Manajemen Situs) ・Situs Humas ・Situs Informasi Server ・Distribusi Material Internet Universitas/Sekolah Lain Seminar Kolaboratif Pembelajaran Jarak Jauh <Rumah Produksi Konten> (Rencana ke Depan) Produksi Paket Pembelajaran Otomatis) ・Paket Kuliah Non-linear Editing DVD Authoring (Produksi) ・Digitalisasi Material ・Penulisan ・Produksi Program ■ Rumah Packaging ・Paket Teks <Sistem Pembelajaran Baru> Internet Staf & Mhs/Siswa 25 25
LAYANAN e-LEARNING PUSTEKKOM Internet Rumah Sekolah Radio Edukasi Pusat Sumber Belajar 26
Fasilitas Layanan Forum Interaksi Sumber Bahan Belajar Informasi Telekolaborasi Diskusi Chatting Sumber Bahan Belajar Bank Soal Video on Demand Materi Pokok Pengetahuan Populer Informasi Artikel Berita Kegiatan sekolah Profil Sekolah Pelayanan Download Materi Mesin Pencari Registrasi Contact Pooling Diklat Jarak Jauh Peningkatan Kompetensi Guru Bimbingan Belajar 27
INTEGRASI INFRASTRUKTUR TIK DEPDIKNAS 28
E-Learning: ShaRE - ITS 29
Pemberlajaran Berbasis TIK: Contoh 30
Ringkasan Kompetisi global dalam ekonomi berbasis pengetahuan menuntut perubahan bentuk pendidikan. Perlu disadari semua fihak bahwa telah bergeser era investasi sumber daya alam dimasa lalu menuju era investasi sumber daya manusia (knowladge capital) di masa depan. Siswa memerlukan skill untuk penguasaan TIK di abad 21 dalam memenuhi kebutuhan dan tugasnya. Skill abad 21 memerlukan pembelajaran berbasis TIK & e-learning yang effektiv dan ter-integrasi. 31 31
Ringkasan … Penggunaan TIK yang effektif dan terintegrasi dalam pembelajaran e-learning akan meningkatkan kemampuan akses secara global dan membuka peluang untuk berkompetisi secara global pula. Untuk mengembangkan pembelajaran e-learning diperlukan keperdulian, visi masa depan, perencanaan, keterlibatan antara pemerintah, sekolah dan stakeholders. Sangat diperlukan peningkatan kemampuan guru untuk menggunakan TIK dalam melaksanakan tugas pembelajaran. 32 32
TERIMA KASIH Harapan: Setiap Guru Mampu Menelorkan Ide-Ide Kreatif dan Efektif 33