KALIMAT EFEKTIF Dosen: Helena Rebecca
Bahasa Indonesia Sebuah kalimat disebut efektif apabila ia (Keraf 1997, 36): secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis; sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Bahasa Indonesia Kalimat efektif harus memiliki: Kesatuan gagasan yang jelas; Kepaduan yang baik dan kompak; Penekanan yang wajar; Variasi (keanekaragaman); Paralelisme (kesejajaran); Pernalaran.
Bahasa Indonesia Kesatuan gagasan (KBI 2010, 42—43 dan BTA 2004, 33-34): harus memiliki gagasan utama kalimat: Minimal memiliki S dan P Kalimat tidak lengkap muncul karena: Bersubjek ganda Tidak bersubjek Berpredikat ganda Tidak ada objek Tidak berpredikat
Kalimat bersubjek ganda Contoh: Sebuah negara modern yang sistem dan budayanya telah tumbuh dengan sehat dan mapan, percaturan politik lazimnya diwarnai perbedaan kebijakan, strategi, dan prioritas dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Seharusnya?
Kalimat tidak bersubjek: Peletakan subjek di anak kalimat Contoh: Meski dia salah, tetap tidak mau mengakui kesalahannya. Penggunaan preposisi (kata depan) yang berfungsi sebagai subjek Bagi mahasiswa yang terlambat, harap melapor ke petugas keamanan.
Kalimat berpredikat ganda Contoh: Mahasiswa berbaju merah adalah seorang mahasiswa teladan. Seharusnya?
Kalimat tidak berobjek Contoh: Warga meminta aparat menertibkan karena keberadaan PSK itu mengganggu kenyamanan. Seharusnya?
Kalimat tidak berpredikat Contoh: Sosialisasinya di media cukup kuat dan pergerakannya untuk berada di lima besar capres yang akan dipilih masayarakat hasil temuan survey LSI. Seharusnya?
Bahasa Indonesia Kepaduan yang baik dan kompak: hubungan timbal balik antarunsur yang membangun kalimat; tata urutan kata yang tepat kecermatan penggunaan kata tugas; ketepatan pemakaian kata; tidak ambigu.
Contoh: Suami yang tidak bertanggung jawab itu tega membiarkan istri dan anaknya lahir di tempat kumuh itu. Seharusnya? Kakek saya menikmati dengan sepuas-puasnya tadi pagi teh manis buatan ibu saya. Perkuliahan kemarin membahas tentang EYD.
Bahasa Indonesia Kehematan: menggunakan partikel penekan; Hati-hati menggunakan repetisi; menambahkan kata yang maknanya menyangatkan.
Contoh: Pabrik mobil BMW mengeluarkan sangat banyak sekali jenis mobil-mobil baru. Seharusnya? Sejumlah desa-desa yang dilalui Sungai Citarum dilanda banjir. Walaupun perjanjian gencatan senjata sudah disepakati, saling tembak-menembak antara kedua pihak tetap sulit dihindari.
Penggabungan kata yang mubazir (1994, 47): sangat…sekali; hanya…saja; agar supaya; demi untuk; seperti misalnya; contohnya seperti; adalah merupakan; walaupun…, tetapi; meskipun…, tetapi.
Bahasa Indonesia Variasi (BTA 2004,36): panjang-pendek kalimat; bentuk kalimat; pilihan kata; dsb. Contoh: Selesai mengerjakan tugas kuliah, lalu Pandu membaca koran, lalu menggunting gambar yang menarik, lalu menempelkannya di dinding. Seharusnya?
Bahasa Indonesia Paralelisme (BTA 2004,35): diperlukan dalam kalimat yang mengandung rincian. Contoh: Cara menegaskan atau mementingkan sebuah kata dalam kalimat ialah penambahan partikel, menggarisbawahi kata tersebut, atau mengulang kata yang sama. Seharusnya?
Bahasa Indonesia Pernalaran (BTA 2004,35): proses berpikir yang baik dan teratur, serta masuk akal. Contoh: Penonton konser malam itu hampir mencapai lima ribu orang lebih. Seharusnya?
Bahasa Indonesia Latihan: