RISIKO AUDIT 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

PENUGASAN & PERENCANAAN PENGAUDITAN
PELAPORAN AUDIT.
Perencanaan Audit (Audit Plan)
PERTEMUAN 1 Adopsi ISA dalam Standar Audit di Indonesia
Teknik Pembukuan Dasar
AUDITING DAN ATESTASI KOMPILASI DAN REVIEW ATAS LAPORAN KEUANGAN
PELAKSANAAN PENUGASAN AUDIT
MATERIALITAS, RISIKO AUDIT DAN PENDEKATAN AUDIT
Materiality and Audit Risk
Jenis Audit ( Pertemuan ke-3)
MATERIALITAS dan RESIKO
MATERIALITAS dan RISIKO
Bukti, Tujuan, Program dan Kertas Kerja Audit
MATERIALITAS, RESIKO & STRATEGI AUDIT AWAL
Copyright © 2007 Prentice-Hall. All rights reserved 1 Bab 2 Mencatat Transaksi Bisnis.
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 10 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
Luas Daerah ( Integral ).
SIKLUS JASA PERSONALIA
Chapter 4 The Income Statement.
Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting
KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
Local Government Auditing Course Berbasis IPSAS
PENERIMAAN PENUGASAN.
PENGENDALIAN INTERNAL
Penerimaan Perikatan dan Perencanaan Audit
PERTANGGUNGJAWABAN dan TUJUAN AUDIT
SIKLUS AKUNTANSI DEFINISI Perusahaan Jasa
BAB 16 – AUDIT SAMPLING UNTUK TES RINCIAN SALDO
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
MODUL-3 INTERNAL AUDITING RISK ASSESMENT.
RISK BASED AUDIT (Audit Berbasis Risiko)
GAMBARAN UMUM PROSES AUDIT
Audit Berbasis Resiko (Risk Based Audit)
RESIKO DETEKSI DAN PERANCANGAN PENGUJIAN SUBTANTIF
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
BAB 8 MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT
UNIVERSITAS MERCU BUANA
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
PENERIMAAN PENUGASAN DAN PERENCANAAN AUDIT
Last Presentation 16 Juli 2016.
PENERIMAAN PENUGASAN DAN PERENCANAAN AUDIT
Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
PROSEDUR AUDIT SELANJUTNYA
PERENCANAAN AUDIT ACUAN :
PENGAMBILAN SAMPEL AUDIT UNTUK PENGUJIAN PERINCIAN SALDO
RISIKO AUDIT: RISIKO AUDIT = RISIKO SALAH SAJI MATERIAL * RISIKO AUDITOR GAGAL MENDETEKSI SALAH SAJI RISIKO AUDIT = RISIKO BAWAAN * RISIKO PENGENDALIAN.
Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak.
MATERIALITAS, RISIKO, DAN STRATEGI AUDIT AWAL
BAB 8 MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT
PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN
& MATERIALITAS RESIKO AUDIT Disusun oleh : Erlina Ekowati (SA )
MATERIALITAS DAN RISIKO
& MATERIALITAS RESIKO AUDIT Disusun oleh : Erlina Ekowati (SA )
PENGAUDITAN SIKLUS JASA PERSONALIA Disusun Oleh : 1. Bunga Firiyani ( ) 2. Nining Wulandari ( ) 3. Rika Agustin ( ) 4. Yemima.
PENERIMAAN PENUGASAN DAN PERENCANAAN AUDIT
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
Penaksiran Resiko dan Desain Pengujian
KESELURUHAN RENCANA AUDIT
MATERIALITAS, RESIKO AUDIT, DAN STRATEGI AUDIT
Audit Siklus Investasi Instrumen Keuangan (Obligasi dan Saham)
BAGIAN 10 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
A. Perencanaan Audit (Audit Plan)
PERENCANAAN, MATERIALITAS & RESIKO AUDIT CPA Oleh : 1.Teriani 2.Eko Hadi Purwanto 3.Rizal Saputra.
BAB 8 MATERIALITAS dan RISIKO AUDIT
RESIKO USAHA, RESIKO INFORMASI DAN RESIKO AUDIT SERTA PROSEDUR TELAAH ANALITIS KHAERANI M A HAYU A MAYA C.
MATERIALITAS DAN RISIKO DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3 1. DHEA RINI SURURI HARAHAP 2. NIA LATHIFA HIDAYANI 3. NURAINA IZZATIN.
Transcript presentasi:

RISIKO AUDIT 1

DEFINISI RISIKO AR IR CR DR Risiko bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya IR Risiko bahwa suatu asersi rentan terhadap salah saji material dengan asumsi tidak ada pengendalian intern CR Risiko bahwa salah saji material dalam asersi tidak dapat dicegah dan dideteksi tepat waktu oleh pengendalian intern DR Risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi

RISIKO AUDIT AR adalah fungsi dari IR, unsur yang tidak cegah oleh pengendalian dan tidak terdeteksi oleh auditor. Konsep AR Berhubungan terbalik dengan reasonable assurance Apabila 99% kepastian yang diharapkan, maka AR adalah 1% Judgment professional dan AR AR biasanya ditentukan pada firm policy Perlu dibandingkan dari satu audit ke audit lain

Faktor yang Mempengaruhi AR RISIKO AUDIT Faktor yang Mempengaruhi AR Sejauh mana external user mengandalkan laporan keuangan. Hal ini dapat diketahui dengan wawancara dengan manejemen, dan membaca notulen. Kemungkinan klien kesulitan keuangan setelah laporan audit diterbitkan. Hal ini dapat dinilai dari analisis rasio-rasio keuangan dan tren aliran kas. Integritas manajemen. Hal ini dapat dinilai melalui komunikasi dengan auditor terdahulu, komunikasi dengan pihak ketiga, dan review pengalaman sebelumnya

MODEL AR AR = IR x CR x DR DR = AR ÷ (IR × CR) Dimana DR = Ditection Risk direncanakan AR = Audit Risk yg dapat diterima IR = Inherent risk CR = Control risk

KOMPONEN AR _ _ = Salah saji asumsi tidak ada pengendalian intern IR Total salah saji _ Dicegah oleh Pengendalian intern CR Salah saji tidak dapat dideteksi dan dicegah oleh pengendalian intern _ DR Salah saji tidak dapat dideteksi melalui prosedur audit Dideteksi oleh auditor = AR Salah saji yang tepat tidak dapat dideteksi Salah saji tidak terdeteksi

KOMPONEN AR

INHERENT RISK Faktor yang mempengaruhi IR: Sifat bisnis klien Kompleksitas transaksi Hasil audit sebelumnya Penugasan pertama/lanjutan Hubungan istimewa Transaksi nonrutin Populasi transaksi Judgment IR tidak dapat diubah oleh auditor – it just is

CONTROL RISK CR adalah fungsi dari efektivitas pengendalian intern klien. Semakin efektif pengendalian intern, semakin rendah CR. Sebaliknya, semakin tidak efektif pengendalian intern, semakin besar CR. CR tinggi berarti tinggi risiko pengendalian gagal CR rendah berarti rendah risiko pengendalian gagal. Apabila CR tinggi, auditor tidak banyak mengandalkan pengendalian. Apabila CR rendah, auditor dapat mengendalikan pengendalian untuk mengurangi berbagai pengujian.

Efektivitas prosedur audit DETECTION RISK DR adalah fungsi dari Efektivitas prosedur audit

Lowering Acceptable Audit Risk DETECTION RISK Auditor dapat mengurangi DR direncanakan dengan menggunakan lebih banyak pengujian substantif Lowering Acceptable Audit Risk Bukti audit meningkat DR lebih rendah

APAKAH RISIKO PERLU DIKUANTIFIKASI? Yes dan No Sering dinilai dalam bentuk persentase Membutuhkan judgment karena tidak ada angka untuk diukur DR perlu dikuantifikasi untuk tujuan pengujian statistik

AR UNTUK SEGMEN CR dan IR biasanya ditentukan untuk setiap siklus, setiap akun, atau setiap asersi, tidak satu untuk audit secara menyeluruh

AR UNTUK SEGMEN A B C D Siklus Pendapatan Siklus Pengeluaran Siklus Personalia A IR medium high low B CR medium low low C AR low low low D DR medium medium high

RISIKO DAN BUKTI AUDIT AR IR DR Bukti CR Toleransi Salah Saji D D I I D = hubungan searah I = hubungan terbalik

RISIKO DAN BUKTI AUDIT Situasi AR IR CR DR Bukti 1 High Low Low High Low 2 Low Low Low Medium Medium 3 Low High High Low High 4 Medium Medium Medium Medium Medium 5 High Low Medium Medium Medium

MATRIK KOMPONEN RISIKO

RISIKO AUDIT Auditor sedang merancang program audit untuk sistem penjualan dan piutang. IR = 80% (risiko relatif tinggi bahwa salah saji material terjadi) CR = 50% (salah saji sebesar 50% kemungkinan pengendalian tidak mampu mendecah dan mendeteksi) DR = 13% (auditor bersedia menerima 13% kesempatan bahwa pengujian audit tidak dapat mendeteksi salah saji) Modelnya menjadi: AR = IR x CR x DR AR = 0.8 x 0.5 x 0.13 AR = 0.05 AR secara menyeluruh adalah 5%

RISIKO AUDIT Auditor biasanya menspesifikasi tingkat AR yang dapat diterima untuk mencapai IR dan CR yang dinilai dan kemudian menggunakan model berikut untuk mencari DR: DR = AR/(IR*CR) Apabila IR atau CR tinggi dan auditor ingin memiliki AR 5%, maka DR perlu dikurangi dengan: DR = AR/ (CR x IR) DR = 0.05/ (0.6 x 0.9) DR = 0.09

MATERIALITAS 20

MATERIALITAS Materialitas adalah banyaknya informasi akuntansi yang hilang atau salah saji yang menyebabkan pertimbangan orang yang mengandalkan informasi tersebut berubah atau dipengaruhi oleh informasi akuntansi yang hilang atau salah saji tersebut. Auditor bertanggungjawab untuk menentukan apakah laporan keuangan salah saji material. Apabila terdapat salah saji material, auditor harus menginformasikannya kepada klien untuk dilakukan perbaikan

TAHAPAN PENERAPAN MATERIALITAS Step 1 Tentukan judgment awal materialitas Perencanaan lingkup pengujian Step 2 Alokasikan materialitas awal ke segmen-segmen

TAHAPAN PENERAPAN MATERIALITAS Step 3 Estimasi total salah saji di segmen Step 4 Estimasi semua (kombinasi) salah saji Evaluasi hasil Step 5 Bandingkan kombinasi salah saji dengan Judgment materialitas

JUDGMENT AWAL MATERIALITAS Auditor perlu menentukan sejak awal jumlah salah saji dalam laporan keuangan yang dianggap material Judgment awal ini merupakan jumlah maksimum salah saji yang tidak menyebabkan pertimbangan pengambilan keputusan oleh user berubah

JUDGMENT AWAL MATERIALITAS Materialitas adalah konsep yang relatif, bukan konsep absolut. Materialitas bisa berbedaan antar-perusahaan. Basis penentuan materialitas bisa persentase (misalnya % laba sebelum pajak) atau nilai (misalnya Rp10.000)

JUDGMENT AWAL MATERIALITAS Judgment materialitas pada dua tingkat: Tingkat laporan keuangan: % dari aset Tingkat saldo akun: % dari piutang Konsep materialitas: Kuantitatif: % dari aset Kualitatif: penyebab salah saji

JUDGMENT AWAL MATERIALITAS KUANTITATIF: Biasanya persentase tertentu misalnya 0.5% - 2% dari: Aset Biaya Pendapatan Laba KUALITATIF: Ada kemungkinan suatu item material karena sensitivitas atau faktor konteks, walaupun jumlah item tersebut sebesarnya kecil.

ALOKASI MATERIALITAS Alokasi materialitas ke segmen-segmen perlu karena bukti audit pada dasarnya juga per segmen Akuntan mengalokasikan materialias ke akun neraca dan rugi laba (ada juga auditor yang mengalokasikan materialitas hanya ke akun neraca karena semua akun rugi laba terrefleksi di akun neraca Alokasi materialitas ke rekening neraca menunjukkan toleransi salah saji untuk akun tersebut

KESULITAN ALOKASI MATERIALITAS 1. Auditor mengekspektasi akun tertentu lebih salah saji material dibandingkan dengan akun lain 2. Baik overstatement maupun understatemen harus dipertimbangkan. 3. Biaya audit relatif mempengaruhi alokasi

MATERIALITAS DAN BUKTI AUDIT Kecukupan Bukti Audit Materialitas Berhu bungan terbalik Materialitas yang rendah menyebabkan bukti perlu lebih banyak diperleh untuk Mendapatkan reasonable assurance

Terima Kasih