PEMBELAJARAN TERPADU Kurikulum S-I PGSD dikembangkan atas dasar :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN DI KELAS, LAB & LAPANGAN
Advertisements

PEMBELAJARAN TERPADU BY. DJUNIJANTO TUJUAN MATERI KESIMPULAN
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
PELATIHAN KURIKULUM BAGI PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
KONSEP PEMBELAJARAN IPA TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
KONSEP IPS TERPADU.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pembelajaran terpadu PGSD
PEMBELAJARAN TERPADU (INTEGRATED LEARNING)
Assalamu’alaikum Wr Wb
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai Agama
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Pembelajaran ips di sd.
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
MODEL PEMBELAJARAN IPA
Model Pembelajaran Terpadu
KONSEP PEMBELAJARAN “TEMATIK INTEGRATIF” PADA KURIKULUM 2013.
FAKULTAS ILMU KEOLAHARAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
RENCANA PEMBELAJARAN SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
Penerapan model pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
PTK KELOMPOK 3 6F PGSD Nama kelompok: Marisa Ulfa R ( )
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
Konsep Belajar dan Teori Belajar IPA
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
INTEGRATED LEARNING (PEMBELAJARAN TERPADU)
Assalamualaikum wr w.b.
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KURIKULUM 2013 (PTP)
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Pembelajaran Tematik Terpadu
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PEMBELAJARAN PKn di SD MODUL 3
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

PEMBELAJARAN TERPADU Kurikulum S-I PGSD dikembangkan atas dasar : RASIONAL : Kurikulum S-I PGSD dikembangkan atas dasar : Kebutuhan lapangan ke SD-an , dan substansi kurikulum Misi kurikulum S-I PGSD : - memperoleh guru SD yang profesional - memiliki wawasan ke SD-an - memiliki tindakan yang relevan dengn tuntutan pendidikan SD Salah satu ciri pokok kurikulum PGSD : - Kepedulian terhadap keterkaitan inter dan antar bidang studi - Diharapkan terwujud : mahasiswa merancang dan melaksanakan PBM SD dalam bidang studi dan pmbelajaran terpadu.

FENOMENA PENDIDIKAN DI SD Terjadi pengkotakan bidang studi yang ketat, terutama di kelas tinggi Pembelajaran hanya menekankan pada pencapaian efek instruksional Sistem evaluasi berorientasi testing, menekankan reproduksi informasi.

HAKIKAT PERKEMBANGAN ANAK Ciri perkembangan anak SD : HOLISTIK : - Perkembangan terpadu - Aspek perkembangan yang satu terkait dengan per kembangan yang lain. - Perkembangan fisik tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional - Sebaliknya perkembangan tersebut akan terpadu dengan pengalaman, kehidupan, dan lingkungan. REALITAS PERKEMBANGAN IPTEK Kenyataan perkembangan ilmu pengetahuan cenderung selalu diiringi oleh transformasi ilmu ke bidang lain - Penemuan sinar laser untuk bidang kedokteran

HAKIKAT PEMBELAJARAN TERPADU What --------------- Apa Why ---------------- Mengapa How ---------------- Bagaimana Who ---------------- Siapa Hakikat : Sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali, menemukan konsep secara holistik bermakna, dan otentik Holistik : pembelajaran dikaji secara keseluruhan dari beberapa bidang studi sekaligus dengan tidak ter- kotak-kotak

Bermakna : materi diperoleh dari pengalaman langsung dengan mencari, menggali, dan menemukan sendiri dalam kehidupan anak sehari-hari Otentik : apa yang dipelajari oleh siswa adalah suatu fakta, kenyataan, dan peristiwa, bukan merupakan informasi yang sifatnya abstrak dari guru. Aktif : siswa terlibat aktif sejak dari perencanaan, pelaksanaan, dan proses evaluasinya.

HAKIKAT PERKEMBANGAN ANAK Holistik (fisik, mental, sosial, emosi) Terpadu (pengalaman, kehidupan, lingkungan) Saling terkait dan mempengaruhi

ARTI PEMBELAJARAN TERPADU PENDEKATAN BELAJAR MENGAJAR YANG MELIBATKAN BEBERAPA BIDANG STUDI UNTUK MEMBERIKAN PENGALAMAN YANG BERMAKNA KEPADA ANAK BERMAKNA = ANAK MEMPELAJARI KONSEP MELALUI : - PENGALAMAN LANGSUNG - MENGHUBUNGKAN KONSEP YANG SUDAH DIPAHAMI

PEMBELAJARAN TERPADU DITEKANKAN PADA : Tindakan nyata (bukan konsep, teori) Keterpaduan bergerak kontinum : dari Spontan ( intra bidang studi) ------- Terstruktur (antar bidang studi) Implementasinya di SD : - Tidak harus merubah kurikulum - Penekanan : - keterpaduan belajar - bukan keterpaduan kurikulum

ASPEK YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PT Aspek perkembangan peserta didik : fisik, intelektual, pribadi, sosial, emosional, dan moral Kesiapan guru sebagai penerjemah dan perancang kurikulum Iklim belajar telah bergeser : dari instruksional ----------- transaksional satu arah ----------------------- multi arah kurikulum formal ------------ kurikulum eksperimental orientasi kelompok --------- orientasi individu berpusat pada guru --------- berpusat pada siswa

LANDASAN PELAKSANAAN PT Progresivisme : - Pembelajaran seharusnya berlangsung alami - Pembelajaran sekarang tidak seperti keadaan dunia nyata, sehingga tidak memberi kebermaknaan kepada siswa. Konstruktivisme : - Pengetahuan dibentuk sendiri oleh siswa - Mengalami sendiri merupakan kunci utama untuk kebermaknaan. Developmentally Appropriate Practice (DAP) - Perkembangan harus disesuaikan usia dan individu meliputi perkembangan kognisi, emosi, minat, dan bakat siswa.

Landasan Normatif : - Hendaknya dilaksanakan berdasar gambaran ideal yang ingin dicapai oleh tujuan pembelajaran. Landasan Praktis : - Pelaksanaan hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi praktis untuk mencapai hasil yang optimal.

KARAKTERISTIK PT Berpusat pada anak Memberikan pengalaman langsung pd anak Pemisahan antar aspek bidang studi tidak begitu jelas Menyajikan konsep dari berbagai aspek dalam bidang studi Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat anak Bersifat luwes

PRINSIP PEMBELAJARAN TERPADU Tema tidak terlalu luas tapi mudah untuk memadukan banyak aspek (bidang studi) Tema harus bermakna, artinya dapat menjadi bekal anak untuk belajar selanjutnya Harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak Harus mampu mewadahi sebagian minat anak

PRINSIP PEMBELAJARAN TERPADU Mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang belajar Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku sesuai harapan masyarakat Mempertimbangkan tersedianya sumber belajar

PRINSIP PELAKSANAAN PT Guru jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam PBM Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas Guru harus akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam pelaksanaan

PRINSIP EVALUASI DALAM PT Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi sendiri, disamping bentuk evaluasi lainnya Guru perlu mengajak siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan

PRINSIP REAKSI Dampak pengiring belum tersentuh guru, maka : Guru dituntut mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga pembelajaran tercapai tuntas Guru harus bereaksi terhadap reaksi siswa dalam semua event, dan diarahkan ke suatu kesatuan utuh yang bermakna

Penggalian Tema Tema GBPP : terlalu sempit, kemungkinan : Siswa kurang perhatian Materi : - Peluang terjadinya keterpaduan akan terkebiri - Kegiatan belajar cenderung penyajian informasi secara sempit - Materi cepat selesai dengan sistem konvensional

Tema PT Menarik, siswa dilibatkan, rekayasa guru Cukup problematik, kegiatan pembelajaran luas Tujuan belajar: - komprehensip - tujuan pembelajaran lebih bermakna Memerlukan waktu lama, materi berkembang, inkuiri, bermakna

KELEBIHAN PT Pengalaman dan kegiatan belajar selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak Kegiatan yang dipilih sesuai dan bertolak dari minat dan kebutuhan anak Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak

KELEBIHAN PT Dapat mengembangkan keterampilan berpikir anak Menyajikan kegiatan yang prakmatis sesuai dengan permasalahan yang sering dijumpai dalam lingkungan anak Dapat mengembangkan keterampilan sosial (kerjasama, toleransi, dan respek terhadap gagasan orang lain)

KELEMAHAN PT Dalam pelaksanaannya guru dituntut aktif kreatif Dalam evaluasi guru dituntut melakukan evaluasi proses dan hasil Guru harus mengantisipasi terhadap dampak pengiring

BENTUK IMPLEMENTASI PT Ditinjau dari aspek yang dipadukan : - PT intra bidang studi yaitu : memadukan materi- materi pokok, PB/SPB, konsep/sub konsep, keterampilan, dan nilai dalam satu bidang studi - PT antar bidang studi yaitu : memadukan PB/SPB, konsep/sub konsep bidang studi yang satu dengan bidang studi yang lain

BENTUK IMPLEMENTASI PT Ditinjau dari cara memadukan materi Dilakukan oleh guru dan siswa Siswa diuntut mengorganisasikan materi sehingga menjadi satu kesatuan utuh Ditinjau dari perencanaan pemaduannya : Dapat dilaksanakan dengan perencanaan yang matang Dapat secara spontan

BENTUK IMPLEMENTASI PT Dilihat waktu pelaksanaan : Waktu tertentu : bila materi cocok secara terpadu Secara periodik : misal akhir semester Sehari penuh (integreated day = hari terpadu) : sehari penuh tidak ada pelajaran bidang studi Secara temporer : tidak menggunakan jadwal secara teratur

Model Keterhubungan (connected) : MODEL PT Model Keterhubungan (connected) : model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan : - konsep dengan konsep - satu tema dengan tema lain - satu keterampilan dengan keterampilan lain - ide semester dengan semester lain

Model Jaring laba-laba (Webbed) Yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik Tema ditetapkan dengan negosiasi antara guru+siswa atau guru +guru Tema disepakati - dikembangkan menjadi sub-sub tema - Harus dilihat kaitannya dengan bidang studi Sub tema dikembangkan menjadi aktivitas belajar

Model Keterpaduan (integrated) Yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi Caranya : - menggabungkan bidang studi - menetapkan prioritas kurikuler - menemukan keterampilan agar tdk terjadi tumpang tindih dalam bidang studi

MODEL – MODEL PT Secara konseptual perjalanan perkembangan model-model PT merupakan beberapa bagian dari 10 titik dari garis kontinum sebuah tahapan kurikulum. Berawal dari bentuk kurikulum tradisional ( mata pelajaran secara terpisah – model kurikulum yang berorientasi pada pelajaran yang sangat terpadu

3 model tersebut adalah : Model kurikulum yang berorientasi pada Satuan Pelajaran (Mapel) yang terpisah (Model Penggalan, Terkait, dan Sarang) 2. Model kurikulum yg berorientasi pada Lintasan beberapa Mapel (Model Urutan, Berbagi, Tematik, Untaian, dan Terpadu/integreated) 3. Model kurikulum yg berorientasi pada para siswa (Model Terlebur dan Jarinan kerja)

Perjalanan ke-10 titik tahapan perkembangan kurikulum yang disusun oleh YACOBS (1993). Model kurikulum yang berorientasi pada Satuan Mapel (Mapel) yang terpisah. - Model satu pelajaran disajikan secara terpisah. - Dalam model terpisah ini sebenarnya ada 3 bentuk PT walau masih sangat sederhana : a. Model penggalan/fragmen atau Fragmented Model (terpisah) b. Model Terkait (Connected Model) - Mengkaitkan konsep, topik, tapi masih dalam satu mapel - Misal dalam PKn dengan topik Bhineka Tunggal Ika dikaitkan dengan keimanan dan kesederhanaan

c. Model Sarang (Nested Model) Guru tetap memberikan mapel secara terpisah, tapi pada setiap mapel yang terpisah tsb sudah ada target-target multi keterampilan yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran untuk dicapai siswa. Topik : kegunaan panca indera (Mapel IPA) target guru untuk siswanya : - Keterampilan berpikir : ket. mengurutkan - Keterampilan sosial : ket. Berkomunikasi dan ket. cara mencari pusat kontrol bekerjanya panca indera. Ketiga model pembelajaran tsb merupakan satu titik kontinum dari bentuk kurikulum yang berorientasi pada mapel secara terpisah.

2. Model kurikulum yg berorientasi pada Lintasan beberapa Mapel 2. Model kurikulum yg berorientasi pada Lintasan beberapa Mapel. Dalam hal ini ada 3 model : Model Urutan (Sequenced Model) : Adalah beberapa topik dari suatu mapel diorganisasikan kembali dan diurutkan agar dapat bertepatan atau serupa dengan pada saat guru Mapel lain membahas topik yang mirip/serupa. Atau : beberapa guru membahas topik serupa pada saat memberikan Mapel yang berbeda-beda. - Misal Saat guru membahas Perang Padri (Sejarah), dan memberikan materi pantun dan sajak berkaitan perang tsb.(B. Ind)

b. Model Berbagi ( Shared Model) Model ini terfokus pada dua mapel yg secara bersama-sama diajarkan dg menggunakan konsep-konsep atau keterampilan-keterampilan yg tumpang tindih. Guru Sejarah dan PKn : - menggunakan beberapa ayat/pasal UUD 1945 (Pasal 30) - Membahas konsep yg tumpang tindih (nasionalisme, patriotik, pahlawan)

c. Model Terjala /Jaring Laba-laba (Webbed Model) Model ini dilaksanakan di TK yaitu model Tematik Di SD kelas rendah Tema : Keluargaku - Membahas pembuatan kartu keluarga - Membuat silsilah keluarga - Menghitung selisih usia ayah, ibu, nenek Pembelajaran menyenangkan dg aktivitas terpadu Media sederhana bisa dibuat siswa + guru

d. Model Untaian (Treaded Model) Pendekatan metakurikuler, digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran Misal : guru mempunyai target untuk membuat prediksi dalam suatu percobaan di laboratorium IPA, matematika, dan bahasa. Pada saat bersamaan guru IPS pun mempunyai target dalam meramalkan kejadian saat itu. Sehingga seluruh kegiatan siswa membuat prediksi tsb dari berbagai mapel akan membentuk suatu untaian keterampilan. Ini sulit dilaksanakan di SD - Misal “Sejauh mana yang telah kalian lakukan dalam kerja kelompok hari ini”

e. Model Terpadu (Integreated Model) Yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi Caranya : - menggabungkan bidang studi - menetapkan prioritas kurikuler - menemukan keterampilan agar tdk terjadi tumpang tindih dalam bidang studi

3. Model kurikulum yg berorientasi pada para siswa Fokus model ini tidak lagi terfokus pada mapel tapi sudah pada para siswa sbg individu-individu yg mempunyai kemampuan dan pengalaman yg berbeda-beda, dan sbg individu yg membentuk jaringan kerjasama. Model ini sangat rumit dan hanya bisa diterapkan di PT Model ini ada dua macam, yaitu model terlebur dan model jaringan kerja.

a. Model terlebur ( Immersed Model) Model terlebur adalah seluruh mapel merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individual. Para siswa menyaring sendiri seluruh konsep yg dipelajarinya melalui sudut pandang keahlian masing-masing dan meleburkan diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yg dijalaninya. Keterpaduan yg ada adalah keterpaduan yg ada dalam diri siswa sendiri. Misal : Mhs S-2 jurusan hubungan internasional, juga menekuni ilmu pemerintahan karena konsep-konsep yg ditekuni dan harus dikuasai itu sangat diyakini akan menunjang bidang ilmu yg menjadi pilihannya.

b. Model Jaringan Kerja (Networked Model) Dalam model ini, para siswa akan menyaring seluruh topik yg dipelajarinya melalui kacamata pengalaman mereka masing-masing, dan membangun hubungan internal/ke dalam yg akan membantu mereka menciptakan jaringan kerja sama diantara para ahli yg sesuai dg bidangnya. Dalam praktiknya dari ke 10 model tsb sangat bervariasi, mungkin kita tidak menemukan implemantasi kesepuluh model tsb secara tepat seperti dalam penjabaran konsepnya. Aplikasi dr berbagai model PT bisa sangat luwes Model yg cocok untuk SD : Connected dan Webbed.

Langkah pemilihan tema Mengidentifikasi tema yan sesuai dengan hasil belajar dan indikator dalam kurikulum Menata dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan tema Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tema tidak terlalu luas Memilih sub tema yang sesuai

Skenario Pembelajaran Terpadu Perencanaan - Penjajakan tema melalui curah pendapat - Penetapan tema - Pengembangan sub-sub tema

Tahap Pelaksanaan Pengumpulan informasi dengan membaca, wawancara, pengamatan, observasi. Ini dapat dilakukan secara indvidu maupun kelompok Pengolahan informasi Peyusunan laporan

Tahap Kulminasi Penyajian laporan Penilaian

Tahap Perencanaan Identifikasi tema Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mulai hari ini sampai dua minggu, setiap hari selama 40 menit akan mempelajari sesuatu yang baru Curah pendapat (brain storming)

3. Pengembangan tema Guru mengajak siswa untuk : - berdiskusi dan berpikir untuk menemukan ada tidak kaitan antara masalah yang satu dengan yang lain. - Jika ada, apa alasannya

Webbing : membuat jaring/garis penghubung bila masalah-malasah tsb ada hubungannya. Sbg tanda jika ada hubungan harus terlihat jelas tergambar seperti jaring laba-laba. Penetapan tema, masalah yang paling banyak mempunyai hubungan dengan masalah-masalah lain. Guru mengajak siswa untuk bersama-sama menetapkan tema

Tahap Pelaksanaan Identifikasi sub tema dari hasil curah pendapat, kembangkan menjadi sub tema atau sub-sub, tema Pembagian tugas : individu/ kelompok, bisa paralel atau komplementer

Guru memberikan informasi kepada siswa, spt: Dalam bentuk apa informasi diperoleh Bagaimana cara memperolehnya Dimana, dari siapa bisa diperoleh Guru hendaknya mengekang emosinya untuk memberi informasi sebelum siswa mancari, biarlah siswa menemukan sendiri

Pencarian informasi, sesuai tugas masing-masing siswa mencari sampai menemukan sendiri Pengolahan informasi, - dilakukan siswa dibimbing guru - hasil berupa : laporan, gambar, denah, bagan - hasil dipresentasikan di depan kelas - kesimpulan oleh guru dan siswa

Tahap Kulminasi Penyajian hasil - dilakukan setiap kelompok di depan kelas,ditanggapi oleh kelompok lain - Setiap kelompok membuat laporan tertulis

Evaluasi : Proses - kerasionalan argumen - kesediaan menjadi pendengar dan pembicara yag sopan - kekompakan kelompok dan produktivitasnya - partisipasi anggota - penggunaan bahasa yang baik dan benar - menghargai pendapat dan perbedaan

Produk kegiatan Laporan verbal tertulis - kelengkapan data - sistematika laporan - penggunaan bahasa yang baik dan benar (kosa kata, ejaan, tanda baca) Gambar, diagram, matrik, tabel - kemenarikan - kebermaknaan - keterkaitan - kejelasan

TERIMA KASIH SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES