Kemitraan Asian Agri-Petani Sawit

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Administrasi Pelayanan Publik
Advertisements

BUSINESS PROCESSES AND BUSINESS RISKS
TRANSFERABLE L/C v. BACK TO BACK L/C
PELAKSANAAN PENUGASAN AUDIT
MODEL KEMITRAAN.
Research in Information Systems Imbas Implementasi e-Procurement pada Kinerja Operasional.
© 2004 Prentice-Hall, Inc Chapter 13 Keputusan Sourcing dalam Supply Chain Supply Chain Management (2nd Edition)
AKSESIBILITAS DAN KEAMANAN PANGAN
DASAR-DASAR PENYUSUNAN BUSINESS PLAN
14. Strategi Menilai Manfaat Teknologi Informasi
PRICING MECHANISM & FUTURE MARKETS
MANAJEMEN RISIKO & TINGKAT KINERJA & KESEHATAN BANK
Information Systems, Organizations, and Strategy
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
Managing Software Requirements (manajemen kebutuhan perangkat lunak)
Chapter 10 Marketing.
Control Objectives for Information and related Technology
Project Procurement Management
Modul-Modul Paket ERP Presented by: Purdianta.
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat membuat diagram / skema untuk assessment setiap tahap pengembangan.
Komunikasi & Informasi
Lanjutan bab 3……………… Pertemuan 5.
ANALISIS STRATEGIS: MENENTUKAN POTENSI MASA MENDATANG MODUL 6 PERT. 19 S/D 21.
PENGANTAR AKUNTANSI MANAJEMEN
2. Klasifikasi Model Analisis Cost-Benefit
Electronic Business Pertemuan 1. E-Commerce merupakan suatu aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu.
INDONESIA INFRASTRUCTURE INITIATIVE IURSP – Monitoring dan Evaluasi IURSP – Monitoring and Evaluation Workshop 3 Steve Brown VicRoads International Projects.
1 INTRODUCTION Pertemuan 1 s.d 2 Matakuliah: A0554/Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Tahun: 2006.
BINUS Core Competencies. I. Business Acumen The ability to make good judgment and quick decision to improve results based on understanding ones role in.
Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi
To accompany A Framework for Marketing Management, 2nd Edition
DEP. EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
Pert. 16. Menyimak lingkungan IS/IT saat ini
Keputusan Perencanaan Strategi
Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Project Scope Management
By : Dr. Ir. F. Didiet Heru Swasono, M.P. SMT GASAL_2014/2015
Supply Chain Management (SCM) E-Business dan Supply Chain
Predicting Reputation Risks
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
Bedah Kasus 2 Sertifikasi Hutan COMPLETE….
MANAJEMEN PENJUALAN HUBUNGAN PELANGGAN
Pertemuan 1 Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si
Pertemuan 1 Dadang Munandar, M.Si
Evaluasi Pelatihan.
Pendahuluan.
Manajemen Keuangan Universitas Komputer Indonesia 2012
Rancangan Tahapan Perkuliahan Sistem Informasi Manajemen- Perusahaan
Participatory video focuses on the participation of primary stakeholders (target beneficiaries of development interventions) in producing and discussing.
Matakuliah : T0604/Pengantar Teknologi Informasi
Aditia Sovia Pramudita, S.T., M.B.A
Strategi & Pengukuran Manajemen Pengetahuan
MANAJEMEN DAN SUPERVISI USAHA KELOMPOK KECIL DAN MENENGAH (UKKM)
Studi Kasus KEBIJAKAN KEHUTANAN COMPLETE….
KISI MID SEMESTER APRIL 2014.
MANAJEMEN RISIKO & TINGKAT KINERJA & KESEHATAN BANK
Supply chain management
MANAJEMEN PEMASARAN.
4 plan.
MANAJEMEN DAN SUPERVISI KELOMPOK USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKK&M)
Pendahuluan.
KISI MID SEMESTER APRIL 2015.
MEMBANGUN COMPETITIVE Functional Level Strategy
Proyek Pengembangan Sistem Informasi
Evaluasi Pelatihan.
AGROFORESTRY.
Manajemen Proyek
PENGENDALIAN RISIKO & MUTU PADA USAHA/INDUSTRI KECIL
Katalog KPI dan Presentasi Balanced Scorecard. Daftar Isi : 1. Tabel KPI Manajer HRD 2. Sampel Katalog KPI 3. Presentasi Performance Appraisal Berbasis.
Transcript presentasi:

Kemitraan Asian Agri-Petani Sawit Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Kemitraan Asian Agri-Petani Sawit Dalam perspektif Ilmu Agribisnis Oleh Dr. Ir. SUHARNO, M.A.Dev

Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional 1. Pendahuluan : Kemitraan adalah persetujuan mengenai tindakan bisnis berisi secara khusus pertukaran komitmen antara petani (sebagai penjual hasil pertanian) dan perusahaan sebagai pembeli berikut ketentuan lain yang melekat. Sebagai bentuk rekayasa kelembagaan, kemitraan semakin populer sebagai solusi kelembagaan bisnis ditengah semakin terkonsentrasikannya bisnis dan semakin ting gkat persaingan disektor sgribisnis.

Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional 1. Pendahuluan : Dari perspektif ilmu agribisnis kemitraan adalah tool andalan untuk keterkaitan bisnis antar pelaku dalam rantai nilai komoditi*). Karena format kemitraan tidak bisa berlaku di semua tempat, maka sangat penting untuk menemukan intisari nilainya agar bisa diterapkan pada siste yang membutuhkan. Menarik pelajaran dari kisah sukses adalah cara yang efektif, untuk itu mempelajari kemitraan AA sangat relevan Oleh Goldberg (1957, 1974): Agribisnis adalah ilmu koordinasi

Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Sebagai sebuah model bisnis kemitraan ditandai oleh aturan kesepakatan yang logis tentang bagaimana insan bisnis menciptakan, menyerahkan dan menangkap nilai… Namun rumusan baku (cakupan, ukuran, faktor sukses, dll) tentang kemitraan sebagai model bisnis yang tepat perlu diusahakan dengan seksama.

Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional 2. Tujujuan Dengan mempelajari apa yang ditunjukkan oleh Asian Agri dan membandingkan dengan pola kemitraan rujukan tujuan paparan ini adalah menemukan pokok pembelajaran tentang kemitraan yang berhasil.

Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional 3. Methoda : Membandingkan AA dengan pola kemitraan rujukan, khususnya mengenai pertanyaan: Apa karakter fundamental pada kemitraan agribisnis ? kondisi apa yang mendorong keberhasilan kemitraan? kondisi apa yang mendorong kegagalan kemitraan?

Kemitraan dalam bentuk Manajemen Model Bisnis Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Konteks fundamental 1: Kemitraan sebagai model bisnis Kesepkatan kontraktual antar mitra dalam agribisnis: kewajiban penjual (petani) sebagaimana disepakati (harga, volume, delivery, mutu, dll kewajiban pembeli (perusahaan AGB) Model bisnis usahatani (kecil, menengah) Manajemen Kemitraan Model bisnis perusahaan pembeli (traders, processors) Basics of contract relations Kemitraan dalam bentuk Manajemen Model Bisnis Landasa legal Komitmen sukarela Kesepakatan : formal atau inormal, dalam bentuk verbal atau tertulis Kontrak bisa secara individual, bisa berkelompok Deskripsi kewajiban/komtenmen bisa samar bisa spesifik dan logis Kontrak bisa diperbarui tiap musim atau dibuat jangka panjang Spesifikasi bisa didasarkan pada negosiasi tiap kasus atau mengikuti ketentuan praktis sektor yang berlaku

Manfaat transaksional Manfaat bagi perusahaan pembeli Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional PRODUKSI PERDAGANGAN PENGOLAHAN KONSUMSI Manfaat Kemitraan Reduction of the market access risk Transfer of knowledge and technologies Improved income and livelihood Reduction of supply (raw material) risks Assurance of product quality/ traceability Facilitation of access to new markets Manfaat transaksional Reduction of unit production costs Reduction of unit transaction costs Reduction of post-harvest losses Bagi petani Manfaat bagi perusahaan pembeli Source: Will (2012); http://suedwind-institut.de/fileadmin/fuerSuedwind/Publikationen/2012/2012-25_05_Will_Inklusive_Geschaeftsmodelle.pdf

Pemilihan model bisnis dan rencana bisnis Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Pemilihan model bisnis dan rencana bisnis Pada tiap kasus diperlukan kajian individual tentang keadaan setempat mengikuti asas: Kesetaraan dan transparansi Rencana bisnis dan rencana manajemen Manfaat kontrak (insentif atas ketaatan dan komitmen) Mekanisme/cara penyelesaian sengketa Value Chain (VC) analysis focusing on: Economics (value-added, profit margins, production & transaction costs, etc.) Social impacts Environmental impacts Selection of business model based on principles: CF business plan: Brief analysis, objectives, business partners, product requirements, marketing/ development/ financial plans, funding CF Management plan: Field operations plan, staffing, responsibilities Farming contract: Legal obligations (freedom to contract, good faith, force majeure, performance, non-performance, dispute settlement) Farmers’ and buyers’ obligations Pricing, marketing & payment terms Source: Will and Rockenbauch (2012); http://www.rural21.com/uploads/media/rural2012_04-S31-31_01.pdf

Kemitraan yang mungkin Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Prinsip dan Model Kemitraan yang mungkin Source: Technoserve and IFAD (2011); http://www.ifad.org/ruralfinance/pub/technoserve.pdf ; p.3

CF fundamentals: Kecocokan kemitraan untuk beberapa komoditi Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional CF fundamentals: Kecocokan kemitraan untuk beberapa komoditi Source: Technoserve and IFAD (2011); http://www.ifad.org/ruralfinance/pub/technoserve.pdf ; p.10

Faktor Keberhasilan dan Kegagalan : internal kemitraan Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Faktor Keberhasilan dan Kegagalan : internal kemitraan Faktor pembawa Keberhasilan : Trust & scope of negotiation: trust is the foundation for success; trust builds on fair give-and-take relations & equal voice Economic viability & incentives: CF is a commercial agreement that can only be viable and sustainable if farmers & buyers realise a cost-benefit-‘plus’ CF arrangements & risks: CF bears risks requiring arrangements for sharing ownership as well as distributing and minimising risks of conjoint investments Technology transfer & innovation: adoption of technologies & innovations can stimulate productivity and chain efficiency, provided embedded or external services contribute to building required capacities Investment climate & external support Sound analysis & planning Penyebab Kegagalan : Ill-informed investment decision-making & lack of awareness on business risks Producers/ buyers relying on development partners for business decision-making Low productivity and trade-off between household food security and CF crops Uneven negotiation power & intransparent communication by buyers Contract default by farmers or buyers due to lack of trust, short-sighted opportunistic behaviour overriding possible long-term benefits Failure to build solutions for contract default into contracts (dispute resolution mechanisms or insurance against external risks)

Faktor Keberhasilan dan Kegagalan: faktor eksternal Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Faktor Keberhasilan dan Kegagalan: faktor eksternal Faktor pembawa Keberhasilan : Monetary incentives reduced transaction costs thanks to direct linkages (e.g. reduced screening and default costs) reduced price risk for agreed quota based on preagreed prices or price calculation formula Non-monetary incentives specific crop characteristics (e.g. perishability requiring efficient collection and delivery) better access to up-market segments requiring compliance with (local/ global) standards Penyebab Kegagalan : ample market imperfections fragile vertical linkages along the value chains result in high production and marketing risks for producers and high supply and sales risks for buyers inadequate road and market infrastructure Failure to access to rural finance services, necessary investments Weak rule of law Unfavourable macroeconomic conditions

Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Structure and content Conceptual foundations: Definitions Incentives & disincentives Conditions for success & failure CF business models Crop suitability Phase 3: Sustain & grow Step 7: Continuous improve- ment for sustainability Step 8: Generic growth through up-scaling Phase 2: Implement & learn Step 4: Contract negotiation & acceptance Step 5: Start-up of field operations Step 6: Monitoring, feed- back & learning Sumber: GIZ Contract Farming handbook Phase 1: Initiate & plan Step 1: Decision to develop a CF scheme Step 2: Assessment of capacity dev. needs Step 3: Development of a CF business plan Facilitation of CF: Justification & objectives Principles and approaches Facilitator profiles Sumber: GIZ Contract Farming handbook

Model bisnis kemitraan Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional economically viable socially equitable ecologically durable Kemitraan : adalah sebuah inovasi model bisnis adalah adalah kesempatan tetapi juga tantangan Sebagai sebuah usaha yang berhasil akan ditandai oleh: Model bisnis petani (keluarga, kelompok, koperasi) Model bisnis kemitraan Model bisnis mitra (pedagang atau pengolah)

Prinsip Pandu dalam Kemitraan: Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Prinsip Pandu dalam Kemitraan: Common purpose ensuring win – win solution Adherence to a legal framework Clear documentation Readability of contracts Due attention and review Disclosure Transparency in price

Prinsip Pandu dalam Kemitraan: Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Prinsip Pandu dalam Kemitraan: Determination Transparency and fairness in clauses relating to quality Fairness in risk sharing: force majeure and contractual flexibility Prevention of unfair practices in buyer-farmer relation Honoring contractual term Open dialogue Clear mechanism to settle disputes

KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI Skema manajemen kemitraan petani Asian Agri meliputi: Mengikuti skema yang disediakan pemerintah : AA mendapat hak guna lahan AA berkomitmen terhadap pembangunan plasamasnis Plasma menerima kredit pemerintah dan AA menyediakan “embedded services (“aneka bimbingan”” Pelatihan tentang cara mengoptimalkan produksi dan konsep High Conservation Value Forest (HCVF), serta pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan serta kabut, Bantuan dalam penyediaan pupuk, pelatihan keterampilan lain untuk membantu dengan mata pencaharian petani seperti peternakan sapi dan budidaya ikan, dll)

KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI Skema manajemen kemitraan petani Asian Agri meliputi: Kesepakatan bisnis tentang, produk, mutu, harga, penyerahan pengelolaan infrastruktur seperti jalan dan jembatan Kepemilikan lahan setelah 48 bulan Bantuan \ dalam adil dan transparan dalam penentuan harga Tandan Buah Sega (TBS): bagaimana mekanismenya?

KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI Dampak sosial ekonomi bagi petani peserta

KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI Tanggapan thd skema Skema manajemen kemitraan petani Asian Agri: Banyak aspek yang menjadi sumber kegagalan sebuah kemitraan sudah ditangani dengan serius oleh kemitraan AA – petani Pola kemitraan AA – PETANI dengan sadar juga mengusahakan pengelolaan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, serta 4 issue pokok yang menjadi kritik sistem ini yaitu (OECD, 2014) Issue keberlanjutan, khususnya keragaman hayati Perlakuan adil kepada petani mitra Ketergantungan pada pasar ekspor Kerentanan yang tinggi atas perubahan iklim

KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI Tanggapan thd skema Skema manajemen kemitraan petani Asian Agri: Dengan transparansi dan advokasi atas aspek aspek tersebut (let the facts speak) : penilaian akan berbalik pada response yang positif

KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI Kesimpulan : Dengan keyakinan bahwa hal itu bisa diatasi bisa disimpulkan bahwa pola kemitraan AA – petani mempunyai kinerja yang spiritnya bisa diaplikasikan ke sistem agribisnis lain, khususnya untuk komoditi yang sesuai.