Proses Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia & Peranan Pedagang dan Ulama
Proses masuk dan berkembanganya Islam di Indonesia
Awal Penyebaran Islam Awal pertumbuhan islam di Saudi Arabia dalam suasana ketidakteraturan yang lazim disebut zaman jahiliyah. Ditengah-tengah ketidakteraturan tersebut, Islam muncul dan disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam, mulai usia 40 tahun sampai dengan wafatnya tahun 632 M, dalam usia 63 tahun. Saat beliau wafat, pengaruh Islam sudah meliputi hampir seluruh suku bangsa di wilayah Arab Pusat perkembangan Islam Kota Madinah
Awal Penyebaran Islam Agar masyarakat menjadi kuat dan stabil, Nabi Muhammad SAW meletakaan 3 dasar kehidupan sosial yaitu : Pembangunan masjid : selain untuk temapt shalat, masjid menjadi sarana pengikat persatuan di kalangan muslim Persaudaraan sesama muslim (Ukhuwah islamiyah) Hubungan persahabatan dengan sesama bukan muslim, seperti kaum yahudi dan kristen Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, kedudukan beliau digantikan oleh empat khalifah (Khulafa’ur rasyidin) yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib
Saluran Islamisasi Perdagangan, melalui pedagang-pedagang Arab, Persia, dan Gujarat, masyarakat Indonesia mengenal Islam. Perkawinan, pedagang-pedagang Islam yang menetap selanjutnya mendirikan perkampungan dan sebagian dari mereka menikahi wanita-wanita Indonesia Pendidikan, dilakukan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren sehingga menampung pemuda dari berbagai daerah menimba ilmu agama Islam
Saluran Islamisasi Dakwah, para santri yang sudah tamat dari pesantren, mulai berdakwah menyebarkan agama islam di daerahmya masing-masing Kesenian, melalui pertunjukan wayang dan seni gamelan, Islam disebarkan oleh para wali atau mubalig
Saluran Islamisasi Proses penyebaran pengaruh Islam di Indonesia berjalan dengan lancar karena : Syarat-syarat masuk Islam sangat mudah Upacara-upacara dalam Islam sangat sederhana Islam tidak mengenal kasta, semua orang dinilai sama kedudukannya Penyebaran Islam disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat Jatuhnya Sriwijaya dan Majapahit memperlancar penyebaran Islam
Bukti Masuknya Islam ke Indonesia Sumber Berita Dari Luar Negeri Berita dari Arab Berita dari India Berita dari Eropa Berita dari Cina
Bukti Masuknya Islam ke Indonesia Sumber Berita Dari Dalam Negeri Batu Nisan Fatimah binti Maimun Makam Sultan Malik al Saleh Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim
Peranan Pedagang dan Ulama dalam Proses Penyebaran Islam di Indonesia
Peranan Pedagang Penyebaran agama Islam di Indonesia yang dilakukan oleh para pedagang, secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : Mula-mula para pedagang berdatangan ke pusat-pusat perdagangan Kemudian mulai ada yang bertempat tinggal, baik sementara maupun menetap Lambat laun tempat tinggal mereka berkembang menjadi perkampungan muslim dari negeri asing yang disebut pekojan
Peranan Pedagang Status sosial yang tinggi, memudahkan mereka mengawini pribumi, baik rakyat maupun anak bangsawan Sebelum pernikahan, calon isteri di-Islam-kan terlebih dahulu dengan mengucapkan dua kalimat syahadat Lambat laun berkembang perkampungan, masyarakat, dan kerajaan Islam
Peranan Ulama Wali adalah orang yang pengetahuan dan penghayatan agama Islamnya sudah mendalam dan sanggup berjuang untuk kepentingan Agama tersebut. Para wali mendapat gelar Waliullah (orang yang sangat dikasihi Allah)
Peranan Ulama Maulana Malik Ibrahim Beliau keturunan Arab dan berasal dari Turki. Datang ke Jawa Timur tahun 1379 dan meninggal pada tahun 1419. menguasai ilmu agama secara mendalam dan ahli dalam bidang tata negara. Penyebaran Islam secara halus, tidak menentang adat istiadat penduduk asli yang masih memeluk Hindu-Buddha
Peranan Ulama Sunan Ampel Sunan Ampel berasal dari Jeumpa, Aceh, dengan nama kecil Raden Rahmat. Beliau datang ke Jawa pada tahun 1421 M menggantikan Maulana Malik Ibrahim Beliau mendirikan pesantren di Ampel Denta, Surabaya. Sunan Ampel juga ikut mendirikan Masjid Agung Demak (1479M). Sunan Ampel dimakamkan di Ampel Surabaya
Peranan Ulama Sunan Drajad Sunan Drajad adalah Putra Sunan Ampel, lahir di Surabaya dengan nama kecil Raden Qosim. Beliau adalah pencipta Gending Pangkur dan juga seorang penyebar Islam yang berjiwa sosial dan dermawan. Sunan Drajad dimakamkan di daerah Lamongan
Peranan Ulama Sunan Bonang Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, lahir di Surabaya tahun 1465, dengan nama kecil Raden Makdum. Sunan Bonang wafat tahun 1525 dan dimakamkan di Tuban. Beliau pencipta Gending Durma
Peranan Ulama Sunan Giri Syekh Maulana Ainul Yakin, dengan nama kecilnya Raden Paku, adalah putra Syekh Maulana Ishak yang mendirikan pesantern di Giri, sehingga lebih populer dengan sebutan Sunan Giri Sunan Giri tidak hanya menyebarkan agama Islam di Jawa, tetapi juga ke pulau-pulau sekitar Jawa Timur bahkan sampai Maluku. Beliau pencipta permainan anak-anak yang berjiwa Islam seperti ilir-ilir, jamuran ,dan cublak-cublak suweng
Peranan Ulama Sunan Kalijaga Nama kecilnya Raden Mas Syahid. Beliau lahir di Tuban, Jawa Timur, sebagai putra Tumenggung Sahur Wilatikta, Adipati Tuban. Sunan Kalijaga adalah seorang wali, mubalig, pejuang, pujangga, dan filsuf yang berjiwa besar. Sunan Kalijaga menyiarkan agama Islam melalui cerita wayang. Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu, dekat Demak
Peranan Ulama Sunan Kudus Nama kecil Sunan Kudus adalah Sayyid Ja’far Shodiq, berasal dari Palestina. Beliau datang ke Jawa pada tahun 1436 M. Daerah penyebaran Islam di pesisir Jawa Tengah. Beliau seorang pujangga, pandai mengarang, pencipta gending Mas Kumambang dan Gending Mijil. Pernah menjadi Senapati Kerajaan Islam Demak
Peranan Ulama Sunan Muria Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga, dengan nama kecil Raden Umar Said. Beliau ikut mendirikan masjid Demak dan ikut membantu berdirinya Kerajaan Islam Demak. Beliau wafat dan dimakamkan di puncak gunung muria (wilayah utara Jawa Tengah)
Peranan Ulama Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah atau lebih populer dengan sebutan Sunan Gunung Jati, berasal dari Palestina. Datang ke Pulau Jawa pada tahun 1436 M. Beliau memiliki banyak nama diantaranya Muhammad Nurudin, Faletehan, Syah Nurullah, dan Makhdum Jati. Beliau diangkat sebagai panglima perang kerajaan Demak dan ditugaskan di Jawa Barat. Beliau mendirikan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan di Gunung Jati,Cirebon
Peranan ulama Dakwah Islam juga dilakukan oleh beberapa ulama besar di pulau lain di Indonesia : Dato’ri Bandang, ulama yang berdakwah dan menyebarkan agama Islam di daerah Gowa, Makassar Dato’ Sulaeman, ulama yang berdakwah dan menyebarkan agama Islam di daerah Sulawesi Tengah dan Utara Tuan Tunggang ri Parangan, ulama yang berdakwah dan menyebarkan agama Islam di Kalimantan Timur
Terima Kasih Atas Perhatiannya…