Academic Writing Cleoputri Yusainy, PhD
Academic writing is so bad on so many levels for so many reasons. Menulis bukan merupakan perilaku alamiah. Langkah awal untuk menjadi penulis yang baik adalah dengan menjadi pembaca yang baik. http://stevenpinker.com/publications/ sense-style-thinking-persons-guide- writing-21st-century
Referensi American Psychological Association. (2010). Publication Manual of the American Psychological Association (6th ed.). Washington: American Psychological Association. http://www.apastyle.org/manual/ Pinker, S. (2014). The sense of style: The thinking person's guide to writing in the 21st century. New York: Viking Adult. Stenberg R.J., & Stenberg, K. (2010). The psychologist’s companion: A guide to writing scientific papers for students and researchers (5th ed.). New York: Cambridge University Press.
Misconceptions about psychology papers Menulis adalah pekerjaan rutin yang butuh banyak waktu tetapi sedikit kreativitas. Hal terpenting adalah apa yang kita tuliskan, bukan cara penulisan. Semakin panjang tulisan, semakin baik. Tujuan utama tulisan ilmiah psikologi adalah mempresentasikan fakta dan informasi. Negative results (hasil yang tidak mendukung hipotesis) tidak akan memiliki nilai.
Academic writing: Apa yang dicari oleh penguji?
Academic writing: Apa yang dicari oleh penguji? Kajian pustaka (studi literatur). Metodologi. Presentasi hasil. Diskusi dan simpulan. Kamus besar Bahasa Indonesia dalam jaringan http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
Periksa apakah Anda? Tidak memberikan konteks? Memakai contoh yang tidak relevan? Memberi penekanan berlebihan pada informasi yang tidak penting? Memakai jargon, istilah, singkatan, dll. yang tidak dijelaskan artinya? Menyembunyikan fakta tertentu? Memanipulasi fakta tertentu? Memiliki bukti yang cukup? Mengajukan bukti yang berlebihan?
Kajian pustaka Sejauh mana pustaka yang dikaji relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis? Penulis terjebak pada sindrom, “Inilah segala yang saya ketahui tentang x”? Adakah link yang dibuat secara eksplisit antara pustaka dengan metodologi yang dipilih penulis? Adakah rangkuman aspek esensial dari studi sebelumnya yang dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan penulis? Adakah kajian kritis dari pustaka sebelumnya, ataukah penulis sekadar mendeskripsikan pustaka tersebut?
Kajian pustaka yang baik Punya struktur yang logis. Punya fokus dan arah yang jelas. Argumentasi berimbang. Atensi pada detil Reflektif. Bersifat kritis, bukan sekadar deskriptif. Akurat dalam pemakaian referensi dan kutipan. Akurat dalam pemakaian istilah, tata bahasa (S-P-O-K), dan tanda baca. http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php Daftar pustaka yang lengkap (APA, 2010).
Kritisi studi terdahulu “Kondisikan” pembaca dengan tanyaan, masalah, dan keterbatasan studi terdahulu. Akan tetapi, satu hal yang hingga kini masih menjadi persoalan, adalah apakah… Kelemahan mendasar dari penelitian sebelumnya adalah … Masalah utama yang muncul dari hasil studi sebelum ini adalah… Meskipun demikian, ada inkonsistensi dalam argumen yang diajukan oleh peneliti sebelumnya.
Metodologi Apakah penulis seperti memindahkan materi dari buku metodologi penelitian? Apakah metode pengumpulan data sesuai dengan permasalahan yang ingin dijawab? Sadarkah penulis akan keterbatasan dari metode yang digunakan? Sesuaikah teknik analisis yang digunakan? Sudahkah penulis memilih metode yang terbaik? Apakah penulis memberikan justifikasi yang adekuat untuk metode yang ia pilih?
Presentasi hasil Apakah hipotesis sudah benar-benar diuji? Apakah hasil yang diperoleh relevan dengan tanyaan yang diajukan? Apakah level dan bentuk analisis yang digunakan sesuai dengan data? Bisakah hasil dipresentasikan secara lebih jelas? Sudahkah penulis mengidentifikasi dan merangkum pola dan kecenderungan hasil yang ia peroleh?
Kesalahan umum dalam presentasi tabel dan gambar Teks merupakan duplikasi dari hasil yang disajikan dalam tabel dan gambar. Tabel dan gambar “mendadak muncul” tanpa diberi referensi pada teks. Presentasi tabel dan gambar tanpa diskusi lebih lanjut. Ingat: JUDUL tabel dan gambar harus bisa berdiri sendiri, terpisah dari teks.
Diskusi dan simpulan Sadarkah penulis akan keterbatasan penelitian yang ia lakukan? Sudahkah penulis mendiskusikan temuan utama dari hasil penelitiannya? Temuan tambahan? Adakah kaitan yang dibuat dengan pustaka? Adakah bukti upaya penulis untuk membangun teori atau mengkonseptualisasikan ulang masalah yang ia uji? Adakah spekulasi yang dibuat penulis? Apakah spekulasi ini memiliki dasar?