Dr. Syamsul Maarif aganefo Sosiologi Politik
Pokok Bahasan Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Politik Pendekatan Sosiologis pada Politik Kekuasaan Pilar Kekuasaan : Negara, Pasar, Masyarakat Sipil dan Media Sosialisasi Politik Partisipasi Politik Komunikasi Politik
I. Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Politik Pengertian Sosiologi Pengertian Politik Pengertian Sosiologi Politik Kajian Multidisiplin
A. Pengertian Sosiologi Sociology berasal dari Bahasa Latin “socius”, atau masyarakat dan Bahasa Greek “lógos” = "knowledge“ atau studi tentang. Jadi, sosiologi = “….the systematic and scientific study of society, including patterns of social relationships, social action, and culture”. = “….. the study of people and how we interact with others”. = “… pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat”. Sosiologi mempelajari masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. = “the study of the social lives of humans, groups and societies. = “… studying society, including economic, political and cultural systems, has origins in the common stock of human knowledge and philosophy”.
Pokok Bahasan Sosiologi Durkheim, Fakta sosial: Cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu, dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Contoh : bunuh diri merupakan fakta sosial, karena bersumber pada masyarakat. Max Weber, Tindakan sosial: Perilaku manusia yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya dengan mempertimbangkan perilaku orang dan berorientasi pada orang lain. Sosiologi bertujuan untuk memahami (verstehen) tindakan sosial.
3. C.W. Mill, The sociological imagination, imajinasi sosiologi untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Imajinasi sosiologi memerlukan personal trouble dan public issues 4. Peter Berger, sosiologi untuk memahami masyarakat, interaksi sosial, sistem sosial bekerja. 5. Inkeles, mempelajari hubungan sosial, institusi, dan masyarakat
J. Habermas, communicative action, bertujuan membantu manusia dalam bertindak bersama dalam rangka pembebasan, dengan metode dasar reflektif kritis atas sejarah subyek manusiawi Pitirim Sorokin, sosiologi = ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral). 8. JAA Von Dorn dan CJ Lammers , sosiologi = ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
9. Paul B. Horton, sosiologi = ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.. 10. Selo Sumardjan dan Soeleman Soemardi , sosiologi = ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial 11. Soejono Sukanto, sosiologi = ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. 12. Robert Lawang, How Society possible ?
Pembagian Sosiologi Comte, Statika dan dinamika sosial Durkheim, sosiologi ekonomi, agama, ekonomi, politik, kota, desa, pendidikan dsb. R. Collins, makro (kelompok sekunder dst) dan mikro (individu, kelompok primer) sosiologi, berdasarkan waktu dan ruang. Lenski, mikro-meso-mikro sosiologi.
B. Pengertian Politik 1. Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan kenegaraan. 2. Seely dan Stephen Leacock, ilmu politik merupakan ilmu yang serasi dalam menanggani pemerintahan.
3. Paul Janet, ilmu politik sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip- prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N. Gilchrist. 4. Lasswell, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan kekuasaan, siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana ? 5. David Easton, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pola-pola kekuasaan, aturan dan kewenangan
Miriam Budiardjo menyatakan ada 5 obyek ilmu politik, yaitu : 1. Negara (state), organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. 2. Kekuasaan (power), kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku. 3. Pengambilan keputusan (decision-making), keputusan (decision) adalah membuat pilihan di antara beberapa alternatif pengambilan keputusan (decision-making) menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu dicapai.
4. Kebijaksanaan umum (public policy), kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok politik dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan. Pihak yang membuat kebijakan memiliki kekuasaan untuk melaksanakannya. 5. Pembagian (distribution), nilai adalah sesuatu yang dianggap baik atau benar, sesuatu yang diinginkan, sesuatu yang berharga
C. Pengertian Sosiologi Politik 1. Duverger (1989), Fenomena kekuasaan dalam kelompok manusia (negara, organisasi, komunitas dsb) 2. Nash (2000), relasi kekuasaan dalam negara dan masyarakat 3. Maran (2001), studi tentang kekuasaan dalam suatu sistem sosial Sosiologi politik merupakan studi tentang relasi kekuasaan antar aktor dan struktur politik dalam suatu sistem sosial khususnya negara.
Perbandingan Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Lainnya Dengan Ilmu-Ilmu Alam Fisika Biologi Kimia Dll. Dengan Ilmu Sosial lainnya Ekonomi Sejarah (Ilmu) Politik Psikologi Antropologi Karya sosial (Kesejahteraan Sos)
Ilmu politik adalah ilmu tentang kekuasaan. Duverger: Perbedaan antara sosiologi politik dan ilmu politik hanyalah bersifat administratif dan pedagogis. Ilmu politik adalah ilmu tentang kekuasaan. Kekuasaan adalah seluruh jaringan lembaga-lembaga (institutions) yang mempunyai kaitan dengan otoritas, dalam hal ini suasana dominasi beberapa orang dengan orang-orang lainnya;
Aspek kekuasaan Aspek konflik (antagonis), yakni kekuasaan sebagai biang konflik dan alat untuk menindas Aspek integratif, yakni memihak dan melindung kepentingan bersama (menegakkan ketertiban dan keadilan).
Sosiologi Politik: Studi tentang fenomena kekuasaan di dalam setiap pengelompokan manusia, bukan hanya di dalam negara (nation-state). Masing-masing kelompok manusia mewujud ke dalam suatu struktur (struktur politik), di mana aspek konflik dan integrasi dari kekuasaan saling memainkan peran.