1
Apa pun yang dilakukan manusia selalu dilakukannya demi tujuan. Akhir Sementara 2
Tujuan Sementara hanya sarana untuk tujuan lebih lanjut. Misalnya, orang yang mengikuti ujian dengan tujuan lulus dan memeroleh ijazah. Ijazah merupakan sarana untuk mendapatkan Perguruan Tinggi yang ingin dirujuk. Tujuan Akhir sesuatu yang kalau tercapai, tidak ada lagi yang masih diminati selebihnya, tetapi selama belum tercapai, manusia belum akan puas dan tetap masih mencari. 3
4
dua tujuan akhir yang SALAH Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan Kalau ia tersohor karena mutu dan prestasinya. Itulah yang harus diusahakan bukan nama tersohornya. 5
Orang tidak dapat langsung mengusahakan kebahagiaan. Yang harus diusahakan adalah suatu kelakuan yang akan menghasilkan kebahagiaan. menyangkut Nikmat Perasaan Sakit BAHAGIA 6
bangga dan gembira berbuat baik sedih dan malu melakukan sesuatu yang buruk 7
8
9 Orang yang gagal pendidikan moralnya orang yang menikmati perbuatan yang tidak baik ORANG GAGAL merasa berat dan susah melakukan yang baik ORANG GAGAL
10 Setiap perbuatan yang berhasil dengan sendirinya dinikmati, sedangkan perbuatan yang gagal dengan keterarahan membuat sakit. Kualitas perbuatan menentukan kualitas nikmat Perbuatan yang luhur memberikan nikmat yang luhur perbuatan yang keji memberikan nikmat yang keji
11 Kalau manusia mau mencapai hidup bermutu :
12 1.mengembangkan diri dalam tindakan → dimensi hakiki kemanusiaan Kemampuan itu menuntut keterlibatan untuk membuktikan diri Kemampuan itu masih tersembunyi, kemampuan perlu dikembangkan secara aktif 2. membuat nyata kemampuan dan bakat yang dimiliki perlu menerima diri karena keterbatasannya manusia tidak putus semangat apabila bertemu dengan sesuatu yang tidak bisa diatasi Narima (Jawa ) : watak yang kuat, ulet, dan tidak cepat putus asa
13 pengembangan diri berani tantangan potensinya nyata bahagia
14 manusia tahu : menata hidup memberi prioritas memberi fokus Dimensi hakiki kemanusiaan manusia : Dimensi rasionalitas dikembangkan dengan menjalankan hidup dalam semua seginya dengan sadar, reflektif, terbuka, dan kritis Dimensi sosial dikembangkan dengan ikut bertanggung jawab dalam urusan masyarakat HIDUP MAU BERMAKNA
15 Orang yang memiliki keutamaan menjadi manusia utama yang berbudi luhur. 1. keutamaan dalam berpikir keutamaan intelektual adalah kebijaksanaan (phronesis) Kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari : kelakukan yang bijaksana kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi secara “bijaksana” 2. keutamaan dalam bertindak Kebijaksanaan tidak dapat dipelajari Orang menjadi bijaksana karena belajar dari pengalaman dan kebiasaan dalam bertindak tepat dan etis dalam berbagai macam situasi Membuat manusia menjadi pandai dan benar dalam membawa diri dan berkomunikasi dengan orang lain
16 Manusia yang mau mengembangkan keutamaan Harus membiasakan diri untuk bertindak menurut keutamaan itu. Manusia bertindak menurut keutamaan akan menjadi bagaikan kodratnya. Manusia yang memiliki keutamaan Perbedaan orang kuat dan lemah adalah dalam sikap moral meletakkan keutamaan.
17 didukung oleh pendidikan yang diterima, baik formal maupun nonformal Pembiasaan Mantap dengan diri sendiri Memiliki keutamaan Hal yang benar- benar bernilai daripada sekadar merangsang Tahu memilih Pendidikan : lebih daripada semacam pengkondisian Pembiasaan : belajar melakukan sesuatu secara rutin, gampang, dan seakan-akan dengan sendirinya merupakan unsur penting dalam pembangunan karakter seseorang
18 Hidup yang bermakna dengan mengarahkan pada orang lain membuka diri terhadap orang lain melibatkan diri dalam komunitas dan masyarakat Masing-masing dapat membangun diri menjadi manusia utama membuat manusia bahagia