Roadmap Kehidupan Sejati

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Siapakah sebenarnya diri kita?
Advertisements

BAB VI PGRI SEBAGAI ORGANISASI PROFESI
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
DRAFT ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) MATEMATIKA SMA KABUPATEN TANAH DATAR PEMBUKAAN Bahwa Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM AUDIT INTERNAL APBN
 Dedi saputra: wi fajar S:  Inna fathul F:  Tri wahyu N:  Utari tri U:
KETERKAITAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK BADAN.
STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NON FORMAL Disampaikan pada ; Bintek Tata Kelola Kearsipan Bagi Lembaga PNF Se-Provinsi Banten.
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
1. RESPONSI I I. Orang yang baik adalah orang yang : II. Guru yang ideal adalah guru yang : III. Peserta didik yang baik adalah : IV. Jika saya memiliki.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA KARAKTER BANGSA
PENGENALAN SNP, SPM DAN IMPLEMENTASI SPM
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
HAKIKAT MANUSIA; Siapakah aku ini?
H. S U M I J A N STAF PENGAJAR Program Pascasarjana (PPs)
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER BIDAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN Disajikan dalam seminar Nasional Kebidanan di Sekolah.
Kelembagaan dan Pemberdayaan Masyarakat
ETOS KERJA DALAM ISLAM keutamaan kerja karakter Rasul dalam bekerja
Komponen-Komponen Pendidikan
Pertemuan Kedua Manusia dan Agama
Ruang Lingkup Profesi Kependidikan
INOVASI dalam membangun SEKOLAH
Lembaga Pendidikan Madrasah
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
SOSIALISASI e-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
Pendidikan Karakter di SMP oleh Eko Widodo
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Jayapura, 13 Agustus SEJAHTERA DEMOKRATIS BERKEADILAN Memperkuat triple tracks strategy serta pembangunan inklusif dan berkeadilan Memantapkan.
1 H. SUMIJAN STAF PENGAJAR Universitas Putra Indonesia “YPTK” H. SUMIJAN STAF PENGAJAR Universitas Putra Indonesia “YPTK” MOTIVASI DIRI MENURUT PENGALAMAN.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Ma’rifatul Insan Kompetensi Dasar : Mengetahui asal usul manusia
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
LANDASAN YURIDIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
Pelaksanaan Pendidikan Berdasarkan UUSPN 20 Tahun2003
Peran himpaudi dalam perluasan pelayanan, akses dan mutu
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PTK)
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DINAS PENDIDIKAN KOTA ‘X’ VISI: TERWUJUDNYA PELAYANAN KEPENDIDIKAN BERKUALITAS DALAM MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERTAQWA, CERDAS, KOMPETITIF, DAN.
PENGELOLAAN PENDIDIKAN ISLAM DI JAWA TIMUR
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sosialisasi KTSP Departemen Pendidikan Nasional Sosialisasi KTSP UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
Transcript presentasi:

Roadmap Kehidupan Sejati Darimana Aku berasal ? Akan kemana setelah Mati ? Untuk apa Aku hidup ? Hubungan Penciptaan Hubungan Perintah & Larangan Hubungan Pembangkitan Hubungan Hisab Amal Manusia Lahir Manusia Mati Manusia Kehidupan Alam Semesta Manusia diciptakan Allah SWT Hidup ibadah kepada Allah SWT Manusia kembali pada Allah SWT

TUJUAN HIDUP MANUSIA 1. Mengabdi kepada Allah SWT Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS: 51:56) 2. Memenuhi penjanjian ruh Dan (ingatlah), Ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka ( seraya berfirman: “ Bukankah aku ini Tuhammu?” Mereka menjawab :” Betul (Engkau tuhan kami) 3. Menjadi Khalifah Allah Ingatlah ketika Tuhammu berfirman kepada para malaikat : ”Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman :” Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui “. ( QS: Al-Baqarah 2:30) 4. Mendapat Ujian dari Allah Tiap–tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ( yang sebenar-benarnya ). Dan hanya kepada Kamilah kamu di kembalikan ( QS: Al-Anbiya’ 21:35 ) 5. Mempertanggung jawabkan perbuatan kepada Allah Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja ( tanpa pertanggungjawaban ) ? ( QS : Al-Qiyamah 75:36 )

BONUS ORANG BERTAQWA 1. Jalan ke luar, bila ia mendapat kesulitan (QS.65.2) 2. Allah memberi Rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS:65:2) 3. Allah selalu bersamanya dan memberikan perlindungan (QS:2:200-201) 4. Hatinya tentram hanya dengan berzikir (QS:12:27-28) 5. Ia senyum menjelang maut, karena malaikat memberitahukan bahwa ia masuk surga (QS:16:31-32) 6. Mencukupkan keperluan-nya, Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, Allah akan mencukupkan keperluan-nya. (QS:65:2-3)

Siapa yang bisa membantu Anda untuk sukses Diri Anda sendiri Analisa Diri, Menetapkan tujuan hidup, Manajemen Waktu Hubungan Kemanusiaan Lingkungan : Tempat tinggal, Kerja & Negara

Siapa yang bisa membantu Anda untuk sukses IQ EQ Relatif Permanen Titik berat pada Logika dan Analisa Berperan ± 4%-20% thdp keberhasilan di dunia nyata Dapat dipelajari dan berubah menjadi lebih baik Titik berat pada Emosi dan Biologis Berperan lebih dari 40% thd keberhasilan di dunia nyata

Pengendalian Diri Secerdas apapun kita,JIKA KITA Membuat kesal orang lain dengan perilaku kasar, Tidak tahu cara membawa diri ATAU AMBRUK karena STRES sedikit saja , maka tak seorangpun akan betah disekitar kita, Kecerdasan KITA TAK PERNAH DIKETAHUI orang lain sehingga kesuksesan jauh dari diri kita Sumber Survey Harvard University oleh Prof. Stevent j. Strein, Phd dkk)

Perbandingan antar Konsep IQ, EQ, SQ, Relatif Permanen Titik berat pada Logika dan Analisa Berperan ± 4%-20% thdp keberhasilan di dunia nyata Dapat dipelajari dan berubah menjadi lebih baik Titik berat pada Emosi dan Biologis Berperan lebih dari 40% thd keberhasilan di dunia nyata

Perbandingan antar Konsep IQ, EQ, SQ, IQ Terutama untuk Berhubungan dan Mengelola Alam, dipengaruhi oleh Materi Otak dan Faktor Genetikanya EQ Terutama untuk Berhubungan dan Bekerjasama dengan Orang lain, dipengaruhi Kondisi Dalam diri dan Lingkungannya, Potensi EQ>IQ  SQ adalah kecerdasan manusia untuk berhubungan dengan ‘ALLAH’. Potensi SQ setiap orang sangat besar, tidak dibatasi faktor keturunan, lingkungan dan Materi yang lainnya. IQ lebih berbicara masalah pendekatan rasional semata dlm menghadapi problematika EQ lebih terfokus pada membangun hubungan harmonis dan selaras antar manusia secara horizontal, sehingga dapat mengarahkan IQ menjadi lebih optimal/manfaat SQ lebih terfokus pada hubungan manusia dengan Sang Pencipta sebagai dasar berperilaku. Asumsi, hubungan vertikal baik, maka perilaku akan baik.

SUKSES YANG SEIMBANG 6. Mental: 10 10 2. Keluarga 10 10 5. Sosial 10 1. Spiritual: agama dan kerohanian 6. Mental: Pertumbuhan diri dan rekreasi 10 10 2. Keluarga 10 10 5. Sosial 10 3. Bisnis & Keuangan 10 4. Fisik: kesehatan

VISI PENDIDIKAN NASIONAL Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF (Insan Kamil / Insan Paripurna)

MISI PENDIDIKAN NASIONAL mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI. Selaras dengan Misi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009 menetapkan Misi sebagai berikut: MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF.

TATA NILAI PENGELOLAAN PENDIDIKAN INPUT VALUES PROCESS VALUES OUTPUT VALUES Nilai-nilai yang diharapkan ditemukan dalam diri setiap pegawai Depdiknas Nilai-nilai yang harus diperhatikan dalam bekerja di Depdiknas, dalam rangka mencapai dan mempertahankan kondisi keunggulan Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh mereka yang berkepentingan terhadap Depdiknas PENYELENGGARA DAN PENGELOLA PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN YANG PRIMA BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN PEMAKAI LAYANAN PENDIDIKAN Amanah Visioner dan Berwawasan Produktif (Efektif dan Efisien) 2. Profesional 2. Menjadi Teladan 2. Gandrung Mutu Tinggi (Service Excellence) 3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi 3. Memotivasi (Motivating) 3. Dapat Dipercaya (Andal) 4. Bertanggung Jawab dan Mandiri 4. Mengilhami (Inspiring) 4. Responsif dan Aspiratif 5. Kreatif 5. Memberdayakan (Em powering) 5. Antisipatif dan Inovatif 6. Disiplin 6. Membudayakan (Culture-forming) 6. Demokratis, Berkeadilan, danInklusif 7. Peduli dan Menghargai orang lain 7. Taat Azas 8. Belajar Sepanjang Hayat 8. Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka KerjaTim 9. Akuntabel

KEBIJAKAN DALAM PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.8 1.7 1.13 1.12 1.11 1.10 1.9 1.1 Pendanaan Biaya Operasional Wajar Dikdas 9 Tahun Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Wajar Rekruitmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Perluasan akses pendidikan Wajar pada jalur nonformal pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia >15 tahun Perluasan Akses Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusif Pengembangan Pendidikan Layanan Khusus bagi Anak Usia Wajar Dikdas di Daerah Bermasalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Kecakapan Hidup SMA/SMK dan SM Terpadu Perguruan Tinggi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Sarana Pembelajaran Jarak Jauh Peningkatan peran serta Masyarakat dalam Perluasan Akses SMA, SMK/SM Terpadu, SLB, dan PT PEMERATAAN & PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN

KEBIJAKAN DALAM PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA SAING 2.2a 2.4a 2.2.b 2.5 2.6 2.7a 2.8 2.7b 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.4b Implementasi dan Penyempurnaan SNP dan Penguatan Peran Badan Standar Nasional Pendidikan 2.1 Pengawasan dan Penjaminan Mutu secara Terprogram dengan Mengacu pada SNP Survai Benchmarking Mutu Pendidikan Terhadap Standar Internasional Pengembangan Guru sebagai Profesi 2.3 Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi oleh BAN - SM, BAN PNf dan BAN PT Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Nonformal Pengembangan Kompetensi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Perbaikan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perluasan Pendidikan Kecakapan Hidup Peningkatan Kreativitas, Entrepreneurship, dan Kepemimpinan Mahasiswa Pengembangan Sekolah Berbasis Keunggulan Lokal di Setiap Kabupaten/Kota Pembangunan Sekolah Bertaraf Internasional di Setiap Provinsi/ Mendorong Jumlah Jurusan di PT yang Masuk dalam 100 Besar Asia atau 500 BesarDunia Akselerasi Jumlah Program studi Kejuruan, vokasi, dan Profesi Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI & DAYA SAING

KEBIJAKAN DALAM PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN PENCITRAAN PUBLIK 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.8 3.7 3.13 3.12 3.11 3.10 3.9 3.1 Peningkatan Sistem Pengendalian Internal Berkoordinasi dengan BPKP dan BPK Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparat Inspektorat Jenderal Perencanaan dan Penganggaran dan Kompetensi Manajerial Aparat Penataan Ketaatan pada Peraturan Perundang - undangan Penataan Regulasi Pengelolaan Pendidikan dan Penegakkan Hukum di Bidang Pendidikan Peningkatan Citra Publik Pengelola Pendidikan Pelaksanan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan KKN Intensifikasi Tindakan tindakan Preventif oleh Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pemeriksaan oleh Itjen, BPKP, dan BPK Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan temuan Pemeriksaan Itjen, Pengembangan Aplikasi SIM secara Terintegrasi (Keuangan, Aset, Kepegawaian, dan Data Lainnya) PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS DAN CITRA PUBLIK

RENCANA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL JANGKA PANJANG Periode 2005 – 2010 Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi Periode 2010 – 2015 Penguatan Pelayanan Periode 2015 – 2020 Daya Saing Regional Periode 2020 – 2025 Daya Saing Internasional

Arah, Tahapan dan Prioritas Arah: Sebagai bagian tak terpisahkan dalam pencapaian visi dan misi pembangunan nasional (RPJP 2005 -2025) Tahapan & prioritas: Tahap I : 2010 – 2014: (1) Reorientasi dan penyadaran akan pentingnya pembangunan karakter bangsa. (2) Penyusunan perangkat kebijakan terpadu dan pemberdayaan pemangku kepentingan agar dpt melaksanakan pembangungan karakter bangsa secara efektif. (3) Pelaksanaan, pemantapan dan evaluasi pembangunan karakter bangsa. Tahap II: 2014 – 2020: Pengukuhan nilai-nilai dalam karakter bangsa, dan pemantapan pelaksanaan pembangunan karakter bangsa serta evaluasi pelaksanaannya. Tahap III: 2020 – 2025: Pengembangan berkelanjutan.

Strategi Pembangunan Karakter Bangsa A. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi B. Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan,kursus, pramuka dll.), informal (keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan) C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter D. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya E. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan

SOLUSI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA 1. Menyayangi sesama 2. Berlaku jujur 3. Bertanggung jawab 4. Menegakkan disiplin 5. Berlaku adil 6. Berkolaborasi dan bersatu 7. Meningkatkan kreatifitas 8. Belajar dan berilmu 9. Mencegah kemungkaran 10. Menjaga kedamaian 11. Mensyukuri nikmat 12. Berlaku sabar Disosialisasikan Dipahami (Pendidikan) Dimaknai (Pemberdayaan) Diimplementasikan (Pembudayaan) Diamalkan (Kerjasama) VALUES LEADERSHIP ACTION SYSTEM Diterima Dipercayai Disukai Diikuti Dicintai Kurikulum paradigmatik Sistem pengajaran Religius Sarana prasarana memadai Dosen profesional Budaya kampus Religi IS&ABA