KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEMENDIKBUD 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
DITPAI DITJEN PENDIS KEMENAG RI
KONDISI DAN PERMASALAHAN pendidikan DI NTB
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
MEKANISME PEMBAYARAN PAJAK PADA PENGGUNAAN DANA BOS TAHUN 2014
SOSIALISASI PELAPORAN B S TAHUN 2014 Permendikbud Nomor 101/2013.
DISKUSI KELOMPOK TERFOKUS IDENTIFIKASI MASALAH PENDIDIKAN DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN DAN PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG PENDIDIKAN KEMENTERIAN.
1. 1. Reviu Besaran Angka Dasar TA 2012 : a)Penggunaan Laporan (aplikasi) untuk Menganalisis Angka Dasar; b)Memastikan volume angka dasar sudah benar;
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
RENCANA KERJA PEMERINTAH
PELATIHAN PENYUSUNAN RBA UNTUK RSUD BLUD
PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI SESUAI PP 66/2010
PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN
PROGRAM PERCEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
BAHAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH (US/M)
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KEBIJAKAN PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN TA 2013
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
PAGU ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA /LEMBAGA TAHUN 2012
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL
PENYEMPURNAAN arSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA
PENGENALAN SNP, SPM DAN IMPLEMENTASI SPM
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 Tentang PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN GURU KETERAMPILAN.
PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER
PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH
PEMBERLAKUAN KURIKULUM TAHUN 2006 DAN KURIKULUM 2013
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
AKREDITASI BERMUTU UNTUK PENDIDIKAN BERMUTU
ANALISIS / REVIU SEKTOR PENDIDIKAN
Oleh : Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Sekretariat BPSDM KP
IMPLEMENTASI PERATURAN BERSAMA MENTERI PENATAAN & PEMERATAAN GURU PNS
Sistem Perencanaan Pendidikan Nasional
PADA RAPAT EVALUASI PENYERAPAN ANGGARAN APBD
PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU)
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
FORUM SKPD Dinas Pendidikan 2015.
1. Latar Belakang-1 1UU Sisdiknas No.20 Thn 2003 (Pasal 34 ) Setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar Pemerintah dan.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN APBN
PENGEMBANGAN SDM PENDIDIK
Jayapura, 13 Agustus SEJAHTERA DEMOKRATIS BERKEADILAN Memperkuat triple tracks strategy serta pembangunan inklusif dan berkeadilan Memantapkan.
Rencana kerja kementerian/lembaga tahun 2013
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Pengelolaan Program dan Anggaran Kementerian PP dan PA
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP DAN IZIN LINGKUNGAN
KERANGKA STRATEGIS PROGRAM AKREDITASI MADRASAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN.
Akuntasi Sektor Publik Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Daerah
PERSIAPAN PENDANAAN RKP TAHUN 2013
Rapat Koordinasi Penyelesaian APBN-P Tahun 2015
Info PMU.
- Direktur Otonomi Daerah Bappenas -
Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Materi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 30 Mei 2017 RAPAT KABINET TERBATAS 1. Evaluasi Paruh Waktu RPJMN APBNP Tahun 2017.
Unit 1. Pengantar Modul AEPI SSQ - Component 2 Modul Rencana Strategis dan Pengelolaan Keuangan 1 Unit 1.
Transcript presentasi:

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEMENDIKBUD 2015 Disampaikan pada: Rakor Dinas Pendidikan T.A. 2015 28 September 2014 BIRO PERENCANAAN DAN KLN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1

Outline 1 2 3 4 PENGANTAR KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN 2015 4 PENELITIAN DAN REVIEU RKA-KL PAGU ANGGARAN 2015

1 PENGANTAR

Profil Keuangan Kemendikbud dalam Keuangan Pemerintah Pusat Per 31 Desember 2013 Parameter Pemerintah Pusat (Triliun Rupiah) Kemendikbud % Nilai Aset 3.567,58 116,58 3,27% Anggaran Belanja 1.726,19 82,34 4,77% Bantuan Sosial 95,05 32,59* 34,29% Jumlah Satker 40.430 satker 447 satker 1,11% Bansos Kemendikbud meliputi: Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB); Ruang Kelas Baru (RKB); Rehab ruang kelas rusak; Beasiswa, Bantuan siswa/mahasiswa miskin; berbagai tunjangan guru

Jumlah Satker per Eselon I Kemendikbud Penambahan satker pada Ditjen Pendidikan Tinggi adalah Penegerian PTS: Universitas Teuku Umar Aceh Universitas 19 November Kolaka Politeknik Tana Laut Politeknik Ketapang Universitas Tidar, Magelang Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Pagu dan Realisasi Anggaran 2009-2013 rupiah No Tahun Pagu Realisasi % 1 2009 63,461,639,146,000 59,627,019,117,172 93.96% 2 2010 64,085,982,585,000 59,459,590,006,586 92.78% 3 2011 69,218,286,573,000 61,227,298,236,750 88.46% 4 2012 78,828,566,744,000 67,854,802,031,958 86.08% 5 2013 82,349,705,415,000 71,825,755,199,734 87.22%

Capaian Sasaran RPJMN 2010-2014

CAPAIAN RPJMN 2010-2014: PENDIDIKAN No Indikator Status Awal (2009) Capaian 2013* Target 2014 Target RPJMN 2014 Status 2010 2011 2012 1 Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas 7,70 7,92 7,94 8,01 8,15 8,25 2 Angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas 5,30 4,70 4,30 4,26 4,03 3,83 4,20   3 APM SD/SDLB/MI/Paket A 95,23 95,41 95,55 95,75 95,80 96,00 4 APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B 74,52 75,64 77,77 78,80 80,00 81,90 76,00 5 APK SMA/SMK/MA/Paket C 69,60 70,53 76,50 78,70 82,00 85,00 6 APK PT Usia 19-23 tahun 21,60 26,30 27,10 27,90 29,87 30,00 *) capaian sementara = tercapai /melebihi target = on track Target RKP 2014 Semua indikator utama Pendidikan dalam RPJMN on-track/tercapai/melebihi target

CAPAIAN RPJMN 2010-2014: KEBUDAYAAN No Indikator Capaian (per tahun) 2013* Target 2014 Status 2010 2011 2012 1 Jumlah museum yang direvitalisasi. 6 30 7 10 31 2 Jumlah cagar budaya yang dilestarikan 3.752 3.758 6.635 8.470 7.700 3 Jumlah penelitian bidang arkeologi 144 155 148 140 4 Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kebudayaan . 13 21 22   5 Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya. 25 252 377 500 600 Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival, lomba, dan pawai 20 259 65 141 150 Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir punah 8 Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya 845 975 9 Jumlah film/video/ iklan lulus sensor 40.000 42.000 44.000 45.000 55.000 Jumlah sekolah yang difasilitasi sarana budaya --- 951 2.400 3.200 11 Jumlah fasilitasi film yang berkarakter 35 45 Termasuk kegiatan inisiatif baru *) capaian sementara = on track = melebihi target Target RKP 2014

Capaian Instruksi Presiden (Inpres)

PERCEPATAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 2010-2013 CAPAIAN INPRES PERCEPATAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL 2010-2013 Inpres Jumlah Rencana Aksi Capaian Inpres 1/2010: Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 7 Inpres 3/2010: Program Pembangunan yang Berkeadilan 4 Inpres 14/2011: Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2011 21 Inpres XX/2011 : Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2012 22 Inpres XX/2013 : Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2013 34 JUMLAH 88 7 4 1 18 2 6 13 3 Tambah melebihi 5 28 1 12 70 6 >100 % 80 -100 % < 80%

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN 2 KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KEMENDIKBUD 2015 12

Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan dan Sasaran 2015 Milestone 10 Tahun Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan dan Sasaran 2015 2012 Perbaikan Penyaluran BOS Rintisan PMU UU-Dikti BOP-PTN Subak diakui UNESCO Afirmasi Pendidikan Papua Noken diakui UNESCO 2014 2010 Reformasi Birokrasi PP 66/2010 Beasiswa Bidikmisi DPPN 2014 PMU Implementasi Kurikulum 2013 secara Nasional UU Keinsinyuran Persiapan FBF 2008 WAJAR DIKDAS 9 Tahun tercapai 2006 Sertifikasi Guru 2013 Inisiasi PMU Integrasi UN Inisiasi Kurikulum 2013 Akademi Komunitas World Cultural Forum UU Pendidikan Kedokteran 2011 Pendidikan Karakter Integrasi Kebudayaan Rehab SD-SMP Sarjana Mengajar di 3T Tari Saman diakui UNESCO 2004 2007 Tunjangan Profesi Guru 2009 20% APBN untuk pendidikan 2005 Awal BOS UU Guru dan Dosen APK - APM Sasaran 2015 Target RPJMN/ Kontrak Kinerja baseline Capaian 2013* 94,1 % APM SD/MI 95,5 95,7 95,8 96,0 96,5 112,5 % APK SD/MI 117,6 118,2 118,6 119,1 120,0 58,0 % APM SMP/MTs 77,7 78,8 79,4 80,0 82,5 81,2 % APK SMP/MTs 99,7 103,9 107,3 110,0 114,0 49,0 % APK SMA/SMK/MA 76,4 78,7 82,0 85,0 87.5 17,4 % APK PT 27,1 27,9 29,9 30,0 35,0 *) capaian sementara

Arah Kebijakan Pembangunan Sosial Budaya RKP 2015 Meningkatkan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata Meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah universal (PMU) Meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi Meningkatkan profesionalisme dan pembenahan distribusi guru dan tenaga kependidikan Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal Memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional dan kurikulum 2013 Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan tata kelola manajemen pelayanan pendidikan Meningkatkan pendidikan karakter dan internalisasi nilai-nilai budaya ke dalam proses pembelajaran Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan untuk mengurangi kesenjangan taraf pendidikan antarwilayah, antarjenis kelamin, dan antarkelompok sosial-ekonomi.

Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan 2015 2014 Menjamin keberlanjutan/kesinambungan program dan kegiatan pembangunan pendidikan dan kebudayaan periode 2010-2014 ke periode 2015-2019. 2015 Peningkatan akses dan kualitas PAUD, pendidikan nonformal dan informal; Peningkatan akses untuk daerah yang masih memiliki APK di bawah 75% dan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah universal (PMU) (termasuk pembangunan RKB dan USB). Peningkatan akses, kualitas, relevansi dan daya saing PT, termasuk penyediaan BOPTN, ekspansi daya tampung (termasuk pendirian PTN baru dan pembangunan akademi komunitas). Penyediaan, Peningkatan kualifikasi, profesionalisme, pemerataan distribusi, dan kesejahteraan PTK. Penuntasan implementasi kurikulum 2013 (termasuk pengadaan buku dan pelatihan guru). Pengembangan, pelindungan, dan pemanfaatan warisan budaya dan bahasa serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap keberagaman bahasa, seni, dan budaya. Penguatan tata kelola dan penjaminan mutu pendidikan yang berbasis pada performance based budgeting dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan dan kebudayaan.

Arahan Mendikbud Awal Tahun 2014 (1/3) Berikan perhatian khusus untuk program yang menjadi perhatian publik Implementasi Kurikulum 2013 UN 2013/2014 BSM BOS BOPTN BOP PAUD Bantuan alat-alat kesenian ke sekolah Tunjangan guru dan penuntasan utang piutang Sertifikasi guru (apakah materi sertifikasi guru 2013 sudah memasukkan Kurikulum 2013?) Tingkatkan koordinasi dan konsolidasi internal

Arahan Mendikbud Awal Tahun 2014 (2/3) Optimasi anggaran Tetap berdasarkan pagu yang ada. Hasil optimasi dialihkan ke program prioritas yang berdampak besar. Contoh: Dikti  menambah BOPTN, Sarpras dan Beasiswa Segera tetapkan mekanisme dan tuntaskan revisi  Program dan kegiatan dapat segera direalisasikan. Akurasi dan unifikasi data

Arahan Mendikbud Awal Tahun 2014 (3/3) Tunjangan kinerja Harus meningkatkan kinerja Anggaran harus lebih tepat sasaran Dipikirkan tentang penyesuaian tunjangan bagi pegawai/staf non-PNS, termasuk outsourcing Keseimbangan beban antar unit utama, dan antar PTN Efektivitas Pemerintahan sampai Agustus 2014  tingkatkan kinerja dan kerja keras agar layanan pada publik berlangsung dengan baik dan tidak terganggu. Penyelesaian RPP dan Permen Persiapan Rembuknas 2014

Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Integrasi PROSES EFISIENSI & EFEKTIFITAS (mengurangi beban INPUT, meningkatkan OUTPUT) SISTEM BIROKRASI Perbaiki gambar Kurung dihilangkan --<pemannfaatan Gambar panah Sistem Birokrasi (mengurangi beban INPUT) EFISIENSI (meningkatkan OUTPUT) EFEKTIVITAS Berbagi SUMBERDAYA Pemanfaatan TIK

4 Isu Pokok Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Tantangan Arah Kebijakan SEKOLAH AKSES Populasi yang besar Disparitas sosial, ekonomi, geografis Daya tampung terbatas Layanan belum merata. … memastikan ketersediaan dan keterjangkauan Sarana-prasarana rusak & kurang lengkap Disparitas mutu & distribusi guru Pendidikan karakter belum memadai Adanya kesenjangan pendidikan dengan dunia kerja … MUTU & RELEVANSI meningkatkan mutu dan relevansi secara berkelanjutan Konservasi produk budaya masih terbatas Diplomasi budaya belum efektif dimanfaatkan Regulasi bidang kebudayaan masih terbatas Sarana dan prasarana kebudayaan masih terbatas PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN menuntaskan konservasi, pengembangan dan diplomasi kebudayaan TATA KELOLA Penggunaan sumberdaya belum efisien Kurang fokus pada tupoksi Kurang transparan Kurang akuntabel … memastikan sumberdaya dikelola efisien, efektif, transparan, akuntabel 20

Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional Peningkatan Kualitas Substansi Pendidikan Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Satuan Pendidikan Bantuan Pendanaan Peserta Didik Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional Penyediaan dan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Strategi Pembangunan Pendidikan Nasional Penyediaan dan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bantuan Pendanaan Peserta Didik BOS BOMM/Rintisan BOS-SM PMT-AS Kualifikasi Sertifikasi Distribusi Penyediaan Kesejah-teraan Pelatihan Pening-katan LPTK Pembangunan Satuan Pendidikan Rehab Ruang Kelas SD/SMP USB/RKB Sekolah Berasrama SD-SMP Satu Atap Institut dan Poltek Baru Subsidi untuk semua siswa miskin Penyempurnaan Sist. Pembelajaran Sistem Evaluasi Kewirausahaan Kurikulum + Pendidikan Karakter Penyediaan Materi Online Penyelarasan PT di daerah Perbatasan PAUD di Tiap Kecematan

REVIEW BASELINE DAN USULAN 2015 Bappenas, Kemenkeu, dan K/L terkait menyelenggarakan Pra-Trilateral Meeting untuk : Identifikasi inefisiensi Pengelompokan komponen menjadi Biaya Administrasi Keluaran (BAK) dan Biaya Langsung Keluaran (BLK) Identifikasi usulan kegiatan dan output prioritas (termasuk inisiatif baru) Hasil Pra-Trilateral Meeting dipergunakan sebagai basis penyusunan Pagu Indikatif 2015 Bappenas, Kemenkeu, dan K/L terkait melakukan Trilateral Meeting untuk : Memfinalkan Pagu Indikatif 2015 Mengindikasikan prioritas kegiatan yang belum terdanai Hasil Trilateral Meeting akan digunakan sebagai bahan Perpres RKP 2015 yang menjadi pedoman penyusunan RAPBN (termasuk dana optimalisasi)

Pagu Indikatif 2015 Per Unit Utama (juta rupiah) No UNIT UTAMA APBN 2014 USULAN UNIT 2015 EXERCISE BASELINE 2015*) PAGU INDIKATIF 2015 **) 1 SETJEN 1.441.562,3 4.630.153,1 4.119.463,5 3.657.027,0 2 ITJEN 205.000,0 228.236,9 205.278,3 200.034,0 3 DIKDAS 16.238.814,8 16.785.591,0 10.124.595,9 10.683.248,9 4 DIKTI 39.896.628,1 43.469.184,9 31.954.276,9 31.460.311,0 5 PAUDNI 2.338.034,5 5.825.651,9 2.300.614,6 2.304.611,0 6 BALITBANG 1.186.700,0 1.352.184,6 1.169.276,0 7 DIKMEN 14.881.960,0 23.269.825,9 13.290.032,6 13.199.082,0 8 BAHASA 359.531,8 429.049,1 319.018,9 314.308,0 9 BPSDMPK 2.930.045,1 6.457.004,0 2.758.955,4 3.256.285,0 10 KEBUDAYAAN 1.182.750,0 2.109.367,3 1.098.520,3 945.094,0 KEMDIKBUD 80.661.026,7 104.556.248,7 67.357.456,4 67.189.276,9 *) Exercise baseline Pagu Indikatif 2015 dilakukan di Bappenas, DJA Kemkeu dan Kemdikbud Tgl 24, 26, 27 dan 28 Februari 2014 **) SB. 0091/M.PPN/03/2014 & S-179/MK.02/2014 24

PAGU INDIKATIF 2015 KEMENDIKBUD (SB. 0091/M.PPN/03/2014 & S-179/MK.02/2014) (dalam juta Rp.) No Program/ UNIT UTAMA PAGU INDIKATIF 2014 PAGU DEFINITIF 2014 pagu indikatif 2015 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, dan Informal 3.605.124,0 2.338.034,5 2.304.611,0 2 Program Pendidikan Dasar 19.599.789,6 16.238.814,8 10.683.248,9 3 Program Pendidikan Menengah 16.160.584,6 14.881.960,0 13.199.082,0 4 Program Pendidikan Tinggi 36.497.557,3 39.896.628,1 31.460.311,0 5 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1.398.600,0 1.186.700,0 1.169.276,0 6 Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra 379.531,8 359.531,8 314.308,0 7 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan 3.010.160,4 2.930.045,1 3.256.285,0 8 Program Pelestarian Budaya 1.485.699,5 1.182.750,0 945.094,0 9 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 208.947,0 205.000,0 200.034,0 10 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3.893.110,6 1.441.562,3 3.657.027,0 TOTAL 86.239.104,7 80.661.026,7 67.189.276,9

PAGU ANGGARAN 2015 KEMENDIKBUD (SB. 0091/M.PPN/03/2014 & S-179/MK.02/2014) (dalam juta Rp.) No Program/ UNIT UTAMA PAGU DEFINITIF 2014 pagu indikatif 2015 pagu ANGGARAN 2015 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, dan Informal 2.338.034,5 2.304.611,0 2 Program Pendidikan Dasar 16.238.814,8 10.683.248,9 3 Program Pendidikan Menengah 14.881.960,0 13.199.082,0 4 Program Pendidikan Tinggi 39.896.628,1 31.460.311,0 5 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1.186.700,0 1.169.276,0 6 Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra 359.531,8 314.308,0 7 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan 2.930.045,1 3.256.285,0 8 Program Pelestarian Budaya 1.182.750,0 945.094,0 943.094,0 9 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 205.000,0 200.034,0 10 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1.441.562,3 3.657.027,0 TOTAL 80.661.026,7 67.189.276,9 67.217.409

Ketepatan Pengelolaan “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.” (UUD 1945 pasal 31 ayat 4) Permasalahan anggaran pendidikan bukan pada jumlah yang harus disediakan, namun pada ketepatan pengelolaan (termasuk pengalokasian anggaran) KETEPATAN PERENCANAAN KETEPATAN ALOKASI KETEPATAN MONEV KETEPATAN PENGGUNAAN Penganggaran di Kemendikbud dan K/L penyelenggara fungsi pendidikan menggunakan paradigma performance based budgeting dengan orientasi output dan outcome

Paradigma Perencanaan: Sinergi Top-Down dan Buttom Up Usulan Keg. Prioritas sebagai penjabaran kebijakan nasional Kegiatan Pendukung untuk menyukseskan pencapaian sasaran Tingkat Kementerian Sasaran RPJMN Sasaran Renstra Inpres Kontrak Kinerja Menteri Kebijakan nasional Usulan Rembuknas & MusrenbangNas Tingkat Unit Utama Penyelarasan keg.prioritas nasional dengan usulan daerah Usulan pendanaan Usulan spesifik daerah Usulan sasaran dan lokasi Penjabaran kebijakan nasional ke dalam sasaran program dan penetapan lokasi Kebijakan nasional Usulan Tingkat Prov/Kab/Kota Musrenbangda & Musrenbang-Prov Peningkatan efisiensi dan efektivitas di setiap tingkatan harus menjadi landasan dalam penyusunan Rencana Kerja Kemendikbud setiap tahun

SIKLUS PERENCANAAN & PENGANGGARAN Sesuai PP 90 tahun 2011 tentang penyusunan rencana kerja dan anggaran K/L PAGU ANGGARAN ALOKASI ANGGARAN

IV Mekanisme Perencanaan dan Penganggaran (2/4) Penyusunan Pagu Indikatif NOMOR 94/PMK.02/2013

IV Mekanisme Perencanaan dan Penganggaran (3/4) Penyusunan Pagu Anggaran KEM = Kerangka Ekonomi Makro PPKF = Pokok-pokok Kebijakan Fiskal NOMOR 94/PMK.02/2013

IV Mekanisme Perencanaan dan Penganggaran (4/4) NOMOR 94/PMK.02/20123

V Pengendalian Perencanaan dan Penganggaran Proses pengendalian perencanaan dan penganggaran dilakukan dengan tujuan menjamin: meningkatnya kualitas pembelanjaan (quality spending) anggaran kementerian; kepatutan (compliance) terhadap standar akuntansi keuangan negara ; dan kepatutan terhadap aturan administrasi perencanaan dan penganggaran. Parameter yang digunakan dalam mencapai tujuan di atas dijabarkan pada tabel berikut: No Tujuan Parameter Acuan 1 Kualitas Pembelanjaan Struktur Anggaran Porsi anggaran kegiatan prioritas Pemenuhan belanja mengikat, PHLN, dan PNBP Renstra Pagu K/L 2 Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Kesesuaian BAS Kesesuaian dengan standar biaya PMK ttg BAS PMK ttg SBU & SBK PMK RKAKL 3 Kepatuhan terhadap Administrasi Perencanaan &Penganggaran Kesesuaian dengan pengesahan DPR Kelengkapan dokumen pendukung Lembar Pengesahan Anggaran oleh DPR

Tahapan pengendalian Perencanaan & Penganggaran No Tahapan Waktu Fokus Acuan 1 Penyusunan Renja April Struktur Anggaran Porsi anggaran kegiatan prioritas Pemenuhan belanja mengikat, PHLN, dan PNBP Renstra Pagu Indikatif 2 Penyusunan RKAKL Juli - Agustus Kesepakatan DPR Kesesuaian BAS dan standar biaya Pagu Anggaran Nota Keuangan Lembar Kesepakatan DPR PMK 3 Finalisasi RKAKL Oktober Kesesuaian dengan pengesahan DPR Kelengkapan dokumen ALokasi Anggaran

Alur pengendalian Perencanaan & Penganggaran T RKA SATUAN KERJA RKA KEMDIKBUD TELAAH UNIT UTAMA Y Y RKA ESELON I TELAAH KEMDIKBUD T Prosedur pengendalian perencanaan dan penganggaran merupakan proses yang dilaksanakan berjenjang. Pada tingkat unit utama (unit eselon I) seluruh masukan dari satuan kerja di bawahnya dievaluasi ditingkat eselon I. Sekretariat unit utama berperan sebagai koordinator dalam proses evaluasi di Unit Eselon I. Rancangan rencana kerja yang diajukan oleh unit utama merupakan dokumen usulan satuan kerja yang telah di evaluasi pada tingkat unit utama.

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN 2015 3 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN 2015

TEMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Pentahapan RPJPN 2005-2025 (UU 17/2007) RPJMN-I (2005-2009) Menata kembali NKRI, menbangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik RPJMN-II (2009-2014) Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian RPJMN-III (2015-2019) Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis pada SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta kemampuan IPTEK. RPJMN-IV (2020-2024) Mewujudkan manusia Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif ...Menjamin keberlanjutan/kesinambungan program dan kegiatan pembangunan… TEMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN 2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024 Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Peningkatan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

KOMPLEKSITAS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Renstra KL Renja KL RKA-KL Rincian RAPBN P U S A T RPJP Nasional RPJM Nasional RKP RAPBN APBN RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah RAPBD APBD P E M D A Resntra SKPD Renja SKPD RKA- SKPD Rincian APBD UU No. 25/2004 Ttg SPPN UU No. 17/2003 Ttg KN

Arah Kebijakan Pembangunan Sosial Budaya RKP 2015 Meningkatkan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata Meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah universal (PMU) Meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi Meningkatkan profesionalisme dan pembenahan distribusi guru dan tenaga kependidikan Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal Memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional dan kurikulum 2013 Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan tata kelola manajemen pelayanan pendidikan Meningkatkan pendidikan karakter dan internalisasi nilai-nilai budaya ke dalam proses pembelajaran Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan untuk mengurangi kesenjangan taraf pendidikan antarwilayah, antarjenis kelamin, dan antarkelompok sosial-ekonomi.

Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan 2015 2014 Menjamin keberlanjutan/kesinambungan program dan kegiatan pembangunan pendidikan dan kebudayaan periode 2010-2014 ke periode 2015-2019. 2015 Peningkatan akses dan kualitas PAUD, pendidikan nonformal dan informal; Peningkatan akses untuk daerah yang masih memiliki APK di bawah 75% dan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah universal (PMU) (termasuk pembangunan RKB dan USB). Peningkatan akses, kualitas, relevansi dan daya saing PT, termasuk penyediaan BOPTN, ekspansi daya tampung (termasuk pendirian PTN baru dan pembangunan akademi komunitas). Penyediaan, Peningkatan kualifikasi, profesionalisme, pemerataan distribusi, dan kesejahteraan PTK. Penuntasan implementasi kurikulum 2013 (termasuk pengadaan buku dan pelatihan guru). Pengembangan, pelindungan, dan pemanfaatan warisan budaya dan bahasa serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap keberagaman bahasa, seni, dan budaya. Penguatan tata kelola dan penjaminan mutu pendidikan yang berbasis pada performance based budgeting dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan dan kebudayaan.

REVIEW (PENYESUAIAN) BASELINE TAHUNAN (RKP) Penyiapan Data Rekapitulasi Hasil Review Baseline Review Data RKA KL 2014 Penghitungan Tahun 2015 BASELINE RPJMN 2015-2019 Program, Kegiatan, Output dan Komponen: Berlanjut Tidak Berlanjut Penyempurnaan Output Identifikasi Komponen dan Kelompok Biaya Komponen Alokasi Program, Kegiatan, Output dan Komponen yang berlanjut dan baru; Volume target pada tingkat output; Program, Kegiatan, Output dan Komponen yang tidak berlanjut Cara penghitungan Biaya Operasional dan Non-Operasional; Dasar penghitungan: Kebijakan dan Hasil Evaluasi; Parameter dan Non Parameter yang digunakan; Satuan Biaya. Penghitungan: Alokasi Program merupakan penjumlahan dari alokasi kegiatan Alokasi Kegiatan merupakan penjumlahan dari alokasi Output Alokasi Output merupakan penjumlahan dari alokasi komponen; Alokasi Komponen merupakan hasil penghitungan Volume Komponen x Harga Satuan x Inflasi Penghitungan Tahun 2016-2019 Rentang waktu Program dan Kegiatan; Parameter dan non-parameter yang digunakan; Alokasi Output merupakan hasil proyeksi berdasarkan volume target. Data RKA-K/L 2014 Data TA 2013 Data Dukung Lainnya 1 2 3 4 5 41

Pagu Indikatif 2015 Per Unit Utama (juta rupiah) No UNIT UTAMA APBN 2014 USULAN UNIT 2015 EXERCISE BASELINE 2015*) PAGU INDIKATIF 2015 **) 1 SETJEN 1.441.562,3 4.630.153,1 4.119.463,5 3.657.027,0 2 ITJEN 205.000,0 228.236,9 205.278,3 200.034,0 3 DIKDAS 16.238.814,8 16.785.591,0 10.124.595,9 10.683.248,9 4 DIKTI 39.896.628,1 43.469.184,9 31.954.276,9 31.460.311,0 5 PAUDNI 2.338.034,5 5.825.651,9 2.300.614,6 2.304.611,0 6 BALITBANG 1.186.700,0 1.352.184,6 1.169.276,0 7 DIKMEN 14.881.960,0 23.269.825,9 13.290.032,6 13.199.082,0 8 BAHASA 359.531,8 429.049,1 319.018,9 314.308,0 9 BPSDMPK 2.930.045,1 6.457.004,0 2.758.955,4 3.256.285,0 10 KEBUDAYAAN 1.182.750,0 2.109.367,3 1.098.520,3 945.094,0 KEMDIKBUD 80.661.026,7 104.556.248,7 67.357.456,4 67.189.276,9 *) Exercise baseline Pagu Indikatif 2015 dilakukan di Bappenas, DJA Kemkeu dan Kemdikbud Tgl 24, 26, 27 dan 28 Februari 2014 **) SB. 0091/M.PPN/03/2014 & S-179/MK.02/2014 42

PAGU ANGGARAN 2015 KEMENDIKBUD (KMK 278/KMK.02/2014) (dalam juta Rp.) No Program/ UNIT UTAMA PAGU DEFINITIF 2014 pagu indikatif 2015 pagu ANGGARAN 2015* 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, dan Informal 2.338.034,5 2.304.611,0 2 Program Pendidikan Dasar 16.238.814,8 10.683.248,9 3 Program Pendidikan Menengah 14.881.960,0 13.199.082,0 13.227.215,0 4 Program Pendidikan Tinggi 39.896.628,1 31.460.311,0 5 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1.186.700,0 1.169.276,0 6 Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra 359.531,8 314.308,0 7 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan 2.930.045,1 3.256.285,0 8 Program Pelestarian Budaya 1.182.750,0 945.094,0 9 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 205.000,0 200.034,0 10 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1.441.562,3 3.657.027,0 TOTAL 80.661.026,7 67.189.276,9 67.217.409,8 Pagu Anggaran/Pagu Sementara Kemendikbud Tahun 2015 tidak mengalami perubahan material dari status Pagu Indikatif 2015. Kenaikan 28 M adalah kenaikan PHLN di Dikmen. *) sementara memenuhi baseline (kebutuhan mengikat dan dasar)

Profil Pagu Anggaran/Pagu Sementara Kemendikbud 2015 Rp. 67,21 T Kegiatan ”Anggaran Mengikat” Rp Juta Bantuan Siswa Miskin/Bidik Misi 7.580.127 Gaji & Operasional 15.748.234 PNBP 8.918.074 Tunjangan Guru 6.885.863 Tunjangan Dosen Non PNS 637.753 UN & AKREDITASI 804.662 Beasiswa Prestasi 303.843 BOP (PAUD, Kesetaraan) 1.059.262 BOPTN 3.000.000 BOS SM 8.720.024 Beasiswa Guru & Dosen 1.676.204 Sertifikasi Guru dan Dosen 250.000 PHLN 3.539.854 RMP PHLN 606.490 KLN 141.631 TOTAL 59.872.021 B. KEGIATAN Rp. Juta Wajar 9 Thn 1.063.008 Kurikulum 1.331.508 PMU 264.485 Penelitian 312.775 Budaya dan bahasa 922.458 Peningkatan Mutu PTK 1.054.457 Paudisasi dan PKH 444.053 Kompetisi dan Lomba 440.645 TOTAL 5.833.389  Prioritas Nasional 8,6% Mengikat 89,1% Rp 5,83 T Rp 59,87 T Manajemen (Non Gaji) 2,3% (Koordinasi, Monev, dan Pengawasan) Rp 1,51 T

PAGU ALOKASI ANGGARAN 2015 KEMENDIKBUD Juta Rp

Postur Anggaran Pendidikan 2015 (dalam miliar Rp.) APBN Pagu Indikatif Pagu Anggaran (Rapat Komite 14/7) RAPBN I. 130.279,6 116.956,2 147.509,2 139.355,8 a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 80.661,0 67.189,3 67.217,4 b. Kementerian Agama 42.566,9 42.253,3 42.475,7 c. Kementerian Negara/Lembaga lainnya 7.051,6 7.513,6 8.128,2 8.418,5 1 Kementerian Keuangan 678,2 86,1 716,5 802,6 2 Kementerian Pertanian 55,6 57,0 58,6 3 Kementerian Perindustrian 421,4 278,4 370,3 431,2 4 Kementerian ESDM 78,5 76,3 158,2 253,0 5 Kementerian Perhubungan 1.700,0 2.729,7 6 Kementerian Kesehatan 1.320,9 1.300,0 7 Kementerian Kehutanan 57,5 60,4 8 Kementerian Kelautan dan Perikanan 252,5 281,0 239,0 9 Kementerian Pariwisata dan Eko. Kreatif 250,0 271,2 10 Badan Tenaga Nuklir Nasional 17,0 16,3 11 Kementerian Pemuda dan olahraga 1.103,5 1.006,2 12 Kementerian Pertahanan 131,0 159,8 164,8 13 Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi 428,5 452,5 14 Perpustakaan Nasional 310,0 330,6 15 Kementerian Koperasi dan UKM 215,0 362,7 16 Kementerian Komunikasi dan Informatika 31,9 45,5 d. Penyesuaian Pendidikan - 29.910,3 21.244,2 2015 Anggaran Pendidikan Melalui Belanja Pemerintah Pusat 2014 Komponen Anggaran Pendidikan

Postur Anggaran Pendidikan 2015 (dalam miliar Rp.) Keterangan: Postur sudah menampung: Kenaikan biaya satuan BOS SD menjadi Rp800 ribu/siswa/tahun dan BOS SMP menjadi Rp1 juta/ siswa/tahun Kenaikan tunjangan profesi guru PNSD dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD Kenaikan anggaran pendidikan Kemenag dari tambahan SBSN untuk sarpras PTAI sebesar Rp280,9 Miliar Kenaikan di K/L lain sesuai hasil penelaahan RKA-KL Pagu Anggaran Total alokasi DPPN s.d. tahun 2014 adalah sebesar Rp.23.976,8 Miliar

Rekapitulasi Pemanfaatan Penyesuaian Anggaran Pendidikan 2015 Rp. 21.244,2 M Kemendikbud Rp. 16.147,86 M Kemenag Rp. 4.946,34 M Kemenkes Rp. 150,0 M

Proses Penyelesaian*) Rencana Kerja dan Anggaran Kemdikbud 2014 Menyampaikan hasil pembahasan ke Kemkeu dan Bappenas S.d. 7 Oktober 2013 Persiapan dan proses Lelang/Tender** Oktober 2013 **) Tanda tangan kontrak setelah DIPA terbit Pagu Anggaran 15 Juli 2013 Review II RKA-K/L TA 2014 21-30 Agustus 2013 2 Januari 2014 Pelaksanaan Anggaran Pagu Indikatif 5 April 2013 UU 23 2013 ttg APBN 2014 disahkan 14 Nov 2013 Penyampaian ke DJA 28 Juli 2013 2013 2014 OKT -NOV JULI AGUSTUS SEPT DES JAN 11 Desember Penyerahan DIPA oleh Presiden Menyampaikan hasil penelitian ke 2 ke DJA 30 Agustus 2013 Persetujuan Komisi X DPR RI 25 Oktober 2013 Trilateral Meeting RKP 2014 11 April 2013 Pembahasan dengan Komisi X 1-30 Sep. 2013 Review I RKA K/L TA 2014 22-24 Juli 2013 Menyampaikan hasil penyesuaian RKA-K/L oleh Komisi X ke Banggar 30 Agustus 2013 Pembahasan Tambahan Anggaran dengan Komisi X 1 Oktober – 25 Nopember 2013 *) Surat Menteri Keuangan No S-545/MK.02/2013

10 JAMBI 63,582,369,000 1999 Peningkatan Akses dan Mutu PK dan PLK SDLB/SMPLB 2,093,268,000 2000 Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP 24,857,026,000 2003 Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD 30,482,380,000 2005 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Dasar 1,331,145,000 3999 Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tendik yang Kompeten Untuk Jenjang Pendidikan Dasar 4,818,550,000

109017 JAMBI 1,260,732 042 Dokumen Perencanaan, Koordinasi, Sosialisasi, Pengawasan, Evaluasi, dan Monitoring Dekonsentrasi 97,617 035 Sosialisasi PAUD 100,000 037 Dokumen Perencanaan, Koordinasi, Sosialisasi, Pengawasan, Evaluasi dan Monitoring Dekonsentrasi 302,600 045 Dokumen Evaluasi Program dan Anggaran Pembinaan PTK PAUDNI 188,020 036 114,695 004 Dokumen Kebijakan, data, dan informasi PAUDNI 232,134 005 Dokumen rencana, program, dan anggaran PAUDNI 180,566 006 Dokumen Evaluasi Pelaksanaan Program, Anggaran dan Kinerja PAUDNI 45,100

10 109018 Jambi 6,421,288   2006 Penyedia dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA 2,130,515 2007 Penyedia dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMK 1,883,126 4000 Penyedia dan Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk Jenjang Pendidikan Menengah 926,525 2009 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Pendidikan Menengah 1,481,122

A Analisis PMU

1 Pengertian

Pendidikan Menengah Universal (PMU) Wajib Belajar Diamanatkan oleh Undang-Undang Wajib diikuti oleh semua penduduk usia sekolah Dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Sanksi bagi yang tidak mengikuti Pendidikan Menengah Universal (PMU) Pendidikan menengah yang meliputi SMA,MA, dan SMK Pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara RI untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu Difasilitasi oleh Pemerintah untuk menampung semua penduduk usia sekolah Pembiayaan ditanggung bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat Sanksi relatif longgar bagi yang tidak mengikuti

Pentingnya Pendidikan Menengah Universal 2 Pentingnya Pendidikan Menengah Universal

Pentingnya Pendidikan Menengah Universal 1 Memanfaatkan Bonus Demografi Indonesia Sebagai Modal Sumberdaya Manusia 2 Menjaga kesinambungan dan konsekuensi logis keberhasilan wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. 3 Wajib belajar memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi, daya saing, kesehatan, dan pendapatan 4 Mendukung pencapaian target MP3EI dan menjawab tantangan persaingan global yang membutuhkan SDM berpendidikan 5 Pendidikan menengah memiliki kontribusi positif terhadap kehidupan bersosial dan berpolitik 6 Usia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja, sehingga bila tidak sekolah akan memiliki dampak sosial yang kurang baik

Modal Sumber Daya Manusia Dependency Ratio semakin kecil (2010-2035): Adanya Bonus Demografi..merupakan modal dasar bagi peningkatan produktivitas ekonomi dan pengembangan pasar domestik... 100 tahun kemerdekaan "Bonus Demografi" Sumber: Menko Perekonomian Dependency Ratio semakin kecil (2010-2035): Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demographic Dividen), kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan. Akan tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~ Demografic Disaster. Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci. 59 59

Kesinambungan APK SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Tahun 2010 APK SMA/MA/SMK Masih terdapat selisih APK 28% antara SMP/Sederajat dengan SMA/Sederajat ≈ 3,5 juta siswa APK SM/MA?SMK Nasional sebesar 70.53% APK SD/MI Nasional sebesar 115.33% APK SMP/MTs Nasional sebesar 98.20% APK SMP/MTs Nasional sebesar 98.20%

Korelasi Positif dengan Pertumbuhan Pendapatan Wajib Belajar vs PDB per Kapita Wajib Belajar vs GCI Indonesia (diatas rata-rata) Y = -26025,17 + 4251,5 x r = 0,93 (Koef. Korelasi) Y = 2,27 + 0,22 x r = 0,96 (Koef. Korelasi) Indonesia (dibawah rata-rata) Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master http://www.nationmaster.com/graph/edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory PDB per kapita adalah data terkini yang diambil dari data statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries Nilai indeks GCI diambil dari The Global Competitiveness Report 2010-2011

Mengapa koefisien korelasi (r) wajib belajar terhadap IPM total 0.99? Korelasi Positif dengan IPM Total (Pendidikan, Kesehatan dan Pendapatan) Wajib Belajar vs IPM Pendidikan Wajib Belajar vs IPM Total Mengapa koefisien korelasi (r) wajib belajar terhadap IPM total 0.99? Indonesia (dibawah rata-rata) Indonesia (dibawah rata-rata) Hal ini menunjukan bahwa wajib belajar memiliki multiplier effects yang sangat kuat terhadap ekonomi, daya saing dan kesehatan Y = 0,23 + 0,052 x Y = 0,43 + 0,019 x r = 0,99 (Koef. Korelasi) r = 0,97 (Koef. Korelasi) Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master http://www.nationmaster.com/graph/edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory 2. Nilai indeks Pendidikan diambil dari Human Development Report 2011

B.4 Pentingnya SDM Berpendidikan dalam Mendukung MP3EI dan Menghadapi Tantangan Persaingan Global COUNTRY Mean years of schooling Duration of Compulsory Education Gross National Income (GNI) per capita (USD/year) Indonesia 5,8 9 3.716 India 4,4 3.468 Singapore 8,8 6 52.569 Malaysia 9,5 13.685 Philippines 8,9 7 3.478 Japan 11,6 32.295 Korea Rep. 28.230 China 7,5 7.476 Thailand 6,6 7.694 Sumber data : Human Development Report 2011 UNDP MP3EI (6 Koridor Ekonomi)

Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan B.5 Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan Kriteria Tidak Lulus SMA Lulusan SMA/K Lulusan Diploma-2 Lulusan Universitas Perbandingan Gaji (Internasional, OECD) 80 100 125 170 Perbandingan Gaji (Nasional, Kemnakertrans) 50 130 190 Tingkat Kesehatan (%) 60 75 - 82 Minat Berpolitik (%) 33 48 63 Rasa saling Percaya (%) 41 52 Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010, Kemnakertrans 2011

Gaji Rata-rata per Bulan Berdasarkan Jenjang Pendidikan dalam rupiah Pekerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gaji rata-rata / bulan ≤ SD/MI/Paket A 691.425 SMP/MTs/Paket B 870.608 SMA/SMK/MA/Paket C 1.527.238 Diploma I/II/III/Akademi 2.105.304 Universitas 2.914.768 Sumber: Data Gaji Bulan Februari 2011, Kemnakertrans (http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id) … Usia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja karena kompetensinya rendah dan gaji rata-ratanya jauh di bawah gaji rata-rata pekerja di Indonesia : Rp. 1.303.221…..

Tujuan, Sasaran, Manfaat & Skema Program 3 Tujuan, Sasaran, Manfaat & Skema Program

Tujuan dan Sasaran Tujuan Sasaran Meningkatkan kualitas penduduk Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, peningkatan kehidupan sosial politik serta kesejahteraan masyarakat. Sasaran Pada tahun 2020 angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah sekurang-kurangnya mencapai 97%, melalui : Ketersediaan Tempat (dalam jarak terjangkau) Ketersediaan Waktu (bagi yang sudah bekerja) Keterjangkauan Biaya Keterjagaan Kualitas Kepastian bagi yang berminat Keterbukaan bagi semua

Manfaat 1: Peningkatan Tingkat Pendidikan dan Kompetensi Tenaga Kerja BOS Efektif Wajar 9 Tahun Sukses Semua Siswa sampai SMA/K/MA Input Calon Mahasiswa di PT Naik Tidak ada Tambahan Naker ≤ SMA/K/MA Lulusan PT ↑  Naker Lebih Kompetitif Naker lulusan SMA/K/MA ↑  Naker Lebih Kompetitif Kebijakan PMU 44% 20% SMA/MA : SMK: Diploma I/II/III: 16% SMP/MTs : ≤ SD/MI : ≥ S1/D4 : 10% 4% 6% 2015 19.5% 21% 8% 2025 Pendidikan (BPS) 50,4% (49,5%) 19,1% (19,1%) 14,7% (14,7%) 8,2 8,2% (8,7%) 2,8% (3%) 4,8% (5%) 2010 (Perkiraan) Catatan: (..) tahun 2011

Manfaat 2 : Peningkatan IPM ... Peningkatan APK jenjang menengah sebesar 30 persen akan berkontribusi terhadap meningkatnya harapan lama sekolah (HLS) penduduk Indonesia sekitar 1 tahun. Kondisi ini akan berdampak penting terhadap perbaikan IPM....

Skema Program PMU Meningkatkan IPM Penyiapan Sarana Prasarana Tujuan Meningkatkan RLS (25 Tahun Keatas) Meningkatkan HLS Menggairahkan Pendidikan Vokasi Bagi yang sudah Bekerja Sasaran Penuntasan Pendidikan Menengah Universal [97% Penduduk Usia Pendidikan Menengah] Penuntasan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus [3% Penduduk Usia Pendidikan Menengah] Pelaksanaan Paket C Vokasi Program Penyiapan Sarana Prasarana Penyiapan PTK Pendidikan Vokasi di SMK Malam dan BLK Penyiapan Anggaran

Kondisi Pendidikan Menengah Saat ini 4 Kondisi Pendidikan Menengah Saat ini

Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Menengah Tahun 2010/2011 Perkembangan APK Dikmen 2005/2006-2010/2011 (Persen) Rata-Rata Nas APK SM 70,53 % Distribusi APK Dikmen Kabupaten/Kota 2010/2011 (235 Kab/Kota) (262Kab/Kota)

Distribusi APK Pendidikan Menengah menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010/2011 dan Sasaran Prioritas Jakarta Timur, DKI Jakarta Selatan, DKI Kota Yogya, DI Yogyakarta Kota Balikpapan, Kaltim 262 Kab/ Kota Rata-rata Nasional = 70,53% APK (%) PRIORITAS 2 (240 Kab/Kota) 235 Kab/ Kota PRIORITAS 1 (71 Kab/Kota) Sampang, Jatim Manggarai Timur, NTT Tanah Tidung, Kaltim Labuhanbatu Utara, Sumut Sorong, Papua Barat Kabupaten/Kota

Profil Pendidikan SMA dan SMK Jumlah Sekolah Siswa SMK SMA 54% 52% 59% 57% 54% 55% 46% 48% 41% 43% 46% 45% Penjenjangan Pendidikan Menengah

Kualifikasi Akademik Guru Pendidikan Menengah % Guru SMA/K Berkualifikasi ≥ S1/D4 Guru SMA/K Berdasarkan Kualifikasi KUALIFIKASI JENJANG SMA SMK TOTAL 6.588 6.936 13.524 D1 952 941 1.893 D2 1.621 1.144 2.765 D3 12.694 14.262 26.956 S1/D4 234.523 147.839 382.362 S2 8.044 4.500 12.544 S3 90 34 124 264.512 175.656 440.168 Rata-rata Nasional: 92 % Sumber data : Data NUPTK Tahun 2011

...pendidikan menengah universal harus segera dimulai untuk memanfaatkan momentum bonus demografi, mendukung pencapaian target MP3EI dan menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka...

Rencana Implementasi PMU 5 Rencana Implementasi PMU

Rencana Implementasi PMU Prinsip Dasar Implementasi PMU 1 Skenario Percepatan APK Pendidikan Menengah 3 Sasaran Program dan Anggaran PMU Tahun 2013-2020 4 Target Pencapaian PMU per Provinsi Alur Pikir Perencanaan Kebutuhan PMU 2 5 Strategi Pencapaian PMU 6

Prinsip Dasar Implementasi PMU 1 Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya penambahan daya tampung 2 Perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan kebutuhan daerah 3 Pemerataan distribusi layanan pendidikan menengah untuk menjangkau yang tidak terjangkau 4 Peningkatan kebekerjaan (employability) lulusan (khususnya SMK) 5 Pencapaian target APK di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota secara bertahap.

Alur Pikir Perencanaan Kebutuhan PMU ... Perencanaan Kebutuhan PMU didasarkan pada jumlah dan distribusi penduduk usia pendidikan jenjang menengah di tingkat kabupaten/kota ..... Proses Pengambilan Putusan Taktis Optimasi distribusi: penyimpangan minimum Optimasi penggabungan: utilisasi maksimum Penduduk Usia Sekolah: Jumlah dan Sebaran Kebutuhan USB/RKB: Jumlah dan Sebaran Standar Pelayanan Minimal Target Peserta Didik: Jumlah dan Sebaran Target APK Kebutuhan PTK Minimal: Jumlah dan Sebaran Kebutuhan PTK Ideal: SNP Proyeksi 2013-... Tambahan Peserta Didik: Jumlah dan Sebaran Tambahan USB/RKB: Jumlah dan Sebaran Tambahan PTK Minimal: Jumlah dan Sebaran Tambahan PTK Ideal: Jumlah dan Sebaran Peserta Didik Unit Sekolah Pendidik - Tenaga Kependidikan Kondisi 2011 Putusan Strategis Kebutuhan Anggaran (Investasi dan Operasi) Standar Biaya Tambahan Anggaran (Investasi dan Operasi) Anggaran SNP (Standar Nasional Pendidikan); APK (Angka Partisipasi Kasar); USB (Unit Sekolah Baru); RKB (Ruang Kelas Baru)

Alur Pikir Perencanaan Kebutuhan PMU Nasional Provinsi Kabupaten/Kota

PERCEPATAN PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PENDIDIKAN MENENGAH NASIONAL z APK 97,0% (2020) (2040) Program Percepatan Reguler ...menyiapkan generasi 100 tahun kemerdekaan 2045, generasi mendatang minimal lulusan menengah.. .... Melalui upaya percepatan, sasaran nasional APK pendidikan menengah sebesar 97% diperkirakan tercapai pada tahun 2020. Namun sebaliknya, bila tanpa upaya percepatan maka sasaran nasional tersebut diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2040......

Framework PMU Jumlah Penduduk Usia Sekolah setiap Provinsi Target APK Proyeksi Jumlah Penduduk Usia SM Nasional Target Jumlah Peserta Didik Nasional Target APK Nasional Provinsi Kab/Kota Target Jumlah Peserta Didik setiap Provinsi Jumlah Penduduk Usia Sekolah setiap Provinsi Proyeksi Jumlah Penduduk Usia SM per Kab/Kota Target Jumlah Peserta Didik setiap Kabupaten/Kota Proyeksi Jumlah Penduduk Usia SM Per Provinsi Kebutuhan Anggaran Operasional Per Kab / Kota Kebutuhan USB per Kecamatan Kebutuhan RKB per Kecamatan Kebutuhan Guru per Kecamatan Kebutuhan Sistem Pembelajaran dengan Potensi Ekonomi Lokal per Kab/ Kota Potensi Ekonomi Lokal Kondisi dan Sebaran SM Eksisting Per Kab/Kota Kondisi dan Sebaran Penduduk Usia SM Per Kab/Kota Proporsi SMA-SMK Per Kab/Kota Proporsi SM Negeri dan Swasta Per Kab/Kota Per Kecamatan Per Provinsi Framework PMU

Skenario Percepatan APK Pendidikan Menengah APK SMA/SMK/MA NO JUMLAH PENDUDUK 2010 JUMLAH 1 PENDUDUK USIA 16-18 13,169,628 2 SISWA USIA 16-18 9,288,539 PMU : APK >97% akan tercapai pada tahun 2020

Sasaran Program PMU Tahun 2013-2020 Catatan : Kebutuhan Sasaran dan Anggaran PMU tersebut mencakup untuk SMA, dan SMK 1 USB terdiri dari 6 RKB dan Ruang Penunjang Lainnya (R. Kepsek, R. Guru, R. Perpustakaan, R. Lab IPA/RPS, WC Guru dan Siswa) Sasaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan, Penyelarasan dan Sistem Evaluasi

Kebutuhan Anggaran PMU Tahun 2013-2020 Catatan : Kebutuhan Sasaran dan Anggaran PMU tersebut mencakup untuk SMA, dan SMK 1 USB terdiri dari 6 RKB dan Ruang Penunjang Lainnya (R. Kepsek, R. Guru, R. Perpustakaan, R. Lab IPA/RPS, WC Guru dan Siswa) Sasaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan, Penyelarasan dan Sistem Evaluasi

Target Pencapaian PMU per Provinsi

Strategi Pencapaian PMU Pendidikan Menengah Universal (PMU) Pendidik dan Tenaga Kependidikan Peserta Didik BOS SM Penyediaan Distribusi Kualifikasi Sertifikasi Pelatihan Karir dan Kesejahteraan Penghargaan dan Perlindungan Satuan Pendidikan Ruang Belajar lainnya Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB) Bantuan Siswa Miskin Sist. Pembelajaran Sistem Evaluasi Penyelarasan Kewirausahaan Bahan Pembelajaran (termasuk yang berbasis TIK) Kurikulum + Pendidikan Karakter Rehab Ruang Kelas Asrama Guru dan Siswa Beasiswa BOP Paket C Manajemen dan kultur sekolah Peralatan Pendidikan Pengembangan Bakat dan Minat

6 Skenario Pencapaian Pendidikan PMU

Pengembangan Pendidikan Menengah Universal Pengembangan PMU Pengembangan Pendidikan Menengah Universal Model Pendataan dan Perhitungan APK Berbagi Pembiayaan antara Pemerintah, Pemda dan Masyarakat Model Sekolah Menengah Atas /Kejuruan

Pengembangan PMU

Model Berbagi Pembiayaan Pemerintah-Pemda-Masyarakat (dalam persen) No Jenis Biaya Pemerintah Pemda Masyarakat 1 Biaya Investasi Sarana/Prasarana 50 - 60 20 - 30 10 - 30 2 Biaya Operasional Sekolah (BOS) 50 - 70 20 - 40 10 3 Bantuan Siswa Miskin (BSM) 60 - 100 0 - 40 4 Gaji Pendidik dan Tenaga Kependidikan - 100 (PNS) (Non PNS) 5 Tunjangan Profesi, Fungsional dan Khusus 6 Biaya Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi

Model Sekolah Kriteria Ukuran Sekolah Kecil Sedang Besar No 1 3-6 kelas 9-27 kelas >27 Kelas 2 Jumlah Sekolah Banyak Sedikit 3 Jarak ke Sekolah Dekat Jauh 4 Perbandingan Jumlah Siswa terhadap Jumlah Guru (Rasio Siswa Guru) 5 Pemenuhan Persayaratan Jam Mengajar Minimal bagi Guru Sulit Mudah 6 Efisiensi Biaya Operasional Rendah Tinggi 7 Variasi Mata Pelajaran Pilihan 8 Tanah Lapang (dengan catatan tanah yang disediakan untuk sekolah dengan 24 kelas adalah 4 kali lebih luas dari untuk sekolah dengan 6 kelas) Sempit Luas

Skenario Percepatan PMU 7 Skenario Percepatan PMU

Percepatan PMU di Propinsi Jawa Tengah 7.3 Percepatan PMU di Propinsi Jawa Tengah

Kondisi APK Kab/Kota di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2010

Target Pencapaian PMU Kab/Kota di Propinsi Jawa Tengah Tahapan Tahun Pencapaian APK 97%

Skenario Percepatan APK Pendidikan Menengah Propinsi Jawa Tengah APK SMA/SMK/MA NO JUMLAH PENDUDUK 2010 JUMLAH 1 USIA 16-18 NASIONAL 13,169,628 2 USIA 16-18 PROPINSI 1,847,681 PMU : APK >97% akan tercapai pada tahun 2019

Sasaran Program PMU Tahun 2013-2020 Propinsi Jawa Tengah Catatan : Kebutuhan Sasaran dan Anggaran PMU tersebut mencakup untuk SMA, dan SMK 1 USB terdiri dari 6 RKB dan Ruang Penunjang Lainnya (R. Kepsek, R. Guru, R. Perpustakaan, R. Lab IPA/RPS, WC Guru dan Siswa) Sasaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan, Penyelarasan dan Sistem Evaluasi

Kebutuhan Anggaran PMU Tahun 2013-2020 Propinsi Jawa Tengah Catatan : Kebutuhan Sasaran dan Anggaran PMU tersebut mencakup untuk SMA, dan SMK 1 USB terdiri dari 6 RKB dan Ruang Penunjang Lainnya (R. Kepsek, R. Guru, R. Perpustakaan, R. Lab IPA/RPS, WC Guru dan Siswa) Sasaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan, Penyelarasan dan Sistem Evaluasi

Terima Kasih