UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Dra. Khoiriyah, M.Pd. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
Tujuan Matakuliah Mahasiswa dapat menjelaskan tentang konsep dasar pendidikan anak usia dini. Mahasiswa dapat memahami secara komprehenship tentang pendidikan anak usia Mahasiswa mampu mengaplikasikan secara profesional baik pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini formal, non formal maupun in formal.
Definisi Anak Usia Dini ANAK USIA DINI berada dlm rentang usia 0-8 th. ANAK USIA DINI sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dalam berbagai aspek dalam rentang kehidupan manusia USIA INI sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak
HAKIKAT ANAK USIA DINI Anak bersifat unik. Anak mengekspresikan perilakunya relatif spontan. Anak bersifat aktif dan enerjik. Anak itu egosentris. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang. Anak umumnya kaya dengan fantasi. Anak masih mudah frustrasi. Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak. Anak memiliki daya perhatian yang pendek. Masa anak merupakan masa belajar yg paling potensial. Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman.
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN AUD Perkembangan aspek fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak saling berkaitan dan saling pengaruh.mempengaruhi satu sama lain. Perkembangan fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, dan kgnitif anak terjadi dalam suatu urutan tertentu yang relatif dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dalam rentang yang bervariasi antar anak dan antar bidang pengembangan dari masing-masing fungsi. Perkembangan anak berlangsung ke arah yang makin kompleks, khusus, terorganisasi dan terinternalisasi. Perkembangan dan cara belajar anak terjadi dan dipengaruhi oleh konteks sosial budaya yang majemuk.
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN AUD (lanjutan) Anak adalah pembelajar aktif, yang berusaha membangun pemahamannya tentang lingkungan sekitar dari pengalaman fisik, sosial, dan pengetahuan yang diperolehnya. Perkembangan dan belajar merupakan interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Bermain merupakan sarana penting bagi perkembangan social, emosional, dan kognitif anak serta menggambarkan perkembangan anak. Perkembangan akan mengalami percepatan bila anak berkesempatan untuk mempraktikkan berbagai keterampilan yang diperoleh dan mengalami tantangan setingkat lebih tinggi dari hal-hal yang telah dikuasainya. Anak memiliki modalitas beragam (ada tipe visual, auditif, kinestetik, atau gabungan dari tipe-tipe itu) untuk mengetahui sesuatu sehingga dapat belajar hal yang berbeda pula dalam memperlihatkan hal-hal yang diketahuinya. Kondisi terbaik anak untuk berkembang dan belajar adalah dalam komunitas yang menghargainya, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan aman secara fisik dan fisiologis.
Pengertian PAUD Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab 1, pasal 1, butir 14 dinyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”
KARAKTERISTIK PAUD PENDIDIKAN ANAK USIA DINI menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
TUJUAN UMUM PAUD Secara umum, tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
TUJUAN KHUSUS PAUD agar anak memiliki kemampuan: mengimani Tuhan dan mampu beribadah dan cinta sesama. mengelola keterampilan tubuhnya termasuk gerakan motorik kasar dan motorik halus, serta mampu menerima rangsangan sensorik. menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif sehingga dapat bermanfaat untuk berpikir dan belajar. berpikir logis, kritis, memberikan alasan, memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat dan menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu mngembangkan konsep diri yang positif dan kontrol diri. memiliki kepekaan terhadap irama, nada, berbagai bunyi, serta menghargai karya kreatif.
FOKUS PAUD Pendidikan AUD berfokus pada pembinaan dlm aspek-aspek: perkembangan fisik perkembangan kognitif perkembangan emosi perkembangan sosial dsb.
Argumen Rasional Penyelenggaraan PAUD Usia dini sebagai tahap yg sangat fundamental bagi perkembangan individu anak. Belajar dan perkembangan sebagai suatu proses yg berkesinambungan. Alasan non-edukatif: yakni ketidak mampuan keluarga melaksanakan fungsi-fungsi pembinaan pada perkembangan anak.
LANDASAN PENYELENGGARAAN PAUD Landasan Yuridis: peraturan perundang-undangan Landasan Filosofis-Religius: nilai-nilai kefilsafatan dan agama Landasan Keilmuan: teori-teori keilmuan Landasan Empirik: realitas dlm kehidupan
LANDASAN YURIDIS UU Nomor 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional), pasal 1 butir 14: Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yg ditujukan kepada anaka sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dal memasuki pendidikan lebih lanjut.
LANDASAN FILOSOFIS-RELIGIUS Pendidikan pada hakikatnya adalah menanamkan nilai-nilai pada anak. Pendidikan merupakan jalan untuk membentuk pribadi dan watak anak yang masih dalam tahap perkembangan. Dalam Islam disebutkan bahwa “anak terlahir dlm keadaan suci (fitrah), dan perkembangannya tergantung pada orangtua (yang membentuknya)”.
LANDASAN KEILMUAN Pendidikan AUD berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu (interdisipliner), antara lain: psikologi, gizi, sosiologi, fisiologi, antropologi, kesehatan, budaya, dsb. Setiap disiplin ilmu terkait adalah penting diperhatikan oleh pendidik untuk mengembangkan potensi belajar anak.
LANDASAN EMPIRIK Berdasar pengalaman empirik, antara lain diperoleh dari berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa PAUD sangat penting. Berdasar sensus atau pendataan, bahwa jumlah AUD sangat banyak. Dari jumlah yang banyak itu belum semuanya mendapat kesempatan atau layanan PAUD.
PANDANGAN PEMIKIR TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Ki Hadjar Dewantara: Anak mempunyai hak untuk menentukan pilihan apa yang baik untuk dirinya (tut wuri handayani). Maria Montessori: kondisi lingkungan yg bebas dan penuh kasih-sayang dapat mengembangkan potensi anak secara optimal. Piaget: anak adalah makhluk belajar yang aktif yang dpt mengkreasikan dan membangun pengetahuannya sendiri.
PENGERTIAN-PENGERTIAN Acuan Menu Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pengembangan dan pendidikan yang dirancang sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Menu Pembelajaran Generik adalah program pendidikan anak usia dini (lahir – 6 tahun) secara holistik yang dapat digunakan dalam memberikan layanan kegiatan pengembangan dan pendidikan pada semua jenis program dan ditujukan bagi anak usia dini.
Kegiatan Pendidikan adalah serangkaian proses pendidikan yang dilakukan secara terencana untuk mencapai hasil belajar, sebagai pelaksanaan dari Menu Pembelajaran. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Pengembangan Anak Usia Dini adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan atau pemerintah untuk membantu anak usia dini dalam mengembangkan potensinya secara holistik baik aspek pendidikan, gizi, maupun kesehatan.
Taman Penitipan Anak adalah wahana untuk pendidikan dan pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orangtuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lain. Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak usia 2-6 tahun yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, sehingga siap memasuki pendidikan dasar. Satuan PAUD Sejenis adalah bentuk layanan pendidikan bagi anak usia dini sampai memasuki pendidikan dasar, di luar Penitipan Anak dan Kelompok Bermain.
Fungsi Acuan Menu Pembelajaran Sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia dini pada berbagai jenis lembaga pengembangan anak usia dini.
Pendekatan Pelaksanaan Menu Pembelajaran Berorientasi pada Kebutuhan Anak. Belajar Melalui Bermain. Kreatif dan Inovatif. Lingkungan yang Kondusif. Menggunakan Pembelajaran Terpadu. Mengembangkan Keterampilan Hidup. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar. Berorientasi pada Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak. Stimulasi Terpadu.
Ciri-Ciri Pembelajaran yang Berorientasi pada Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak: Anak belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis. Siklus belajar anak selalu berulang, dimulai dari membangun kesadaran, melakukan penjelajahan (eksplorasi), memperoleh penemuan untuk selanjutnya anak dapat menggunakannya. Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan teman sebayanya.
Ciri-Ciri Pembelajaran yang Berorientasi pada Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak (lanjutan) Minat anak dan keingintahuannya memotivasi belajarnya. Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individual. Anak belajar dengan cara dari sederhana ke rumit, dari konkrit ke abstrak, dari gerakan ke verbal, dan dari keakuan ke rasa sosial.
RAMBU-RAMBU PENGGUNAAN Merupakan pedoman bagi para pendidik anak usia dini, orang tua, guru, orang dewasa lain dalam rangka menstimulasi perkembangan anak. Harus dipahami secara menyeluruh (utuh), dimana semua aspek pengembangan yang ada merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pelaksanaannya harus diarahkan pada pencapaian kompetensi sesuai dengan tingkat kemampuan anak. Pencapaian kompetensi dilakukan melalui kegiatan bermain dengan menggunakan berbagai metode dan teknik yang sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan.
Kompetensi dalam pedoman ini merupakan kompetensi minimal Kompetensi dalam pedoman ini merupakan kompetensi minimal. Pendidik dapat memberikan pengayaan sejauh tidak membebani anak. Dalam setiap kegiatan pendidikan perlu memperhatikan perbedaan individual anak. Pendidik menciptakan suasana yang penuh kasih sayang. Pelaksanaannya tidak bersifat kaku, tetapi perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya anak.
MENU PEMBELAJARAN Rencana Kegiatan diarahkan pada 3 (tiga) peran pendidikan anak usia dini: Pendidikan sebagai proses belajar dalam diri anak. Pendidikan sebagai proses sosialisasi. Pendidikan sebagai proses pembentukan kerjasama peran.
Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini memperhatikan 9 kecerdasan anak: Kecerdasan Linguistik. Kecerdasan Logika-Matematika. Kecerdasan Visual-Spasial. Kecerdasan Musikal. Kecerdasan Kinestetik. Kecerdasan Naturalis. Kecerdasan Interpersonal. Kecerdasan Intrapersonal. Kecerdasan Spiritual.
Selamat Belajar Sukses Selalu